M. Beni Kurniawan
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya No. 4 Jakarta 10430
E-mail: benieluchiha92@gmail.com
Naskah diterima: 14 Agustus 2017; revisi: 13 November 2017; disetujui 27 Maret 2018
http://dx.doi.org/10.29123/jy.v11i1.224
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 41
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 43
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 45
III. HASIL DAN PEMBAHASAN b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan
biaya pengobatan bagi istri dan anak.
Putusan Nomor 618/PDT.G/PA.BKT
adalah perkara sengketa bersama di mana Kewajiban-kewajiban suami terhadap
penggugat (suami) menggugat tergugat (istri). istri (keluarga) adalah tanggung jawab penuh
Dasar hukum menurut Pasal 97 Kompilasi Hukum suami untuk menafkahi, melindungi istri dan
Islam, penggugat dan tergugat masing-masing anak. Kenyataannya selama penggugat dengan
berhak atas ½ (seperdua) dari harta bersama. tergugat dalam berumah tangga, tergugatlah
Dalam pokok perkara dijelaskan bahwa ketika yang lebih dominan dan berperan aktif dalam
penggugat dan tergugat berumah tangga, yang memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya,
aktif dalam mencari nafkah adalah tergugat (istri) hal ini dapat dilihat dari kegigihan istri dalam
yang bekerja sebagai PNS, adapun penggugat memenuhi kehidupan rumah tangganya,
(suami) tidak menjalankan kewajibannya sementara penggugat bekerja atas apa yang sudah
sebagaimana mestinya. Penggugat hanyalah diusahakan oleh tergugat sebelumnya.
seorang pengangguran yang kemudian dimodali
Istri (tergugat) bekerja dalam rumah
oleh tergugat untuk berdagang, meskipun pada
tangga sifatnya hanya meringankan beban suami
akhirnya hasil dagangan penggugat tidak terlalu
(penggugat) bukan sebagai tulang punggung
berpengaruh terhadap perekonomian keluarga.
untuk memenuhi kelangsungan hidup berumah
Majelis hakim menyebutkan bahwa tangga. Karenanya harta yang diperoleh (tanah
dalam mendapatkan harta bersama yaitu tanah, dan bangunan) selama perkawinan penggugat
tergugat memperolehnya dengan menggunakan dengan tergugat selama ini lebih dominan usaha
harta bawaan tergugat sejumlah 31 gram emas dari tergugat, dengan demikian tidak sepantasnya/
dan ditambah dengan harta dari adik tergugat sepatutnya harta yang didapat selama perkawinan
sejumlah 12 gram emas. Padahal penggugat dibagi sama antara penggugat dengan tergugat.
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 47
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 49
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 51
perkawinan, jika si suami bekerja mencari nafkah negara. Cetakan keempat. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
dan istri menjalankan kewajibannya mengurus
rumah tangga, mengabdikan dirinya untuk sang Dwisvimiar, I. (2011). Keadilan dalam perspektif
suami selama siang malam, merawat, mendidik, filsafat ilmu hukum. Jurnal Dinamika Hukum,
dan menjaga anak, maka perkerjaan istri tersebut 11(3), 503-511.
juga dihitung sebagai kontribusi yang sama
Faizal, L. (2015). Harta bersama dalam perkawinan.
dengan pekerjaan suami di luar rumah. Apabila
Jurnal Ijtima’iyya, 8(2), 78-101.
terjadi perceraian, maka istri dan suami berhak
1/2 harta bersama. Hakim, D. A. (2015). Politik hukum lingkungan hidup
di Indonesia berdasarkan Undang-Undang
Jika si suami bekerja mencari nafkah dan istri Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
tidak menjalankan kewajibannya mengurus rumah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Fiat
tangga, tidak melayani suami, mendidik anaknya, Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 9(2), 114-132.
bahkan melakukan nusyuz terhadap suami, berarti
istri tidak memberikan kontribusi yang seimbang Harahap, M. Y. (1997). Kedudukan kewenangan &
acara peradilan agama, Undang-Undang
dengan suami. Apabila terjadi perceraian maka
Nomor 7 Tahun 1989. Jakarta: Pusat Kartini.
suami berhak mendapatkan bagian lebih besar dari
si istri. Bisa untuk suami 2/3 atau 3/4, sedangkan Hayat. (2015). Keadilan sebagai prinsip negara hukum:
untuk istri hanya 1/3 atau 1/4. Tinjauan teoritis dalam konsep demokrasi.
Jurnal Ilmu Hukum Padjadjaran 2(2), 389-408.
Jika yang mencari nafkah si istri bahkan
juga mengurus rumah tangga sehingga Kurniawan, M. B. (2017). Politik hukum Mahkamah
memberikan beban ganda (double burden) Konstitusi tentang status anak di luar
bagi istri. Sedangkan suami tidak menjalankan nikah: Penerapan hukum progresif sebagai
kewajibannya sebagai pencari nafkah, malah perlindungan hak asasi anak. Jurnal HAM, 8(1),
67-78.
tidak mau tahu tentang keuangan rumah tangga
dan bahkan pemabuk, penjudi. Apabila terjadi Luthan, S. (2012). Dialektika hukum & moral dalam
perceraian maka istri berhak mendapatkan bagian perspektif filasafat hukum. Jurnal Ius Quia
lebih besar dari si suami. Bisa untuk istri 2/3 atau Iustum, 4(19), 506-523.
3/4, sedangkan untuk suami hanya 1/3 atau 1/4.
Mesraini. (2012). Konsep harta bersama &
implementasinya di pengadilan agama. Jurnal
Ahkam, 12(1), 59-70.
Pembagian Harta Bersama Ditinjau Dari Besaran Kontribusi Suami Istri (M. Beni Kurniawan) | 53