Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERANCANGAN PROSES

SIMULASI KURVA KESETIMBANGAN


ETHANOL-AIR

DOSEN PENGAJAR : PROF. DR. ENG. IR. IRVAN, M.SI

DISUSUN OLEH :
HOTMAULI KRISNOVITA ARUAN
(170405121)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
1. PENGARUH VARIASI FRAKSI MOL DAN TEKANAN TERHADAP
TEMPERATUR BUBBLE POINT DAN DEW POINT PADA
CAMPURAN IDEAL
Data dew point dan bubble point sistem etanol-air pada berbagai fraksi mol
dan tekanan dapat dilihat pada Tabel 1 untuk campuran ideal. Kurva Txy untuk
sistem etanol-air untuk campuran ideal dapat dilihat pada Gambar 1.1 untuk
tekanan 1 atm, Gambar 1.2 untuk tekanan 2 atm dan Gambar 1.3 untuk tekanan 3
atm. Berdasarkan Gambar 1.1, 1.2, dan 1.3 diketahui bahwa semakin tinggi fraksi
mol etanol, maka temperatur bubble point dan dew point akan semakin menurun.
Dan semakin tinggi tekanan operasi, maka temperatur bubble point dan dew point
akan semakin meningkat.

Tabel 1. Data Bubble Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran
Ideal dalam Berbagai Fraksi Mol dan Tekanan
Fraksi P = 1 atm P = 2 atm P = 3 atm
Mol Bubble Dew Bubble Dew Bubble Dew
Etanol Point Point Point Point Point Point
(X) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC)
0 99,9823 99,9823 120,658 120,658 134,018 134,018
0,1 96,8662 98,4281 117,335 118,952 130,564 132,213
0,2 94,0703 96,7906 114,334 117,157 127,433 130,316
0,3 91,5412 95,0592 111,604 115,262 124,576 128,315
0,4 89,2369 93,2208 109,107 113,255 121,954 126,198
0,5 87,1243 91,2596 106,808 111,118 119,536 123,948
0,6 85,1768 89,1555 104,683 108,831 117,295 121,543
0,7 83,3726 86,883 102,708 106,368 115,21 118,958
0,8 81,6939 84,4085 100,866 103,696 113,262 116,158
0,9 80,1256 81,6871 99,1424 100,768 111,436 113,1
1 78,6555 78,6555 97,5235 97,235 109,72 109,72
(a)

(b)
Gambar 1.1 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 1 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Ideal; (a)
Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)

(b)
Gambar 1.2 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 2 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Ideal; (a)
Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)

(b)
Gambar 1.3 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 3 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Ideal; (a)
Lembar Kerja dan (b) Grafik

Hukum Raoult adalah hukum yang menyatakan bahwa pada suhu dan
tekanan tertentu, tekanan parsial uap komponen A (PA) dalam campuran sama
dengan hasil kali antara tekanan uap komponen murni A (P Amurni) dan fraksi
molnya (XA):
murni
P A =P A . XA (1) (Fatimura, 2014)
Dan persamaan untuk menghitung komposisi uap (yi):
sat
γ i P=γ i X i Pi (2) (Sari, 2012)
Harga T sebagai harga awal akan digunakan untuk mengetahui tekanan uap
jenuh suatu zat yang akan diestimasi dengan persamaan Antoine:
B
ln ( P i )= A i− C +T
sat i
(3) (Sari, 2012)
i

Prosedur iterasi untuk mencari temperature bubble yaitu mencari harga


temperatur jenuh dari komponen murni pada P:
Bi
T isat = −Ci (4) (Sari, 2012)
A i−lnP
Dimana A, B, C adalah konstanta Antoine untuk spesies i, untuk semua
estimasi awal:
sat
T =∑i X i T i (5) (Sari, 2012)

Berdasarkan persamaan (5) dapat dilihat hubungan fraksi mol terhadap


temperatur bubble point dan dew point. Dimana semakin tinggi fraksi mol etanol,
maka temperatur bubble point dan dew point akan semakin menurun. Temperatur
bubble point dan dew point yang semakin menurun, artinya semakin mendekati
etanol murni dengan titik didih 78,32°C (Sari, 2012). Sehingga dapat disimpulkan,
semakin tinggi fraksi mol etanol, temperatur bubble point dan dew point akan
menurun atau semakin mendekati etanol murni dengan titik didih 78,32°C.
Jika persamaan (4) di substitusi ke persamaan (5) dapat diperoleh hubungan
tekanan terhadap temperatur bubble point dan dew point. Dimana semakin tinggi
tekanan, maka temperatur bubble point dan dew point akan semakin meningkat.
Temperatur bubble point dan dew point yang semakin meningkat, artinya semakin
menjauhi etanol murni dengan titik didih 78,32°C (Sari, 2012). Sehingga dapat
disimpulkan, semakin tinggi tekanan, temperatur bubble point dan dew point akan
meningkat atau semakin menjauhi etanol murni dengan titik didih 78,32°C.
2. PENGARUH VARIASI FAKSI MOL DAN TEKANAN TERHADAP
TEMPERATUR BUBBLE POINT DAN DEW POINT PADA
CAMPURAN NON IDEAL
Data dew point dan bubble point sistem etanol-air pada berbagai fraksi mol
dan tekanan dapat dilihat pada Tabel 2 untuk campuran non ideal. Kurva Txy
untuk sistem etanol-air untuk campuran non ideal dapat dilihat pada Gambar 2.1
untuk tekanan 1 atm, Gambar 2.2 untuk tekanan 2 atm dan Gambar 2.3 untuk
tekanan 3 atm. Berdasarkan Gambar 2.1, 2.2 dan 2.3 diketahui bahwa semakin
tinggi fraksi mol etanol, maka temperatur bubble point dan dew point akan
semakin menurun. Dan semakin tinggi tekanan operasi, maka temperatur bubble
point dan dew point akan semakin meningkat.

Tabel 2. Data Bubble Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran
Non Ideal dalam Berbagai Fraksi Mol dan Tekanan
Fraksi P = 1 atm P = 2 atm P = 3 atm
Mol Bubble Dew Bubble Dew Bubble Dew
Etanol Point Point Point Point Point Point
(X) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC)
0 99,9823 99,9823 120,658 120,658 134,018 134,018
0,1 86,6763 97,3395 106,726 117,708 119,69 130,863
0,2 83,0631 94,4814 102,59 114,529 115,218 127,47
0,3 81,5225 91,3762 100,754 111,091 113,187 123,812
0,4 80,5681 88,0022 99,6215 107,382 111,935 119,887
0,5 79,8231 84,4079 98,7608 103,49 110,997 115,806
0,6 79,2071 81,072 98,0665 99,9858 110,251 112,198
0,7 78,7326 79,1821 97,5427 98,0033 109,695 110,16
0,8 78,4428 78,4848 97,2318 97,2702 109,371 109,407
0,9 78,3951 78,3992 97,1997 97,2066 109,351 109,36
1 78,6555 78,6555 97,5235 97,5235 109.72 109,72
(a)

(b)
Gambar 2.1 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 1 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Non Ideal;
(a) Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)

(b)
Gambar 2.2 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 2 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Non Ideal;
(a) Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)

(b)
Gambar 2.3 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 3 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Non Ideal;
(a) Lembar Kerja dan (b) Grafik

Nonrandom two-liquid (NRTL) adalah model yang iturunkan dari model


Scott two-liquid dan diasumsikan bahwa ketidakrandoman sama dengan model
yang digunakan pada Model Wilson. Model NRTL memiliki parameter
ketidakrandoman (α12) sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai
macam campuran.

( τ 21 G21 τ G
)
E
G
=x 1 x 2 + 12 12 (Hartanto dan Triwibowo,
RT x 1 + X 2 G21 x 2 + X 1 G12

2014)

Berdasarkan persamaan NRTL diatas dapat dilihat hubungan fraksi mol


terhadap temperatur bubble point dan dew point. Dimana semakin tinggi fraksi
mol etanol, maka temperatur bubble point dan dew point akan semakin menurun.
Temperatur bubble point dan dew point yang semakin menurun, artinya semakin
mendekati etanol murni dengan titik didih 78,32°C. Sehingga dapat disimpulkan,
semakin tinggi fraksi mol etanol, temperatur bubble point dan dew point akan
menurun atau semakin mendekati etanol murni dengan titik didih 78,32°C.
Dari grafik juga diperoleh, semakin tinggi tekanan, maka temperatur bubble
point dan dew point akan semakin meningkat. Temperatur bubble point dan dew
point yang semakin meningkat, artinya semakin menjauhi etanol murni dengan
titik didih 78,32°C. Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi tekanan,
temperatur bubble point dan dew point akan meningkat atau semakin menjauhi
etanol murni dengan titik didih 78,32°C.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimura, Muhrinsyah. 2014. Tinjauan Teoritis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Operasi pada Kolom Destilasi. Jurnal Media Teknik. (11) 1:
23-31.
Hartanto, Dhoni dan Bayu Triwibowo. 2014. Review Model dan Parameter
Interaksi pada Korelasi Kesetimbangan Uap-Cair dan Cair-Cair Sistem
Etanol (1) + Air (2) + Ionic Liquids (3) dalam Pemurnian Bioetanol. Jurnal
Rekayasa Proses. (8) 1: 1-11.
Sari, Ni Ketut. 2012. Data Kesetimbangan Uap-Air dan Ethanol-Air dari Hasil
Fermentasi Rumput Gajah. Jurnal Teknik Kimia. (6) 2: 65-69.

Anda mungkin juga menyukai