Hotmauli Krisnovita Aruan - C - Tugas DWSIM
Hotmauli Krisnovita Aruan - C - Tugas DWSIM
DISUSUN OLEH :
HOTMAULI KRISNOVITA ARUAN
(170405121)
Tabel 1. Data Bubble Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran
Ideal dalam Berbagai Fraksi Mol dan Tekanan
Fraksi P = 1 atm P = 2 atm P = 3 atm
Mol Bubble Dew Bubble Dew Bubble Dew
Etanol Point Point Point Point Point Point
(X) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC)
0 99,9823 99,9823 120,658 120,658 134,018 134,018
0,1 96,8662 98,4281 117,335 118,952 130,564 132,213
0,2 94,0703 96,7906 114,334 117,157 127,433 130,316
0,3 91,5412 95,0592 111,604 115,262 124,576 128,315
0,4 89,2369 93,2208 109,107 113,255 121,954 126,198
0,5 87,1243 91,2596 106,808 111,118 119,536 123,948
0,6 85,1768 89,1555 104,683 108,831 117,295 121,543
0,7 83,3726 86,883 102,708 106,368 115,21 118,958
0,8 81,6939 84,4085 100,866 103,696 113,262 116,158
0,9 80,1256 81,6871 99,1424 100,768 111,436 113,1
1 78,6555 78,6555 97,5235 97,235 109,72 109,72
(a)
(b)
Gambar 1.1 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 1 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Ideal; (a)
Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)
(b)
Gambar 1.2 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 2 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Ideal; (a)
Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)
(b)
Gambar 1.3 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 3 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Ideal; (a)
Lembar Kerja dan (b) Grafik
Hukum Raoult adalah hukum yang menyatakan bahwa pada suhu dan
tekanan tertentu, tekanan parsial uap komponen A (PA) dalam campuran sama
dengan hasil kali antara tekanan uap komponen murni A (P Amurni) dan fraksi
molnya (XA):
murni
P A =P A . XA (1) (Fatimura, 2014)
Dan persamaan untuk menghitung komposisi uap (yi):
sat
γ i P=γ i X i Pi (2) (Sari, 2012)
Harga T sebagai harga awal akan digunakan untuk mengetahui tekanan uap
jenuh suatu zat yang akan diestimasi dengan persamaan Antoine:
B
ln ( P i )= A i− C +T
sat i
(3) (Sari, 2012)
i
Tabel 2. Data Bubble Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran
Non Ideal dalam Berbagai Fraksi Mol dan Tekanan
Fraksi P = 1 atm P = 2 atm P = 3 atm
Mol Bubble Dew Bubble Dew Bubble Dew
Etanol Point Point Point Point Point Point
(X) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ºC)
0 99,9823 99,9823 120,658 120,658 134,018 134,018
0,1 86,6763 97,3395 106,726 117,708 119,69 130,863
0,2 83,0631 94,4814 102,59 114,529 115,218 127,47
0,3 81,5225 91,3762 100,754 111,091 113,187 123,812
0,4 80,5681 88,0022 99,6215 107,382 111,935 119,887
0,5 79,8231 84,4079 98,7608 103,49 110,997 115,806
0,6 79,2071 81,072 98,0665 99,9858 110,251 112,198
0,7 78,7326 79,1821 97,5427 98,0033 109,695 110,16
0,8 78,4428 78,4848 97,2318 97,2702 109,371 109,407
0,9 78,3951 78,3992 97,1997 97,2066 109,351 109,36
1 78,6555 78,6555 97,5235 97,5235 109.72 109,72
(a)
(b)
Gambar 2.1 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 1 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Non Ideal;
(a) Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)
(b)
Gambar 2.2 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 2 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Non Ideal;
(a) Lembar Kerja dan (b) Grafik
(a)
(b)
Gambar 2.3 Pengaruh Fraksi Mol dan Tekanan 3 atm terhadap Temperatur Bubble
Point dan Dew Point Sistem Etanol-Air pada Campuran Non Ideal;
(a) Lembar Kerja dan (b) Grafik
( τ 21 G21 τ G
)
E
G
=x 1 x 2 + 12 12 (Hartanto dan Triwibowo,
RT x 1 + X 2 G21 x 2 + X 1 G12
2014)