Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PERANCANGAN PROSES

SIMULASI HYSYS DALAM PENENTUAN


BUBBLE POINT DAN DEW POINT

DOSEN PENGAJAR : PROF. DR. ENG. IR. IRVAN, M.SI

DISUSUN OLEH :
HOTMAULI KRISNOVITA ARUAN
(170405121)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
SIMULASI HYSYS DALAM PENENTUAN
BUBBLE POINT DAN DEW POINT

SOAL :

Suatu campuran mengandung 14% mol i-pentane, 22% n-pentane, 53% n-


hexane dan 11% n-butane dengan laju alir 1 kgmol/h. Hitunglah temperatur
bubble point dan dew point pada tekanan 1 atm.

PENYELESAIAN :

Tahapan yang dapat dilakukan dalam penyelesaian soal di atas dapat


dijabarkan sebagai berikut.
1. Start program simulator hysys.
2. Pilih menu File, pilih New dan pilih Case.
3. Setelah itu kan muncul jendela Simulation Basis Manager (SBM). Lalu pada
bagian Component List, klik Add.

4. Kemudian akan muncul jendela Component List View. Masukkan komponen


yang terdapat pada soal yaitu i-pentane, n-pentane, n-hexane dan n-butane.
5. Lalu pada jendela SBM, pilih Fluid Package dan pilih Antoine sebagai paket
sifat-sifat dasar komponen.

6. Setelah itu, klik Simulation dan selanjutnya akan dialihkan ke halaman kerja.
Pada halaman kerja, tambahkan Material Stream.
7. Lalu klik dua kali pada bagian Material Stream, pada bagian Worksheet, pilih
Conditions dan ubah nama material stream menjadi FEED, dan masukkan
data-data yang diketahui di soal, seperti laju alir = 1 kgmol/h dan tekanan = 1
atm.

8. Selanjutnya pada bagian Worksheet, pilih Composition dan ubah komposisi


dari masing-masing komponen.
9. Selanjutnya, kembali ke bagian Condition. Untuk syarat Dew Point adalah y
= 1, maka kita ubah Vapour/Phase Fraction = 1. Sehingga diperoleh
Temperatur Dew Point = 56,50°C.

10. Untuk syarat Bubble Point adalah x = 1 atau y = 0, maka kita ubah
Vapour/Phase Fraction = 0. Sehingga diperoleh Temperatur Bubble Point
= 38,16°C.
11. Maka telah diperoleh Range Temperature antara Bubble Point dan Dew
Point, yaitu : 38,16°C < T < 56,50°C.
12. Jika dihapus nilai Vapour/Phase Fraction dan diganti temperaturnya menjadi
temperatur yang berada diantara range tersebut. Misalkan Temperature =
44,5oC, maka akan diperoleh nilai fraksi Vapour Phase dan Liquid Phase
diantara 0 s/d 1, yaitu Vapour Phase = 0,2361 dan Liquid Phase = 0,7639.

13. Sedangkan, untuk fraksi Vapour Phase dan Liquid Phase masing-masing
komponen dapat dilihat melalui bagian Composition.
14. Jika temperaturnya diganti menjadi diatas atau di bawah range tersebut, maka
fraksi Vapour Phase dan Liquid Phase berubah menjadi 1 atau 0. Hal tersebut
menandakan bahwa semua komponen berada dalam fasa uap atau cair.
15. Jika diganti temperaturnya menjadi diatas range tersebut. Misalkan
Temperature = 62oC, maka nilai fraksi Vapour Phase berubah menjadi 1.
Hal tersebut menandakan bahwa semua komponen berada dalam fasa uap.

16. Namun, jika diganti temperaturnya menjadi dibawah range tersebut. Misalkan
Temperature = 32oC, maka nilai fraksi Liquid Phase berubah menjadi 1. Hal
tersebut menandakan bahwa semua komponen berada dalam fasa cair.
17. Maka dapat disimpulkan, nilai Vapor Phase dan Liquid Phase dengan Range
Temperature antara Bubble Point dan Dew Point 38,16°C < T < 56,50°C
(digunakan T=44,5°C) adalah sebagai berikut.
V 0,2361
L 0,7639
Y1 0,2058
Y2 0,2697
Y3 0,2603
Y4 0,2642
X1 0,1197
X2 0,2046
X3 0,6134
X4 0,0623

Anda mungkin juga menyukai