Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Teknik Nafas Dalam Dan Batuk Efektif

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Hari/tanggal : Minggu , 20 Febuari 2022

Waktu : ± 20 Menit

Tempat : RSI Masyitoh Bangil R.Marwah

A. Latar Belakang
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda
asing ke dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai
mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat
stimulasi mekanik atau kimia pada nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk
secara terkekeh-tekeh dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit
untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda, sementara
itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk mempengaruhi
interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering menyebabkan
ketidaknyamanan pada tenggorakan dan dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal
tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun dibandingkan
dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatih
terlebih dahulu, sehingga menghambat berbagai penghalang atau menghilangkan
penutup saluran pernapasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk
melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat
adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak
(sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran
pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang individu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien dan
keluarga memahami dan memperagakan teknik batuk efektif.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian napas dalam dan batuk efeketif
b. Menjelaskan tujuan napas dalam dan batuk efeketif
c. Menjelaskan teknik napas dalam dan batuk efeketif
d. Mampu memperagakan teknik napas dalam dan batuk efeketif
C. Pengorganisasian
1. Pemateri : Risky Rahma Sari Putri
2. Fasilitator : Amelia Daniswara
3. Moderator : Farhah Nadiah Kamilah
4. Notulen : Sumikatul Zanah

D. Pokok Bahasan
Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Batuk Efektif

E. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian napas dalam dan batuk efeketif
b. Tujuan napas dalam dan batuk efektif
c. Teknik napas dalam dan batuk efektif

F. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab

G. Media
1. Media : Leaflet
G. Proses Pelaksanaan
No Tahapan & Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Penanggung Jawab
.
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Farhah Nadiah Kam
(2 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Melakukan kontrak memperhatikan
waktu
4. Menjelaskan tujuan 3. Menyepakati kontrak
dan materi yang akan
diberikan 4. Memperhatikan dan
mendengarkan

2. Kegiatan 1. Menggali 1. Menanggapi dan Risky Rahma Sari P


(15 menit) pengetahuan pasien menjelaskan
tentang nafas dalam 2. Memperhatikan dan
batuk efektif mendengarkan
2. Menjelaskan 3. Memperhatikan dan
pengertian batuk mendengarkan
efektif 4. Memperhatikan dan
3. Menjelaskan tujuan mendengarkan
Nafas dalam dan 5. Memperhatikan dan
batuk efektif mendengarkan
4. Menjelaskan teknik 6. Memperhatikan dan
nafas dalam dan mendemonstrasikan
batuk efektif 7. Mendemontrasikan
5. Mendemonstrasikan batuk efektif
teknik nafas dalam
dan batuk efektif
6. Mendemonstrasikan
bersama pasien
7. Memberi
kesempatan pasien
untuk bertanya.
3. Penutup 1. Evaluasi validasi 1. Menyimak Amelia Daniswara
(3 menit) 2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan dan Sumikatul Zanah
bersama-sama mendengarkan
3. Mengucapkan terima 3. Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
4. Mengucapkan salam 4. Menjawab salam
penutup
Lampiran Materi

TEHNIK NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF

A. Pengertian
1. Nafas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh (Tamsuri, 2008)
2. Batuk Efeketif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi
dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal (Tamsuri, 2008).

B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif


1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
5. Meningkatkan distribusi ventilasi.
6. Meningkatkan volume paru
7. Memfasilitasi pembersihan saluran napas

C. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektif


Dilakukan pada pasien seperti :COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest
infection, pasien bedrest atau post operasi

D. Kontra indikasi batuk efektif


1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard
akut infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
D. Tehnik nafas dalam
1. menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan
menarik napas dalam) dengan mulut tertutup
2. kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi
seperti bersiul
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung
akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan
diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping
dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi

E. Teknik Batuk Efektif


1. Tarik nafas dalam 4-5 kali
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA

Kowalak , J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC.


Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM.
Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai