4 Konsep Sampah
2.4.1 Definisi Sampah
Menurut Hartono (2008) menjelaskan bahwa sampah merupakan suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia ataupun alam yang tidak memiliki nilai
ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, dan gas.
Menurut Kai, Sompie, dan Sambul (2018) menjelaskan bahwa sampah merupakan hasil sisa
kegiatan sehari-hari manusia ataupun proses alam yang bersifat padat. Sampah merupakan benda
yang tidak lagi digunakan oleh makhluk hidup sehingga bersifat buangan, sampah merupakan
benda sisa yang dihasilkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Sampah juga dapat diartikan
sebagai materi sisa dari rumah tangga dan produksi yang dibuang. Material sampah bisa berupa
zat padat, cair, ataupun gas yang mana zat tersebut merupakan penyebab utama dari penyebaran
lingkungan.
Sampah merupakan sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi, tidak disenangi, dan
memang sifatnya sudah terbuang. Umumnya sampah dihasilkan dari kegiatan manusia, termasuk
produksi, namun bukan berasal dari sesuatu yang bersigat biologis seperti kotoran manusia atau
human waste. Menurut UU No.18 tahun 2008 tentang pengolaan sampah, adalah sisa kegiatan
sehati-hari manusia atau sisa proses alam yang dapat berbentuk padat, dapat berupa zat organik
atau anorganik, dan bersifat bisa terurai atau tidak bisa terurai yang dianggap tidak berguna dan
sampah merupakan barang yang dihasilkan dari sisa kegiatan atau aktivitas manusia dan tidak
berguna lagi dalam artian tidak disenangi, tidak terpakai, atau memang sudah ingin dibuang.
Menurut Abidin dan Marpaung (2021) menjelaskan bahwa sampah ialah material sisa yang
Menurut Abidin dan Marpaung (2021) adapun jenis-jenis sampah, antara lain:
a. Berdasarkan sumbernya:
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
b. Berdasarkan sifatnya:
Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti saturan, daun-daun
kering, dan lain sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi sampah kompos.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk contohnya seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol, gelas minuman
3. Beracun (B3)
Adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah
1. Sampah padat
Sampah padat ialah segala buangan selain kotoran manusia, urine, dan sampah cair.
Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga, sampah dapur, sampah kebun,
2. Sampah cair
Sampah cair ialah sampah yang terbuat dari bahan cairan yang telah digunakan dan
3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
4. Sampah manusia
Sampah manusia merupakan sampah dari hasil pencernaan manusia seperti feses dan
urin. Sampah manusia dapat menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan karena
dapat menjadi vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan oleh virus
dan bakteri.
5. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh pengguna barang, dalam
Jenis sampah ini mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau
Adapun penyakit-penyakit yang diakibatkan karena pengelolaan sampah yang kurang baik,
antara lain:
a. Cholera
Cholera adalah penyakit yang disebabkan oleh Vibrio cholera, penyakit ini berasal dari
India namun pernah terdapat diseluruh dunia. Cholera merupakan penyakit usus yang
akut dan berat serta dapat mengakibatkan kematian. Masa tunas penyakit ini berkisar
antara beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala utama dari penyakit cholera adalah:
muntaber, dehidrasi, dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Gejala khas bagi penderita
penyakit ini adalah terlihat tinja yang menyerupai air cucian beras, tetapi sangat jarang
ditemui. Reservoir dari penyakit cholera adalah manusia yang menderita penyakit,
sedangkan penularan terjai secara langsung ke orang, ataupun tidak langsung lewat lalat,
b. Typhus Abdominalis
Sama dengan cholera, thypus adalah penyakit yang menyerang usus hasul dan bakteri
penyebabnya bernama salmonella typhi. Gejala utama adalah panas yang terus menerus
dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu (rata-rata 2 minggu) setelah
infeksi. Kasus thypus yang tidak spesifik juga banyak ditemui,terutama diantara anak-
anak penularan dapat terjadi dari orang ke orang, atau tidak langsung dari makanan,
protozoa. Penyakit ini didapat di seluruh dunia dalam bentuk endemie. Gejala utamanya
adalah tinja yang tercampur darah dan lender. Berbeda dari Dysenterie basillaris,
dysentirie ini tidak menyebabkan dehidrasi. Penyakit ini sering pula ditemukan dengan
gejala yang nyata, sehingga seringkali menadi khronis. Tetapi apabila tidak diobati dapat
menimbulkan berbagai komplikasi, seperti abses hati, radang otak, dan perforasi usus.
Amoebasis ini seringkali menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi tinja
dengan kista amoeba serta dapat pula dibawa oleh lalat, karena amoeba membentuk kista
yang tahan lama di dalam lingkungan diluar tubuh, maka penularan mudah terjadi dengan
Dampak negatif yang ditimbulkan dari penumpukan sampah ynag sangat banyak yang tidak
teruraikan dalam waktu yang lama akan dapat menyebabkan pencemaran tanah. Menurut Gelbert
dkk terdapat tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:
Selain itu terdapat dampak secara langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan
oleh sampah . Secara langsung sampah merupakan tempat berkembangnya berbagai
parasit, bakteri, dan patoge, sedangkan secara tidak langsung sampah merupakan tempat
berbagai vektor pembawa penyakit seperti tikus, kecoa, lalat dan nyamuk. Sampah yang
membusuk maupun kaleng, botol, plastic merupakan sarang patogen dan vektor penyakit.
1. Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk banyak dan tidak segera diangkut menjadi sumber bau tidak
sedap yang dapat memberikan efek buruk bagi daerah sekitarnya seperti permukiman,
sumber dan lokasi pengumpulan sampah , terutama apabila terjadi penundaan proses
juga dapat menyebabkan masalah bau di sepanjang jalan yang dilalui, terutama
karena percikan lindi dari bagasi. Proses penguraian sampah di TPA akan
berlangsung terus menerus dan dalam hal ini akan menghasilkan berbagai macam gas
seperti CO, CO2, CH , H2S dan zat-zat lain yang secara langsung mengganggu
komposisi gas secara alami di udara, mendorong pemanasan global, di samping efek
2. Pencemaran Air
Infrastruktur dan fasilitas pengumpulan yang terbuka dapat menghasilkan lindi,
terutama pada saat hujan. Air lindi yang mengalir ke saluran atau tanah di sekitarnya
akan menimbulkan pencemaran. Instalasi pengolahan air limbah skala besar ini
mengandung sampah dalam jumlah besar, sehingga potensi risiko lindi yang
dihasilkan di fasilitas tersebut juga cukup besar risikonya mencemari lingkungan air
Pengelolaan sampah bersifat total dan terpadu dalam suatu rantai dengan urutan
pengolahan sampah utama yang berhubungan langsung dengan sumber sampah adalah
penampungan.
TPA.
limbah deposito yang dilengkapi dengan wadah transportasi dan kantor dan lokakarya
tercampur.
lokasi pemrosesan akhir. Berhasil tidaknya pembuangan sampah juga tergantung pada
sistem transportasi yang diterapkan. Transportasi sampah yang ideal dapat dilengkapi
6. Pembuangan Akhir Sampah Pengolahan akhir adalah dimana sampah dari seluruh
pengolahan akhir. Oleh karena itu, tempat pembuangan akhir adalah tempat
pembuangan sampah.
Terdapat 4 prinsip yang dapat digunakan untuk menangangi masalah pengelolaan
dan pemanfaatan sampah. Keempat prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang
meliputi :
menggunakan tempat-tempat makanan yang berasal dari kertas atau plastik sehingga
mudah untuk di daur ulang lagi, sedikit informasi bahwa styrofoam itu adalah bahan
buang. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi
sampah.
3. Recycle (mendaur ulang), adalah sebuah cara pelestarian lingkungan dengan cara
mendaur ulang kembali sebuah barang, contohnya kita dapat mendaur ulang sampah-
mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih
tahan lama. memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya kantong
sampah rumah tangga ini dilakukan pemisahan atau pemilahan terlebih dahulu antara
sampah organik dan sampah anorganik, agar dalam proses pengelolaan dan
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Indra Sutrisno, dan Devi Hamzah Siti Marpaung. 2021. “OBSERVASI PENANGANAN
DAN PENGURANGAN SAMPAH DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG.” JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum Dan Humaniora 8(4):872–82. doi:
10.31604/justitia.v8i4.872-882.
Arsyandi, Muhamad Yogi, Yulianti Pratama, dan Lina Apriyanti. 2019. “Perencanaan Sistem
Pengolahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Tangga di Bantaran Sungai Cikapundung
Kota Bandung.” IV.
Ayen, Domitila, Ahmad Farid Umar, dan Elwindra. 2016. “Gambaran Proses Pengolahan
Sampah dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Masyarakat di Wilayah TPA Bantar
Gebang Bekasi Tahun 2016.”
Hartono, Rudi. 2008. Penanganan dan pengolahan sampah. Penebar Swadaya Grup.
Kai, Harry N., Sherwin R. U. A. Sompie, dan Alwin M. Sambul. 2018. “Aplikasi Layanan
Pengangkutan Sampah Berbasis Android.” Jurnal Teknik Informatika 13(4). doi:
10.35793/jti.13.4.2018.28088.