BAB I
PENDAHULUAN
tentang pekerjaan yang dimana tidak lepas dari adanya sumber daya
manusia itu sendiri yang menjadi salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat di lepaskan dari sebuah organisasi baik institusi maupun
bekerja para karyawannya padahal hal seperti itu sangatlah penting dalam
control, motivasi dan kinerja individu. Locus of control terbagi menjadi dua
yaitu internal LOC dan eksternal LOC, orang dengan LOC internal berbeda
cara pandang dari orang dengan LOC eksternal. Orang dengan kepribadian
internal yakin bahwa mereka adalah pemegang kendali atas apapun yang
yakin bahwa apa yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh factor luar
dan kinerja individu adalah perbandingan antara hasil kerja atau prestasi
4
kerja dengan standar yang ditetapkan baik secara kualitas maupun kuantitas
Daerah Lamongan karena selama ini kinerja Bank Daerah Lamongan cukup
LAMONGAN”.
Lamongan?
1 Bagi Peneliti
3 Bagi Perusahaan
Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi setiap perusahaan atau instansi lainnya untuk
4 Bagi Mayarakat
kerja , dan motivasi terhadap kinerja karyawan. dan juga dapat dipakai
6
sebagai bahan acuan atau sumber informasi bagi semua pihak yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu ini merupakan salah satu referensi penulis dalam melakukan
penelitian, sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
Penelitian terdahulu yang dilakukan Wahyuni, Rika (2020). Tujuan penelitian ini adalah
control.penelitian ini dilakukan pada karyawan bank daerah lamongan. Jumlah sampel
dalam penelitian ini 110 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh.
Pengumpulan data diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada
Hasil penelitian ini menunjukan kinerja kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai, (2) komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai dan (3) kinerja kerja dan komunikasi secara simultan
terhadap kinerja karyawan sebesar 65,2%. Sedangkan sisanya 34,8% daijelaskan oleh
Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali individu atas
pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal yang mencirikan
8
seseorang memiliki keyakinan bahwa mereka bertanggung jawab atas kinerja kerja
bahwa kinerja kerja dan keberhasilan tugas mereka lebih dikarenakan faktor di luar diri
yaitu organisasi. Konsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama kali
dikemukakan oleh (Rotter, 1966). Locus of control merupakan salah satu variabel
mampu tidaknya mengontrol nasib (destiny) sendiri (Kreitner dan Kinicki, 2005.
lokus kendali sebagai tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib
mereka sendiri. Internal adalah individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang
kendali atas apa-apa pun yang terjadi pada diri mereka, sedangkan eksternal adalah individu
yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar
Penelitian terdahulu yang dilakukan Sitorus, Rotua Riris et. al. (2019). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh motivasi dan komunikasiterhadap kinerja
karyawan yang dimoderasi oleh prosedur kerja (SOP). Populasi penelitian ini dilakukan
seluruh karyawan Kawasan Perindustrian Pelabuhan Muara Baru. Jumlah sampel dalam
penelitian ini 106 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling dan
dengan menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data diperoleh dari hasil penyebaran
signifikan positif terhadap kinerja karyawan moderasi prosedur kerja berpengaruh tidak
Moderasi prosedur kerja tidak dapat memperkuat locus of control terhadap kinerja
penelitian ini adalah untuk menguji Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
karyawan Pada PT Mitra Permata Sari. Populasi penelitian ini dilakukan seluruh
karyawan Pada PT Mitra Permata Sari. Jumlah sampel dalam penelitian ini 53responden.
data diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada karyawan Pada
PT Mitra Permata Sari. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas,
kerja karyawan pada PTMitra Permata Sari. Hal ini dapat dilihat dari uji t yang
menunjukkan bahwa nilai thitung variabel komitmen organisasi 14,09 < nilai ttabel 2,01.
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan komitmen organisasi kerja
sebesar 1 satuan, maka perubahan kinerja kerja yang dilihat dari nilai Y akan bertambah
Penelitian terdahulu yang dilakukan Wahyuni, Endang Sri, et. al. (2016). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi, locus of control, stres
kerja terhadap kinerja Aparat Pemerintah Daerah dan kepuasan kerja sebagai variabel
Pengumpulan data diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada
para karyawan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan uji analisis statistik deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, dan metode
terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja
10
terhadap kinerja aparat pemerintah daerah, kepuasan kerja memediasi pengaruh locus of
control terhadap kinerja aparat pemerintah daerah, dan kepuasan kerja memediasi
Penelitian terdahulu yang dilakukan Sapitri, Ranty (2016). Tujuan penelitian ini adalah
listrik negara area Pekanbaru. Populasi penelitian ini dilakukan seluruh karyawan
data diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada karyawan
perusahaan listrik negara area Pekanbaru Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian
diperoleh bahwa komunikasi yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen kelanjutan,
dan komitmen normatif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan perusahaan listrik negara area Pekanbaru. Hal ini tentunya komitmen
organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang akan dihasilkan oleh karyawan
penelitian ini adalah untuk menguji Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja karyawan
Pada PT Mitra Permata Sari. Populasi penelitian ini dilakukan seluruh karyawan Pada
PT Mitra Permata Sari. Jumlah sampel dalam penelitian ini 53responden. Teknik
diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada karyawan Pada PT
Mitra Permata Sari. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas,
kerja karyawan pada PTMitra Permata Sari. Hal ini dapat dilihat dari uji t yang
menunjukkan bahwa nilai thitung variabel komitmen organisasi 14,09 < nilai ttabel 2,01.
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan komitmen organisasi kerja
sebesar 1 satuan, maka perubahan kinerja kerja yang dilihat dari nilai Y akan bertambah
Penelitian terdahulu yang dilakukan Subroto, Setyowati (2017). Tujuan penelitian ini adalah
untuk menguji Analisis pengaruh locus of control dan motivasi terhadap kinerja karyawan.
Populasi penelitian ini dilakukan di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Prov
Jateng di Semarang. Yang berjumlah 30 responden. Pengumpulan data diperoleh dari hasil
Konstruksi (LPJK) Prov Jateng di Semarang. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh
locus of control terhadap kinerja karyawan; terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja
karyawan; terdapat pengaruh locus of control dan stres kerja terhadap kinerja karyawan
Penelitian terdahulu yang dilakukan Gunawan, Indra (2010). Tujuan penelitian ini adalah
untuk menguji pengaruh komitmen organisasional dan locus of control terhadap kinerja
karyawan pada PT Nikkatsu Elektric Works Bandung. Populasi penelitian ini dilakukan
Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan rumus Slovin, Pengumpulan data
diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada karyawan PT Nikkatsu
Elektric Works Bandung. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji analisis
statistic deskriptif, uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian komitmen organisasional
dan locus of control secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan dan
memberikan pengaruh yang baik terhadap kinerja karyawan baik langsung maupun tidak
Tiap perusahaan pasti memiliki banyak rangkaian laporan keuangan untuk menjamin
kelangsungan bisnis yang sedang berjalan. Menurut Kasmir (2010:66) dalam penelitian
Sinurat Felicia Rumondang (2017:55), laporan keuangan merupakan suatu catatan yang
melihatkan status keuangan perusahaan saat ini atau periode waktu tertentu. Menurut
keuangan merupakan hasil dari proses perhitungan catatan keuangan dan dapat digunakan
sebagai alat komunikasi. Mereka dapat digunakan sebagai data keuangan atau aktivitas
perusahaan dan data tentang perusahaan atau tertarik pada aktivitas tersebut.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi yang
FeliciaRummondang (2017: 56) adalah teknikyang mengubah data neraca menjadi informasi
yang berguna untuk pemulihan. Analisis keuangan melibatkan penggunaan berbagai laporan
keuangan. Laporan ini memiliki banyak fitur. Pertama, neracaatau posisi keuangan
merangkum aset, kewajiban, dan modal bisnis selama periode waktu tertentu. Biasanya pada
akhir tahun atau kuartal. Pada saat yang sama, laporan laba rugi merangkum pendapatan dan
7. Menurut kasmir (2010:90), Felicia Rumondang (2017:56) dalam penelitian Sinurat. Laporan
keuangan juga akan memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. Laporan
keuangan yang belum dibahas lebih lanjut adalah angka-angka di dalamnya. Kemudian
8. Menurut Rudianto (2013: 190) dalam penelitian Sinurat, Felicia Rumondang (2017: 56) Analisis
membandingkan unsur-unsur tahun lalu atau angka perbandingan lainnya dan menjelaskan alasan
pembaruan. Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk membuat informasi dalam laporan
keuangan lebih bermakna bagi pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan ekonomi.
9. Menurut studi oleh Horne et al. (2012:163) dalam Sinurat, Felicia Rumondang (2017:56) rasio
keuangan adalah beberapa indikator yang diperoleh dengan menggabungkan dua angka dan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan dapat dihitung hanya berdasarkan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi, termasuk perubahan posisi
keuangan, kinerja dan posisi keuangan perusahaan. Informasi ini berguna bagi sejumlah besar
manusia supaya mau bekerja giat dan antusias dalam mencapai hal yang optimal.
14
secara optimal. Jika setiap pekerjaan dapat dijalankan secara optimal, maka kinerja
pegawai dapat diwujudkan sesuai dengan tujuan organisasi. Tanpa adanya motivasi,
seorang pegawai merasa segan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik.
Kinerja pegawai akan tercapai bila ada kemauan dari diri sendiri dan dapat dorongan
adalah perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena
sebagai proses yang menyebabkan (intensity), arahan (direction), dan usaha terus
motivasi sebagai keinginan dan energi seseorang yang diarahkan untuk mencapaian
7
8
kegiatan yang tertentu untuk mencapai suatu tujuan pada diri sesorang akan
mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran
kepuasan.
1. Faktor intern yang terdapat pada diri karyawan itu sendiri misalnya dapat terlihat
pada sering resahnya atau bergejolaknya pegawai. Akhir-akhir ini banyak terjadi
9
2. Faktor ekstern yang berasal dari luar karyawan juga dapat mempengaruhi
kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melakukan perkerjaan yang dapat
1. Prinsip Partisipasi
2. Prinsip Komunikasi
pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah
dimotivasi kerjanya.
pencapaian tujuan.
dilakukannya.
10
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya,
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh
orang lain.
2.2.2 KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses pengiriman sinyal sesuai aturan tertentu, sehingga sistem
dapat diubah, dipelihara, dan dibuat dengan cara tersebut. (Sabil, 2018: 6)
orang lain menafsirkan opini sebagai apa yang diinginkan oleh pemilik opini.
(Hanan, 2018 : 40) Komunikasi adalah suatu pemindahan dan pertukaran informasi,
dimana pesan ini berbentuk berita atau media yang terjadi dua orang atau lebih
individu. (Rahman & Prasetya, 2018 : 85). Berdasarkan pemahaman para ahli di
atas, kesimpulan yang dirangkum oleh penulis yaitu komunikasi ialah suatu proses
menyatakan pendapat atau perilaku seseorang kepada orang lain, baik secara
1. Jabatan
3. Alat komunikasi
4. Kepadatan kerja
Menurut (Rahman & Prasetya, 2018 : 85), Tipe-tipe Komunikasi terbagi 3 tipe
yaitu:
a. Komunikasi Ke Bawah
bawah. Penggunaan jenis komunikasi ini sangatlah penting dan efektif untuk
b. Komunikasi Ke Atas
Sampaikan pesan dari level bawah ke level yang lebih tinggi. Biasanya hal
22
ini terjadi ketika karyawan kita ingin mengkomunikasikan opini, ide,
12
harus dijaga untuk memastikan arus informasi, terutama bagi atasan yang
c. Komunikasi Horizontal
1. Kejelasan
2. Ketepatan
3. Konteks
4. Alur
5. Budaya
control adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa suatu hal yang terjadi berada
22
13
Locus of control. menurut Dayakisni, et. al. (dalam Sari, Desi Permata
kapasitas dan faktor - faktor dalam diri mereka sendiri. Internal locus of
mendukung atau tidak mendukung. Individu seperti ini memiliki etos kerja
untuk menentang dirinya sendiri sehingga orang-orang seperti ini tidak pernah
External locus of control yaitu carapandang dimana segala hasil yang didapat
baik atau buruk berada di luar kontrol diri mereka yang disebabkan oleh faktor
locus of control yang dikemukakan Lee (dalam Amalini, Henis Fiqih et.
pasrah dan menyerah jika sewaktu-waktu terjadi persoalan yang sulit. Individu
22
semacam ini akan menganggap permasalahan yang datang menjadi sebuah
14
menganggap suatu kegagalan sebagai nasib dan membuatnya ingin lari dari
persoalan.
melaksanakan suatu pekerajaan. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai
22
15
pegawai meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan dalam bekerja.
pegawai dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat
kinerja merupakan hasil yang diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan
perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
Dari beberapa pengertian kinerja dapat disimpulkan adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh sesorang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Pegawai akan mampu mencapai
22
16
memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatannya dan terampil dalam bekerja, maka ia akan lebih mudah untuk mencapai
Indikator-indikator kinerja
Menurut Sutrisno dalam (Nurdin & Rohendi, 2016) ada enam indikator dari
kinerja yakni :
1. Hasil kerja
Meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana
pengawasan dilakukan.
2. Pengetahuan pekerjaan
Tingkat pengetahuan yang terkaitkan dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh
3. Inisiatif
4. Kecekatan Mental
5. Sikap
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
22
17
22