Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

JEMBATAN WHEATSTONE

NAMA : NOPERANTA GINTING


KELAS : FISIKA DIK D 2019
NIM : 4193321003
DOSEN PENGAMPU : PURWANTO, S.Si., M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah pada PRAKTIKUM RANGKAIAN
LISTRIK yang berjudul “Jembatan Wheatstone”. Saya berterima kasih kepada Bapak dosen
dan Kakak Assisten Lab yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.

Saya sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu saya minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan saya dan saya juga mengharapkan kritik dan saran
dalam tugas ini agar di lain waktu saya bisa membuat tugas dengan lebih baik lagi.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat
bagi orang lain.

Medan, 11 Januari 2021

Noperanta Ginting

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................1
C. MANFAAT.....................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................................2
A. JEMBATAN WHEATSTONE.......................................................................................2
B. PRINSIP DARI METODE JEMBATAN WHEATSTONE...........................................3
C. APLIKASI JEMBATAN WHEATSTONE....................................................................3
BAB III PERCOBAAN JEMBATAN WHEASTONE.........................................................4
A. PROSEDUR PERCOBAAN...........................................................................................4
B. GAMBAR RANGKAIAN..............................................................................................4
C. PEMBAHASAN.............................................................................................................6
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengukur besarnya sebuah komponen resistor dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan hasil yang didapatkan dari pengukuran tersebut tergantung dari
tingkat ketelitian alat ukur yang dipakai. Salah satu pengukuran resistor yang sudah
dikenal sejak lama yaitu memakai alat ukur jembatan wheatstone baik pabrikasi
ataupun nonpabrikasi. Pada alat ukur ini tersedia satu fasilitas utama yang berfungsi
sebagai detektor dengan sensitivitas yang tinggi yang disebut galvanometer. Dalam
hal penggunaan jembatan wheatstone atau alat ukur lain baik pabrikasi maupun non-
pabrikasi seperti jembatan potensiometer, hasil pengukuran besaran komponen
resistor yaitu dengan cara membandingkan pada kondisi keseimbangan titik nol
galvanometer.

B. TUJUAN
1. Mengetahui bagian bagian jembatan wheatstone
2. Mengetahui kegunaan Jembatan Wheatstone

C. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan mengenai Jembatan Wheatstone

1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. JEMBATAN WHEATSTONE
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan,
satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya
potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini
dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap
suatu tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari
kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya. Jembatan Wheatstone adalah alat yang
paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai
100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan
tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat diatur

Metode Jembatan Wheatstone adalah susunan komponen-komponen elektronika yang


berupa resistor dan catu daya seperti tampak pada gambar berikut :

Hasil kali antara hambatan hambatan berhadapan yang satu akan sama dengan hasil
kai hambatan hambatan berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan d bernilai
nol. Persamaan R1x R3 = R2xR4 dapat diturunkan dengan menerapkan Hukum
Kirchoff dalam rangkaian tersebut. Hambatan listrik suatu penghantar merupakan
karakteristik dari suatu bahan penghantar tersebut yang mana adalah kemampuan dari
penghantar itu untuk mengalirkan arus listrik, yang secara matematis dapat dituliskan:
L
R=ρ
A

2
Dimana :
R : Hambatan listrik suatu penghantar (Ω)
ρ : Resitivitas atau hambatan jenis (Ω. m)
L : Panjang penghantar (m)
A : Luas penghantar (m²)

B. PRINSIP DARI METODE JEMBATAN WHEATSTONE


1. Hubungan antara resistivitas dan hambatan, yang berarti setiap penghantar
memiliki besar hambatan tertentu.
2. Hukum Ohm yang menjelaskan tentang hubungan antara hambatan, tegangan
dan arus listrik. Besar arus yang mengalir pada galvanometer diakibatkan oleh
adanya suatu hambatan.
3. Hukum Kirchoff 1 dan 2, yang mana sesuai dari hukum ini menjelaskan
jembatan dalam keadaan seimbang karena besar arus pada kedua ujung
galvanometer sama besar sehingga saling meniadakan.

C. APLIKASI JEMBATAN WHEATSTONE


Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji
berupa beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam
pita yang terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan
perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge ini direkatkan
kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi
pada strain gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka
terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas benda.
Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan perubahan hambatan listrik,
ingat persamaan R = ρ.L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga
untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan
Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam
strain gauge.

3
BAB III
PERCOBAAN JEMBATAN WHEASTONE
DAN PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Hitung R1, R2 dan R3 dengan multimeter
2. Rangkailah resistor dengan R1 = 1400 𝛺, R2 = 4400 𝛺, R3 = 2400 𝛺 dan R5
diganti dengan galvanometer dan potensiometer
3. Atur nilai hambatan potensiometer sampai penunjukkan galvanometer nol
4. Ukur nilai hambatan potensiometer menggunakan multimeter
5. Ulangi prosedur ke-2 sampai dengan 4 untuk variasi R

B. GAMBAR RANGKAIAN
1. Variasi 1

4
2. Variasi 2

3. Variasi 3

5
TABEL PENGAMATAN

Potensiometer
No. R1 (𝛺) R2 (𝛺) R3 (𝛺) R4 (𝛺)
(𝛺)

1. 600 𝛺 2000 𝛺 1100 𝛺 3500 𝛺 5000 𝛺

2. 2000 𝛺 1100 𝛺 600 𝛺 330𝛺 500 𝛺

3. 1100 𝛺 600 𝛺 2000 𝛺 1050 𝛺 1500 𝛺

C. PEMBAHASAN
1) R1 = 600 𝛺 V = 12 Volt
R2 = 2000 𝛺
R3 = 1100 𝛺
 Teori
R1 × R4 = R2 × R3
600 × R4 = 2000 × 1100
2200000
R4 = =3666,6 Ω
600
 Praktek

6
Potensiometer = 5 k 𝛺 = 5000 𝛺
30 % → ( 100−30 ) %=70 %
70
R4 = ×5000=3500 Ω
100
 % Kesalahan (E)

%E=|T −P
T |
× 100 %

%E=|
3666,6 |
3666,6−3500
×100 %=4,54 %

2) R1 = 2000 𝛺 V = 12 Volt
R2 = 1100 𝛺
R3 = 600 𝛺
 Teori
R1 × R4 = R2 × R3
2000 × R4 = 1100 × 600
66 0 000
R4 = =330 Ω
2 000
 Praktek
Potensiometer = 0,5 k 𝛺 = 500 𝛺
35 % → ( 100−3 5 ) %=6 5 %
65
R4 = ×500=325 Ω
100
 % Kesalahan (E)

%E=|T −P
T |
× 100 %

%E=|
330 |
330−325
×100 %=1,5 %

3) R1 = 1100 𝛺 V = 12 Volt
R2 = 600 𝛺
R3 = 2000 𝛺
 Teori
R1 × R4 = R2 × R3
1100 × R4 = 600 × 2000

7
1200000
R4 = =1090,9 Ω
1100
 Praktek
Potensiometer = 1,5 k 𝛺 = 1500 𝛺
7 0 % → ( 100−7 0 ) %=30 %
70
R4 = ×1500=1050 Ω
100
 % Kesalahan (E)

%E=|T −P
T |
× 100 %

%E=|
1090,9 |
1090,9−1050
×100 %=3,7 %

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk
mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui besarannya. Kegunaan dari
Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan
cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial
ujung-ujungnya sama besar).
2. Galvanometer adalah alat ukur yang memiliki kepekaan tinggi oleh karena itu
galvanometer dipakai pengukuran dengan tegangan kecil

8
DAFTAR PUSTAKA
http://blogmateriperkuliahan.blogspot.com/2016/11/makalah-jembatan-wheatstone.html

Syech, R., Abdi, R., & Tambunan, W. (2018). PENENTUAN KONDUKTIVITAS LISTRIK
AIR SUNGAI BATANG LUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE JEMBATAN
WHEATSTONE. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian , 92-101.

Anda mungkin juga menyukai