OLEH:
KELOMPOK X
2016/2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Entropi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Termodinamika.
“Tidak ada gading yang tak retak”, demikian pula dengan makalah ini.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat
membangun, yang dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Kelompok 10
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Entropi......................................................................... 3
2.2 Hukum II Termodinamika dan Entropi.......................................... 5
2.3 Entropi pada Proses Reversible dan Proses Irreversible............... 6
2.4 Entropi untuk Gas Ideal dengan Kalor Spesifik Konstan............... 8
2.5 Asas Kenaikkan Entrop.................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Satu-satunya keunggulan pendekatan Caratheodory ialah dalam
pemusatan perhatian pada sistem, koordinatnya, keadaannya, dan seterusnya
sedangkan hal ini tak teramati dalam pendekatan teknik.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Bagaimana fungsi keadaan entropi dan teorema clausius ?
2. Bagaimana entropi pada gas ideal ?
3. Bagaimana perubahan entropi pada proses reversible dan irreversible ?
4. Bagaimana azas entropi dan pemakaiannya ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:
1) Mengetahui fungsi keadaan entropi dan teorema clausius
2) Mengetahui entropi pada gas ideal
3) Mengetahui perubahan entropi pada proses reversible dan irreversible
4) Mengetahui azas entropi dan pemakaiannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat
diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses
reversibel sama dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu
mutlak sistem tersebut (T). Entropi adalah fungsi keadaan, nilainya pada suatu
keadaan setimbang dapat dinyatakan dalam variabel-variabel yang menentukan
keadaan sistem. Asas kenaikan entropi dapat dinyatakan bahwa entropi selalu
naik pada tiap proses ireversibel. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari
suatu sistem terisolasi sempurna selalu naik tiap proses ireversibel.
d’Qr = 0 dan dS = 0
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas antara sistem dengan
lingkungannya secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu sistem dan suhu
lingkungan adalah sama. Besar arus panas ini yang masuk kedalam sistem atau
3
yang masuk kedalam lingkungan disetiap titik adalah sama, tetapi harus diberi
tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan entropi lingkungan sama besar tapi
berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan jumlahnya menjadi nol.
Sebab sistem bersama dengan lingkungannya membentuk dunia, maka boleh
dikatakn bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat bahwa pernyataan
ini berlaku untuk proses reversibel saja.
4
Entropi merupakan fungsi keadaan sehingga sama seperti energi dalam,
perubahan entropi dari proses yang berlangsung pada sistem tidak bergantung
pada lintasan tetapi tergantung pada keadaan awak dan akhirnya saja. Akibatnya
untuk suatu proses siklus, perubahan entropi sama dengan nol (DS=0).
5
Disamping versi Clausius, Carnot, Kelvin-Planck ada lagi versi lain
hukum II Termodinamika. Versi ini berlaku secara umum dan berbunyi: "Semua
proses yang terjadi secara spontan di alam ini cenderung membawa alam ini
semakin tidak teratur (semakin kacau) atau paling tidak sama dengan keadaan
semula". Menurut versi ini, suatu peristiwa hanya bisa terjadi jika peristiwa ini
menyebabkan alam semakin tidak teratur atau paling tidak keadaannya sama
dengan keadaan sebelum peristiwa itu terjadi.
6
Dengan kata lain, pada proses spontan entropi semesta meningkat, atau
dengan dan adalah perubahan entropi sistem dan perubahan entropi lingkugan.
Jika positif (>;0), maka perubahan entropi semesta meningkat dan proses
berlangsung spontan.Untuk dapat meramalkan bahwa proses itu berlangsung
secara spontan atau tidak harus diketahui nilai
Jika nol (=0), maka perubahan entorpi semesta mencapai nilai maksimum
dan proses berada dalam keadaan kesetimbangan atau reversible.
7
Proses tersebutnya adalah proses yang berlangsung secara spontan pada satu
arah tetapi tidak pada arah sebaliknya.
du = Cv dT Pv = RT
8
ireversibel, dengan syarat bahwa zat kerjanya dapat diaproksimasikan oleh gas
ideal dengan kalor – kalor spesifik konstan.
Jika perubahan entropi adalah nol, artinya proses isentropik, s2 – s1 = Cv ln
T2/T1 + R ln v2/v1 dan s2 – s1 = CP ln T2/T1 + R ln P2/P1 dapat digunakan
untuk memperoleh
Contoh:
Setelah proses pembakaran dalam sebuah silinder, tekanan adalah 1200 kPa dan
temperatur 350oC. Gas – gas terekspansi ke 140 kPa dengan proses adiabatik
reversibel. Hitunglah besarnya usaha yang dilakukan oleh gas – gas dengan
mengasumsikan bahwa gas – gas tersebut dapat diaproksimasikan sebagai udara
dengan kalor spesifik konstan.
Penyelesaian:
9
2.5 Asas Kenaikkan Entropi
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah
menjadi usaha.
2. Pada proses spontan entropi semesta meningkat, atau dengan dan adalah
perubahan entropi sistem dan perubahan entropi lingkugan.
o Jika positif (>;0), maka perubahan entropi semesta meningkat dan
proses berlangsung spontan.Untuk dapat meramalkan bahwa
proses itu berlangsung secara spontan atau tidak harus diketahui
nilai
o Jika negatif (<; 0), maka proses tidak spontan.
11
Daftar Pustaka
Bueche, Frederick J. 1992. Fisika teori dan soal-soal. Penerbit Erlangga: Jakarta
12