PEMBAHASAN
1. Negara Hukum
Dalam jurnal utama, maksud dari negara hukum adalah bahwa tidak ada satu
pun yang berada di atas hukum dan hukumlah yang berkuasa. Penyeleggaraan
kekuasaan pemerintahan harus didasarkan atas hukum, bukan titah kepala negara.
Negara dan lembaga-lembaga lain dalam bertindak apapun harus dilandasi oleh hukum
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Sedangkan dalam jurnal
pembanding, Dalam pengertian sempit, makna negara hukum mengacu pada
pengertian ‘undang-undang’ sebagai aturan tertulis yang dibuat oleh badan legislative
dan dalam pengertian luas mengacu pada dimensi hukum yang bersifat etis, sehingga
melahirkan makna negara hukum sebagai Rechtsstaat, Etat de Droit, atau Rule of Law.
2. Konsep Rechtstaats
Dalam jurnal utama dijelaskan bahwa Rechtstaats lahir di Dataran eropa yang pada
dasarnya bertumpu pada sistem hukum eropa Kontinental yang diistilahkan civil law.
Ide tentang rechtstaats mulai populer pada abad ke17 sebagai akibat dari situasi sosial
politik eropa yang didominasi oleh absolutisme raja. Sistem hukum eropa lahir dari
perjuangan kaum borjuis untuk mendapatkan tempat dalam hukum, karena saat
itu,hukum hanya dikendalikan oleh golongan raja, bangsawan dan gereja. Sedangkan
dalam jurnal pembanding, konsep Rechtsstaat merupakan kreasi kaum borjuis yang
memiliki kekuatan ekonomi, tetapi secara politis tidak berkembang. Oleh karena itu,
diperlukan konsep hukum yang memiliki karakter yang paralel dengan sistem ekonomi
pasar bebas, yakni rasional-formal, dapat diramal (predictable) serta dapat dikalkulasi
(calculable).
4.2 Rekomendasi
Disarankan bagi penulis untuk mengadakan penelitian selanjutnya
mengenai Indonesia sebagai negara hukum. Tidak hanya untuk penulis saja, saran ini
juga diperuntukkan bagi masyarakat ataupun ilmuan lain yang ingin melakukan
penelian.
Daftar pustaka