Jawab: Karena terdapat tantangan dan dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik yang berasal dari luar(contohnya kolonialisme) maupun dari dalam (contohnya primodialisme) sehingga diperlukan upaya pengintegrasian seluruh unsur. Suatu bangsa yang berbeda menjadi satu kesatuan yang utuh serta menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas baru yang diciptakan (identitas nasional). Misalnya : bahasa nasional, semboyan nasional, ideologi nasional dan sebagainya.
2. Dalam hal integrasi bangsa, sebenarnya hal hal apakah yang
diintegrasikan? Jawab: Hal- hal yang menyangkut bidang iptek, bidang politik, bidang sosial budaya, bidang pertahanan dan lain lain.
3. Apa yang terjadi seandainya negara tidak berintegrasi?
Jawab: Pada umumnya integrasi adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Jika suatu negra tidak melakukan integrasi maka dampaknya yaitu negara tersebut dapat menjadi pecah belah akibat tidak adanya keserasian rakyat negara tersebut. Budaya dan adat dan istiadat dari negara tersebut juga dapat hancur karena tidak integrasi pada suatu negara, serta tidak akan bisa menjadi negara yang mampu bersaing dalam persaingan global.
4. Seperti apakah negara yang tidak mampu berintegrasi?
Jawab: Semua maupun sebagian penduduknya bersikap individualis dan lebih mementingkan dirinya sendiri daripada mementingkan kepentingan banyak org
5. Adakah contoh negara yang tidak mampu melakukan integrasi ?
Jawab : Ada, misalnya adalah negara Amerika. Negara Amerika membuat bagian, serikat dll. Mereka berusaha memajukan wilayah mereka sendiri tanpa peduli wilayah tetangga meskipun mereka suatu bagian kewarganegaraan.