Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RESIYANA NURMALIA PUJAWATI

NIM : 430200203617
KELAS : REGULAR
SEMESTER : DUA (GENAP)
MATA KULIAH : HUKUM ISLAM
DOSEN PENGAMPU: DR. H. LUKMAN HAKIM, M.Si
INSTITUSI : STHG (SEKOLAH TINGGIN HUKUM GALUNGGUNG)

1. Dasar Hukum Puasa


Dasar Hukum Puas diambil dalam salah satu Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

: ‫نوﻘﺗﺗ مﻛﻠﻌﻟ مﻛﻠﺑﻗ نﻣ نﯾذﻟا ﻰﻠﻋ بﺗﻛ ﺎﻣﻛ مﺎﯾﺻﻟا مﻛﯾﻠﻋ بﺗﻛ اوﻧﻣآ نﯾذﻟا ﺎﮭﯾأ ا‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa semua orang yang beriman wajib
melaksanakan puasa, seperti yang sudah dihukumkan kepada kaum sebelumnya
untuk menambah ketakwaan.
 Syarat Puasa :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Mampu dan Kuat melaksanakan puasa

 Rukun Puasa :
1. Niat Puasa
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai
terbenam matahari (makan, minum, hawa nafsu)

 Yang Membatalkan Puasa :


1. Makan dan minum dengan sengaja
2. Muntah dengan sengaja
3. Keluar mani
4. Haid atau menstruasi
5. Berhubungan badan
6. Nifas (Darah Setelah Melahirkan)
7. Gila (Junun)
8. Murtad

 Sunat Puasa :
1. Makan sahur (Hadist Riwayat Bukhari nomor 1923 dan Muslim nomor 1095)
2. Mengakhiri sahur (Hadist Anas)
3. Menyegerakan berbuka puasa (Hadist Riwayat Bukhari nomor 1957 dan
Muslim nomor 1098)
4. Berdo'a ketika berbuka (Hadist Riwayat Abu Daud nomor 2357)
5. Memberikan makan orang yang berpuasa (Hadist Riwayat Tirmidzi nomor 807,
Ibnu
Majah nomor 1746 dan Ahmad)
6. Memperbanyak amal shaleh (Hadist Riwayat Bukhari nomor 1902 dan Muslim
nomor
2308)

2. Sunah Puasa
a. Bersahur.
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'laihi
wa sallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada
keberkahan." (HR Al-Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)
Rasulullah SAW juga bersabda:

‫ﺔﻛرﺑ ﮫﻠﻛأ‬، ‫ه[[وﻋدﺗ ﻼﻓ‬، ‫ءﺎﻣ نﻣ ﺔﻋرﺟ مﻛدﺣأ عرﺟﯾ نأ وﻟو‬، ‫نﯾرﺣﺳﺗﻣﻟا ﻰﻠﻋ نوﻠﺻﯾ ﮫﺗﻛﺋﻼﻣو لﺟو زﻋ ﷲ نﺈﻓ‬
‫روﺣﺳﻟا‬
"Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian
hanya meminum seteguk air, karena Allah 'Azza wa Jalla dan para malaikat
mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad dari Dari Abu Sa'id Al Khudri
radhiallahu 'anhu)
Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah mengatakan: "Sebab keberkahannya adalah
karena sahur dapat menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkannya, dan
membuatnya ringan menjalankannya". (Ibid, 1/456)

b. Tadarus Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya.


Bulan Ramadhan adalah bulan yang amat erat hubungannya dengan Al-Qur'an,
karena saat itulah Al-Qur'an diturunkan. Karena itu, tadarus (membaca sekaligus
mengkaji) adalah hal yang sangat utama saat itu dan telah menjadi aktivitas utama
sejak masa Nabi shallallahu'alaihi wa sallam dan generasi terbaik.
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
‫نآرﻘﻟا ﮫﺳرادﯾﻓ نﺎﺿﻣر نﻣ ﺔﻠﯾﻟ لﻛ ﻲﻓ هﺎﻘﻠﯾ لﯾرﺑﺟ نﺎﻛو‬
"Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril)
bertadarus
Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)

c. Bersedekah.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencontohkan akhlak yang luar biasa yaitu
kedermawanan. Ketika masuk bulan Ramadhan, Beliau kedermawanan beliau
seperti angin beremhus. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, menceritakan:

‫ﺔﻠﯾﻟ لﻛ ﻲﻓ هﺎﻘﻠﯾ مﻼﺳﻟا ﮫﯾﻠﻋ لﯾرﺑﺟ نﺎﻛو لﯾرﺑﺟ هﺎﻘﻠﯾ نﯾﺣ نﺎﺿﻣر ﻲﻓ نوﻛﯾ[ ﺎﻣ دوﺟأو سﺎﻧﻟا دوﺟأ مﻠﺳو ﮫﯾﻠﻋ‬
‫ﷲ[ ﻰﻠﺻ[ ﻲﺑﻧﻟا[ نﺎﻛ[ ﺔﻠﺳرﻣﻟا[ ﺢﯾرﻟا[ نﻣ[ رﯾﺧﺎﻟﺑ[ دوﺟأ[ مﻠﺳو[ ﮫﯾﻠﻋ[ ﷲ[ ﻰﻠﺻ[ ﷲ[ لوﺳرﻠﻓ[ نآرﻘﻟا[ ﮫﺳرادﯾﻓ[ نﺎﺿﻣر‬
‫نﻣ‬

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan
kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril
menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia
bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan
dengan kebaikan laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)

d. Memberi Makanan kepada Orang yang Berbuka Puasa.


Dari Zaid bin Khalid Al Juhani radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
‫ﺎﺋﯾﺷ مﺋﺎﺻﻟا رﺟأ نﻣ صﻘﻧﯾ ﻻ ﮫﻧأ رﯾﻏ هرﺟأ لﺛﻣ ﮫﻟ نﺎﻛ ﺎﻣﺋﺎﺻ رطﻓ نﻣ‬
"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka
dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit
pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, Ahmad No. 21676, An Nasai
dalam As Sunan Al Kubra No. 3332, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 3952).

e. Memperbanyak Doa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
‫موﻠظﻣﻟا ةوﻋدو لدﺎﻌﻟا مﺎﻣﻹاو رطﻔﯾ ﻰﺗﺣ مﺋﺎﺻﻟا مﮭﺗوﻋد درﺗ ﻻ ﺔﺛﻼﺛ‬
"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang
berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya".
(HR. At Tirmidzi No.
2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).

f. Menyegerakan Berbuka Puasa.


Dari Amru bin Maimun radhiallahu 'anhu:
‫اروﺣﺳ مھﺄطﺑأو ارﺎطﻓإ سﺎﻧﻟا لﺟﻋأ مﻠﺳ و ﮫﯾﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ دﻣﺣﻣ بﺎﺣﺻأ نﺎﻛ‬
"Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling
bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya". (HR. Al Baihaqi
dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu
Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)

g. Iktikaf di Asyrul Awakhir.


Dari Ummul Muknimin 'Aisyah radhiallahu 'anha:
‫هدﻌﺑ نﻣ ﮫﺟاوزأ فﻛﺗﻋا مﺛ ﷲ هﺎﻓوﺗ ﻰﺗﺣ نﺎﺿﻣر نﻣ رﺧاوﻷا رﺷﻌﻟا فﻛﺗﻌﯾ نﺎﻛ مﻠﺳو ﮫﯾﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﻲﺑﻧﻟا نأ‬
"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada 10 hari terakhir
bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun
iktikaf setelah itu". (HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No.
2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)

h. Qiyam Ramadhan (Salat Tarawih dan Salat Malam Lainnya).


Salat Tarawih memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar sebagaimana yang
disebutkan dalam hadis shahih.
‫ﮫﺑﻧذ نﻣ مدﻘﺗ ﺎﻣ ﮫﻟ رﻔﻏ ﺎﺑﺎﺳﺗﺣاو ﺎﻧﺎﻣﯾإ نﺎﺿﻣر مﺎﻗ نﻣ لﺎﻗ مﻠﺳو ﮫﯾﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لوﺳر نأ ةرﯾرھ ﻲﺑأ نﻋ‬
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa
yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari
Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim
No. 759)

i. Umrah
Ibadah Umrah ketika bulan Ramadhan adalah sebanding pahalanya seperti haji
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu
'anhuma, bahwa Rasulullah berkata kepada seorang wanita Anshar bernama
Ummu Sinan:
‫ﻲﻌﻣ ﺔﺟﺣ وأ ﺔﺟﺣ ﻲﺿﻘﺗ نﺎﺿﻣر ﻲﻓ ةرﻣﻋ نﺈﻓ‬
"Sesungguhnya umrah ketika bulan Ramadhan sama dengan menunaikan haji
atau haji bersamaku." (HR. Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256)

j. Menjauhi Perbuatan yang Merusak Puasa.


Di antara perbuatan yang merusak puasa Ramadhan adalah menggunjing (ghibah),
adu domba (namimah), menuruti syahwat (rafats), berjudi, dan berbagai perbuatan
fasik lainnya. Perbuatan ini mesti dijauhi agar shaum kita tidak sia-sia. Dari Abu
Hurairah radhiallahu
'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
‫عوﺟﻟا ﻻإ ﮫﻣﺎﯾﺻ نﻣ ﮫﻟ سﯾﻟ مﺋﺎﺻ نﻣ مﻛ‬
"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya
kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad
Darimi No. 2720

Anda mungkin juga menyukai