SOAL :
1. Menurut Prof. Notonagoro, S.H., Pancasila apabila ditinjau asal mulanya atau sebab
terjadinya maka Pancasila memenuhi syarat empat sebab (kausalitas). Kemukakan
oleh saudara dan masing-masing berikan penjelasan.
2. Sebagai filsafat, Pancasila memiliki dasar Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Berikan penjelasan oleh saudara.
3. Pancasila sebagai cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa Indonesia. berikan
penjelasan.
4. Kemukakan oleh Sdr. hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD tahun 1945
secara material.
5. Moral pancasila bersifat rasional, objektif dan universal dalam arti berlaku bagi
seluruh bangsa indonesia. Berikan penjelasan.
6. Kemukakan dan berikan penjelasan Pancasila sebagai ideologi terbuka.
JAWABAN :
1. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, S.H., Pancasila kalau ditinjau dari asal mulanya, atau
sebab musahab Pancasila dapat dipakai sebagai falsafah bangsa, maka Pancasila
memenuhi empat syarat sebab atau kausalitas, diantaranya:
Asal mula bahan (causa materialis), asal mula bentuk (causa formalis), asal mula
tujuan (causa finalis) dan asal mula karya (causa effisien).
Causa Materialis
Causa Materialis atau yang dimaksud dengan asal mula bahan, artinya sebelum
Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan bangsa, maka unsur-unsur Pancasila
sudah ada sejak zaman dahulu, yang dapat dilihat dari nilai adat istiadat, kebudayaan,
dan dalam aturan agama-agamanya.
Causa Formalis
Sementara causa formalis diartikan sebagai asal mula bentuk atau bangunan. Hal ini
mengandung arti bahwa pembentuk negara dalam hal ini adalah Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI dan bersama-sama dengan anggota BPUPKI
lainnya merumuskan dan membahas Pancasila. Hal tersebut juga disebut sebagai asal
mula tujuan bangsa.
Causa Finalis
Sementara formalis atau asal mula tujuan yakni berkaitan dengan tujuan
dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Panitia Sembilan
termasuk didalammnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, menyusun Piagam Jakarta
(Pembukaan UUD 1945) pertama kali dibentul, dan yang memuat Pancasila.
Kemudian BPUBPKI menerima rancangan tersebut dengan segala perubahannya. Hal
ini dimaksudkan agar Pancasila dengan tujuan untuk dijadikan sebagai dasara filasafat
Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Prof. Dr. Notonegoro, 1975, dalam Kaelan,
1996).
Causa Efisien
Causa efisien atau asal mula karya adalah dalam rangka sejak mulai dirumuskannya,
dibahas dalam sidang BPUPKI pertama dan kedua, juga dalam rangka proses
pengesahaan Pancasila oleh PPKI yang menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat
negara pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai asal mula karya. Juga di dalam Panitia
Sembilan tanggal 22 Juni 1945 yang merumuskan Piagam Jakarta yang memuat calon
Dasar Negara Pancasila sebagai asal mula sambungan.
2. Pengertian Ontologi
Ontologi menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu tentang
ada atau keberadaan. Ontologi juga dikenal dengan ilmu tentang keberadaan sesuatu
secara nyata, faktual, dan konkret. Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang
ada (eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi). Secara
ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila,
setiap sila bukanlah merupakan asa yang berdiri sendiri, melainkan memiliki satu
kesatuan dasar ontologis.
Pengertian Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal,
syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti
sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas, dan validitas
ilmu pengetahuan.
Pengertian Aksiologi
3. Pembahasan:
Pancasila sebagai cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa Indonesia tersebut
merupakan norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara dan yang menjadi sumber
dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum (recht-idee), baik tertulis
maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita hukum inilah yang mengarahkan hukum pada
cita-cita bersama bangsa Indonesia. Cita-cita ini secara langsung merupakan cerminan
kesamaan di antara sesama warga bangsa.
Pancasila sebagai cerminan dan jiwa cita-cita hukum bangsa indonesia pada dasarnya
merupakan suatu filsafat Ideologi negara dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
persatuan dan kesatuan dalam hal negara merupakan rumah dari Keberagaman,
Multikulturalisme, Pluralisme guna meningkatkan Integrasi Nasional secara
berkelanjutan. hal tersebut akan mendorong stabilitas perekonomian dalam Segala
bidang secara tidak langsung. hal itu membuktikan bahwasanya Pancasila adalah
sebuah pandangan hidup yang sudah sesuai dengan kepribadian bangsa dan
dijadikannya sebagai identitas nasional yang tak ternilai harganya, guna menjadikan
Negara besar akan perbedaan.
6. Pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah, bahwa Setiap nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila (mencakup nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan) dapat senantiasa dikembangkan untuk memenuhi tuntutan
perkembangan hidup serta dinamika kehidupan bangsa Indonesia tanpa harus
mengganti/menghilangkan nilai-nilai tersebut.
Pembahasan:
Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Lahirnya Pancasila sendiri berasal dari sejarah yang tidak mudah dan
singkat, sehingga akhirnya dijadikanlah Pancasila sebagai landasan Ideologi bangsa
Indonesia.
Pancasila yang dijadikan sebagai landasan ideologi bangsa Indonesia, memiliki sifat
ideologi terbuka. Maknanya adalah bahwa setiap nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila (mencakup nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan
Keadilan) dapat senantiasa dikembangkan untuk memenuhi tuntutan perkembangan
hidup serta dinamika kehidupan bangsa Indonesia tanpa harus mengganti /
menghilangkan nilai-nilai tersebut.