PENDAHULUAN
Era integrasi global saat ini investasi merupakan salah satu faktor yang
paling penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi sendiri secara
garis besar digolongkan menjadi dua yaitu investasi finansial dan investasi riil.
Wahana investasi yang popular saat ini bagi para investor adalah investasi
financial, karena investasi financial dinilai cukup praktis dan mudah. Keuntungan
likuid dan bisa ditarik setiap saat, mudah menghindar dari tekanan krisis global
kapan saja. Investor dapat melakukan investasi financial pada pasar modal dan
pasar uang.
tumbuh dan berkembang pesat pada akhirnya akan menjadi motor penggerak
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
pesat, baik dalam bentuk saham maupun dalam instrumen hutang. Investor dalam
menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya bertujuan dalam jangka pendek
Dalam arti lain bahwa pergerakan harga saham yang terus meningkat akan
memberikan keuntungan bagi para investor baik berupa dividen maupun capital
gain saat investor menjual kembali sahamnya. Pasar modal bertindak sebagai
seperti obligasi, saham, dan lainnya. Bentuk yang paling umum dalam pasar
harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh faktor
tersebut, investor dapat memilih strategi untuk memilih perusahaan yang benar-
benar di anggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari
eksternal maupun dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri (Dewi dan
yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan. Dalam penilaian saham
dikenal adanya tiga jenis nilai yaitu: nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
ditunjukan oleh harga saham tersebut di pasar. Nilai intrinsik atau dikenal sebagai
analisis teknikal (Siswoyo 2013). Analisis teknikal dan analisis fundamental telah
masa depan (Chen, 2015). Sebelum investor memutuskan untuk memiliki saham
sebuah perusahaan, maka perlu dilakukan analisis terhadap saham dan kondisi
bertujuan untuk menghindari kerugian yang tinggi bagi seorang investor, kerugian
yang dimaksud adalah bahwa seorang investor bisa saja melakukan kekeliruan
dalam memilih saham dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
tinggi sehingga resikonya juga tinggi. Analisis yang harus dilakukan oleh para
bersifat fundamental diperoleh dari internal perusahaan yang meliputi dividen dan
teknikal diperoleh dari luar perusahaan seperti ekonomi, politik, finansial dan
dua yaitu variabel fundamental yang bersifat internal yang memberi informasi
pendekatan utama yang digunakan oleh para analis sekuritas adalah informasi
berbagai pihak (Sugir, 2004). Bentuk informasi laporan keuangan tersebut berupa
diukur dan diinterpretasikan oleh rasio. Dalam rasio tersebut terdapat beberapa
dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA), Current Ratio, dan Debt to
dan kapan saham tersebut dijual atau ditukar dengan saham yang lain agar
terhadap data historis harga saham. Melalui data historis yang dimiliki,
2018 – 2020 ?
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
kajian untuk peneliti – peneliti dimasa yang akan datang, yang ingin
Indonesia.
2. Manfaat praktis
3. Manfaat Kebijakan
TINJAUAN PUSTAKA
pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital
market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun,
baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return
di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect
all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar
yang efisien harga-harga asset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan
keputusan jual beli investor menggunakan data harga saham dan volume masalalu.
Berdasarkan harga dan volume masalalu berbagai model analisis tekik digunakan
untuk menentukan arah harga apakah akan naik atau turun. Analisis tekis
mempelajari pola pergerakan harga saham menurut kondisi ekonomi yang sedang
berlangsung.
2. The Semistrong Efficient Market Hypotesis
legkap, yaitu harga masa lalu, volume masa lalu, informasi yang dipublikasikan,
dan informasi privat yang tidak di publikasikan secara umum. Semua informasi
yang relevan tersedia tercermin dalam harga saham. Dalam keadaan seperti ini
lebih lengkap ini diharapkan akan menghasilkan keputusan jual beli saham yang
lebih tepat dan return yang tinggi. Kegiatan riset untuk menganalisis variable
ataupun keputusan jual beli saham yang didasarkan pada hasil riset tepat
mengenai sasaran. Berikut ini beberapa indikator efisiensi pasar bentuk kuat:
a. keuntungan yang diperoleh sangat tipis akibat gejolak harga yang
rendah.
memperoleh informasi.
perusahaan memberikan informasi atau sinyal baik positif maupun negatif bagi
yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan
demikian pasar diharap dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan
buruk (Sukirni dalam Samsuar dan Akramunnas, 2017). Sinyal yang dimaksud
adalah apa saja yang dilakukan manajemen yang akan memberikan petunjuk bagi
sinyal informasi yang lebih banyak kepada pihak lain. Asimetris informasi dalam
informasi mengenai apa saja yang telah dilakukan manajemen perusahaan untuk
yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain.
Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari teknikal analis. Teori
Dow pertama kali diperkenalkan oleh Charles H. Dow pada tahun 1897 di 255
Wall Street Journal, merupakan salah satu prinsip trading penting yang wajib
diketahui binary dan forex traders. Charles Dow sendiri adalah analis market
terkenal, hingga namanya saja diabadikan menjadi nama index saham paling
terkenal di dunia (Dow –Jones Industrial Index). Teori Dow berupaya untuk
menyelidiki bagaimana tren yang sedang terjadi di pasar saham, baik saham
1. Primary Trend
2. Secondary Trend
3. Minor Trend
Merupakan perubahan saham yang terjadi setiap hari.
"Teori Dow". Namun, tiga orang lain bernama William Peter Hamilton, Robert
merumuskan enam prinsip dasar Teori Dow. Berikut keenam prinsip dasar
tersebut:
atau aksi jual secara aktif, berlawanan dengan opini umum pasar. Dalam
fase ini, harga aset tidak banyak berubah karena para investor yang punya
perubahan harga secara cepat terjadi. Ini masuk ke fase kedua, dimana
para investor berbasis teknikal mulai ikut berpartisipasi. Fase dua terus
Menurut teori Dow, sebuah pasar bullish di sektor industri tak mungkin
mengakut barangnya juga harus bagus. Jika kedua indeks mulai bergerak ke arah
harga. Ketika harga bergerak bertepatan dengan volume rendah, maka bisa ada
banyak penjelasan tentang itu, misalnya ada penjual yang sangat agresif. Namun,
ketika pergerakan harga disertai oleh Volume Perdagangan tinggi, maka Dow
Teori Dow berpendapat bahwa tren tetap ada meski terjadi "noise" di
pasar. Pasar boleh jadi bergerak berlawanan dengan tren untuk sementara waktu,
Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima
Akramunnas, 2017), harga saham adalah harga suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung di bursa efek. Harga saham dapat dipengaruhi oleh situasi
pasar antara lain harga saham dipasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan
perusahaan. Peranan penjamin emisi pada pasar perdana selain menentukan harga
pemodal. Harga saham juga dapat diartikan sebagai harga yang dibentuk dari
interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan
mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang
untuk menjual atau membeli saham. Jadi secara umum harga saham merupakan
tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan,
selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau
harga.
ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal
2. Harga Perdana Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut
dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh
penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk
3. Harga pasar Kalau harga perdana merapakan harga jual dari perjanjian
emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di
bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini
yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder,
kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga
yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
Harga saham adalah harga pasar yang tercatat setiap hari pada waktu
penutupan (closing price) dari suatu saham. Laporan keuangan dapat menyajikan
informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan oleh investor
dalam membuat keputusan buy, hold, atau sell saham. Harga saham yang terjadi
Akramunnas, 2017).
detik harga saham dapat berubah, hal ini yang menyebabkan adanya fluktuasi.
relative tinggi maka akan berpengaruh positif terhadap harga saham di bursa dan
2.1.5 Investasi
A. Pengertian Investasi
macam aktivitas. Menginvestasikan dana yang dimiliki pada aset riil (tanah, emas,
mesin, atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham, ataupun obligasi)
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, denagn tujuan
datang.
bisa ditunjukkan oleh jumlah pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini
(present value).
B. Tujuan Investasi
Tujuan orang melakuakan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah
uang. Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang
tingkat pendapatan yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan
datang.
seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau
usaha tertentu.
C. Proses Investasi
harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar
pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal
return yang diharapkan dan resiko suatu investasi. Hubungan resiko dan return
yang diharapkan dari investasi merupakan hubungan yang searah dan linier,
artinya semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat
mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan
tingkat return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi,
penjual dan pembeli. “Pasar modal merupakan situasi yang mana memberikan
ruang dan peluang penjual dan pembeli bertemu dan bernegoisasi dalam
disini berupa modal hutang (obligasi) maupun modal ekuitas (equity). (Tandelilin
2010:26) menerangkan bahwa “pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang akan
diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal dan derivatif yang
diterbitkan oleh berbagai pihak. tempat penjualan dan penawaran efek ini
dilaksanakan berdasarkan suatu bentuk lembaga atau institusi resmi yang disebut
bursa efek. Oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara
fisik.
sekuritas yang berupa surat tanda utang (Obligasi) ataupun surat tanda
kepemilikan (saham).
pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih
Sesuai dengan fungsinya secara lebih sempit pasar modal dapat dipandang
dua kepentingan yaitu: investor yang akan membeli sekuritas dan menjual
dikemudian hari.
C. Pasar Modal
Beberapa sekuritas yang umumnya diperjualbelikan dalam pasar modal antara lain
a. Saham
aset peusahaan, Suad Husnan (2005:35) aset suatu perusahaan yang telah
menerbitkan saham, baik itu berupa saham preferen dan saham biasa. Saham
dapat diproleh pada saat IPO (Initial Public Offering) atau di pasar sekunder.
Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak
b. Obligasi
dikeluarkan oleh suatu perusahaan (atau dapat juga perusahaan) kepada investor
dengan janji membayar bunga secara periodik selama priode tertentu serta
membayar nilai nominalnya pada saat jatuh tempo, Suad Husnan (2005:36).
tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat
periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat jatuh
tempo.
c. Reksadana
modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang, Suad Husnan
(2005:25). Reksadana adalah suatu wadah yang digunakan perusahaan sekuritas
Dalam penilaian harga saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai
buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang
adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar.
Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal dengan nilai teoritis adalah nilai saham
yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Menurut Suad Husnan (2005:284) ada
disyaratkan investor. Dalam hal itu, nilai intrinsik atau disebut juga suatu saham
nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua aliran akan diterima investor
a. Estimasi aliran kas saham dimasa depan. Hal ini dilakukan dengan
beberapa tingkat return yang disyaratkan atas saham tersebut sebagai konpensasi
atas resiko yang ditanggung. Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat
return minimum yang diharapkan atas pembelian suatu saham. Artinya, jika
investor mempunyai tingkat return yang disyaratkan 25% atas saham yang akan
dibeli, maka return minimum yang diharapkan dari saham tersebut adalah 25%.
Aliran yang bisa dipakai dalam penilaian saham adalah earning perusahaan.
Dari sudut pandang investor yang membeli saham, aliran yang akan diterima
investor adalah earning yang dibagikan dalam bentuk dividen. Dengan demikian,
mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima dimasa datang. Aliran
dividen yang diterima investor merupakan aliran dividen yang tidak terbatas dan
secara tidak teratur, dividen dengan jumlah yang tidak konstan atau
Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan
mengalami pertumbuhan. Dengan kata lain, jumlah dividen yang dibayarkan akan
sama dari waktu ke waktu. Model pertumbuhan nol ini sebenarnya sama dengan
selalu sama dan tidak akan mengalami perubahan pertumbuhan sepanjang waktu.
Myron J. Gordon mengembangkan dan memperoleh model ini. Model ini dipakai
atas pertumbuhan normal dan sangat menjanjikan selama beberapa tahun, tetapi
lambat laun menurun terus. Kasus seperti ini bisa terjadi pada perusahaan yang
mampu menciptakan produk inovasi baru yang langsung diserap pasar dan
tahun, setelah itu pertumbuhan secara mendatar dan tidak sefantastis tahun-tahun
awal karena produk yang sebelumnya, lambat laun mulai memasuki tahap
Paribus.
Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal dapat dijadikan sebagai tempat bertemunya pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten).
Selain itu, pasar modal juga memberikan kesempatan bagi investor untuk
sehingga dapat meminimalisasi kerugian yang akan timbul dari adanya fluktuasi
Dalam melakukan analisis dan memilih saham salah satunya yaitu analisis
fundamental.
keuangan saat ini dan masa lalu dalam hubungannya dengan industri dan
perusahaan. Karena banyak faktor yang mempengaruhi harga saham maka ada
a. Analisis Ekonomi
b. Analisis Industri
keuangan.
lain) sehingga dapat diketahui perusahaan mana yang memiliki kinerja yang lebih
investor perlu melakukan analisis yang mendalam terhadap perusahaan yang nanti
menjadi perhatian utama para investor saham karena membeli sebuah saham
dalam suatu perusahaan pada hakikatnya sama aja ikut memiliki perusahaan
meski dalam batas proporsional jumlah saham yang dibeli. Faktor fundamental
laba. Semakin tinggi rasio ROA menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif
dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, yang
juga dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya
akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor dan berdampak pada
harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin
meningkat, dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROA adalah rasio yang digunakan
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset
pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga
saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat
Lestari dan Sugiharto (2007: 196) angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%.
membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Level
yang pasti, Current Ratio harus diatas 1, sehingga hal itu berarti perusahaan
memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh utang jangka pendeknya.
Kemampuan likuiditas keuangan antar perusahaan cenderung berbeda
antara satu industri dan industri lainnya. Kriteria perusahaan yang mempunyai
posisi keuangan kuat adalah mampu memenuhi kewajiban keuangan kepada pihak
luar secara tepat waktu, mampu menjaga kondisi modal kerja yang cukup, mampu
membayar bunga dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan, dan menjaga
posisi kredit utang yang aman. Semakin tinggi angka rasio likuiditas, akan
semakin baik bagi investor, perusahaan yang diminati investor adalah perusahaan
yang mempunyai rasio likuiditas cukup tinggi (Rahardjo dalam Samsuar dan
Akramunnas, 2017). Semakin baik current rationya maka akan semakin likuid
berinvestasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan berdampak positif pada harga
saham. Jadi, current ratio diperkirakan berpengaruh positif terhadap harga saham,
Aktiva Lancar
CR= x 100 %
Utang Lancar
satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio (DER). DER adalah variabel
merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam keuangan perusahaan. DER
yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk
membayar hutang. Bagi investor, semakin besar rasio DER akan semakin tidak
menguntungkan karena semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang
utang dan investor semakin tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan.
Dari pengertian DER di atas, maka disimpulkan bahwa DER merupakan suatu
Total Utang
DER= x 100 %
Total Ekuitas
dengan mengamati perubahan harga saham tesebut di masa lalu, Suad Husnan
investasi dengan cara memperlajari data hsitoris dari harga saham serta
dengan mengamati perubahan harga saham di masa lalu dan upaya untuk
seperti harga dan volume transaksi penjualan saham untuk menentukan nilai
a. Volume Penjualan
penjualan merupakan salah satu variabel dari harga karena volume penjualan
penjualan dengan harga, insvestor mengetahui segala hal yang sebenarnya sedang
sold each day” (Abbondante, 2010). Volume penjualan saham dapat diartikan
sebagai banyaknya lembar saham dari suatu emiten atau perusahaan yang
diperjual-belikan di pasar modal setiap harinya dengan tingkat harga yang telah
disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui broker (perantara)
kekuatan atau kelemahan pasar sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan.
yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, dalam bahasa inggris disebut
juga Jakarta Composite Index atau JSX Composite merupakan salah satu jenis
indeks yang ada di Bursa Efek Indonesia. IHSG merupakan untuk mengukur nilai
kinerja seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek dengan menggunakan
semua saham yang tercatat di bursa efek sebagai komponen penghitungan indeks.
IHSG digunakan untuk mengetahui perkembangan dan situasi umum pasar modal,
bukan situasi perusahaan tertentu. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh
saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Menurut Anoraga dan
saham secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang
perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG ini bisa digunakan untuk menilai
situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami
kenaikan atau penurunan. IHSG juga melibatkan seluruh harga saham yang
tercatat di bursa.
Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek
jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free
Menurut Samsul (2006 : 185), IHSG berubah setiap hari karena (1)
perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan (2) adanya saham tambahan.
Pertambahan jumlah saham beredar berasal dari emisi baru, yaitu masuknya
emiten baru yang tercatat di Bursa Efek, atau terjadi tindakan corporate action
berupa split, right, waran, dividen saham, saham bonus, dan saham konversi.
Perubahan harga saham individu di pasar terjadi karena faktor permintaan dan
penawaran, baik yang rasional maupun yang irrasional. Pengaruh yang sifatnya
pertumbuhan, kurs valuta asing, atau indeks harga saham dari negara lain.
teman, atau permainan harga. Pada umumnya, kenaikan harga atau penurunan
harga dapat terjadi secara bersama-sama. Jika harga terus naik, maka akan diikuti
harga, tetapi hanya sebagian yang mengalami kenaikan sementara sebagian lagi
Jika suatu saham naik, maka berarti saham tersebut mempunyai korelasi positif
dengan kenaikan IHSG. Jika suatu jenis saham naik harganya tetapi IHSG turun,
keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi
demikian akan mempengaruhi naik atau turunnya harga saham di pasar bursa.
saham yang tercatat di bursa dan merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis
saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Rumus yang digunakan untuk
menghitung IHSG :
∑ Kapitalisasi Pasar
IHSG= x 100 %
∑ Nilai Pasar
ini adalah :
pengaruh secara parsial faktor fundamental (DER, ROE, CR, EPS, PER) dan
faktor teknikal (harga saham masa lalu, volume perdagangan) terhadap harga
saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2015-2017, dan untuk
mengetahui pengaruh secara simultan faktor fundamental (DER, ROE, CR, EPS,
PER) dan faktor teknikal (harga saham masa lalu, volume perdagangan) terhadap
harga saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2015-2017, dan
dalam presfektif Islam. Hasil pada penelitian tersebut menunjukkan secara parsial
Earning per Share, Price Earning Ratio) tidak ada satu pun yang berpengaruh
terhadap harga saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan faktor teknikal
harga saham masa lalu tidak berpengaruh terhadap harga saham sedangkan
(Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Current Ratio, Earning per Share, Price
Earning Ratio) dan faktor teknikal (harga saham masalalu, volume perdagangan)
syariah di Jakarta Islamic Index (JII) ini sudah menjalankan investasi sesuai
dengan prinsip syariah dan tidak melakukan kegiatan investasi yang dilarang.
bertujuan untuk menguji pengaruh faktor fundamental dan teknikal terhadap harga
saham industry perhotelan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-
Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), IHSG, dan Volume perdagangan
berpengaruh secara simultan terhadap harga saham; 2) ROA berpengaruh postitif
dan signifikan terhadap harga saham; 3) DER berpengaruh positif dan siginifikan
terhadap harga saham; 4) current ratio berpengaruh negative dan tidak signifikan
positif dan tidak signifikan terhadap harga saham dan 6) volume perdagangan
Penelitian yang di lakukan oleh Dewi dan Rangkuti (2020) yang bertujuan
Saham Subsektor Transportasi dan Energi di BEI. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisi regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut
dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan subsektor tansportasi
dan subsektor energi di bursa efek indonesia tahun 2016-2018; 2) Current Ratio
(CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
subsektor tansportasi dan subsektor energi di bursa efek indonesia tahun 2016-
2018; 3) Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan subsektor tansportasi dan subsektor energi di bursa
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
subsektor tansportasi dan subsektor energi di bursa efek indonesia tahun 2016-
terhadap harga saham pada perusahaan subsektor tansportasi dan subsektor energi
bertujuan untuk menguji pengaruh volume bid, harga saham masa lalu, dan
volume perdagangan secara parsial dan simultan terhadap harga saham dengan
pengaruh signifikan terhadap harga saham dari perusahaan dalam indeks IDX30;
2) Variabel harga saham masa lalu secara parsial berpengaruh signifikan positif
independen yaitu volume bid, harga saham masa lalu, dan volume perdagangan
terhadap Harga Saham Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go-Publik di Pasar
Modal Indonesia. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan
model loglinier. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ROA, DER dan book
value berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada level kurang
dari 1% dan resiko sistematik (indeks beta) signifikan pada level kurang dari 10%.
Return on Assets (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan
didalam analisis teknikal terdapat faktor yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel Independen
Samsuar &
Akramunnas
(2017), Fauzia
Return On Assets
(2019)
X1 H1
Current Ratio H2
X2 Variabel Dependen
Harga Saham
Y
H3
Debt to Equity Ratio
X3
H4
Volume Penjualan
X4 Dewi & Rangkuti
H5 (2020), Natarsyah
(2000)
Samsuar &
Akramunnas (2016)
2.4 Pengembangan Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
perusahaan, karena tinggi rendahnya harga suatu saham dapat mempengaruhi para
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi harga saham, dalam hal ini peneliti mengambil faktor fundamental
aset perusahaan untuk bisa menghasilkan laba. Dari sudut investor, salah satu
indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan
yang berasal dari aktivitas investasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini ROA
menjadi salah satu faktor fundamental yang bertujuan untuk mengetahui kinerja
sehingga dapat diketahui perusahaan mana yang memiliki kinerja yang lebih baik
yang akan dipilih nantinya untuk berinvestasi. Hal tersebut didukung oleh Teori
memberikan informasi atau sinyal baik positif maupun negatif bagi pemegang
Penelitian yang dilakukan oleh Tenriolar Samsuar dan Akramunnas (2017) serta
penelitian Ratna Sari Dewi dan Dede Yusuf Rangkuti (2020) juga mendapatkan
hasil variable ROA berpengaruh postitif dan signifikan terhadap harga saham.
antara satu industri dan industri lainnya. Kriteria perusahaan yang mempunyai
posisi keuangan kuat adalah mampu memenuhi kewajiban keuangan kepada pihak
luar secara tepat waktu, mampu menjaga kondisi modal kerja yang cukup, mampu
membayar bunga dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan, dan menjaga
posisi kredit utang yang aman. Semakin tinggi angka rasio likuiditas, akan
semakin baik bagi investor, perusahaan yang diminati investor adalah perusahaan
yang mempunyai rasio likuiditas cukup tinggi (Rahardjo dalam Samsuar dan
Akramunnas, 2017). Semakin baik current rationya maka akan semakin likuid
berinvestasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan berdampak positif pada harga
saham. Jadi, current ratio diperkirakan berpengaruh positif terhadap harga saham,
dan Fauzia (2019) mendapatkan hasil bahwa current ratio tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Meski hasil penelitian bertentangan dengan teori tetapi
efek Indonesia.
besar rasio DER akan semakin tidak menguntungkan karena semakin besar risiko
2007). Semakin besar DER, maka semakin rendah harga saham perusahaan
karena perusahaan harus membayar utang dan investor semakin tidak menarik
Penelitian yang di lakukan oleh Dewi dan Rangkuti (2020) dengan hasil
Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2002) dengan hasil
yang sama yaitu DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
H3: Debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham industri perhotelan di
kekuatan atau kelemahan pasar sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan.
mengetahui segala hal yang sebenarnya sedang terjadi di pasar modal (Fauzia,
2019).
Menurut Samsul (2006 : 185), IHSG berubah setiap hari karena (1)
perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan (2) adanya saham tambahan.
Pertambahan jumlah saham beredar berasal dari emisi baru, yaitu masuknya
emiten baru yang tercatat di Bursa Efek, atau terjadi tindakan corporate action
berupa split, right, waran, dividen saham, saham bonus, dan saham konversi.
Perubahan harga saham individu di pasar terjadi karena faktor permintaan dan
penawaran.
keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk.
Penelitian oleh Tenriola Samsuar dan Akramunnas (2017) mendapatkan
hasil bahwa IHSG berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
H5: Indeks harga saham gabungan berpengaruh terhadap harga saham industri
BAB III
METODE PENELITIAN
dua variabel atau lebih. Hubungan kausal merupakan hubungan yang sifatnya
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
peneliti untuk mendapatkan data, sehingga data yang digunakan dalam penelitian
beberapa informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan
tujuan penelitian baik dari sumber dokumen yang dipublikasikan, jurnal ilmiah,
koran, majalah, website, dan lain-lain. Metode dilakukan dengan cara menelusuri
data historis dari website resmi BEI. Data diperoleh dari laporan keuangan
1. Populasi
terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan
sampel yang representatif serta sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
penelitian.
2020 berturut-turut.
Tabel 1
Daftar Perusahaan
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
1. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
independen dalam penelitian ini yakni: Return on Assets (ROA), Current Ratio
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Velume Penjualan, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG).
suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Dalam
penelitian ini menggunakan harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat
penawaran pada saham yang dimaksud, dengan harga saham yang diwakili
kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
Debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan total hutang yang dimiliki
saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang
yang tercatat di bursa dan merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis
Tabel 2
Penelitian Indikator
CR
Aktiva Lancar
CR= x 100 %
Utang Lancar
DER
Total Utang
DER= x 100 %
Total Ekuitas
Indeks
Gabungan
3 Harga Saham Harga Saham Data harga satu saham pada waktu
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.
(ROA), current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), volume penjualan, indeks
harga saham gabungan dan kebijakan dividen yang diukur dengan harga saham.
a. Uji Normalitas
dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
secara normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Pada penelitian
ini uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05
maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample Kolmogorov
Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinearitas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar,
akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini
dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas
yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu
SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi
(Ghozali, 2016).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
a) Jika 0 < d < dl maka tidak ada autokorelasi positif. Keputusan tolak.
c)Jika 4 – dl < d < 4 maka tidak ada korelasi negatif. Keputusan tolak
untuk mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau lebih. Persamaan
Keterangan:
Y = Harga saham
α = konstanta
adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-
b) Kriteria keputusan:
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivriete Dengan Program IBM SPSS
23. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gumanti, Tatang Ary dan Elok Sri Utami, 2002. Bentuk Pasar Efisien dan
Pengujiannya. Jurnal Akuntansi & Keuangan 4 (1):5-68.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal (Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen
Keuangan Pasar Modal).Yogyakarta: Graha Ilmu.
Husnan, Saud. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Keempat, AMP YKPN, Yokyakarta.
Ratna Sari Dewi, Dede Yusuf Rangkuti, Analisis Faktor Fundamental Teknikal
Terhadap Harga Saham Subsektor Transportasi dan Energi di BEI, Jurnal
Muhammadiyah Manajemen Bisnis, Vol. 1 No. 1, Februari 2020.
Sony Siswoyo. 2013. Analisis Fundamental dan Teknikal Untuk Profit Lebih
Optimal. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugeng Abidin, Suhandak, dan Raden Rustam Hidayat, Pengaruh Faktor Teknikal
Terhadap Harga Saham (Studi pada Harga Saham IDX30 di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2012-2015), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
Vol. 37 No. 1, Agustus 2016.
Bandung: CV Alfabeta.
Susanto, Djoko dan Sabardi, Agus. 2010, Analisis Teknikal di Bursa Efek. Edisi
Dua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN