Anda di halaman 1dari 11

LP Keperawatan Keluarga DNG DM

Uploaded byNandaEkaPrasetya Date uploadedon Mar 10, 2020

0 ratings

0% found this document useful (0 votes)

5 views

23 pages

Document Information

click to expand document information

Date uploaded

Mar 10, 2020

Original Title

340336565-LP-Keperawatan-Keluarga-Dng-DM.docx

Copyright

© © All Rights Reserved

Available Formats

DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Share on Facebook, opens a new window

Facebook

Share on Twitter, opens a new window

Twitter

Share on LinkedIn, opens a new window


LinkedIn

Share with Email, opens mail client

Email

Copy Text

Copy Link

Did you find this document useful?

0%0% found this document useful, Mark this document as useful

0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful

Is this content inappropriate?Report this Document

Download

SaveSave 340336565-LP-Keperawatan-Keluarga-Dng-DM.docx For Later

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATANKELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS

Untuk memenuhi laporan praktik Keperawatan Keluarga 2Periode 3 Oktober 2016 – 8 Oktober 2016UPT
Puskesmas Kedung Kandang MalangOleh : Ningrum Wahyu Setyowati NIM. 1401100020

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI DIII


KEPERAWATAN MALANGOktober 2016

Dismiss user rating prompt

Improve Your Experience

Rating will help us to suggest even better related documents to all of our readers!

0% found this document useful, Mark this document as usefulUseful

0% found this document not useful, Mark this document as not usefulNot useful

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUSA.Konsep Keperawatan


Keluarga1.Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepalakeluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawahsatu atap dalam keadaan saling tergantung (Depkes RI,
1988).Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentuuntuk berbagi
pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi dirimereka sebagai bagian dari keluarga
(Friedman, 1998).

2.Tipe/Bentuk Keluarga

a.Keluarga inti (nuclear family)Adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakanyang terdiri dari suami, istri, dan beberapa orang anak, baik karena kelahirannatural
maupun adopsi. b.Keluarga asal (family of origin)Merupakan satu unit kelurga tempat asal seseorang
dilahirkan.c.Keluarga besar (Extended family)Keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena
hubungan darah), misalnyakakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang
tuatunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbianfamilies).d.Keluarga
berantai (social family)Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
danmerupakan suatu keluarga inti.e.Keluarga duda atau jandaKeluarga yang terbentuk karena
perceraian dan/atau kematian pasangan yangdicintai.f.Keluarga komposit (composite family)Keluarga
dari perkawinan poligami dan hidup bersama.g.Keluarga kohabitasi (cohabitation)

Dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atautidak. Di Indonesia bentuk
keluarga ini tidak lazim dan bertentangan dengan budaya timur. Namun, lambat laun keluarga
kohabitasi mulai dapat diterima.h.Keluarga inses (incest family)Seiring dengan masuknya nilai-nilai
global dan pengaruh informasi yang sangatdahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya
anak perempuanmenikah dengan ayah kandungnya, ibu menikah dengan anak kandung laki-laki, paman
menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satuayah dan satu ibu, dan ayah
menikah dengan anak perempuan tirinya. Walaupuntidak lazim dan melanggar nilai-nilai budaya, jumlah
keluarga inses semakin harisemakin besar. Hal tersebut dapat kita cermati melalui pemberitaan dari
berbagaimedia cetak dan elektronik.i.Keluarga tradisional dan nontradisionalDibedakan berdasarkan
ikatan perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga nontradisional tidak
diikat oleh perkawinan.Contoh keluarga tradisional adalah ayah-ibu dan anak dari hasil perkawinan
atauadopsi. Contoh keluarga nontradisional adalah sekelompok orang tinggaldisebuah asrama.

3.Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut:a.Fungsi afektif, adalah
fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberkan
cinta kasih, serta saling menerimadan mendukung. b.Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan
dan perubahan individukeluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan
dilingkungan sosial.c.Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunandan
menambah sumber daya manusia.d.Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga,seperti sandang, pangan, dan papan.e.Fungsi perawatan kesehatan, adalah
kemampuan keluarga untuk merawatanggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

4.Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duvall (1977) siklus kehidupan keluarga terdiri dari 8 tahapan yangmempunyai tugas dan
resiko tertentu pada setiap tahapan perkembangannya. Adapun8 tahapan perkembangan tersebut
adalah:a.Tahap 1 keluarga pemula: dimulai saat individu membentuk keluarga melalui perkawinan.-
Tugas perkembangan:1.Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.2.Membina
hubungan dengan teman lain, keluarga lain.3.Membina keluarga berencana.-Masalah kesehatan:
masalah seksual, peran perkawinan, kehamilan yangkurang direncanakan. b.Tahap 2 keluarga dengan
kelahiran anak pertama: dimulai sejak anak pertamalahir sampai berusia 30 bulan.-Tugas
perkembangan:1.Perubahan peran menjadi orang tua.2.Adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga.3.Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.-Masalah kesehatan:
pendidikan meternitas, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik
secara dini, imunisasi,tumbuh kembang dan lain-lain.c.Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah:
dimulai anak pertama berusia 2,5tahun sampai dengan 5 tahun.-Tugas perkambangan:1.Memenuhi
kebutuhan anggota keluarga.2.Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan
lingkungan.3.Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
dipenuhi.4.Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga.5.Pembagian
waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak.6.Pembagian tanggung jawab anggota
keluarga.7.Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.

-Masalah kesehatan:1.Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.2.Masalah kesehatan


psikososial: hubungan perkawinan, perceraian.3.Persaingan antara kakak adik.4.Pengasuhan
anak.d.Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama berusia 6tahun samapi 13
tahun.-Tugas perkembangan:1.Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan.2.Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia.3.Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup
yang semakin meningkat.4.Meningkatkan komunikasi terbuka.e.Tahap 5 keluarga dengan anak remaja:
dimulai saat anak pertama berusia 13tahun sampai 19-20 tahun.-Tugas perkembangan:1.Memberikan
kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,meningkatkan otonominya.2.Mempererat hubungan
yang intim dalam keluarga.3.Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dengan orang
tua.4.Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.-Masalah kesehatan:
penyalahgunaan obat-obatan dan penyakit jantung.f.Tahap 6 keluarga dengan anak dewasa: dimulai
saat anak pertama meninggalkanrumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung dengan jumlah anak
atau banyaknya anak belum menikah dan tinggal dalam rumah:-Tugas perkembangan:1.Memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besar.2.Mempertahankan keintiman pasangan.3.Membantu orang tua
yang sedang sakit dan memasuki masa tua4.Membantu anak untuk mandiri di masyarakat5.Penataan
kembali peran dan kegiatan rumah tangga-Masalah kesehatan:1.Masa komunikasi dewasa muda dengan
orang tua tidak lancar.2.Transisi peran suami istri.3.Memberi perawatan.

4.Kondisi kesehatan kronis5.Masalah menopause6.Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-
lain.g.Tahap 7 keluarga dengan usia pertengahan: dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiunan atau salah satu pasanganmeninggal.-Tugas perkembangan:1.Mempertahankan
kesehatan.2.Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dananak-
anak.3.Meningkatkan keakraban pasangan.-Masalah kesehatan:1.Promosi kesehatan.2.Masalah
hubungan dengan perkawinan.3.Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.4.Masalah
hubungan dengan perawatan.h.Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau
pensionsampai dengan dua-duanya meninggal.

B.Konsep Diabetes Melitus1.Pengertian Diabetes Melitus

a.Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkangangguan metabolisme
karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadikomplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis (Barbara C. Long,1995). b.Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguanmulti sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkandefisiensi insulin
atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan Sudarta,1999).

2.Klasifikasi Diabetes Melitus

Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa type yaitu:a.Diabetes Mellitus type insulin,
Insulin Dependen Diabetes Mellitus (IDDM) yangdahulu dikenal dengan nama Juvenil Onset Diabetes
(JOD), penderita tergantung

pada pemberian insulin untuk mencegah terjadinya ketoasidosis danmempertahankan hidup. Biasanya
pada anak-anak atau usia muda dapatdisebabkan karena keturunan. b.Diabetes Mellitus type II, Non
Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM),yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset
Diabetes (MOD) terbagi duayaitu :1.Non obesitas2.ObesitasDisebabkan karena kurangnya produksi
insulin dari sel beta pancreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer. Biasanya
terjadi pada orangtua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.c.Diabetes Mellitus type
lain1.Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pancreas, kelainan hormonal,diabetes karena
obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.2.Obat-obat yang dapat
menyebabkan huperglikemia antara lain: Furasemid,thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam
hidotinik 3.Diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selamakehamilan, tidak
dikelompokkan kedalam NIDDM pada pertengahankehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan
dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asamamino
dan glukosa ke fetus.

3.Etiologi Diabetes Melitus

Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi
eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa DiabetesMellitus adalah merupakan suatu sindrom
yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang
mendasarinya.Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu:a.Dibetes
melitus tipe IDiabetes melitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas yangmerupakan
kombinasi dari beberapa faktor:1.Faktor genetik

Penderita tidak mewarisi diabetas tipe I sendiri tetapi mewarisi suatu predisposisi kearah terjadinya
diabetas tipe I yaitu dengan ditmukannya tipeantigen HLA (Human Leucolyte antoge) teertentu pada
individu tertentu2.Faktor imunologiPada diabetae tipe I terdapat suatu respon autoimun sehingga
antibodyterarah pada sel-sel pulau lengerhans yang dianggapnya jaringan tersebutseolah-olah sebagai
jeringan abnormal3.Faktor lingkunganPenyelidikan dilakukan terhadap kemungkinan faktor-faktor
ekternal yangdapat memicu destruksi sel beta, contoh hasil penyelidikan yangmenyatakan bahwa virus
atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimunyang menimbulkan destruksi sel beta. b.Diabetas
Melitus Tipe IIMekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguansekresi insulin
pada diabetas melitus tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan
dalam proses terjadinya resistensiinsulin dan juga terspat beberap faktor resiko teetentu yang
berhubngan dengan proses terjadinya diabetea tipe II yaitu: 1.Usia ( resistensi insulin cenderung
meningkat usia diatas 65 tahun2.Obesitas3.Riwayat keluarga4.Kelopok etnik tertentuc.Faktor non
genetik 1.InfeksiVirus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi
genetic terhadap Diabetes Mellitus.2.Nutrisia.Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap
insulin. b.Malnutrisi proteinc.Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.3.StresStres
berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanyamenyebabkan hyperglikemia
sementara.4.Hormonal

Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi,akromegali karena jumlah
somatotropin meninggi, feokromositoma karenakonsentrasi glukagon dalam darah tinggi,
feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat

4.Manifestasi Klinis Diabtes Melitus


Gambar Tabel Gula Darah Diabetes Melitus

Pada tahap awal sering ditemukan:a.Poliuri (banyak kencing)Hal ini disebabkan oleh karena kadar
glukosa darah meningkat sampaimelampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi
osmoticdiuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita mengeluh
banyak kencing. b.Polidipsi (banyak minum)Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan
kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum. 
c.Polipagi (banyak makan)Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
starvasi(lapar).d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkankehabisan
glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusamamendapat peleburan zat dari bahagian
tubuh yang lain yaitu lemak dan protein.e.Mata kabur

Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi)yang disebabkan karena
insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunansarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan
pembentukan katarak.

5.Patofisiologi Diabetes Melitus

Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satudari tiga efek utama kekurangan
insulin sebagai berikut:a.Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat
peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200mg/hari/100 ml. b.Peningkatan
mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,menyebabkan kelainan metabolisme lemak
maupun pengendapan lipid padadinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis.c.Pengurangan
protein dalam jaringan tubuh.Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada
DiabetesMellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderitaDiabetes Mellitus.
Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasiglomerulus meningkat kira-kira diatas 225
mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus
yangterbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosameningkat melebihi 180
mg%.Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat kemetabolisme telah
dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semuaenerginya pada lemak, kadar asam aseto –
asetat dan asam Bihidroksibutiratdalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi
10Meq/Liter.

6.Pemeriksaan Penunjang

a.Tes Kadar Gula DarahUkuran kadar gula didalam darah harus disesuaikan. Berikut ini kadar gula dalam
darah setelah puasa.1.Kadar gula darah normal adalah kurang dari 100 mg/dl.2.Kadar gula darah
pradiabetes adalah antara 100 sampai 126 mg/dl.
Scribd

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

3.Kadar gula darah orang yang menderita diabetes adalah lebih dari 126mg/dl.Kadar glukosa darah 2
jam setelah makan (postpranndial) juga dapatmengindikasikan orang terkena diabetes atau tidak.
Berikut ini ukuran kadar gula dalam darah setelah makan 2 jam.1.Kadar gula darah normal adalah
kurang dari 140 mg/dl.2.Kadar gula darah pradiabetes adalah antara 140 sampai 200 mg/dl3.Kadar gula
darah bagi penderita diabetes adalah lebih dari 200 mg/dl(Fauzi, 2014 : 77-78). b.Tes toleransi glukosa
(TTG)Menunjang (lebih besar dari 200mg/21), biasanya tes ini dianjurkan utuk pasien yang menunjang
kadar glukosa darah meningkat dibawah kondisistress.c.Tes Glukosa UrineAdanya glukosa dalam urine
dapat diperiksa dengan cara benedict (reduksi),yang tidak khas untuk glukosa, karena dapat positif pada
diabetes. PersiapanPasien sama dengan persiapan pasien pada tes glukosa darah puasa. Glukosanegatif:
bukan DM bila hasil tes urin berwarna biru.d.Tes HbA1C atau tes A1CPemeriksaan hemoglobin terglikasi
(HbA1C) merupakan salah satu pemeriksaan darah yang penting untuk mengevaluasi pengendalian
guladarah. Hasil pemeriksaan A1C memberikan gambaran rata-rata gula darahselama priode waktu 6-12
minggu dan hasil ini dipergunakan bersamadengan hasil pemeriksaan gula darah mandiri sebagai dasar
untuk melakuakan penyesuaian terhadap pengobatan diabetes yang dijalani.

Hemoglobin adalah salah satu substansi sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh. Ketika gula darahtidak terkontrol (yang berarti kadar gula darah tinggi) maka gula darah
akan berkaitan dengan hemoglobin (terglikasi). Oleh karena itu, rata-rata kadar gula darah dapat
ditentukan dengan cara mengukur kadar HbA1C. Bila kadar gula darah tinggi dalam satu beberapa
minggu, maka kadar HbA1C akantinggi pula. Ikatan HbA1C yang terbentuk bersifat stabil dan dapat
bertahanhingga 2-3 bulan (sesuai dengan usia sel darah merah). Kadar HbA1C akanmencerminkan rata-
rata kadar gula darah dalam jangka waktu 2-3 bulansebelum pemeriksaan.Kadar HbA1C normal pada
bukan penyandang diabetes antara 4%sampai dengan 6%. Beberapa studi menunjukan bahwa diabetes
yang tidak terkontrol akan mengakibatkan timbulnya komplikasi, untuk itu pada penyandang diabetes
kadar HbA1C ditargetkan kurang dari 7 %. Semakintinggi kadar HBa1C maka akan semakin tinggi pula
resiko timbulnyakomplikasi, demikian pula sebaliknya.

7.Komplikasi Diabetes Melitus

a.Komplikasi AkutGangguan keseimbangan kadar gula darah dalam jangka waktu pendek meliputi
hipoglikemia, ketoasidosis diabetic dan syndrome HHNK (KomaHiperglikemik Hiperosmolar Nonketokik)
atau Hiperosmolar Nonketokik (HONK). (Ernawati, 2013 : 87-106).1.HipoglikemiaKomplikasi
hipoglikemia merupakan keadaan gawat darurat yang dapatterjadi pada perjalanan penyakit DM.
Hipoglikemia merupakan keadaan

dimana kadar gula darah abnormal yang rendah yaitu dibawah 50 hingga60 mg/d. lGlukosa merupakan
bahan bakar utama untuk melakukanmetabolisme di otak. Sehingga kadar glukosa darah harus
selaludipertahankan diatas kadar kritis, yang merpakan salah satu fungsi penting system pengatur
glukosa darah. Bila glukosa darah turun terlalurendah dalam batas 20-50 mg/100ml lebih dari beberapa
menit, timbulgejala syok hipopolemik, ditandai oleh iritabilitas progresif yangmenyebabkan pingsan,
kejang dan koma.2.Ketoasidosis Diabetik Ketoasidosi Diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi
kekacauanmetabolic yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis,terutama disebabkan
oleh defisensi insulin absolute atau relative.Keadaan komplikasi akut ini memerlukan penanganan yang
tepat karenamerupakan ancaman kematian bagi diabetes.3.Synrome Hiperglikemik Hiperosmolar
Nonketokik (HHNK)Perjalanan keadaan HHNK berlangsung dalam waktu beberapa harihingga beberapa
minggu pada pasien DM tipe 2 yang tidak mengalamiabsolute defisiensi insulin namun relative defisiensi
insulin. HHNK sering terjadi pada pasien lansia yang tidak menyadari mengalami DMatau mengalami DM
dan disertai dengan penyakit penyerta yangmengakibatkan menurunnya intake makanan salah satunya
sepertiinfeksi (pneumonia, sepsis, infeksi gigi). b.Komplikasi Kronis1.Komplikasi makrovaskuler
a.Penyakit Arteri Koroner Penyakit arteri koroner yang menyebabkan penyakit jantung koroner
merupakan salah satu komplikas makrovaskuler yang sering terjadi pada penderita DM tipe 1 maupun
DM tipe 2. Proses terjadinya penyakit jantung koroner pada penderita DM disebabkan oleh
controlglukosa darah yang buruk dalam waktu yang lama yang disertaidengan hipertensi, resistensi
insulin, hiperinsulinemia,hiperamilinemia, disliedemia, gangguan system koagulasi
danhiperhomosisteinimia. b.Penyakit serebrovaskuler

Penyakit serebrovaskuler pasin DM memiliki kesamaan dengan pasien non DM, namun pasien DM
memilki kemungkinan dua kalilipat mengalami penyakit kardiovaskuler. Pasien yang mengalami
perubahan aterosklerotik dalam pembuluh serebral atau pembentukanemboli ditempat lain dalam
system pembuluh darah sering terbawaaliran darah dan terkadang terjepit dalam pembuluh darah
serebral.Keadaan diatas dapat mengakibatkaan iskemi sesaat. Gejalanya pusing, vertigo, gangguan
penglihatan, bicara pelo dan kelemahan.c.Penyakit vaskuler perifer Pasien DM beresiko mengalami
penyakit oklusif arteri perifer duahingga tiga kali lipat dibandingkan pasien non-DM. Hal inidisebabkan
pasien DM cenderung mengalami perubahanaterosklerotik dalam pembuluh darah besar pada
ekstermitas bawah.Pasien dengan gangguan pada vaskuler perifer akan mengalami berkurangnya
denyut nadi perifer dan kaludikasio intermiten (nyeri pada pantat atau betis ketika berjalan). Penyakit
oklusif arteri yang parah pada ekstermitas bawah merupakan penyebab utama terjadinyaganggren yang
berakibat amputasi pada pasien DM.2.Komplikasi mikrovaskuler a.Retinopati diabetik Hiperglikemia
yang berlangsung lama merupakan factor resikoutama terjadinya retinopati diabetik. b.Nefropati
diabetik Nefropati diabetik merupakan sindrom klinis pada pasien DM yangditandai dengan albuminuria
menetap (<33 mg/24 jam) padaminimal 2 kali pemeriksaan dalam waktu tiga hingga enam
bulan.Penyandang DM tipe 1 sering memperlihatkan tanda-tanda penyakitrenal setelah 15 hingga 20
tahun kemudian, sedangkan penderitaDM tipe 2 dapat menderita penyakit renal setelah menderita
10tahun kemudian.c.Neuropati Diabetik Menunjukan adanya gangguan klinis maupun subklinis yang
terjadi pada penderita DM tanpa penyebab neuropati perifer yang lain.(Ernawati, 2013 :106-120)

8.Penatalaksanaan Diabetes Melitus

a.Edukasi1.Apakah diabetes itu?2.Factor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya diabetes dan


upaya-upaya menekannya.3.Pengelolaan diabetes secara umum.4.Perencanaan makan dan latihan
jasmani5.Obat-obat hipoglikemik 6.Komplikasi diabetes7.Pencegahan dan pengenalan komplikasi
akut/kronik 8.Pemeliharaan kaki. b.Perencanaan Makan DM1.KardohidratKarbohidrat sederhana tetap
harus dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan lebih baik jika dicampur ke dalam sayuran
atau makananlain daripada dikonsumsi secara terpisah.2.Lemak Pembatasan asupan total kolesterol
dari makanan hingga < 300 mg / hr untuk membantu mengurangi faktor resiko, seperti kenaikan kadar
kolesterol serum yang berhubungan dengan proses terjadinya penyakitkoroner yang menyebabkan
kematian pada penderita diabetes.3.ProteinMakanan sumber protein nabati (misal : kacang-kacangan
dan biji-bijianyang utuh) dapat membantu mengurangi asupan kolesterol serta lemak
jenuh.4.GulaSelama ini zat yang ada dipasaran adalah sukrosa, fruktosa, sorbitol,manitol, xylitol,s akarin,
siklamat dan aspartam. Yang mengandung kalorihanyalah sukrosa dan fruktosa. Oleh karena itu
penggunaannya harusdibatasi atau malah dihindari. Yang lain tidak ada atau sangat sedikitkalorinya.
Karena ada petunjuk karsinogenik pada binatang, penggunaansakarin dan siklamat sekarang sangat
terbatas. Sebenarnya gula masihdapat digunakan dalam jumlah terbatas, tidak melebihi 5% dari
kalori,misalnya gula dapat digunakan dalam bumbu masakan.
c.Latihan Jasmani Secara Kontinyud.Obat Hipiglikemik 1.Golonganan sulfonilurea2.Golongan biguanid
(metformin)3.Inhibitor glukosidase alfa (acarbose)4.Insulin

C.Konsep Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Melitus

Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam praktek keperawatan yang
diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada tatanan komunitasdengan menggunakan proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dalamlingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan (Mc Closkey & Grace, dalamGust

Anda mungkin juga menyukai