Makalah Manajemen Log
Makalah Manajemen Log
Disusun oleh:
Cindi Widia (2201020003)
Elma Siti Fauziah (2201020005)
Nadiatul Amalia (2201020014)
Hillman Gustiana Nugraha (2201020008)
Kami meminta maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam tulisan dan tata bahasanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Khususnya, bagi kami yang mengerjakan umumnya bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia pada dasarnya membuthkan barang dan/atau jasa untuk
memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam dan
dapat dibedakan atas berbagai macam kebutuhan. Jika dilihat dari
tingkatannya, maka kebutuhan konsumen dapat terbagi menjadi tiga yaitu
kebutuhan primier, skunder dan tersier. Dengan adanya bermacam-macam
dan berbagai kebutuhan tersebut maka setiap manusia akan berusahan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dengan
transportasi. Semua kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan dalam pekerjaan
sehari-hari sangat erat kaitannya dengan transportasi. Karena untuk dapat
melakukan perkerjaannya yang selalu berpindah-pindah dari satu titik ke titik
yang lainya. Transportasi dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu transportasi;
darat, laut, dan udara. Ketiga bagian transportasi ini adalah bagian
transportasi yang digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-
hari.
Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat.
Transportasi merupakan salah satu sarana untuk memperlancar roda
perekenomian. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada
penyelenggaraannya yang mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan
negara serta meningkatnya kebutuhan jasa transportasi bagi mobilitas orang
dan barang dalam negeri serta ke luar negeri. Dari aspek ekonomi,
transportasi memberi kemudahan bagi perpindahan orang dan barang dari
suatu tempat ke tempat tujuan lain. Sedangkan aspek hukumnya, pengangkut
harus bertanggung jawab dan memberi keselamatan bagi pengguna jasa ini.
Pengguna jasa angkutan dapat memilih angkutan yang tepat, baik, dan yang
sesuai dengan kebutuhannya.
Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan atau aktivitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan
manusia yang paling sederhana (tradisional) sampai kepada taraf kehidupan
manusia yang modern senantiasa didukung oleh kegiatan pengangkutan.
Bahkan salah satu barometer penentu kemajuan kehidupan dan peradaban
suatu masyarakat adalah kemajuan dan perkembangan kegiatan maupun
teknologi yang dipergunakan masyarakat dalam kegiatan pengangkutan.
Pengangkutan merupakan rangkaian kegiatan pemindahan penumpang
atau barang dari suatu tempat pemuatan (embarkasi) ke tempat tujuan
(debarkasi) sebagai tempat penurunan penumpang atau pembongkaran barang
muatan. Rangkaian peristiwa pemindahan ini meliputi kegiatan:
1. Memuat penumpang atau barang ke dalam alat angkut;
2. Membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan; dan
3. Menurunkan penumpang atau membongkar barang ditempat tujuan.
Tiga kegiatan ini merupakan satu kesatuan proses yang disebut
pengangkutan dalam arti luas. Pengangkutan juga dapat dirumuskan dalam
arti sempit. Dikatakan dalam arti sempit karena hanya meliputi kegiatan
membawa penumpang atau barang dari stasiun, terminal, pelabuhan, dan
bandara tempat pemberangkatan ke stasiun, terminal, pelabuhan, dan bandara
tujuan. Untuk menentukan pengangkutan itu dalam arti luas dan sempit
bergantung pada perjanjian pengangkutan yang dibuat pihak-pihak, bahkan
kebiasaan masyarakat.
Berdasarkan definisi dan fungsi dari transportasi atau angkutan umum
dapat dikatakan bahwa, angkutan umum lambat laun telah menjadi sebuah
kebutuhan primer bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari. Karena,
transportasi sangat sangat dibutuhkan masyarakat dalam beraktifitas, sepeti
untuk bekerja, sekolah, dan berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya
masing-masing.
Kegiatan angkutan umum seahari-hari memiliki suatu hubungan hukum
dengan masyarakat selaku pengguna jasa pengangkutan, dari hubungan
hukum yang terjadi diantara pihak pengusaha angkutan umu dan masyarakat
sehingga tumbul hak dan kewajiban bagi para pihak. Adanya hak dan
kewajiban dari kedua belah pihak yang menyebabkan adanya akibat hukum.
Akibat hukum adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh adanya suatu
hubungan hukum. Suatu hubungan hukum memberikan hak dan kewajiban
yang telah ditentukan oleh Undang-Undang, sehingga kalau dilanggar akan
berakibat, bahwa orang yang melanggar itu dapat dituntut dimuka pengadilan.
Hak adalah kewenangan yang diberikan hukum objektif kepada subjek
hukum, dan kewajiban adalah beban yang diberikan oleh hukum kepada
kepada orang ataupun badan hukum. Yang dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa masyarakat merupakan konsumen yang hak-hak harus dilindungi.
Masyarakat selaku konsumen pengguna jasa angkutan umum dalam
menggunakan jasa angkutan umum memiliki kewajiban yaitu membayar tarif
yang telah ditetapkan oleh pihak pengusaha jasa angkutan umum bersarkan
peraturan yang telah ditetapkan. Dalam menentukaan tarif angkutan umum,
terdapat 3 persepktif untuk menentukan besaran suatu tarif yaitu, perspektif
pihak pengusaha angkutan umum (operator), pengguna jasa angkutan umum
(user), dan pemerintah (regulator). Selain itu penentuan tarif harus
menghasilkan keuntungan bagi pihak pengusaha angkutan umum dan tidak
memberatkan dan merugikan pihak pengguna.
Kenyataannya, tarif yang harus dibayarkan masyarakat dalam
menggunakan jasa angkutan umum sering kali tidak sesuai denga pelayanan
jasa angkutan umum yang diterima. Sehingga masayarakat selaku konsumen
sering kali merasa dirugikan dalam menggunaka jasa angkutan umum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prasarana Transportasi
1. Pengertian sarana transportasi
Pengertian sarana transportasi adalah alat transportasi yang
digunakan baik di darat, air ataupun udara. contoh sarana transportasi
adalah motor, mobil, kereta api, perahu, pesawat dan helikopter.
sedangkan prasarana transportasi adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menunjang sarana transportasi.Contoh prasarana transportasi
adalah Jalan Raya, Terminal, jalan tol, Stasiun, pelabuhan, bandara dan
rambu lalu lintas. (Rohmawati dkk: 2007)
Transportasi adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
manusia atau berbagai jenis barang dari satu tempat ke tempat yang lain
dengan bantuan mesin yang digerakkan oleh manusia atau mesin itu
sendiri lalu apa pengertian serta contoh sarana dan prasarana
transportasi di Indonesia? dalam transportasi yang dimaksud dengan
sarana adalah segala sesuatu yang digunakan Agar dapat mencapai
tujuan atau lokasi yang diinginkan titik contohnya adalah bus kereta,
mobil, sepeda motor, sepeda, pesawat, becak, dan jenis kendaraan
lainnya. penggunaan sarana kendaraan akan memudahkan manusia
untuk melakukan aktivitasnya ketimbang harus berjalan kaki,
Sedangkan prasarana adalah fasilitas penunjang agar sarana yang
digunakan dapat memiliki fungsi masing-masing. jika prasarana tidak
tersedia maka keberadaan sarana akan sia-sia contohnya adalah rambu
lalu lintas jalan raya, trotoar, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara sarana dan prasarana tidaklah terlalu signifikan
karena hanya terletak pada manfaat penggunaannya. sarana dan prasarana
unsurnya tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya
karena memiliki keterkaitan yang sangat penting untuk mencapai suatu
keberhasilan yang akan diinginkan,dapat dikatakan suatu proses yang telah
direncanakan tidak akan dapat berhasil seperti yang diharapkan apabila
fasilitas penunjang yang digunakan tidak memadai atau tidak tersedia.
Dari contoh sarana dan prasarana di atas bayangkan saja jika
saran atau prasarana tidak tersedia maka semuanya akan kacau.
contohnya Indonesia memiliki pelabuhan, namun tidak memiliki kapal
laut. maka akan sia-sia karena pembangunan pelabuhan tidak akan
bermanfaat dan mendatangkan keuntungan toh kapal laut yang
notabene sebagai sarana nya tidak tersedia.
manfaat yang yang bisa didapatkan dari penggunaan sarana dan
prasarana antara lain:
a. menciptakan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari
b. memberikan kemudahan akses dalam bekerja untuk mencapai apa
yang diinginkan
c. menciptakan kepuasan, mempercepat proses cepat proses kerja
yang akan dilakukan
d. meningkatkan produktivitas jika sarana dan prasarana yang
diperlukan memadai atau tersedia
e. hasil yang akan dicapai akan lebih baik dan kualitasnya juga bagus
c. Penetapan tarif antara batas maksimum dengan batas terendah dari jasa
angkutan
3 . Penetapan tarif antara batas maksimum dengan batas terendah dari jasa
angkutan.
tarif.
C. ADMINISTRASI TRANSPORTASI
Administrasi trnsportasi adalah proses perencanaan sistem transportasi
ke arah peningkatan akses dan mobilitas arus kendaraan, barang, dan orang
yang maksimal dengan menghemat sumber keuangan dan energi sehingga
menjaga mutu lingkungan dan kehidupan.
1. Administrasi lalu lintas (perjalanan)
Cara untuk mempengaruhi perilaku para pelaku perjalanan dengan tujuan
untuk mengurangi besarnya kebutuhan akan perjalanan dan menyebarkan
jumlah arus perjalanan dalam ruang dan waktu. Administrasi lalu lintas
terdiri dari :
a. Klasifikasi biaya pengangkutan
Semua produk yang diangkut harus diklasifikasikan ke dalam
kelompok yang sama. Dalam klasifikasi ini juga memperhitungkan
ciri-ciri produk yang bisa mempengaruhi biaya transport nya.
b. Tarif biaya pengangkutan
Departemen lalu lintas memiliki tanggung jawab untuk memperoleh
tarif yang serendah mungkin untuk pengiriman suatu barang.
c. Penjadwalan
Penjadwalan sangat penting baik untuk transportasi umum maupun
trasnportasi swasta, karena masing-masing perusahaan mempunyai
biaya khusus untuk keterlambatan peralatan di luar waktu yang normal
yang diizinkan dalam tarif.
d. Dokumentasi
Dokumen yang terlibat dalam manajemen transportasi :
1) Bill of Lading (Konosemen)
Pengertian konosemen sendiri telah diatur dalam pasal 506 KUH,
yaitu surat yang bertanggal, di mana si pengangkut menerangkan
bahwa ia telah menerima barang-barang tersebut untuk diangkut ke
suatu tempat tujuan tertentu. Atau surat tanda terima barang yang
telah muat dalam kapal, dan juga menjadi bukti kepemilikan
barang dan sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian
pengangkutan barang melalui laut. Yang membuat dan
mengesahkan dokumen ini adalah pihak pelayaran.()
Bill of lading adalah dokumen pengangkutan barang yang berisikan
informasi lengkap melalui :
a) Nama pengirim
b) Nama kapal
c) Data muatan
d) Pelabuhan muat
e) Pelabuhan bongkar
f) Rincian freight
g) Cara pembayarannya
h) Nama consignee (penerima barang)
Fungsi Bill of Lading :
a) Tanda diterima barang atau muatan yang menyatakan bahwa
barang telah muat ke atas kapal
b) Dokumen kepemilikan yang berguna untuk pengambilan
barang pada pelabuhan pembongkaran
c) Kontrak pengangkutan bahwa barang atu muatan akan muat ke
atas kapal hingga tempat tujuan
Jenis Bill of Lading :
a) House Bill of Lading adalah dokumen yang dibuat oleh
pengirim barang perantara transportasi Laut atau perusahaan
yang tidak mengoperasikan kapal
b) Clean Bill of Lading diterbitkan oleh perusahaan pelayaran
atau agennya tanpa pernyataan apa pun tentang cacat konstitusi
barang atau muatan yang diambil di atas Kapal.
c) Received for Shipment Bill of Lading adalah dokumen yang
dikeluarkan oleh pengangkut sebagai bukti penerimaan barang
d) Through Bill of Lading adalah dokumen yang mengizinkan
pengangkut pengiriman melalui beberapa moda transportasi
atau melalui beberapa pusat distribusi.
e) Master Bill of Lading adalah dokumen yang dibuat untuk
perusahaan pelayaran oleh operator mereka sebagai tanda
terima transfer. Dokumen ini menetapkan persyaratan yang
diperlukan untuk mengangkut barang, rincian pengirim atau
pengirim, penerima barang dan orang yang memiliki barang.
f) Charter Party Bill of Lading adalah perjanjian antara penyewa
dengan pemilik kapal. Dokumen ini berfungsi untuk kamu
yang menggunakan sistem angkut borongan dengan menyewa
sebagian atau seluruh kapal.
g) Combined Transport Bill of Lading adalah B/L yang
melibatkan lebih dari satu jenis alat transportasi yang berbeda,
baik itu di darat atau laut. Moda transportasinya ini bisa apa
saja mulai dari kapal barang hingga udara.
h) Bill of Lading Short-term atau Blank Back diterbitkan ketika
syarat dan ketentuan rinci dari kontrak pengangkutan tidak
diberikan di badan B/L atau di belakangnya.
i) Straight Bill of Lading itu dokumen untuk menunjukkan bahwa
barang tersebut diserahkan kepada orang tertentu dan tidak
dapat ditawar bebas dari ekuitas yang ada. Artinya, endosemen
tidak memperoleh hak yang lebih baik selain hak yang dimiliki
oleh endorser. Bill of lading ini disebut juga sebagai non-
negotiable bill of lading.