Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen : dr. WIDODO J.P, MS., MSPH, Dr.PH

TUGAS INDIVIDU
“ ANALISIS PROPORSI PEMBIAYAAN, RASIO LIKUIDITAS
DAN SOLVABILITAS”

OLEH:
HALIJAH (K022211001)

PRODI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
1. Mencari nilai normatif analisis proporsi pembiayaan
Jawab :
No Jenis Biaya Volume Persen Normatif

RS RS
Pemerinta Swasta
h

1 Gaji Pegawai Rp. 12.857.316.733 39,.99 25 20

2 Jasa Pelayanan Rp. 6.840.209.735 21.30 35 30

3 Pengadaan Rp. 9.092.590.878 28.31 30 35


Farmasi

4 Pemeliharaan Rp. 2.354.245.175 7.30 7 10

5 Biaya Modal - - - -

6 Biaya Administrasi Rp. 1.003.544.341 3.10 3 5

Total Rp. 32.147.906.835 100 % 100% 100%

2. Menentukan normal Rasio Likuiditas dan Solvabilitas


Jawab :
Analisi Rasio Keuangan adalah Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk
menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang
lainnya dalam suatu laporan keuangan (financial statement). Analisis rasio keuangan
merupakan salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai perkiraan
yang terdapat pada laporan keuangan dalambentuk rasio keuangan yang
menjelaskan kepada penganalisis mengenai keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan.

Manfaat analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2014:47) yaitu :


1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai
kinerja dan prestasi perusahaan
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
untuk membuat perencanaan
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
suatu perusahaan dari perspektif keuangan
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang dihadapi dikaitkan 10 dengan adanya jaminan
kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder
organisasi.

Jenis-jenis Analisis rasio keuangan yaitu :


1. Rasio Likuiditas Yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan membiayai
operasi dan memenuhi kewajiban finansial pada saat ditagih.
2. Rasio Solvabilitas/ Leverage Yaitu rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang.
3. Rasio Aktivitas Yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan,
penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki.
4. Rasio Rentabilitas Yaitu rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan.

Bentuk – bentuk rasio keuangan Likuiditas dan solvabilitas adalah :


1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
a. Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (DebtRatio)
b. Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Earned)
c. Lingkup biaya tetap (Fixed Charge Coverage)
d. Lingkup arus kas (Cash Flow Coverage)

1. Rasio Likuiditas
Rasio ini  menggambarkan kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi
seluruh utang jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari :
 Current Ratio
Analisis ini memberi informasi tentang kemampuan aktiva dalam menutup
utang lancar sehingga menggunakan perbandingan aktiva lancar dan utang
lancar. Adapun yang termasuk sebagai aktiva lancar meliputi kas, piutang
dagang, persediaan, dan sebagainya; utang lancar meliputi utang gaji, utang
bank, utang dagang, dan sebagainya.

Current ratio = (aktiva lancar : utang lancar) x 100%

 Quick Ratio
Analisis ini memberi informasi tentang kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan mengurani aktiva lancar
dengan persediaan. Adapun aktiva lancar yang digunakan lebih fokus pada
komponen yang lebih likuid.

Quick ratio = [(aktiva lancar – persediaan) : utang lancar] x 100%

 Cash Ratio
Analisis ini memberi informasi posisi kas yang dapat menutupi utang lancar
dengan membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang dapat segera
menjadi uang kas dengan utang lancar.

Cash ratio = [(kas + setara kas) – utang lancar] x 100% 

Untuk cash ratio, sama seperti quick ratio dimana perbandingan tidak perlu
mencapai nilai sempurna atau 100% untuk mendapatkan tingkat kapabilitas
perusahaan yang baik.

Note: Nilai ideal dari ketiga perhitungan di atas adalah sebesar-besarnya


150% yang berarti semakin besar hasil perhitungan rasio likuiditas maka
semakin sehat kondisi perusahaan.

2. Rasio Solvabilitas/ Leverage Rasio


Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka Panjang.

Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain :

 Total Debt to Total Assets Ratio


Analisis ini mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari utang, baik
utang jangka pendek maupun jangka panjang.

Debt ratio = (total utang : total aktiva) x 100%

Kunci dari total debt to asset ratio adalah semakin kecil rasionya maka semakin
aman.

 Debt to Equity Ratio

Analisis ini mengukur persentase antara utang dan modal yang dimiliki
perusahaan.

Debt to equity ratio = (total utang : modal) x 100%

Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban jangka panjangnya.
debt to equity ratio menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang
dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Bagi
pengusaha, besaran utang tidak boleh lebih dari jumlah modal sendiri. Sehingga
Semakin kecil rasionya maka semakin aman bagi perusahaan.

Note: nilai maksimal dari rasio ini adalah 200% sebagai batas aman
perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

 Time Interest Earned Ratio


Disebut juga interest coverage ratio, times interest-earned ratio merupakan rasio
yang mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga di
masa depan. Rasio ini membandingkan antara laba (keuntungan) sebelum
pembayaran pajak dan bunga atas biaya bunga. Semakin tinggi nilai rasio jenis ini,
kemampuan perusahaan agar dapat membayar bunga dari utang pun semakin
besar.
Namun, sebaliknya, bila nilai rasio times interest-earned ratio ini semakin rendah,
kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utangnya pun kian rendah.
Faktor ini dapat menjadi tolak ukur bagi pihak kreditur sebelum memberikan
pinjaman tambahan.

Time Interest Earned Ratio = laba sebelum pembayaran pajak dan bunga x100
%
beban bunga

 Long Term Debt to Equity Ratio


long term debt to equity ratio merupakan rasio yang bisa digunakan untuk
mengetahui seberapa besar modal usaha dibiayai oleh hutang jangka panjang.
Besaran hutang jangka panjang nyatanya membawa pengaruh besar pada net
profit margin dan current ratio. Rasio ini tinggi bisa karena jumlah hutang jangka
panjang yang besar. Keputusan untuk memiliki hutang jangka panjang bisa karena
meningkatkan produktivitas atau ekspansi usaha. Walaupun begitu memiliki
hutang berarti siap untuk menanggung besaran bunga atas hutang dan
menanggung angsuran hutang tiap bulannya. Bila terjadi kredit macet aset
perusahaan bisa pula jadi barang sitaan.

Long Term Debt to Equity Ratio = Kewajiban Jangka Panjang


Total Equitas
REFERENSI

1. Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Keenam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
2. https://perpustakaan.akuntansipoliban.ac.id/uploads/attachment/
jJXEpHaZrWs920GxbdN7U3IPqoB5zRiMKkFQCuhOSTlvLnYfg4.pdf
3. https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-long-term-debt-to-equity-ratio-dan-
cara-menghitungnya
4. http://mariajhyun.blogspot.com/2013/06/makalah-analisis-keuangan.html

Anda mungkin juga menyukai