Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI PLAGIARISM CHECKER

Mata Kuliah
Implikasi Digitalisasi

Dosen Pengampu
Dr. Rahmat Gernowo, M.Si

Disusun Oleh :
Muhammad Nur Hendra Alvianto 30000321410014
Nabiel P Adam 30000321410015
Ilham Akbar Sodik 30000321410016
Ucky Pradestha Novettralita 30000321410017
Auzan Touviandi 30000321410018

MAGISTER SISTEM INFOMASI


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
1. Pendahuluan

Plagiarism merupakan salah satu dari bentuk pelanggaran akademik. Plagiarism dapat
didefinisikan juga sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk mengambil suatu karya
orang lain atau ide dan membagikannya dengan mengakui sebagai karya pribadi milik
sendiri (Isnaini, 2019). Kemudian menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
17 Tahun 2010 pasal 1 ayat 1, plagiarism dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan yang
secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau
nilai pada suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau secara keseluruhan karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui dengan karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai.

Terjadinya plagiarism dapat terjadi dari beberapa faktor. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Comas-Forgas & Sureda-Negre, 2010) terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi pelaku dalam melakukan tindakkan plagiat, yaitu sebagai berikut:

a. Aspek mahasiswa, faktor pertama dilakukan yaitu karena manajemen waktu yang
dimiliki oleh mahasiswa/pelajar yang tidak baik, hal tersebut dikarenakan banyaknyak
tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa serta kesiapan mahasiswa yang kurang
dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
b. Adanya peluang untuk melakukan plagiat didasarkan pada faktor kemajuan teknologi
informasi.
c. Aspek yang terakhir yaitu memiliki kaitannya dengan dosen dan mata kuliah yang
diampunya.

Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor terjadinya tindakan dari
plagiat yang dilakukan baik individu maupun kelompok. Tindakan plagiat yang dilakukan
dapat berupa tulisan, gagasan atau ide, karya ilmiah yang diakuinya sebagai karya pribadi
tanpa menyebutkan asal-usulnya, sumbernya. Plagiarism terbagi menjadi beberapa
tingkatan yaitu plagiarism ringan yang dilakukan kurang dari 30% plagiat dari karya orang
lain, kemudian plagiarism sedang yaitu dilakukan pada rentang 30% s/d 70% dari karya
orang lain dan terakhir plagiarism berat yang dilakukan lebih dari 70% dari karya orang
lain. Banyaknya kasus plagiat yang terjadi seperti kasus pencurian ide, plagiat industri
kreatif maupun karya ilmiah baik dilakukan secara tidak sengaja maupun dilakukan secara
sengaja dan sistematis. Namun, perkembangan teknologi informasi juga dapat membantu
pencegahan tindakan plagiarism yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut. salah satu
pencegahan yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan aplikasi untuk menentukan tingkat
kesamaan karna baik sebagian maupun secara keseluruhan isi dari karya tersebut.

Salah satu aplikasi yang memiliki fungsi untuk mencocokan tingkat kesamaan dari suatu
kalimat, atau karya dari keleluruhan kalimat atau karya yang sama yang ada di internet atau
di repositori internal yaitu Plagiarism Checker X. Plagiarism Checker X merupakan sebuah
perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan deteksi kesamaan pada konten atau
karya dengan tujuan untuk memeriksa keaslian dari konten atau karya yang dibuat.

2. Ruang Lingkup Terjadinya Tindak Plagiarism

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Utama, 2013) ruang lingkup terjadinya tindak
plagiarism yang dilakukan oleh individu atau kelompok yaitu sebagai berikut :

a. Mengambil karya orang lain secara mentah-mentah untuk diakui sebagai karya milik
sendiri.
b. Menulis ulang karya orang lain, kemudian diterbitkan sebagai karya sendiri.
c. Mengambil ide orang lain, kemudian digunakan secara pribadi untuk diterbitkan.
d. Menggunakan kata-kata yang diucapkan orang lain dan/atau melakukan farafrase atau
meringkas gagasan orang lain yang digunakan sebagai karya milik sendiri untuk
dipublikasikan.
e. Menggunakan karya tulis yang didapatkan dari membeli atau didapatkan dari internet,
kemudian digunakan dan diakui sebagai karya milik sendiri dipublikasikan.
f. Mengambil informasi atau data dari berbagai sumber elektronik yang digunakan sebagai
milik sendiri.
3. Mekanisme Pengujian dengan Menggunakan Plagiarism Checker

Pada dasarnya mekanisme yang dilakukan untuk menguji plagiarism dengan


menggunakan plagiarism checker dengan memanfaatkan pola atau jenis plagiarism yang
telah ada (Afdhal dkk., 2014) yaitu sebagai berikut :

a. Pengecekan plagiarism kata demi kata

Pengecekan plagiarism dengan cara ini yaitu dengan melakukan pengecekan setiap kata
pada karya yang akan diuji dengan melakukan perbandingan pada karya yang telah ada.
Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan mencari kata-kata yang memiliki makna atau kata
inti yang sama dengan kata yang terdapat pada karya yang telah ada sebelumnya.

b. Pengecekan Plagiarism Mozaik

Pengecekan plagiarism dengan cara ini yaitu dengan melakukan pengecekan kata-kata
dan urutan dari kata yang digunakan dengan melakukan perbandingan dengan kata-kata dan
urutan kata-kata yang digunakan pada karya yang telah ada sebelumnya.

4. Aplikasi Plagiarism Chaker X

Plagiarism Checker X merupakan sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk dapat
melakukan deteksi kesamaan pada konten atau karya dengan tujuan untuk memeriksa
keaslian dari konten atau karya yang dibuat.

Penggunaan Plagiarism Checker X memiliki mekanisme atau cara penggunaannya yaitu


sebagai berikut :

a. Siapkan kalimat, paragraf atau file yang akan dilakukan pengecekan similaritas,
kemudian pilih untuk menggunakan pengecekan secara online plagiarism atau
konparasi antar dua file.

Gambar 1. Online Plagiarism Gambar 2. Slide By Slide Difference

b. Kemudian masukkan file yang akan dilakukan pengecekan similaritas.


c. Selanjutnya aplikasi akan melakukan pengecekan similiraritas dari berbagai source
yang memiliki kesamaan kalimat atau karya yang terdapat dari internet atau antar file
data.
d. Setelah selesai melakukan pengecekan, maka akan keluar hasil presentase kesamaan
dengan berbagai source yang didapatkan.

Gambar 3. Contoh Hasil Pengecekan Plagiarism

Gambar 3. Contoh Hasil Pengecekan Plagiarism


5. Perbedaan Plagiarism Checker X dengan Turnitin dan Aplikasi Plagiarism
Checker yang lain
Turnitin merupakan aplikasi pengecekan plagiat yang paling banyak dikenal oleh
masyarakat umum. Namun, turnitin memiliki kekurangan pada dalam aspek kunci yang
harus diutamakan oleh aplikasi yang sejenis. Kecepatan, akurasi dan aksesibilitas adalah
dasar dari pemeriksaan dengan plagiarism X. Namun, pada turnitin masih terdapat
permasalahan pada kecepatan, akurasi dan aksesibilitas. Berikut merupakan
perbandingannya.
a. Accessible
Tidak sama dengan turnitin, Plagiarism Checker X dapat digunakan oleh siapa saja
tanpa terbatas pada institusi. Individu dapat memilih versi gratis atau berbayar dan institusi
memiliki opsi untuk membeli lisensi seumur hidup dengan akses banyak pengguna. Pada
turnitin masih terdapat dengan atas nama instansi saja yang dapat menggunakan.
b. Your Data is Safe and In Your Hands
Hak cipta Anda tetap ada pada Anda dan karya Anda tidak diunggah ke tempat
penyimpanan karena berisiko pencurian data dan pelanggaran kekayaan intelektual.
c. Enjoy Speed, Accuracy, and Everything Nice
Pada versi terbaru dari aplikasi Plagiarism Checker X membawa dampak yang lebih
cepat dalam melakukan pengecekan plagiat, hal tersebut dikarenakan penggunaan deep
learning dan penggunaan data yang lebih banyak dan berdampak pada tingkat kecepatan
pengecekan dan akurasi dari pengecekan.
d. Take Back Control and Quickly Access Reports
Pengguna langsung selalu memiliki akses ke pekerjaan yang mereka pindai dan laporan
plagiarismenya di dasbor yang diatur dengan benar untuk akses cepat dan mudah.
e. Experience Affordability Unlike Any Other
6. Image Plagiarism Detector
Plagiarism Checker tidak hanya dapat dilakukan dengan mengecek plagian pada tulisan,
melainkan dapat dikembangkan untuk melakukan pengecekan salah satunya untuk
pengecekan gambar. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Kuruvila dkk., 2017) dengan
memanfaatkan image processing yaitu pengecekan plagian gambar dilakukan untuk
menguji tingkat kesamaan pada flowchart. Pengecekan dilakukan dengan membandingkan
antara struktur yang ada pada flowchart seperti penempatan notasi flowchart, struktur
flowchart yang akan dibandingkan dengan bank data yang dimiliki oleh sistem. Kemudian
pada penelitian yang dilakukan oleh (Ibrahin dkk., 2020) dengan menggunakan algoritma
Artificial Neural Network dalam melakukan pengecekan kesamaan gambar yang ada.
Sebelum penerapan ANN dalam menentukan kesamaan gambar, dilakukan terlebih dahulu
image processing untuk mendapatkan ekstrak gambar dalam bentuk digital. Terdapat
beberapa bentuk pengecekan antaralain mengenai warna, tekstur dan bentuk. Pada ekstraksi
warna akan menggunakan RGM dalam menentukan bentuk kesamaan. Kemudian pada
tekstur menggunakan tamura texture feature, hal tersebut dikarenakan fitur tersebut
memiliki cara yang mirip dengan cara manusia dalam mendeteksi tekstur. Kemudian pada
ekstraksi bentuk, algoritma canny edged digunakan untuk mendapatkan tepi citra dan
menyimpannya. Rumus Euclidean digunakan untuk menghitung seberapa mirip gambar
kueri dengan yang ada di database. Kemudian evaluasi pada hasil yang didapatkan
dilakukan dengan berdasarkan pada presentasi kemiripan gambar asli dengan sample
gambar yang terdapat di database sistem.
7. Langkah – Langkah dalam Menghindari Plagiarism
a. Teknik Parafrasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa memiliki arti sebagai pengungkapan
kembali dari suatu tuturan bahasa menjadi suatu tuturan yang baru tanpa melakukan
perubahan makna, pengertian atau arti dari suatu kalimat atau makna yang terkandung
didalam kalimat tersebut. Teknik parafrasa dapat dilakukan sebagai berikut :
- Baca dan pahami keseluruhan isi dari sumber yang akan digunakan sebagai referensi.
- Buatlah ide pokok yang diambil dari setiap referensi untuk digunakan sebagai acuan.
- Pahami setiap makna yang terdapat dari sumber referensi.
- Bedakan antara fakta dan wacana yang terdapat dalam sumber referensi.
- Tulislah kembali semua ide dan inti tulisan yang digunakan dengan kalimat atau bahasa
yang lebih sederhana dan mudah dipahami tanpa mengubah makna didalamnya.
- Cantumkan sumber referensi didalam daftar pustaka.
b. Membuat Kutipan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kutipan memiliki arti dalam pengambil
alihan satu atau lebih kalimat dari karya lain dengan tujuan sebagai ilustrasi atau
memperkuat kalimat atau pernyataan yang ditulis. Kutipan terbagi menjadi dua yaitu
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Penggunaan kutipan langsung biasanya digunakan untuk menyatakan pendapat dari
seorang ahli, atau menyatakan kalimat tersebut merupakan undang – undang atau peraturan
yang ada. Penggunaan kutipan tidak langsung biasanya digunakan dengan tujuan untuk
menyederhanakan kalimat yang didapatkan dari sumber asli tanpa mengubah maknanya.
8. Referensi
Afdhal, Chalis, T., & Gani, T. A. (2014). Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi
Plagiat Terhadap Karya Ilmiah. Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro, May,
193–199.
Comas-Forgas, R., & Sureda-Negre, J. (2010). Academic Plagiarism: Explanatory Factors
from Students’ Perspective. Journal of Academic Ethics, 8(3), 217–232.
https://doi.org/10.1007/s10805-010-9121-0
Ibrahin, A. S. B., Khalifa, O. O., & Ahmed, D. E. M. (2020). Plagiarism Detection of
Images. 2020 IEEE Student Conference on Research and Development, SCOReD
2020, September, 183–188. https://doi.org/10.1109/SCOReD50371.2020.9250940
Isnaini, R. L. (2019). Turn back plagiarism! Budaya Organisasi Anti Plagiarism. Jurnal
Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(2), 174–187.
https://doi.org/10.21831/amp.v7i2.24018
Kuruvila, J. S., Lal, M., Roy, R., Baby, T., Jamal, S., & Sherly, K. K. (2017). Flowchart
Plagiarism Detection System: An Image Processing Approach. Procedia Computer
Science, 115, 533–540. https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.09.111
Utama, J. P. (2013). Tindakan Pidana Plagiarisme Jasa Pembuatan SKRIPSI Sebagai
Pelanggaran Hak Cipta. 2(3), 201–212.
https://plagiarismcheckerx.com/turnitin [diakses pada 1 Desember 2021]

Anda mungkin juga menyukai