Anda di halaman 1dari 6

Nama : Galuh Nurani Amalia Rizki

NIM : 200501110084

Kelas : Statistik ( C )

UKURAN PEMUSATAN

Ukuran pemusatan : Nilai Tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan
karakteristik dari data. Ukuran pemusatan menunjukkan pusat dari nilai data.

Rata-rata hitung

Rata-rata hitung merupakan nilai yang dperoleh dengan menjumlahkan semua nilai data dan
membaginya dengan jumlah data. Rata-rata hitung merupakan nilai yang menunjukkan pusat
dari nilai data dan merupakan nilai yang dapat mewakili dari keterpusatan data.

Rata-rata Hitung Populasi


Rata-rata hitung populasi merupakan nilai rata-rata dari data populasi.
Rata-rata hitung populasi dihitung dengan cara :

Rata-rata hitung populasi = jumlah seluruh nilai dalam populasi / jumlah data
observasi dalam populasi

Rata-rata hitung populasi yang biasa disebut dengan parameter juga dapat disajikan
dalam bentuk simbol, yaitu :

µ = ∑X / N

Keterangan :
µ : Rata-rata hitung populasi. Simbol µ dibaca myu
∑ : Simbol dari operasi penjumlahan. Simbol ∑ dibaca sigma
X : Nilai data yang berada dalam populasi
N : jumlah total data atau pengamatan dalam populasi
∑X : jumlah dari keseluruhan nilai X (data) dalam populasi

Rata-rata Hitung Sampel


Cara menghitung rata-rata hitung sampel secara teknik relatif hampir sama dengan
rata-rata hitung populasi. Pada rata-rata hitung sampel ditekankan pada unsur
sampelnya. Pengertian sampel adalah suatu bagian atau proporsi dari populasi tertentu
yang menjadi kajian atau perhatian.
Rata-rata hitung sampel dihitung dengan cara :

Rata- rata hitung sampel = Jumlah seluruh nilai dalam sampel / jumlah data
observasi dalam sampel

Rata-rata hitung sampel atau ukuran lain yang berdasarkan pada sampel biasa disebut
dengan statistik juga dapat disajikan dalam bentuk simbol sebagai berikut :

Keterangan :
Ẍ : rata-rata hitung sampel . simbol X dibaca “X bar”.
∑ : Simbol dari operasi penjumlahan. Simbol ∑ dibaca sigma
X : Nilai data yang berada dalam sampel
n : Jumlah total data atau pengamatan dari sampel
∑X : jumlah dari keseluruhan nilai X (data) dalam populasi

Rata-rata hitung tertimbang


Rata-rata hitung tertimbang adalah suatu nilai yang diperoleh dari suatu kelompok
data yang dinyatakan sebagai x1, x2, x3, ..., xn berturut-turut ditimbangkan dengan
bobot w1, w2, w3, ..., wn.

Rumus rata-rata hitung tertimbang dinyatakan sebagai berikut :


Atau dapat disederhanakan menjadi :

Keterangan :
Xw : Rata-rata hitung tertimbang
∑ : Simbol dari operasi penjumlahan. Simbol ∑ dibaca sigma
X : Nilai data yang berada dalam sampel
n : Jumlah total data atau pengamatan dari sampel
w : Nilai bobot dari suatu data

Rata-rata Data Berkelompok


Data berkelompok adalah data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk distribusi
frekuensi data yang sudah dikelompokkan akan kehilangan identitas data mentah
sehingga untuk melihat nilai rata-rata hitung harus diduga dari distribusi frekuensinya.
Rata-rata hitung untuk data berkelompok baik populasi maupun sampel dirumuskan
sebagai berikut :

Keterangan :
Ẍ : rata-rata hitung data berkelompok . simbol X dibaca “X bar”.
∑ : Simbol dari operasi penjumlahan. Simbol ∑ dibaca sigma
Fi : frekuensi kelas ke-i (masing-masing kelas)
Xi : Nilai tengah kelas ke-i (masing-masing kelas)
FiXi : hasil perkalian antara frekuensi dan nilai tengah pada kelas ke-i (masing-
masing kelas)
N : Jumlah total data atau pengamatan

Memahami sifat Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung sebagai salah satu ukuran pemusatan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Setiap kelompok baik dalam bentuk skala interval maupun rasio mempunyai rata-rata
hitung.
2. Semua nilai data harus dimasukkan ke dalam perhitungan rata-rata hitung.
3. Satu kelompok baik kelas maupun satu kesatuan dalam populasi dan sampel hanya
mempunyai rata-rata hitung.
4. Rata-rata hitung untuk membandingkan karakteristik dua atau lebih populasi atau
sampel.
5. Rata-rata hitung sebagai salah satunya ukuran pemusatan, maka jumlah deviasi setiap
nilai terhadap rata-rata hitungnya selalu sama dengan nol.
6. Rata-rata hitung sebagai titik keseimbangan dari keseluruhan data , maka letaknya
berada di tengah data.
7. Rata-rata hitung nilainya sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrem, yaitu nilai yang
sangat besar atau sangat kecil.
8. Bagi data dan sekelompok data yang sifatnya terbuka (lebih dari atau kurang dari)
tidak mempunyai rata-rata hitung.

 Median
Median merupakan salah satu ukuran pemusatan. Median adalah titik tengah dari
semua nilai data yang telah diurutkan dari nilai yang terkecil ke yang terbesar,
atau sebaliknya dari yang terbesar ke yang terkecil.
- Median untuk data tidak berkelompok
Median untuk data tidak berkelompok adalah nilai yang letaknya di tengah
data yang telah di urutkan, namun datanya belum dikelompokkan ke dalam
kelas/kategori tertentu atau belum bentuk distribusi frekuensi.
Mencari letak dan nilai median untuk data berkelompok :
1. Letak dari median dapat dicari dengan rumus (n + 1) / 2.
2. Apabila jumlah datanya ganjil, maka nilai median merupakan nilai yang
letaknya di tengah data.
3. Apabila jumlah datanya genap, maka nilai median merupakan nilai rata-
rata dari dua data yang letaknya berada di tengah.
- Median untuk data berkelompok
Median data berkelompok adalah nilai yang letaknya ada di tengah data,
sehingga data berada setengahnya di atas dan setengahnya dibawah.
1. Menentukan letak kelas dimana nilai median berada. Letak median untuk
data berkelompok adalah n/2 dimana n adalah jumlah frekuensi.
2. Melakukan interpolasi di kelas median untuk mendapatkan nilai median
dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
Md : Nilai median
L : Batas bawah atau tepi kelas dimana median berada
n : Jumlah total frekuensi
Cf : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median berada
f : Frekuensi dimana kelas median berada
i : Besarnya interval kelas
 Modus
Modus merupakan salah satu ukuran pemusatan di samping rata-rata hitung dan
median.
Modus adalah suatu nilai pengamatan yang paling sering muncul.
Cara mencari nilai modus :
1. Untuk data tidak berkelompok, maka modus adalah nilai yang sering muncul.
2. Untuk data kelompok, maka modus diperoleh dari rumus sebagai berikut :

Keterangan :
Mo : Nilai Modus
L : latar bawah atau tepi kelas dimana modus berada
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
i : Besarnya interval kelas
 Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi distribusi data menjadi 4 bagian yang
sama . letak kuartil untuk data tidak berkelompok adalah [i(n+1)]/4 dan data
berkelompok adalah (in)/4, dimana nilai i adalah 1,2, dan 3.
Rumus kuartil data tidak berkelompok :
NK = NKB + [(LK – LKB)] / (LKA – LKB)] x (NKA – NKB)
Rumus kuartil data berkelompok :

 Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi distribusi data menjadi 10 bagian yang
sama. Letak desil untuk data tidak berkelompok adalah [i(n+1)] / 10 dan data
berkelompok adalah (in) / 10 dimana nilai i adalah 1,2,3, ..., 9.
Rumus nilai kuartil untuk data tidak berkelompok :
ND = NDB + [(LD – LDB) / (LDA – LDB)] x (NDA – NDB)
Rumus nilai kuartil untuk data berkelompok :

 Persentil
Persentil adalah ukuran letak yang membagi distribusi data menjadi 100 bagian
yang sama. Letak persentil untuk data tidak berkelompok adalah [i(n+1)] / 100
dan data berkelompok adalah (i.n) / 100, dimana nilai i adalah 1,2,3, ..., 99.
Rumus nilai persentil untuk data tidak berkelompok :
NP = NPB + [(LP – LPB)] x (NPA – NPB)
Rumus nilai persentil untuk data berkelompok :

Anda mungkin juga menyukai