Anda di halaman 1dari 21

i

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebaya dan Kamen adalah pakaian tradisional bagi para wanita di Indonesia
khususnya Bali, Jawa dan Sumatra yang telah dikenal dikancah Internasional. Kebaya
menjadi bagian utama bagi kepribadian wanita Indonesia sebagai busana identitas bagi
nilai tradisional. Di Bali, Kebaya dan Kamen adalah busana yang tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan masyarakatnya. Dewasa ini khususnya masyarakat hindu di Bali hampir
setiap hari menggunakan kebaya dan kamen. Tidak dapat dipungkiri Bali adalah salah satu
destinasi wisata dunia dengan beragam budaya yang unik dan ada banyak upacara baik
upacara adat maupun keagamaan yang mengharuskan masyarakatnya untuk mengenakan
kebaya dan kamen. Dahulu kebaya hanya bisa digunakan oleh wanita di lingkungan
kerajaan, namun seiring perkembangan zaman semua kalangan masyarakat bisa memakai
kebaya apalagi saat ini telah ditetapkan (peraturan gubernur no 79 tahun 2018) tentang
pemakaian busana adat pada hari kamis serta hari Purnama dan Tilem menyebabkan
semakin gencarnya orang-orang membeli kebaya. Maka dari itulah saya ingin membuka
sebuah bisnis yang bergerak dibidang fashion khususnya kamen dan kebaya yang saya
namakan “Minisa.”.

1.2 Tujuan
 Mendapatkan keuntungan dari produk yang dijual.
 Mempermudah masyarakat dalam mencari kebaya dan kamen.
 Membudayakan masyarakat dalam menggunakan kebaya dan kamen yang sesuai
dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan fungsi dan tempatnya.
1.3 Pemilihan Objek Usaha
 Kebaya dan kamen merupakan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan.
Jadi pangsa pasar dalam usaha ini juga sangat menjanjikan mulai dari anak-anak,
remaja, ibu rumah tangga dan ibu-ibu sosialita.
 Dengan kemajuan zaman saat ini, masyarakat selalu ingin berinovasi dan berkreasi.
Jadi saya mencoba untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
 Usaha ini merupakan salah satu cara yang dapat saya tempuh untuk bisa ikut
melestarikan nilai-nilai yang ada pada busana adat Bali.

1
BAB II
DESKRIPSI BISNIS

2.1 Profil Perusahaan


Minisa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang fashion khususnya kamen
dan kebaya. Minisa menjual berbagai jenis kamen dan kebaya yang tentunya berkualitas
tinggi dan harga yang menyesuaikan. Untuk itu Minisa telah bekerja sama dengan
beberapa pemasok kain terbaik di Bali maupun diluar Bali untuk menghasilkan produk-
produk yang berkualitas dan bermutu tinggi. Nama Minisa berasal dari nama sang pemilik
usaha sendiri yaitu Laksmi Nirmala Sari. Perusahaan ini menjual berbagai jenis kamen
mulai dari Songket hingga Sutra. Perusahaan ini juga menjual kebaya modifikasi yang
digunakan dalam acara-acara seperti graduation dan pernikahan. Perusahaan ini terletak di
Jalan Tukad Badung no 52, Denpasar, Bali, Indonesia.

2.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan


 Visi
Menjadi perusahaan perdagangan terkemuka yang unggul dalam kinerja, sumber daya
dan pelayanan serta mampu menguasai minimal 45% pasar kebaya di tahun 2025.
 Misi
a. Menyediakan kamen dan kebaya yang berkualitas tinggi.
b. Membangun jaringan pemasaran dan hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan dengan pihak-pihak yang terkait.
c. Meningkatkan nilai perusahaan dengan membentuk SDM yang memiliki integritas
dan komitmen tinggi.
d. Membangun sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional perusahaan
untuk mencapai kinerja yang optimal.

 Motto
Classy things inside.

2.3 Peluang Bisnis


Usaha kebaya dan kamen adalah usaha yang sangat cocok didirik di Bali mengingat
di era sekarang ini hampir semua masyarakat mengenakan kebaya baik itu dalam upacara

2
adat maupun dalam upacara keagamaan. Ditambah lagi dengan dijualnya produk-produk
yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman maka akan sangat menarik minat
konsumen untuk berbelanja di toko yang telah kami buka. Para generasi milenial saat ini
banyak yang mencari kebaya yang sesuai dengan model yang mereka inginkan. Untuk itu
perusahaan/toko kamu juga menerima orderan khusus untuk model kebaya tertentu.
Perusahaan ini tidak menerima kebaya jadi dari suplier melainkan kami menjahit produk-
produk yang kami jual. Untuk itu kami memiliki satu pabrik kebaya di dekat lingkungan
tempat tinggal saya dengan mempekerjakan beberapa orang pegawai yang sangat mahir
dalam bidang menjahit kamen (kamen jadi) dan kebaya.
Sejak diberlakukannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang
pemakaian pakaian adat pada hari kamis serta Purnama Tilem membuat peluang usaha
menjadi semakin besar terutama dikalangan siswa sekolah, mahasiswa dan juga kalangan
Pegawai Negeri Sipil. Tempat usaha yang terletak di kota dan dekat dengan kampus,
sekolah dan kantor-kantor dinas membut konsumen mudah menjangkaunya dan menjadi
nilai tambah tersendiri bagi Minisa.

2.4 Resiko Bisnis


Tidak selamanya jalan itu akan mulus. Suatu ketika pasti akan menemukan jalan
yang penuh dengan batu dan juga berdebu. Begitu juga dalam menjalankan suatu usaha.
Tidak selamanya usaha yang kita jalankan akan akan berjalan dengan lancar tanpa
halangan. Suatu ketika pasti akan pernah mengalami yang namanya masalah dalam
berbisnis. Untuk itu saya perlu menerka kemungkinan resiko yang akan terjadi pada usaha
yang akan saya jalani diantaranya:
a. Kompetitor (Pesaing)
Banyaknya pengusaha-pengusaha kebaya di Bali tentu membuat Minisa memiliki
banyak kompetitor. Untuk mengatasi kemungkinan resiko yang akan terjadi tersebut,
maka Minisa pun merancang sebuah strategi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
memberikan potongan sebesar 25% setiap pembelian minimal 5 buah produk pada
tanggal 25 disetiap bulannya kepada 5 orang yang beruntung.
b. Kenaikan Harga Bahan Baku
Kenaikan bahan baku merupakan salah satu ancaman yang cukup beresiko bagi
perusahaan yang baru dirintis ataupun dalam tahap berkembang. Apalagi dalam bisnis
kebaya, bahan baku yang digunakan harganya cukup mahal. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka Minisa siap melakukan kesepakatan harga dengan suplier yang telah

3
ditandatangin dengan materai Rp.6000,-. Minisa juga memiliki cadangan bahan baku
yang sewaktu-waktu bisa digunakan apabila kenaikan harga bahan baku tidak dapat
dihindari.
c. Kejenuhan Pasar
Produk-produk yang monoton dapat menyebabkan hilangnya selera konsumen untuk
membeli barang yang sama. Untuk itu Minisa terus berinovasi dan melakukan
terobosan-terobosan dalam menciptakan produk baru untuk menjaga daya beli
konsumen.
d. Kehilangan Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen merupakan hal yang paling riskan bagi setiap perusahaan.
Untuk menjaga kepercayaan konsumen, Minisa mencoba untuk melakukan beberapa
hal berikut diantaranya adalah menjaga kualitas produk, jujur, pelayanan yang
maksimal dan memberikan nilai lebih (cashback) pada pelanggan setia Minisa.
e. Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, tanah longsor dan tsunami
datang dengan tiba-tiba dan tak dapat dihindari. Untuk mengatasi resiko tersebut, perlu
dibuatkan asuransi untuk perusahaan yang telah kita bangun agar jika seandainya
perusahaan kita hancur karena bencana alam khususnya tsunami maka sebagai pemilik
perusahaan kita akan mendapatkan asuransi sebagai ganti rugi atas hancurnya usaha
yang disebabkan oleh bencana alam.
f. Kejahatan
Kejahatan seperti pencurian memang salah satu resiko yang harus siap untuk dihadapi.
Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan maka Minisa memasang CCTV di
tempat-tempat yang diperlukan dan juga memasang pengaman yang kuat di pintu
masuk toko.

4
BAB III
ANALISIS PRODUK

3.1 Deskripsi Produk


Dalam usaha yang saya jalankan ini, saya menjual 2 jenis produk yaitu kamen dan
kebaya. Kamen adalah sebuah kain berukuran 200×125cm. Ada berbagai jenis kamen
diantaranya kamen songket, kamen endek, kamen sutra dan juga kamen batik. Kamen
memiliki berbagai warna dan biasanya dalam satu lembar kamen akan terdapat banyak
warna dengan berbagai motif. Kamen ini biasanya akan digunakan saat akan ada upacara.
Biasanya kamen yang digunakan oleh perempuan dan laki-laki itu sama. Perbedaannya
hanya dalam cara pemakaiannya. Sedangkan kebaya adalah pakaian khas yang dipakai
oleh wanita Bali pada saat upacara. Kebaya adalah sebuah baju yang sekilas berbentuk
seperti kemeja dengan lengan panjang. Memiliki banyak warna namun berbeda dengan
kamen. Pada kebanyakan kebaya biasanya akan terdapat satu warna dalam satu kebaya.

3.2 Keunggulan Produk


Keunggulan dari produk yang saya jual adalah terletak pada kualitas produk yang
ditawarkan. Minisa memproduksi sendiri kebaya-kebaya yang dijual dan untuk kamen,
Minisa mengambil dari produsen-produsen kamen terbaik dan terpercaya di Bali. Biasanya
toko-toko kebaya menjual kebaya yang sudah jadi atau mengambil dari suplier tetapi
Minisa menjual produknya berdasarkan pesanan dari produsen dan sebelum menjahit kain-
kain kebaya tersebut, penjahit akan mengukur badan konsumen agar ukurannya pas.
Tetapi jika ada pelanggan yang ingin membeli kebaya jadi, kami juga menyediakan.
Kamen dan kebaya yang kami jual kualitasnya sangat bagus, warnanya tidak mudah luntur
dan tahan lama. Dengan menjual berbegai jenis kain seperti songket, endek, batik dan
sutra secara tidak langsung kami ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan budaya Bali.
Selain itu kami juga bisa membantu produsen-produsen kecil dengan membeli kain endek
yang mereka tawarkan. Jadi selain melestarikan budaya kami juga bisa membantu orang
lain.

3.3 Proses Pembuatan


a. Proses Pembuatan Kebaya
Alat dan bahan:

5
 Kain kebaya
 Benang
 Kancing kait
 Payet (mute)
 Gunting
 Jarum
 Mesin jahit
 Mesin obras

Cara pembuatan kebaya:

 Mengukur badan pelanggan (orang yang akan dibuatkan kebaya)


 Membuat pola kebaya
 Memotong kain sesuai dengan ukuran
 Menjahit potongan-potongan kain tersebut dan merangkainya
 Memasangkan kancing kait
 Lalu dirapihkan dengan mesin obras
 Finishingnya dengan memasangkan payet-payet sesuai dengan pesanan pelanggan.

b. Proses Pembuatan Kamen Endek dan Songket


Alat dan bahan
 Benang
 Tali rafia
 Pewarna tekstil dan pewarna alami
 Alat pintal benang
 Alat perentang
 Alat tenun

Cara pembuatan kamen endek:

 Langkah pertama adalah memintal benang


 Kemudian benang dibentangkan di atal perentang dan helainya diikat dengan tali
rafia sesuai pola ragam bias dan warna yang diinginkan.
 Setelah pengikatan pola, benang dicelup dan diwarnai

6
 Benang yang sudah diwarnai lalu digintir atau dipilah
 Proses terakhir adalah proses penenunan. Kain yang sudah dipilah lalu ditenun
menjadi lembaran kain.
 Pada pembuatan songket, benang ditenun dengan menyelipkan benang perak, emas,
tembaga atau benang warna diatas lungsin yang mendasari untuk membentuk pola
yang diinginkan.

c. Cara Pembuatan Kamen Batik


Alat dan bahan:
 Kain mori
 Malam/lilin
 Pewarna tekstil dan alami
 Canting
 Saringan malam
 Wajan dan kompor kecil
 Gawangan (penyangga kain saat proses membatik)
 Dingklik (tempat duduk)
 Bandul
 Taplak
 Meja kayu

Cara membuat kamen batik:

 Langkah pertama adalah mencuci kain mori


 Ngeloyoran. Setelah mencuci kain mori, selanjutnya kain dimasukkan kedalam
minyak jarak atau minyak kacang untuk melemaskan kain.
 Nyemplong. Kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik.
 Nyorek atau memola. Membuat pola diatas kain nori dengan meniru atau menjiplak
pola yang sudah ada.
 Mbathik. Proses menorehkan malam batik ke kain nori.
 Nembok. Proses menutupi bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna dasar.
 Medel. Proses pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-
ulang sehingga mendapatkan warna yang diinginkan.

7
 Ngerok dan Mbirah. Pada proses ini, kain dikerok secara hati-hati dengan
menggunakan lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air bersih. Setelah
itu, kain diangin-anginkan.
 Mbironi. Proses menutupi warna biru dan isen-isen pola yang berupa titik dengan
menggunakan malam.
 Menyoga. Mencelupkan kain kedalam campuran warna coklat.
 Nglorod. Proses melepaskan seluruh malam dengan cara memasukkan kain yang
sudah cukup tua warnanya kedalam air mendidih. Setelah diangkat, kain dibilas
dengan air bersih. Kemudian diangin-anginkan hingga kering.

8
BAB IV

ANALISIS PASAR

4.1 Target Konsumen


Target konsumen Minisa adalah kalangan pelajar, Pegawai Negeri Sipil hingga
kalangan ibu-ibu sosialita yang ingin menari kamen dan kebaya yang bekualitas. Harga
yang ditawarkan juga sesuai dengan kualitas produk yang didapatkan oleh konsumen.
Melalui terget konsumen diatas, saya sebagai owner Minisa berharap bisa ikut serta dalam
menegakkan peraturan dalam menggunakan kamen dan kebaya sesuai dengan tempat dan
waktu yang tepat. Misalnya pada saat ke Pura harus menggunakan kebaya lengan panjang
dan kamen yang tidak memiliki belahan panjang sampai lutut. Sedangkan pada saat acara
sperti acara pernikahan, resepsi atau kondangan, bisa memakai kebaya yang telah
dimodifikasi dengan beragam motif dengan penambahan payet-payet dan kain tile.

4.2 Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar berarti membagi pasar menjadi kelompok-kelompok atau
consumen yang memiliki kebutuhan yang sama. Dalam bisnis plan ini segementasi pasar
dibagi menjadi beberapa variable yaitu:
a. Segmentasi Geografi
Daerah kota Denpasar dipilih menjadi lokasi pertama pengembangan bisnis ini. Hal ini
dikarenakan kota Denpasar sangat dekat dengan sekolah, kampus dan juga merupakan
ibukota Provinsi Bali. Lokasi ini sangat strategis karena terletak ditengah Perkotaan
namun, dilokasi ini sangatlah jarang terjadi kemacetan sehingga sangat mudah untuk
mengaksesnya.
b. Segmentasi Demografis
Secara Demografis, segmentasi pasar Minisa meliputi beberapa kategori dari kalangan
siswa, mahasiswa hingga PNS dan pejabat pemerintahan diantaranya adalah:
 Jenis Kelamin
Produk fashion yang kami tawarkan yaitu kamen dan kebaya dapat dibeli leh semua
gender, baik pria maupun wanita. Untuk pria kami menyediakan berbagai jenis
kamen dan untuk wanita kami menyediakan berbagai jenis kamen dan kebaya.
 Usia

9
Usia dari segmentasi pasar yang dituju oleh Minisa yaitu mulai dari usia 15 tahun
hingga usia 50 tahun.
 Agama
Khusus untuk Agama, Minisa hanya menyediakan pakaian untuk agama Hindu.
Tetapi setelah ditetapkannya Peraturan Gubernur Nomor 76 Tahun 2018, tidak
menutup kemungkinan kunsumen kami juga berasal dari Agama non Hindu.
 Status Perkawinan
Segmentasi pasar untuk status perkawinan meliputi semuanya baik itu single, sudah
menikah, maupun duda dan janda. Jadi tidak ada batasan siapapun bisa berbelanja di
Minisa.
 Pekerjaan dan Tingkat Sosial
Minisa tidak memandang pelanggan dari pekerjaan dan tingkatan sosialnya.
Meskipun pelanggan kami adalah seorang pemulung dan ia mau berbelanja di
tempat kami why not? Kami akan melayani dengan baik. Karena semua konsumen
itu sama.

4.3 Pesaing Usaha (kompetitor)


Untuk memasuki suatu dunia usaha, maka perlu dilakukan analisis kompetitor.
Kompetitor adalah perusahaan-perusahaan yang berbisnis di bidang yang sama dan
menjadi pesaing. Dengan melakukan analisis ini kita bisa melakukan persiapan dan
membuat stretegi agar kita bisa tetap bertahan dan menjalankan bisnis dengan sebaik-
baiknya. Ada dua kompetitor yang mempengaruhi usaha yaitu:
a. Kompetitor Langsung
Kompetitor langsung adalah semua kompetitor atau pesaing usaha yang berada di
daerah bisnis seperti para pedagang kamen dan kebaya yang berada toko-toko kebaya
yang berada di daerah Denpasar.
b. Kompetitor Tidak Langsung
Kompetitor tidak langsung adalah kompetitor yang memiliki bisnis berbeda namun
masih berkaitan dengan bisnis yang saya jalani seperti Tailor-tailor kebaya yang ada di
daerah Denpasar.

4.4 Analisis SWOT

10
Untuk menentukan strategi bisnis, kita perlu melakukan berbagai analisis agar
strategi yang telah kita rancang menjadi tepatguna dan tepat sasaran. Analisis dilakukan
dari segi internal dan eksternal bisnis yang dijalankan. Analisis yang dilakukan ini yaitu
analisis pada Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunitie (peluang), dan
Threats (ancaman). Adapun analisis SWOT dari Minisa yaitu sebagai berikut:
a. Strengths (kekuatan)
Yaitu kemampuan yang dijadikan modal basic oleh Minisa dalam meningkatkan
perusahaannya serta bentuk kemampuat untuk dapat berkompetisi dengan perusahaan
lain dipasar yang sama.
 Terletak dipusat kota
 Harga yang sesuai
 Memiliki banyak pilihan model produk
 Tersedia large size
 Produk lokal yang berkualitas
b. Weaknesses (kelemahan)
 Perusahaan belum terlalu dikenal oleh banyak kalangan
 Jarak tempaat produksi yang cukup jauh
c. Opportunitie (peluang)
 Seringnya masyarakat memakai kebaya membuat usaha ini berjalan dengan lancar
 Lalu lintas yang tidak begitu padat di daerah Denpasar
 Keadaan politik yang stabil
d. Threats (ancaman)
 Kenaikan harga bahan pokok
 Pertumbuhan penjualan yang lambat
 Banyaknya pesaing
 Perubahan gaya hidup

4.5 Marketing Mix (7P)


Marketing Mix merupakan strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu
atau strategi pemasaran yang dilakukan secara bersamaan. Strategi tersebut digunakan
dengan menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Strategi ini

11
dapat menjadi kesatuan yang luar biasa bermanfaat bagi bisnis kita apabila kita dapat
menjalankan keseluruhan teknik marketing mix tanpa terkecuali dan juga memiliki tingkat
kontinuitas pelaksanaannya yang bagus. Kontinuitas tersebut berarti keseluruhan strategi
yang terdapat di dalam marketing mix ini terus-menerus diterapkan, evaluasi hasilnya,
perbaiki lagi ke depannya apabila ada kekurangan yang terdapat di penerapan sebelumnya,
terus-menerus ditingkatkan hingga mencapai target pemasaran seperti yang diinginkan.
Perusahaan apapun, baik perusahaan yang beroperasi di skala besar maupun
perusahaan yang beroperasi di skala kecil pasti memiliki target sama yaitu keuntungan
bisnis. Hal yang sama juga berlaku dari segi jenis produksi, baik perusahaan yang
menyewakan jasa maupun perusahaan yang menjual produk.  Tetapi memang tak hanya
berorientasi pada penghasilan keuntungan yang didapat, tentunya perusahaan juga ingin
memberikan kepuasan kepada konsumen atau pelanggannya. Hingga kini, hampir semua
jenis perusahaan berlomba-lomba memberikan user experience yang memuaskan
customer/ klien yang dimiliki. Perusahaan kerap melakukan pengembangan produk dan
layanan lewat inovasi-inovasi yang didasarkan pada kebutuhan user. Selain itu,
perusahaan terus mencari-cari strategi bisnis apa yang paling jitu untuk mensukseskan
bisnis mereka.
Bauran pemasaran semakin lama semakin berkembang tidak hanya meliputi product,
price, place and promotion (4P) namu juga meninjau dari segi people, process and
physical evidence (7P). Konsep ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan untuk
melakukan Marketing Mix. Minisa menggunakan Marketing Mix untuk strategi
pemasarannya sebagai berikut:
a. Product (produk/barang)
Minisa menjual kamen seperti sutra, endek, songket dan batik serta baju seperti brokat,
kimono, rangrang dan kebaya modifikasi. Minisa juga open order jika aja pelanggan
yang ingin menjahit kebayanya langsung di tempat kami.
b. Price (harga)
Persaingan dalam dunia fashion semakin lama semakin berat, oleh karena itu Minisa
harus membuat strategi untuk bisa bersaing dengan lawan bisnis. Harga yang
ditawarkan oleh Minisa sangat terjangkau dan bisa bersaing dengan kompetitor lain.
Berikut adalah daftar harga barang yang ditawarkan oleh Minisa.

Nama barang Harga

12
Kamen Batik 50.000

Kamen Endek 150.000

Kamen Sutra 300.000

Kamen songker 500.000

Kebaya Kimono 50.000

Kebaya Rangrang 75.000

Kebaya Brokat 150.000

Kebaya Modifikasi 350.000

c. Promotion (promosi)
Minisa melakukan promosi melalui dua metode yaitu secara online dan offline.
 Online
Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang begitu cepat, kita bisa
melihat dunia hanya dengan berbaring diatas kasur dan memegang smart phone.
Seperti yang gelah kita ketahui promosi melalui internet merupakan cara yang
sangat efektif untuk memperkenalkan suatu produk. Beberapa media sosial yang
akan kami gunakan sebagai media promosi yaitu: instagram, facebook dan line.
 Offline
Promosi secara offline adalah salah satu trik promosi untuk mempengaruhi
konsumen secara cepat misalnya promosi dari mulut ke mulut. Selain itu juga bisa
dilakukan dengan penyebaran brosur da pamflet.
d. Place (tempat/lokasi)
Pemilihan lokasi bisnis merupakan hal yang sangat penting dan memerluka
pertimbangan ynag sangat matang karena lokasi adalah faktor yang sangat penting dan
sangat menentukan dalam keberlangsungan usaha yang kita jalankan. Dengan memilih
lokasi bisnis yang tepat tentunya juga akan membuat usaha akan berjalan dengan baik.
Minisa memilih lokasi di tengah-tengah kota dimana lokasi merupakan lokasi yang
ramai dan strategis.

13
e. People (tenaga kerja/sumber daya manusia)
People yang dimaksud adalah karyawan. Karyawan dari Minisa harus ramah, sopan,
memiliki kinerja yang bagus sehingga dapat mmberikan kenyamanan dan keamanan
pada konsumen. Hal ini bisa akan sangat mempengeruhi keputusan konsumen untuk
membeli produk di Minisa.
f. Process (proses)
Dalam proses produksi, Minisa memproduksi (menjahit) sendiri kebaya-kebaya yang
akan dijual namun tidak begitu dengan kamen. Kamen-kamen yang dijual oleh Minisa
berasal dari pengerajin-pengerajin lokal di Bali yang proses pembuatannya masih
dengan cara manual kecuali batik yang sudah menggunakan batik cap. Dengan
penjualan produk lokal Bali diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen
dengan produk-produk yang berkualitas.
g. Physical Evidence
Tempat/Toko kami hanya terdiri 2 buah ruangan. Ruangan utama yang berukuran
5×5m dan satu gudang kecil berukuran 2×2m serta memiliki halaman depat yang
difungsikan menjadi tempat parkir. Toko kami di design sebaik dan semenarik mungkin
untuk menarik perhatian pelanggan.

14
BAB V

PERMODALAN

Setiap bisnis membutuhkan permodalan dalam perjalanan bisnisnya baik bisnis yang
berskala besar maupun bisnisyang berskala kecil. adapun jenis-jenis modal yaitu modal
tetap, modal kerja dan modal operasional. Namun disini saya hanya akan membahas dua
modal yaitu modal tetap dan modal kerja.

5.1 Modal Tetap (fixed capital)


Modal Tetap adalah modal perusahaan yang tertanam dalam harta tetap, hak paten,
dan muhibah (goodwill), tanah dan mesin-mesin, serta saham dan surat berharga lainnya.
Modal tetap adalah modal yang pertama kali dibutuhkan dalam membangun sebuah usaha.
Adapun modal tetap yang dibutuhkan oleh Minisa adalah:

PERENCANAAN ANGGARAN UNTUK MEMULAI USAHA

Start Up Expenses Jenis Jumlah Unit Harga Satuan Jumlah Harga

Sewa 1 Unit Rp.5.200.000 Rp.5.200.000


tempat (1
tahun)

TOTAL Rp.5.200.000

Start Up Asset Peralatan Produksi

Mesin Jahit 5 Buah Rp.1.800.000 Rp.9.000.000

Mesin 3 Buah Rp.3.500.000 Rp.10.500.000


Obras

Jarum 3 Kotak Rp.3.500. Rp.10.500.


Mesin

15
Jarum 20 Kotak Rp.12.000 Rp.240.000
Pentul

Jarum 5 Kotak Rp. 3.500 Rp.17.500


Tangan

TOTAL Rp.19.768.000

TOTAL MODAL TETAP Rp.24.968.000

5.2 Modal Kerja (variable capital)


Modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan operasi
perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar
atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,piutang,persediaan dan
aktiva lancar. Modal kerja dapat diartikan sebagai modal yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan segari-hari.
a. Beban Gaji
Minisa memberikan gaji kepada enam orang karyawannya pada tangga 28 diakhir
bulan. Berikut daftar gaji karyawan Minisa

GAJI KARYAWAN PER BULAN

Posisi Jumlah Beban Gaji


Karyawan

Tailor 5 Rp.10.000.000

Kasir 1 Rp1.500.000

TOTAL Rp.11.500.000

b. Pemasaran

BIAYA PEMASARAN PER BULAN

Pemasaran Total

16
Biaya Promosi Rp.100.000

Internet Rp.100.000

TOTAL Rp.200.000

c. Pembelian

PEMBELIAN BARANG PER BULAN

Nama Barang Jumlah Total Harga

Kancing Kait 5 Kotak Rp.10.000

Benang 50 Gulung Rp.50.000

Kain Brokat 50 Meter Rp.5.000.000

Kain Tile 25 Meter Rp.500.000

Kamen Batik 100 Lembar Rp.5.000.000

Kamen Endek 100 Lembar Rp.15.000.000

Kamen Sutra 50 Lembar Rp.15.000.000

Kamen Songket 30 Lembar Rp.15.000.000

TOTAL Rp.55.560.000

d. Harga Bahan Baku

HARGA BAHAN BAKU PER KEBAYA

Nama Barang Jumlah Harga Barang

Kain Brokat 1.5 meter Rp.150.000

Kain Tile 0.5 meter Rp.10.000

17
Benang 1 gulung Rp.1.000

Kancing Kait 10 biji Rp.200

TOTAL Rp.161.200

Dengan biaya produksi sebesar Rp.161.200 per kebaya diharapkan Minisa mampu
memproduksi kebaya sebanyak 30 unit disetiap bulannya. Dengan total biaya produksi
perbulan yaitu sebesar Rp.4.836.000 diharapkan Minisa mampu menjual produknya
minimal 25 unit per hari baik itu kebaya maupun kamen.

5.3 Perhitungan Bahan Baku dan Overhead


Biaya overhead terdiri dari biaya air, listrik dan telpon dihitung perbulan

BIAYA OVERHEAD

Nama Biaya

Listrik Rp.100.000

Air Rp.30.000

Telepon Rp.150.000

TOTAL Rp.280.000

5.4 Perhitungan Modal Kerja


a. Kebutuhan Kas Per Bulan
 Bahan baku untuk memproduksi 30 unit kebaya adalah sebsar = Rp.4.836.000
 Upah tenaga kerja sebesar = Rp.11.500.000
 Biaya overhead sebesar = Rp.280.000
 Biaya pemasaran = Rp.200.000
 Pembelian barang dagangan per bulan sebesar = Rp.55.560.000
 Jumlah kebutuhan kas perbulan sebesar = Rp.72.376.000

18
b. Periode Keterikatan Dana pada Bahan Baku
 Pembelian bahan baku = 30 hari
 Proses produksi = 30 hari
 Lama keterikatan dana = 30 hari
c. Upah Langsung dan Overhead Pabrik
 Proses produksi = 30 hari
 Lama keterikatan dana = 30 hari
Jadi untuk memproduksi kebaya dan kamen per bulan adalah adalah sebesar
Rp.72.376.000

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kebaya dan kamen adalah pakaian tradisional bagi para wanita di Indonesia
khususnya Bali, Jawa dan Sumatra yang telah dikenal dikancah Internasional. Di Bali,
Kebaya dan Kamen adalah busana yang tidak dapat dipisahkan dengan kegidupan
masyarakatnya. Pulau yang terkenal dengan nama pulau Dewata ini memiliki beragam
tradisi dan budaya yang mengharuskan umat/masyarakatnya untuk mengenakan pakaian
adat. Dahulu kebaya hanya bisa digunakan oleh wanita di lingkungan kerajaan, namun
seiring berkembangnya zaman semua kalangan masyarakat bisa memakai kebaya apalagi
saat ini telah ditetapkan (peraturan gubernur no 79 tahun 2018) tentang pemakaian busana
adat pada hari kamis serta hari Purnama dan Tilem menyebabkan semakin gencarnya
orang-orang membeli kebaya dan itu merupakan peluang bisnis yang sangat baik dengan
dua metode pemasaran yaitu online dan offline. Minisa melakukan kegiatas produksi
sebulan sekali dan melakukan berbagai analisis pemasaran untuk dapat menentukan
strategi pemasaran.

6.2 Saran

19
Minisa mengutamakan produk yang memiliki kualitas terbaik oleh karena itu diharapkan
semua pihak bisa ikut berkontribusi dalam usaha ini.

20

Anda mungkin juga menyukai