BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebaya dan Kamen adalah pakaian tradisional bagi para wanita di Indonesia
khususnya Bali, Jawa dan Sumatra yang telah dikenal dikancah Internasional. Kebaya
menjadi bagian utama bagi kepribadian wanita Indonesia sebagai busana identitas bagi
nilai tradisional. Di Bali, Kebaya dan Kamen adalah busana yang tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan masyarakatnya. Dewasa ini khususnya masyarakat hindu di Bali hampir
setiap hari menggunakan kebaya dan kamen. Tidak dapat dipungkiri Bali adalah salah satu
destinasi wisata dunia dengan beragam budaya yang unik dan ada banyak upacara baik
upacara adat maupun keagamaan yang mengharuskan masyarakatnya untuk mengenakan
kebaya dan kamen. Dahulu kebaya hanya bisa digunakan oleh wanita di lingkungan
kerajaan, namun seiring perkembangan zaman semua kalangan masyarakat bisa memakai
kebaya apalagi saat ini telah ditetapkan (peraturan gubernur no 79 tahun 2018) tentang
pemakaian busana adat pada hari kamis serta hari Purnama dan Tilem menyebabkan
semakin gencarnya orang-orang membeli kebaya. Maka dari itulah saya ingin membuka
sebuah bisnis yang bergerak dibidang fashion khususnya kamen dan kebaya yang saya
namakan “Minisa.”.
1.2 Tujuan
Mendapatkan keuntungan dari produk yang dijual.
Mempermudah masyarakat dalam mencari kebaya dan kamen.
Membudayakan masyarakat dalam menggunakan kebaya dan kamen yang sesuai
dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan fungsi dan tempatnya.
1.3 Pemilihan Objek Usaha
Kebaya dan kamen merupakan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan.
Jadi pangsa pasar dalam usaha ini juga sangat menjanjikan mulai dari anak-anak,
remaja, ibu rumah tangga dan ibu-ibu sosialita.
Dengan kemajuan zaman saat ini, masyarakat selalu ingin berinovasi dan berkreasi.
Jadi saya mencoba untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
Usaha ini merupakan salah satu cara yang dapat saya tempuh untuk bisa ikut
melestarikan nilai-nilai yang ada pada busana adat Bali.
1
BAB II
DESKRIPSI BISNIS
Motto
Classy things inside.
2
adat maupun dalam upacara keagamaan. Ditambah lagi dengan dijualnya produk-produk
yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman maka akan sangat menarik minat
konsumen untuk berbelanja di toko yang telah kami buka. Para generasi milenial saat ini
banyak yang mencari kebaya yang sesuai dengan model yang mereka inginkan. Untuk itu
perusahaan/toko kamu juga menerima orderan khusus untuk model kebaya tertentu.
Perusahaan ini tidak menerima kebaya jadi dari suplier melainkan kami menjahit produk-
produk yang kami jual. Untuk itu kami memiliki satu pabrik kebaya di dekat lingkungan
tempat tinggal saya dengan mempekerjakan beberapa orang pegawai yang sangat mahir
dalam bidang menjahit kamen (kamen jadi) dan kebaya.
Sejak diberlakukannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang
pemakaian pakaian adat pada hari kamis serta Purnama Tilem membuat peluang usaha
menjadi semakin besar terutama dikalangan siswa sekolah, mahasiswa dan juga kalangan
Pegawai Negeri Sipil. Tempat usaha yang terletak di kota dan dekat dengan kampus,
sekolah dan kantor-kantor dinas membut konsumen mudah menjangkaunya dan menjadi
nilai tambah tersendiri bagi Minisa.
3
ditandatangin dengan materai Rp.6000,-. Minisa juga memiliki cadangan bahan baku
yang sewaktu-waktu bisa digunakan apabila kenaikan harga bahan baku tidak dapat
dihindari.
c. Kejenuhan Pasar
Produk-produk yang monoton dapat menyebabkan hilangnya selera konsumen untuk
membeli barang yang sama. Untuk itu Minisa terus berinovasi dan melakukan
terobosan-terobosan dalam menciptakan produk baru untuk menjaga daya beli
konsumen.
d. Kehilangan Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen merupakan hal yang paling riskan bagi setiap perusahaan.
Untuk menjaga kepercayaan konsumen, Minisa mencoba untuk melakukan beberapa
hal berikut diantaranya adalah menjaga kualitas produk, jujur, pelayanan yang
maksimal dan memberikan nilai lebih (cashback) pada pelanggan setia Minisa.
e. Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, tanah longsor dan tsunami
datang dengan tiba-tiba dan tak dapat dihindari. Untuk mengatasi resiko tersebut, perlu
dibuatkan asuransi untuk perusahaan yang telah kita bangun agar jika seandainya
perusahaan kita hancur karena bencana alam khususnya tsunami maka sebagai pemilik
perusahaan kita akan mendapatkan asuransi sebagai ganti rugi atas hancurnya usaha
yang disebabkan oleh bencana alam.
f. Kejahatan
Kejahatan seperti pencurian memang salah satu resiko yang harus siap untuk dihadapi.
Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan maka Minisa memasang CCTV di
tempat-tempat yang diperlukan dan juga memasang pengaman yang kuat di pintu
masuk toko.
4
BAB III
ANALISIS PRODUK
5
Kain kebaya
Benang
Kancing kait
Payet (mute)
Gunting
Jarum
Mesin jahit
Mesin obras
6
Benang yang sudah diwarnai lalu digintir atau dipilah
Proses terakhir adalah proses penenunan. Kain yang sudah dipilah lalu ditenun
menjadi lembaran kain.
Pada pembuatan songket, benang ditenun dengan menyelipkan benang perak, emas,
tembaga atau benang warna diatas lungsin yang mendasari untuk membentuk pola
yang diinginkan.
7
Ngerok dan Mbirah. Pada proses ini, kain dikerok secara hati-hati dengan
menggunakan lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air bersih. Setelah
itu, kain diangin-anginkan.
Mbironi. Proses menutupi warna biru dan isen-isen pola yang berupa titik dengan
menggunakan malam.
Menyoga. Mencelupkan kain kedalam campuran warna coklat.
Nglorod. Proses melepaskan seluruh malam dengan cara memasukkan kain yang
sudah cukup tua warnanya kedalam air mendidih. Setelah diangkat, kain dibilas
dengan air bersih. Kemudian diangin-anginkan hingga kering.
8
BAB IV
ANALISIS PASAR
9
Usia dari segmentasi pasar yang dituju oleh Minisa yaitu mulai dari usia 15 tahun
hingga usia 50 tahun.
Agama
Khusus untuk Agama, Minisa hanya menyediakan pakaian untuk agama Hindu.
Tetapi setelah ditetapkannya Peraturan Gubernur Nomor 76 Tahun 2018, tidak
menutup kemungkinan kunsumen kami juga berasal dari Agama non Hindu.
Status Perkawinan
Segmentasi pasar untuk status perkawinan meliputi semuanya baik itu single, sudah
menikah, maupun duda dan janda. Jadi tidak ada batasan siapapun bisa berbelanja di
Minisa.
Pekerjaan dan Tingkat Sosial
Minisa tidak memandang pelanggan dari pekerjaan dan tingkatan sosialnya.
Meskipun pelanggan kami adalah seorang pemulung dan ia mau berbelanja di
tempat kami why not? Kami akan melayani dengan baik. Karena semua konsumen
itu sama.
10
Untuk menentukan strategi bisnis, kita perlu melakukan berbagai analisis agar
strategi yang telah kita rancang menjadi tepatguna dan tepat sasaran. Analisis dilakukan
dari segi internal dan eksternal bisnis yang dijalankan. Analisis yang dilakukan ini yaitu
analisis pada Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunitie (peluang), dan
Threats (ancaman). Adapun analisis SWOT dari Minisa yaitu sebagai berikut:
a. Strengths (kekuatan)
Yaitu kemampuan yang dijadikan modal basic oleh Minisa dalam meningkatkan
perusahaannya serta bentuk kemampuat untuk dapat berkompetisi dengan perusahaan
lain dipasar yang sama.
Terletak dipusat kota
Harga yang sesuai
Memiliki banyak pilihan model produk
Tersedia large size
Produk lokal yang berkualitas
b. Weaknesses (kelemahan)
Perusahaan belum terlalu dikenal oleh banyak kalangan
Jarak tempaat produksi yang cukup jauh
c. Opportunitie (peluang)
Seringnya masyarakat memakai kebaya membuat usaha ini berjalan dengan lancar
Lalu lintas yang tidak begitu padat di daerah Denpasar
Keadaan politik yang stabil
d. Threats (ancaman)
Kenaikan harga bahan pokok
Pertumbuhan penjualan yang lambat
Banyaknya pesaing
Perubahan gaya hidup
11
dapat menjadi kesatuan yang luar biasa bermanfaat bagi bisnis kita apabila kita dapat
menjalankan keseluruhan teknik marketing mix tanpa terkecuali dan juga memiliki tingkat
kontinuitas pelaksanaannya yang bagus. Kontinuitas tersebut berarti keseluruhan strategi
yang terdapat di dalam marketing mix ini terus-menerus diterapkan, evaluasi hasilnya,
perbaiki lagi ke depannya apabila ada kekurangan yang terdapat di penerapan sebelumnya,
terus-menerus ditingkatkan hingga mencapai target pemasaran seperti yang diinginkan.
Perusahaan apapun, baik perusahaan yang beroperasi di skala besar maupun
perusahaan yang beroperasi di skala kecil pasti memiliki target sama yaitu keuntungan
bisnis. Hal yang sama juga berlaku dari segi jenis produksi, baik perusahaan yang
menyewakan jasa maupun perusahaan yang menjual produk. Tetapi memang tak hanya
berorientasi pada penghasilan keuntungan yang didapat, tentunya perusahaan juga ingin
memberikan kepuasan kepada konsumen atau pelanggannya. Hingga kini, hampir semua
jenis perusahaan berlomba-lomba memberikan user experience yang memuaskan
customer/ klien yang dimiliki. Perusahaan kerap melakukan pengembangan produk dan
layanan lewat inovasi-inovasi yang didasarkan pada kebutuhan user. Selain itu,
perusahaan terus mencari-cari strategi bisnis apa yang paling jitu untuk mensukseskan
bisnis mereka.
Bauran pemasaran semakin lama semakin berkembang tidak hanya meliputi product,
price, place and promotion (4P) namu juga meninjau dari segi people, process and
physical evidence (7P). Konsep ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan untuk
melakukan Marketing Mix. Minisa menggunakan Marketing Mix untuk strategi
pemasarannya sebagai berikut:
a. Product (produk/barang)
Minisa menjual kamen seperti sutra, endek, songket dan batik serta baju seperti brokat,
kimono, rangrang dan kebaya modifikasi. Minisa juga open order jika aja pelanggan
yang ingin menjahit kebayanya langsung di tempat kami.
b. Price (harga)
Persaingan dalam dunia fashion semakin lama semakin berat, oleh karena itu Minisa
harus membuat strategi untuk bisa bersaing dengan lawan bisnis. Harga yang
ditawarkan oleh Minisa sangat terjangkau dan bisa bersaing dengan kompetitor lain.
Berikut adalah daftar harga barang yang ditawarkan oleh Minisa.
12
Kamen Batik 50.000
c. Promotion (promosi)
Minisa melakukan promosi melalui dua metode yaitu secara online dan offline.
Online
Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang begitu cepat, kita bisa
melihat dunia hanya dengan berbaring diatas kasur dan memegang smart phone.
Seperti yang gelah kita ketahui promosi melalui internet merupakan cara yang
sangat efektif untuk memperkenalkan suatu produk. Beberapa media sosial yang
akan kami gunakan sebagai media promosi yaitu: instagram, facebook dan line.
Offline
Promosi secara offline adalah salah satu trik promosi untuk mempengaruhi
konsumen secara cepat misalnya promosi dari mulut ke mulut. Selain itu juga bisa
dilakukan dengan penyebaran brosur da pamflet.
d. Place (tempat/lokasi)
Pemilihan lokasi bisnis merupakan hal yang sangat penting dan memerluka
pertimbangan ynag sangat matang karena lokasi adalah faktor yang sangat penting dan
sangat menentukan dalam keberlangsungan usaha yang kita jalankan. Dengan memilih
lokasi bisnis yang tepat tentunya juga akan membuat usaha akan berjalan dengan baik.
Minisa memilih lokasi di tengah-tengah kota dimana lokasi merupakan lokasi yang
ramai dan strategis.
13
e. People (tenaga kerja/sumber daya manusia)
People yang dimaksud adalah karyawan. Karyawan dari Minisa harus ramah, sopan,
memiliki kinerja yang bagus sehingga dapat mmberikan kenyamanan dan keamanan
pada konsumen. Hal ini bisa akan sangat mempengeruhi keputusan konsumen untuk
membeli produk di Minisa.
f. Process (proses)
Dalam proses produksi, Minisa memproduksi (menjahit) sendiri kebaya-kebaya yang
akan dijual namun tidak begitu dengan kamen. Kamen-kamen yang dijual oleh Minisa
berasal dari pengerajin-pengerajin lokal di Bali yang proses pembuatannya masih
dengan cara manual kecuali batik yang sudah menggunakan batik cap. Dengan
penjualan produk lokal Bali diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen
dengan produk-produk yang berkualitas.
g. Physical Evidence
Tempat/Toko kami hanya terdiri 2 buah ruangan. Ruangan utama yang berukuran
5×5m dan satu gudang kecil berukuran 2×2m serta memiliki halaman depat yang
difungsikan menjadi tempat parkir. Toko kami di design sebaik dan semenarik mungkin
untuk menarik perhatian pelanggan.
14
BAB V
PERMODALAN
Setiap bisnis membutuhkan permodalan dalam perjalanan bisnisnya baik bisnis yang
berskala besar maupun bisnisyang berskala kecil. adapun jenis-jenis modal yaitu modal
tetap, modal kerja dan modal operasional. Namun disini saya hanya akan membahas dua
modal yaitu modal tetap dan modal kerja.
TOTAL Rp.5.200.000
15
Jarum 20 Kotak Rp.12.000 Rp.240.000
Pentul
TOTAL Rp.19.768.000
Tailor 5 Rp.10.000.000
Kasir 1 Rp1.500.000
TOTAL Rp.11.500.000
b. Pemasaran
Pemasaran Total
16
Biaya Promosi Rp.100.000
Internet Rp.100.000
TOTAL Rp.200.000
c. Pembelian
TOTAL Rp.55.560.000
17
Benang 1 gulung Rp.1.000
TOTAL Rp.161.200
Dengan biaya produksi sebesar Rp.161.200 per kebaya diharapkan Minisa mampu
memproduksi kebaya sebanyak 30 unit disetiap bulannya. Dengan total biaya produksi
perbulan yaitu sebesar Rp.4.836.000 diharapkan Minisa mampu menjual produknya
minimal 25 unit per hari baik itu kebaya maupun kamen.
BIAYA OVERHEAD
Nama Biaya
Listrik Rp.100.000
Air Rp.30.000
Telepon Rp.150.000
TOTAL Rp.280.000
18
b. Periode Keterikatan Dana pada Bahan Baku
Pembelian bahan baku = 30 hari
Proses produksi = 30 hari
Lama keterikatan dana = 30 hari
c. Upah Langsung dan Overhead Pabrik
Proses produksi = 30 hari
Lama keterikatan dana = 30 hari
Jadi untuk memproduksi kebaya dan kamen per bulan adalah adalah sebesar
Rp.72.376.000
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kebaya dan kamen adalah pakaian tradisional bagi para wanita di Indonesia
khususnya Bali, Jawa dan Sumatra yang telah dikenal dikancah Internasional. Di Bali,
Kebaya dan Kamen adalah busana yang tidak dapat dipisahkan dengan kegidupan
masyarakatnya. Pulau yang terkenal dengan nama pulau Dewata ini memiliki beragam
tradisi dan budaya yang mengharuskan umat/masyarakatnya untuk mengenakan pakaian
adat. Dahulu kebaya hanya bisa digunakan oleh wanita di lingkungan kerajaan, namun
seiring berkembangnya zaman semua kalangan masyarakat bisa memakai kebaya apalagi
saat ini telah ditetapkan (peraturan gubernur no 79 tahun 2018) tentang pemakaian busana
adat pada hari kamis serta hari Purnama dan Tilem menyebabkan semakin gencarnya
orang-orang membeli kebaya dan itu merupakan peluang bisnis yang sangat baik dengan
dua metode pemasaran yaitu online dan offline. Minisa melakukan kegiatas produksi
sebulan sekali dan melakukan berbagai analisis pemasaran untuk dapat menentukan
strategi pemasaran.
6.2 Saran
19
Minisa mengutamakan produk yang memiliki kualitas terbaik oleh karena itu diharapkan
semua pihak bisa ikut berkontribusi dalam usaha ini.
20