Anda di halaman 1dari 37

KEPERAWATAN GENROTIK

PRAKTIKA MATERI PERTEMUAN 10


Dosen pengampu: Moh Ridwan, SKM, MPH

DISUSUN OLEH:
1 NOR ULUM P1337420519034
2 BAGAS TANGKAS W. P1337420519035
3 LAILATUL FITRIANTI P1337420519036
4 KHUSNA AMELINDA P. P1337420519037
5 DEWI WULANDARI P1337420519038
6 PUTRIA NURJANAH P1337420519039
7 LESTIANA PUSPASARI D. P1337420519040
8 DINA DIANA P1337420519042
9 ARIANA ANGGUN K. P1337420519043
10 SALMA SELINA N. P1337420519044

WISANGGENI 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
TAHUN 2021
TANYA JAWAB
MATERI PERTEMUAN 8

1 Apa yang dimaksud dengan ppok?


Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru
yang berkembang dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan sulit
bernapas, batuk, berdahak, dan mengi (bengek).
2 Adakah faktor risiko seseorang menderita PPOK?
2.a Memiliki kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)
2.b Terpapar polusi udara (debu, asap kendaraan dll)
2.c Menderita penyakit asma, tuberculosis, infeksi HIV, dan kelainan genetic
2.d Memiliki keluarga dengan riwayat PPOK
2.e Berusia 40 th keatas
2.f Berjenis kelamin wanita
3 Apa gejala yang paling sering dialami oleh pasien PPOK?
3.a Batuk tidak kunjung sembuh yang disertai dengan dahak
3.b Napas tersengal-sengal terutama saat melakukan aktifitas fisik
3.c Berat badan menurun
3.d Nyeri dada
3.e Mengi
3.f Pembengkakan di tungkai dan kaki
3.g Lemas
4 Apa penyebab penyakit PPOK?
Merokok merupakan risiko utama munculnya penyakit ini, sejumlah zat iritan
yang ada didalam rokok menstimulasi produksi mucus berlebih, batuk, merusak
fungsi silia, menyebabkan inflamasi, serta kerusakan bronkiolus dan dinding alveolus.
5 Adakah manifestasi klinis pada penyakit PPOK?
Manifestasi klinis utama yang dapat diamati dari penyakit ini adalah sesak
nafas yang berlangsung secara terus menerus. Biasanya pasien mengalami perubahan
bentuk dada, perubahan bentuk yang terjadi yaitu pada diameter bentuk dada antero
posterior dan transversal sebanding atau sering disbut barrel chest.
6 Apa komplikasi yang diamali oleh pasien PPOK?
6.a Infeksi saluran napas
6.b Pneumothoraks spontan
6.c Dyspnea
6.d Hipoksemia
6.e Asidosis respiratori
6.f Kor pulmonale
7 Apa pemeriksaan penunjang pada pasien yang mengalami PPOK?
7.a Chest X-ray, untuk menunjukkan hiperinflasi paru-paru, diafragma mendatar,
peningkatan ruang udara retrosternal, penurunan tanda emfisema, peningkatan
bentuk bronkovaskuler, dan normal ditemukan saat periode remisi atau asma.
7.b Uji faal paru dengan spirometri dan bronkodilator, berguna untuk menegakkan
diagnosis, melihat perkembangan penyakit, dan menentukan prognosis pasien.
7.c TLC (total lung capacity), meningkat pada bronchitis berat dan biasanya pada
asma, menurun pada penderita emfisema.
7.d Kapasitas inspirasi, menurun pada penderita emfisema.
7.e ABGs, menunjukkanpenyakit kronis sering kali PO2 menurun dan PCO2 normal
meningkat.
7.f Bronkogram, dapat menunjukkan dilatasi dari bronkus saat inspirasi, kolaps
bronchial pada tekanan ekspirasi (emfisema) dan pembesaran kelenjar mucus
(bronchitis).
7.g Pemeriksaan darah lengkap untuk menggambarkan adanya peningkatan
hemoglobin pada emfisema berat.
7.h Kimia darah, untuk menganalisis keadaan alpha I-antitypsin yang kemungkinnnya
berkurang pada emfisema primer.
8 Apa penatalaksanaan pasien dengan PPOK?
8.a Membersihkan secret bronkus
8.b Bronkodilator
8.c Mendorong olahraga
8.d Meningkatkan kesehatan secara umum
9 Bagaimana cara mengeluarkan secret dengan batuk efektif?
Posisikan pasien duduk tegak dan menghirup nafas dalam, kemudian setelah
3x nafas dalam pada ekspirasi ketiga nafas dihembuskan dan dibatukkan.
10 Tindakan fisioterapi dada meliputi?
Adapun tindakan fisioterapi dada yaitu:
Perkusi, vibrasi, dan postural drainase yang bertujuan untuk membantu pasien
untuk bernafas lebih bebas dan membantu dlam membersihkan paru dari secret yang
menempel disaluran pernapasan.
11 Apa yang dimaksud dengan TBC ?
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tuberculosis, suatu basil aerobik tahan asam yang ditularkan melalui udara.
12 Apa saja klasifikasi penyakit TBC?
Ardiansyah (2012) mengklasifikasikan tuberkulosis dala dua bentuk :
a Tuberkulosis Primer. Tuberkulosis primer adalah infeksi bakteri yang disebabkan
oleh Mycobacterium Tuberculosis yang pertama kali mengenai penderita dan
belum mempunyai reaksi spesifik sebelumnya terhadap bakteri TB. TB primer
merupakan infeksi yang bersifat sistemik.
b Tuberkulosis Sekunder. Sebagian kecil dari bakteri TB masih hidup dalam
keadaan dorman dalam jaringan parut. 90 % diantaranya tidak mengalami
kekambuhan. Reaktifitas penyakit TB terjadi bila daya tahan tubuh
menurun( terutama pada anak-anak), pecandu alkohol, silikosis, dan pada
penderita diabetes militus serta AIDS
13 Bagaimana jika pengobatan TB tidak tuntas?
Pengobatan TB yang tidak adekuat berisiko menyebabkan kuman TB tidak
tereradikasi dengan baik. Dalam dunia medis, hal ini diistilahkan dengan TB putus
obat. Kondisi ini berpotensi juga menyebabkan penyebaran kuman TB ke organ lain
yang lebih jauh, sehingga pengobatan pun akan lebih sulit dilakukan.
14 Apakah pasien dengan TBC dapat sembuh total?
Menurut CDC, penyakit TBC bisa sembuh total ketika penderita menjalani 2 tahap
pengobatan hingga selesai. Sekalipun di tengah pengobatan Anda merasa kondisi
kesehatan telah membaik dan tidak lagi mengalami gejala TBC yang disebutkan,
Anda tetap harus minum obat TBC secara teratur.
15 Makanan apa saja yang mempercepat kesembuhan pasien TBC?
Jenis sumber makanan yang diperlukan untuk penderita TBC, yakni karbohidrat dan
lemak yang menjadi sumber energi, protein, vitamin, serta mineral.
a Kalori
Dirjen Pelayanan Kesehatan RI menetapkan standar kebutuhan kalori yang wajib
dipenuhi penderita TBC adalah 40-45 kkal dari berat badan per harinya. Hasil
penelitian yang berjudul Tuberculosis and Nutrition juga menyebutkan
menambah konsumsi makanan sumber energi selama 6 minggu dalam masa
pengobatan TBC bisa membuat peserta memiliki kondisi fisik yang lebih baik
dibandingkan kelompok yang tidak diberikan energi tambahan.
b Karbohidrat
Contoh makanan yang merupakan sumber karbohidrat sehat untuk menu diet
sehat penderita TBC bisa berasal dari: Nasi Bubur Nasi tim Kentang Roti
Gandum Jika penderita kesulitan mengonsumsi makanan jenis karbohidrat dalam
porsi besar, cobalah untuk makan dalam porsi kecil tapi lebih sering.
c Lemak
Sementara itu, sumber makanan tinggi lemak baik atau tidak jenuh merupakan
jenis lemak yang dianjurkan untuk penderita TBC. Daftar makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh, antara lain: Ikan Kacang-kacangan Susu rendah
lemak Daging rendah lemak
d Protein
Daftar makanan tinggi protein hewani untuk mempercepat penyembuhan
penderita TBC adalah: Ayam Daging tanpa lemak, Ikan Seafood: udang, kerang
Susu, Keju, dan Telur. Sementara contoh sumber protein nabati yang perlu
disertakan dalam menu makanan penderita TBC sehari-harinya adalah: Tahu
Tempe Kacang merah Kacang hijau Kacang kedelai
e Vitamin dan Mineral
Makanan yang mengandung seng, vit. A, vit. C, vit. D, zat besi, dan selenium.
16 Bolehkah minum obat TB telat 1 jam?
Terlupa mengkonsumsi OAT hingga 7 jam, jika terjadinya hanya sesekali saja
seringnya tidaklah berbahaya. Sebagai gantinya, Anda bisa langsung
mengkonsumsinya begitu ingat. Selanjutnya, Anda tetap bisa mengkonsumsi OAT
kembali sesuai jadwal yang dianjurkan dokter
17 Apakah akibatnya jika pasien TB tidak patuh minum obat?
Akibatnya, mereka mengalami kekebalan terhadap obat anti tuberkulosis atau disebut
multi drug resistant (TB MDR). Pasien TB MDR mengalami resisten terhadap
minimal dua obat. Akhirnya, banyak pasien yang tidak sembuh total. Jika sudah
terkena TB MDR pengobatan pun akan semakin lama, yaitu mencapai 2 tahun.
Masalah tak berhenti sampai di situ. Jika pasien TB MDR kembali tak patuh minum
obat, mereka bisa terkena extensively drug resistant atau TB XDR.
18 Berapa lama bakteri TBC bertahan di udara terbuka ?
Bakteri TB yang berada di udara bisa bertahan berjam-jam, terutama jika ruangan
gelap dan lembab, sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain. Umumnya penularan
terjadi dalam ruangan di mana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
19 Apakah penderita TBC boleh kena AC?
Sebenarnya tidak ada larangan khusus yang tidak memperbolehkan seorang penderita
TBC bekerja di ruangan ber-AC. Namun, yang perlu diingat, penyakit ini bersifat
menular. Penderita TBC akan berhenti menular setelah mengonsumsi obat anti-
tuberkulosis (OAT) selama setidaknya 2 mingguL
20 Apa penyebab penyakit TB Paru?
Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri penyebab
TBC ini umumnya menyerang paru-paru. Bakteri bisa menyebar ke orang lain melalui
percikan air liur yang dilepaskan ke udara saat penderita TBC bersin, batuk, atau
meludah
PROBLEM BASED LEARNING
MATERI PERTEMUAN 8

a.AEvaluasi
Demonstrasikan asuhan keperawatan pada lansia dengan PPOK!

A PENGKAJIAN
1 Identitas Pasien
a. Nama Pasien : Tn. Y
b. Tempat Tgl Lahir : Semarang, 10 Mei 1950
c. Umur : 71
d. Jenis Kelamin : Laki-laki
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SD
g. Pekerjaan : Pensiun PNS
h. Status Perkawinan : Menikah
i. Suku / Bangsa : Jawa
j. Alamat : Donorejo, Secang, Kabupaten Magelang
k. Diagnosa Medis : PPOK
l. No. RM : 170509
m. Tanggal Masuk RS : 02 Juli 2021

2 Identitas Penanggung Jawab


a. Nama : Ny. A
b. Umur : 63 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : IRT
e. Alamat : Donorejo, Secang, Kabupaten Magelang
f. Hubungan dengan pasien : Istri
g. Status perkawinan : Kawin

3 Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pada saat pengkajian Tn. Y mengeluh batuk berdahak, dan sesak napas
sejak 2 hari yang lalu di sertai sakit perut serta kembung.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Tn. Y sudah 2 hari batuk berdahak dan sesak disertai perut sakit dan
kembung sudah berobat ke puskesma tetapi tidak ada perubahan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Tn. Y sebelumnya sering mengalami sakit perut disertai kembung dan
sering sesak nafas apabila kecapekan.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga Tn. Y tidak pernah menderita batuk dan sesak napas seperti
yang dialami Tn. Y sekarang ini.
e. Riwayat alergi
Istri pasien mengatakan bahwa Tn. Y tidak mempunyai riwayat alergi
terhadap obat maupun makanan.

4 Pengkajian Fokus Pola Fungsional Gordon


a. Pola manajemen kesehatan dan persepsi kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan itu hal yang penting, sehingga ketika salah
satu anggota keluarga ada yang sakit maka segera dibawa ke puskesmas
maupun rumah sakit terdekat.
b. Pola metabolik nutrisi
Sebelum Sakit:
Tn. Y makan 3x1 sehari dengan porsi sedang dan habis, minum air putih 8
gelas perhari.
Selama Sakit:
Tn. Y makan makanan diet yang tersedia habis 1/2 porsi.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit:
BAB 2 x/hari dan BAK 3 s/d 4 x/hari
Selama Sakit:
BAB 1x sehari, BAK 4-5x sehari
d. Pola aktivitas
Aktivitas sehari-hari Tn. Y adalah main bersama cucu dan tidak
melakukan pekerjan berat.
e. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit:
Tn. Y tidur malam mulai pukul 21.00 WIB s/d 04.30 WIB. Tn. Y
terkadang juga tidur pada siang hari dengan durasi waktu 40 menit.
Selama sakit:
Tn. Y tidur cukup selama 7-8 jam perhari.
f. Pola persepsi kognitif
Respon pasien baik, keadaan lemah.
g. Pola konsep diri dan persepsi diri
Dibuktikan bahwa istri pasien dan keluarga sangat berharap Tn. Y
sembuh dari penyakitnya, sehingga pasien dapat sembuh dan bias segera
pulang ke rumah.
h. Pola peran hubungan
Pasien tinggal bersama anaknya sebagai orangtua serta sebagai kakek bagi
cucunya.
i. Pola reproduksi dan seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah, mempunyai 2 orang
anak dan 4 orang cucu.
j. Pola toleransi stress koping
Pasien memiliki mekanisme koping yang baik, adanya dukungan dari
keluarga mengurangi kecemasan dan stress pasien.
k. Pola keyaninan nilai
Diperoleh dari data bahwa pasien beragama islam dan merasa terganggu
dalam ibadahnya.

5 Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran umum: Compos Mentis
b. TTV : Tekanan darah : 130/100 mmHg
Respiration rate : 24x/menit
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36°C
Berat badan : 75 kg
Tinggi badan : 167 cm
IMT= BB : TB2 = 75 : 1,67 = 44,91
Skala nyeri :2

c. Kulit : Turgor kulit elastis berwarna coklat dan tidak ada luka
d. Kepala : Bentuk kepala bulat, rambut sebagian berwarna putih
e. Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening
f. Dada
Inspeksi: Bentuk dada normal, diameter anterior posterior transversal =
1:2
Auskultasi: Terdengan bunyi ronchi +
Perkusi: Ditemukan sonor tympani di sisi kiri
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
g. Jantung
Inspeksi: Bentuk dada normal semetris
Auskultasi Bj 1 (S1): Penutup katup mitral dan triku
Bj II(S2): Penutup katup aorta dan pulmonal=DUB S1-SII 1
detik SI lebih kera dari SII
Perkusi: Ditemukan sonor tympani di sisi kiri
Palpasi: Letak ictus cordis nomal, tidak ada pembengkakan.
h. Punggung: Tidak ada kelainan
i. Abdomen
Inspeksi: Acetes tidak ada
Auskultasi: Terdengar bising usus + 18 x/mnt
Perkusi: Tidak ada suara thimpani
Palpasi: Nyeri tekan (-)
j. Panggul: Dalam batas normal
k. Anus dan rectum: Tidak terkaji
l. Genetalia: Tidak terkaji
m. Ekstremitas
Atas: Terpasang infus asering 12 tpm
Bawah: Otot kaki lemah, tidak ada oedema
6 Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil ( Satuan) Normal
Pemeriksaan
Senin, 02 Juli WBC 3.2 K/UL 4-10 ribu q/dl
2021
Lym 27.3% 20-40 %
Mid 1.5 K/UL 1-10%
GRA 64.2 % 40-80%
RBC 5,32 M/UL 4,5-5,0 g/c
HGB 16,9 g/dl 14-16 q /dl
HCT 47.2 % 40-48 %
MCV 88.8 ft 80-99 ft
MCH 30.1 pg 26,5 – 33,5 pg
MCHC 33,9 g/dl 32,9 – 36,0 %
PLT 232 K/UL 150-450 rim/mm3

7 Pemeriksaan Radiologi
Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Kesan/Interpretasi

02 Juli 2021 EKG Intervention sinus


tachicardi R/S Invansion
area vetneem Vs and V6
Abnormal EKG.

02 Juli 2021 Rontgen Thorax Pa View Bronchitis


Pleural Reaction bilateral
Besar cor normal
Trachea dan medistinum
di tenggah
Tak tampak penebalan
hilus
Sistema tulang tak
tampak kelainan.
8 Program terapi
Hari/Tanggal Obat Dosis dan Rute
Satuan
02 Juli 2021 Inf Asering 12 Tpm IV
Inj Cefotaxcim 2x125 gram IV
Inj Methilprednisolon 2x25 gram IV
Inj Lasix 1x20 mg IV
Valsatran 1x80 mg IV
Vectrine kapsul 3x300 ml Oral
Nebul Combivent 2,1/2 ml /8 jam Inheler
B ANALISIS DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS Produksi sputum Bersihan jalan
Tn T mengeluh batuk dahak susah yang produktif napas tidak efektif
keluar,sesak napas.

DO
-TD : 130/100
-SUHU ; 36
-NADI : 88X/MNT
-RR : 25X/MNT
-Terpasang infus asering 12 Tpm

2 DS
Tn T mengeluhkan perutnya sakit Penumpukan gas Gangguan rasa
dan terasa kembung. di lambung nyaman “nyeri”
P : di perut
Q : terasa di remas
R : Nyeri terlokalisir
S ; Skala 2
T : hilang timbul

DO
-Perut tampak kembung
-klien tampak gelisah

3 DS
Tn T tidak mengerti tentang Kurangnya Kurang
penyakit yang di alaminya sekarang informasi tentang pengetahuan
ini. penyakitnya tentang
penyakitnya
DO
-Klien sering bertanya tentang
penyakitnya
- Klien tampak kebingunan

C DIAGNOSA KEPERAWATAN
i.1 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d produksi sputum yang masih produktif
i.2 Gangguan rasa nyaman “nyeri” b.d penumpukan gas di lambung
i.3 Kurang pengetahuan tentang penyakitnya b.d kurangnya infomasi tentang
penyakitnya.
D PERENCANAAN KEPERAWATAN
Hari/tgl/ DIAGNOSA PERENCANAAN RASIONAL
jam INTERVENSI TUJUAN
Senin Bersihan jalan napas tidak Setelah di lakukan 1 Kaji ulang fungsi 1. Mengetahui keadaan
02-07 efektif b.d produksi tindakan keperawatan pernapasan, irama, umum dan mengetahui
2021 sputum yang masih 2x24 jam di harapkan kecepatan, dan bunyi adanya abnormal pada
produktif bersihan jalan napsa napas. pernapasan
sebagian teratasi 2 Catat kemampuan 2. Mengoptimalkan
dengan kriteria hasil : mengeluarkan secret keseimbangan cairan
-klien mengatakan sudah dan batuk efektif. untuk membantu
sudah dapat 3 Beri posisi semi mengencerkan dahak.
mengeluarkan dahak. fowler 3. Fisioteraphi dada
-klien mengatakan batuk 4 Lakukan teraphi dada dapat memaksimalkan
berkurang 5 Ajarkan batuk efektif menjatuhkan secret yang
-batuk efektif dan 6 Berikan obat ada di jalan napas.
mengeluarkan secret pengencer dahak
-TTV :
TD :120/80-140/100
NADI :60-100x/mnt
SUHU : 36,5-37,5
RR : 18-22 x/mnt

PERENCANAAN
Hari/tgl/ DIAGNOSA INTERVENSI TUJUAN RASIONAL
jam
Senin Gangguan rasa nyaman Setelah di lakukan 1. lakukan pendekatan 1. Respon klien dan
02-07- “nyeri” b.d penumpukan tindakan keperawatan pada klien dan keluarga keluarga lebih terbuka
2021 gas di lambung 2x24 jam gangguan rasa jelaskan tentang penyebab dan menerima baik
nyaman “nyeri’ sakit yang di alami. penjelasan dari perawat.
berkurang dengan kriteria 2. ajarkan pada keluarga 2. mengurangi rasa nyeri
hasil : klien agar ,memberi yang di rasakan klien.
Klien mengatakan nyeri kompres hangat pada 3. mengetahui
berkurang. daerah perut yang sakit. perkembangan setiap
-Skala nyeri 2 3. berikan posisi harinya.
- klien tidak meringgis senyaman mungkin.
TTV
TD 120/80-140/100
NADI 60-100X/MNT
SUHU: 36,5-37,5
Hari/tgl/ DIAGNOSA PERENCANAAN RASIONAL
jam INTERVENSI TUJUAN
Senin Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Pasien mampu
02-07- adalah ketiadaan atau
tindakan keperawatan pengetahuan pasien dan mengetahui akan
2021 defisiensi informasi
kognitif yang tidaka dekuat 2x24 jam pengetahuan keluarga penyakitnya
terhadap pengetahuan
klien dan keluarga 2. Jelaskan 2. Pasien mampu
patofisiologi dari penyakit
bertambah.Penulis akan memahami
dan bagaimana hal ini
memprioritaskan penyakitnya
berhubungan dengan
diagnosa ini pada urutan 3. Pasien mampu
anatomi dan fisiologi
ketiga karena pada saat menggambarkan
dengan cara yang tepat
klien bertanya perawat bagaimana
3. Gambarkan tanda
menjelaskan terkait penyakit nya.
dan gejalan yang
penyakitnya, Respon 4. Pasien mampu
biasa muncul pada
klien merasa puasa atas mengetahui proses
penyakit dengan
apa yang diinformasikan penyakit nya
cara yang tepat
terhadap perawat.
4. Gambarkan
proses penyakit
dengan cara yang
tepat, sediakan bagi
keluarga informasi tentang
penyakitnya
E IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan: Bersihan jalan napas tidak efektif b.d produksi sputum
masih produktif
Hari/tgl PELAKSANAAN EVALUASI

Senin 1 Melakukan terapi dada S : Tn. Y mengatakan batuk sudah


02-07- pada klien berkurang dan dahaknya sudah dapat
2021 2 Mengajarkan batuk efektif keluar,dan sesak napas sudah
berkurang.
O : TD 30/100,SUHU 36,5
Nadi 88x/mnt,
RR 20x/mnt
Terpasang infus asering 16
Tpm.
A : Masalah teratasi sebagian

P : Kolaborasi dengan pemberian


nebul combuvent 2.1/2 ml/ 8 jam dan
pemberian vextrim syrup 3x300 ml

Selasa 1 Melakukan teraphi dada S : Tn. Y mengatakan batuk sudah


pada klien berkurang dahak nya sudah
03-07-
2021 2 Mengajarkan batuk efektif berkurang dan sesak mulai membaik
O : pasien tampak
rileks. TD 120/70
mmhg
SUHU 36,5 x/menit
NADI 88x/mnt,
RR 20x/mnt
Terpasang infus asering 16
Tpm.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Kolaborasi dengan pemberian
nebul combuvent 2.1/2 ml/ 8 jam dan
pemberian vextrim syrup 3x300 ml
Rabu 1 Melakukan teraphi dada S : Tn. Y mengatakan tidak batuk
04-07- pada klien dan sesak lagi
2021
2 Mengajarkan batuk efektif O : pasien tampak rileks.
TD 120/70 mmhg
SUHU 36,5 x/menit
NADI88x/mnt,
RR 20x/mnt Terpasang infus
asering 16 Tpm.

A :Masalah teratasi
P : - observasi TTV Kolaburasi
dengan dokter

Diagnosa Keperawatan: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan


dengan penumpukan gas di lambung.
Hari/tgl PELAKSANAAN EVALUASI

Senin 1 mengajarkan keluarga klien S : Tn. Y Mengatakan nyeri di


,memberi kompres hangat di
02-07- daerah perut sudah berkurang ,dan
daerah perut yang sakit.
2021 tidak merasa kembung lagi.
2 mengajarkan tehnik napas dalam
O :Exspresi wajah rileks,tidak
,untuk mengurangi nyeri perut
meringis
A :Masalah teratasi sebagian

P : Kolaburasi dengan pemberian


obat deuretik
Selasa 1 mengajarkan keluarga klien S : Tn. Y Mengatakan nyeri di
03-07- ,memberi kompres hangat di
daerah perut sudah berkurang ,dan
2021
daerah perut yang sakit.
tidak merasa kembung lagi.
2 mengajarkan tehnik napas dalam
O :Exspresi wajah rileks,tidak
,untuk mengurangi nyeri perut
meringis
A :Masalah teratasi sebagian

P : Kolaburasi dengan pemberian


obat deuretik

Rabu 04- 1. Mengajarkan keluarga klien S : Tn. Y Mengatakan tidak nyeri


07-2021 memberi kompres hangat di daerah di daerah perut dan tidak merasa
perut yang sakit. kembung lagi.
2. Mengajarkan tehnik napas dalam O : Exspresi wajah rileks,tidak
untuk mengurangi nyeri perut meringis
A : Masalah teratasi
P : Kolaborasi dengan
dokter.

Diagnosa Keperawatan: Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan


dengan informasi tentang penyakitnya.
Hari/tgl PELAKSANAAN EVALUASI

Senin 1. Menjelaskan kepada klien dan S : Tn. Y dan keluarga mengatakan


02-07- keluarga tentang penyakit yang di sudah lebih mengerti tentang
2021 deritanya sekarang,serta penyakit yang di deritanya sekarang.
menjelaskan akibat dari merokok O : Klien dan keluarga merasa
dengan penyakitnya saat ini. berterima kasih dengan info yang di
berikan.
A : Masalah teratasi sebagian

P : Berikan pamflet lembar balik


pada klien dan keluarga agar di baca.
Selasa 1. Menjelaskan kepada klien dan S : Tn. Y dan keluarga mengatakan
03-07- keluarga tentang penyakit yang di sudah lebih mengerti tentang
2021 deritanya sekarang,serta penyakit yang di deritanya sekarang
menjelaskan akibat dari merokok dan merasa paham.
dengan penyakitnya saat ini. O : Klien dan keluarga merasa
berterima kasih dengan info yang di
berikan.
A : Masalah teratasi sebagian

P : Berikan pamplet lembar balik


pada klien dan keluarga agar di baca.
Rabu 1. Menjelaskan kepada klien dan S : Tn. Y dan keluarga mengatakan
keluarga tentang penyakit yang di sudah lebih mengerti tentang penyakit
04-07- deritanya sekarang, serta yang di deritanya sekarang dan paham
18 menjelaskan akibat dari merokok akan penyakitnya.
dengan penyakitnya saat ini. O : Klien dan keluarga merasa
berterima kasih dengan info yang di
berikan.
A : Masalah teratasi

P : Berikan pamplet lembar balik


pada klien dan keluarga agar di baca.
Demonstrasikan asuhan keperawatan pada lansia dengan TBC!

A Pengkajian

1. Identitas Klien
Nama klien : Tn. N
Umur : 74 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh tani
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Sumyangan Tanjung Sari, Jogo Rogo, Jawa
Timur
Sumber informasi : Pasien
Diagnosa Medis : TB (Tuberculosis) Paru
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 41 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Ngringo Indah, Jl. Bogong 6/1 Jaten, Karang
Anyar
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
B. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama
Pasien mengatakan lemas
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien kiriman dari Puskesmas Jogorogo ngawi dengan TB paru sudah setahun dan
minum OAT, pasien di rumah selama 15 hari lemas lagi. Lalu dibawa ke RS Jogo
Rogo karena RS jogo rogo penuh kemudian dirujuk ke RSDM Surakarta pada tanggal
14-2-2014, masuk IGD dengan kondisi lemas(+), batuk(+), BB 54kg lalu diberikan
perawatan setelah itu langsung dipindah kebangsal melati III untuk rawat  Inap
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan di rumahnya hanya batuk biasa dan menganggap sepele setelah
keadaan memburuk yaitu lemas, baru kemudian pasien dibawa ke RS Ngawi
terdekat, disitu dirawat 1 minggu dirawat di RS Ngawi sudah 1 bulan terakhir
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit / ada penyakit yang seperti

dialami pasien, pasien juga tidak mempunyai penyakit yang menurun, misalnya :
DM, Hipertensi, Jantung, TB dll

5. Genogram

Tn.N Ny.N

Tn.S

Keterangan :

: klien
Tn.N
Tn.S : anak kandung klien

: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: tinggal serumah

C. Pengkajian saat ini (Pola fungsi kesehatan)


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit segera
memeriksakan kedokter / puskesmas terdekat, anggota keluarga selalu merawat
dan memperhatikan saat ada anggota keluarga yang sakit
2. Pola nutrisi / metabolic

a. Intake makan

Sebelum sakit :Pasien mengatakan sehari makan 3 – 5x porsi

dirumah dengan nasi, lauk, buah dan sayur

Selama sakit :Pasien mengatakan sehari makan 3 x porsi rumah sakit

habis, dengan nasi, lauk pouk, buah dan sayur

b. Intake minum

Sebelum sakit :Pasien mengatakan minum 3 – 5x sehari @ 250 cc air

putih, teh dan kadang susu

Selama sakit :Pasien mengatakan minum 3 – 5x sehari @ 250 cc air


putih teh

3. Pola Eliminasi

a. BAB

Sebelum sakit :Pasien BAB 1 hari 1x, dengan bau khas, konsisten,

lunak kuning tidak ada darah

Selama sakit :Pasien BAB 1 hari 1x dengan bau khas konsisten,

lunak kuning tidak ada darah

b. BAK

Sebelum sakit :Pasien BAK sehari 4x @ 200 ml, jernih tidak ada

gangguan

Selama sakit :Pasien BAK sehari 4x @ 200 ml, jernih tidak ada

gangguan, tidak terpasang DC

4. Pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri

Makan / minum Ö
Mandi Ö
Toileting Ö
Berpakaian Ö
Mobilisasi di tempat Ö
tidur
Ö
Berpintah
Ö
Ambulasi rom
Selama sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri

Makan / minum     Ö    
Mandi   Ö
Toileting   Ö
Berpakaian   Ö
Mobilisasi di tempat   Ö
tidur  
Ö
Berpintah
Ö
Ambulasi rom

Keterangan :
0 : mandiri 2 : dibantu orang 4:
tergantung total
1: alat bantu 3 : orang lain + alat
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur 8 jam pada malam dan 2
jam tidur siang
Selama sakit : Klien tidur 4 jam pada malam hari, siang 1 jam
6. Pola Peceptual
a. Pengelihatan : Pasien mengatakan pandangannya masih baik dalam jarak
meter, dapat membedakan warna dengan baik, pasien tampak
tidak menggunakan kaca mata
b. Pendengaran : Pasien mengatakan dapat mendengar dengan baik dalam
jarakmeter, tidak menggunakan alat bantu dengar
c. Pengecapan : Pasien mengatakan masih dapat merasakan rasa manis,
asin, pahit dan asam dengan baik
d. Penciuman : Pasien mengatakan masih dapat mencium berbagai macam
bau, harum dll
e. Sensasi : Pasien mengatakan bisa merasakan rangsang dicubit,
diraba, ditepuk, dingin dll dengan baik
7. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri : Pasien merasa tidak percaya diri pada perubahan bentuk
tubuh klien yang dulunya gemuk sekarang kurus
b. Harga diri : Pasien dapat disayangi oleh anggota keluarganya saat
sakit keluarga datang menjenguk
c. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang
kerumah
d. Peran diri : Pasien mengatakan sebagai suami dan ayah kalau
dirumah bekerja untuk mencukupi kebutuhan istri dan
anaknya
e. Identitas diri : Pasien dapat mengenali diri sendiri
8. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan mempunyai 3 anak laki-laki dan 1
anak perempuan
b. Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit semua anaknya datang
menjenguk dan merawat pasien
9. Pola peran hubungan :
a. Sebelum sakit : Pasien sebagai kepala rumah tangga dengan 4 anak,
setiap hari mencari nafkah
b. Selama sakit : Pasien mengatakan hanya terbaring sakit, peran minimal
10. Pola management koping Stress
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu bercerita
kepada keluarga
b. Selama sakit : Pasien mengatakan keluhan sakit kepada keluarga
perawat dan dokter
11. Sistem nilai dan keyakinan
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan rajin beribadah 5x sehari di rumah
b. Selama sakit : Pasien terbaring di rumah sakit hanya bisa berdoa ,
keluarga pasien juga mendoakan untuk kesembuhan
pasien
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : pasien lemah
2. Kesadaran : Cm
3. Tanda vital : TD : 90/60 mmHg S : 36,3oC
N : 78 x/menit RR : 20x/menit
4. Kepala : Mesosepal, tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan, kulit
kepala sedikit kotor
- Mata : simetris, konjungtiva anemis
- Hidung : simetris, tidak ada luka bersih
- Mulut : simetris, mukosa bibir lembab
- Telinga : simetris, tidak ada luka dan bersih
5. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan

6. Paru
- Inspeksi : simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada kanan dan
kiri sama
- Palpasi : vocal fremitus teraba kanan dan kiri sama
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Terdapat suara ronchi di paru kiri
7. Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
- Palpasi : ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak, batas jantung tidak ada pembesaran
- Auskultasi : Bunyi jantung 1 x 1 teratur tidak ada bising usus
8. Abdomen
- Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, dinding perut sejajar dada
- Palpasi : bising usus 18x/menit
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Ada nyeri tekan
9. Inguinal
- Inspeksi : Bersih tidak terdapat luka atau bekas luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia
- Inspeksi : Jenis kelamin laki-lak tidak terpasang DC
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
11. Muskuloskeletal : Bagian kaki sedikit nyeri dan susah digerakkan karena
kelemahan fisik
12. Ekstermitas
a. Atas kanan : terpasang infus NaCl 0,9 % 20 tpm
Atas kiri : tidak ada gangguan

E. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 24 Februari 2014

No Nama Hasil Normal Satuan

1 Gula darah sewaktu 94 75-115 Mg/dl


2 SGOT *72 <31 u/l (37o)
3 SGPT 32 <32
u/l (37o)
4 Ureum *26 10-15
5 Kreatinin 0,73 0,5 – 0,9 mg/dl
6 HbsAg - - mg/dl
7 Golongan Darah B -
8 WBC 0,8 - k/ul
9 Lym 0,9 13,3 M
10 MID 0,4 6,4 L

Pemeriksaan penunjang rotgen tanggal 24 Februari 2014 dengan hasil cor


dalam batas normal, pada paru-paru terdapat gambaran TB paru di apek paru dan
lobus medium hasil BTA (+)

F. Program Terapi
1. Inf NaCl 0,9% 20 tmp
2. Inf aminofel
3. Ranitidin 50 mg 2 x 1 / tiap 12 jam (injeksi)
4. Vit B-Comples tab 3 x 1 oral

G. Analisa Data

No Data Sign dan Symton Etiologi Problem

1 DS : Pasien mengatakan Penumpukan secret Ketidakefektifan

batuk berdahak bersihan jalan nafas

DO : Kesadaran CM

TD : 90/60 mmHg

N : 78 x / menit

S : 36,3oC

R: 24 x/menit

Terdapat hasil lab sputum

2 DS : Pasien mengatakan Kelemahan otot Intoleransi aktivitas

lemas dan seluruh aktivitas


dibantu orang lain

DO :     TD : 90/60 mmHg

N : 78x/menit

S : 36,3oC

RR : 24x / menit

- Ketika beraktifitas tampak

dibantu orang lain

3 DS : Pasien mengatakan Batuk terus menerus Nyeri akut

nyeri perut bagian kiri atas

P : Batuk terus – menerus

Q : Tertusuk – Tusuk

R : Abdomen bagian kiri

atas

S:4

T : Ketika batuk

4 DS : pasien mengatakan Minimnya informasi Kekurangan

belum tahu tentang pengetahuan

bagaimana perawatan TB

keluarga pasien mengatakan

alat makan masih dipakai

bersama

DO :

ketika batuk pasien tidak

mutup mulut, membuang


dahak sembarangan

Alat makan masih dipakai

bersama

H. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan otot
3. Nyeri akut berhubungan dengan batuk terus menerus
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi
I. Planning intervensi keperawatan

No Tujuan dan KH Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan 1. Observasi TTV - Adanya perubahan fungsi


tindakan 2. Observasi kemampu respirasi
keperawatan an mengeluarkan -Kemampuan mengeluarkan
selama 1 x 24 jam secret dan batuk secret menimbulkan
diharapkan secara efektif timbulnya penumpukan
Tujua: 3. Berikan posisi semi berlebihan pada saluran nafas
pertahankan jalan fowler -Untuk memberikan
nafas 4. Ajarkan batuk kesempatan para berkembang
KH : pasien efektif -Batuk efektif
mengatakan batuk 5. Kolaborasi dalam mempermudah ekspektorasi
berkurang pemberian inhalasi muskus
frekuensi nafas nebulizer - Bertujuan untuk
20x/menit mengencerkan dahak

2 Setelah dilakukan 1. Observasi TTV -Mengetahui keadaan umum


tindakan 2. Ajarkan teknik ROM pasien
keperawatan 3. Kompres hangat pada -ROM dilakukan untuk
selama 1 x 24 jam persendiaan mencegah kekakuan sendi
pasien dapat 4. Anjurkan untuk aktifitas -Agar tidak terjadi kekakuan
mentoleransi yang ringan
aktivitas yang 5. Kolaborasi dengan tim pada sendi
biasa dilakukan medis dalam pemberan -Untuk melatih pasien supaya
dengan KH : fisioterapi dapat beraktifitqas sendiri
Pasien -Berfungsi untuk
mengatakan mengoptimalkan /
badan tidak terasa memulihkan tenaga pasien
lemas, aktifitas supaya dapat mentoleransi
pasien dapat aktifitas
dilakukan sendiri
R : 16-20x / menit
N : 60 – 100x/
menit
TD dan rentang
normal
(110-720 / 70-80
mmHg)

3 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri -Untuk Mengetahui Tingkat


tindakan (PQRST) Nyeri
keperawatan 2. Posisikan pasien semi -Posisi semi fowler dapat
Selama 1 x 24 fowler mengurangi nyeri pada
jam pasien dapat 3. Ajarkan relaksasi abdomen
diharapkan : distraksi dan nafas - Mengurangi rasa nyeri
Tujuan : nyeri dalam - Untuk mengurangi nyeri
hilang atau 4. Kolaborasi dengan
berkurang pemberian obat anti
KH : pasien nyeri
tampak rileks
skala nyeri 0 atau
berkurang

4 Setelah dilakukan 1. Berikan informasi - Pasien dan keluarga


tindakan asuhan tentang penyakit TB mengerti tentang penyakit
keperawatan 2. Berikan informasi
selama 1x 24 jam tentang perawatan TB
diharapkan penyakit TB - Pasien dan keluarga dapat
Tujuan : Pasien 3. Berikan informasi melakukan perawatan TB
dan keluarga tau tentang pencegahan - Pasien dan keluarga dapat
tentang perawatan penyakit TB melakukan / mengerti
TB 4. Berikan informasi tentang pencegahan
KH : pasien dan tentang penularan penyakit TB
keluarga dapat penyakit TB - Pasien dan keluarga dapat
melakukan mengerti tentang
perawatan TB penularan TB
secara mandiri
J. Implementasi

Diagnosa Hari / Jam Tindakan Respon Ttd


Tgl

Ketidakefektifan Senin, 12.20 Mengobservasi tanda- S : Pasien mengatakan batuk  


bersihan jalan nafas 24 / 2 tanda vital (TTV) berkurang
berhubungan 2014 O : TD = 100/70 mmHg
dengan N = 78x/menit
penumpukan secret S = 36,3oC
R = 24x/menit

12.22 Mengobservasi S : Pasien mengatakan saat


kemampuan batuk terkadang dahak
mengeluarkan secret dan susah keluar
batuk secara efektif O : Pasien terus menerus
batuk

12.24 Memberikan posisi semi S : Pasien mengatakan lebih  


fowler nyaman
O : pasien tampak rileks

12.25 Mengajarkan batuk S : Pasien mengikuti


efektif O : Pasien tampak lemas
12.30 Mengkolaborasikan S : Pasien bersedia diberikan
dalam pemberian inhalasi nebulizer
inhalasi nebulizer O : Pasien mengangguk

Intoleransi aktivitas Senin, 13.30 Mengobservasi TTV S:-  


berhubungan 24 / 2 O : TD = 100/70 mmHg
dengan otot
2014 N = 78x/menit

S = 36,3oC

13.32 Mengajarkan teknik S : Pasien mengikuti


ROM O : Pasien tampak lemas

13.45 Mengkompres hangat S : Pasien bersedia


pada persendian dikompres
O : Pasien tampak lemas

13.53 Menganjurkan untuk S : Pasien mengatakan


aktivitas yang ringan paham dengan anjuran
perawat
O : pasien tampak mengerti

13.55 Mengkolaborasikan S : Pasien bersedia


dengan tim medis lain dilakukan fisioterapi
dalam memberikan O : pasien menganggukkan
fisioterapi kepala

Nyeri akut Senin, 14.15 Mengkaji tingkat nyeri S : Pasien mengatakan :


berhubungan 24 / 2 PQRST
dengan batuk terus p: Batuk terus – menerus
2014
menerus
q : Tertusuk – Tusuk
r : Abdomen bagian kiri atas

s:4

t : Ketika batuk

O : Pasien tampak meringis


ketika batuk

14.25 Memposisikan pasien S : Pasien mengatakan lebih


semi fowler nyaman
O : pasien tampak rileks

14.26 Mengajarkan relaksasi, S : Pasien mengatakan mau


distriksi, dan nafas mengikuti
dalam O : Pasien tampak rileks

14.45 Mengkolaborasikan S : Pasien mengatakan mau


pemberian obat anti minum obat
nyeri O:-

Kurangnya Senin, 14.50 Memberikan informasi S : Pasien mengatakan


pengetahuan 24 / 2 tentang penyakit TB bersedia diberikan
berhubungan
2014 penkes penyakit TB
dengan minimnya
informasi O : Pasien bisa menjelaskan
kembali tentang penkes
penyakit TB

14.55 Memberikan informasi S : Pasien mengatakan


tentang perawatan bersedia diberikan
penyakit TB penkes perawatan
penyakit TB
O : Pasien bisa menjelaskan
kembali tentang
perawatan penyakit TB

15.05 Memberikan informasi S : Pasien mengatakan


tentang pencegahan bersedia diberikan penkes
penyakit TB tentang pencegahan penyakit
TB
O : Pasien bisa menjelaskan
tentang pencegahan
penyakit TB

15.10 Memberikan informasi S : Pasien mengatakan


tentang penularan bersedia diberikan
penyakit TB penkes tentang penularan
penyakit TB
O : Pasien bia menjelaskan
tentang penularan penyakit
TB
K. Evaluasi
No Hari / tgl /
Evaluasi Ttd
Dx jam

1 Senin, 24 / S : Pasien mengatakan batuk berkurang  


2 2014 O : TD = 100/ 70 mmHg N = 78x/menit
15.30 o
S = 36,3 C R = 24x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : anjurkan pasien control hari sabtu (BLPL)

2  15.35 S : Pasien mengatakan lemas berkurang  


O : TD = 100/ 70 mmHg N = 78x/menit
o
S = 36,3 C R = 24x/menit
Pasien masih memerlukan bantuan orang lain dalam
menjalankan aktivitas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Anjurkan pasien control hari sabtu (BLPL)

3  15.40 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang  


O : Skala nyeri 1
P = batuk terus menerus berkurang
Q = Rasa tertusuk-tusuk perlahan hilang
R = Nyeri bagian abdomen kiri atas sudah
hilang
T = ketika batuk
A : Masalah teratasi sebagian
P : Anjurkan pasien control hari rabu (BLPL)

4 15.45 S : Pasien mengatakan sudah tahu tentang penyakit


O : Pasien tampak memakai maske
- Ketika batuk menutup mulut dengan tisur dan
membuang tisu ke WC
- Pasien tidak menggunakan alat makan
bergantian
A :  Masalah teratasi
P:-
a.BRefleksi Diri
1 Tahap 1: Mendiskripsikan apa terjadi
2 Tahap 2: Apakah yang dirasakan dan dipikirkan
3 Tahap 3: Evaluasi
4 Tahap 4: Analisis
5 Tahap 5: Kesimpulan
6 Tahap 6: Rencana Tindak Lanjut

Anda mungkin juga menyukai