Anda di halaman 1dari 8

Hubungan Penggunaan narkoba

dengan Anak Remaja Sekolah


Terhadap Masa Depan Bangsa Di
Jakarta tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.


Pada usia yang masih muda, anak-anak remaja seharusnya belajar dan
berkreasi untuk masa depan dirinya dan Bangsa. Namun belakangan ini
banyak anak- anak remaja yang terjerat kasus narkoba. Maraknya narkotika
dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus
pendidikan bagi para pelajar saat ini. Seharusnya kita senantiasa berfikir
jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang
berdampak langsungpada keluarga dan para remaja khususnya. Kita harus
memerangi ke sia siaan yang diakibatkan oleh narkoba.
Sampai saat ini narkoba sudah menyebar luas sampai hampir tidak
dapat dicegah. Mengingat hampir semua penduduk di dunia dapat dengan
mudah mendapatkan narkoba dari oknum oknum yang tidak bertanggung
jawab. Hukuman bagi pengedar narkoba tergolong berat, contohnya yang
tertulis pada undang undang nomor 35 tahun 2009 pasal 113 ayat 1 : “Setiap
orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor atau
menyalurkan narkotika golongan I dipidana penjara paling singkat 5 tahun
dan paling lama 15 tahun dn pidana denda paling sedikit 1 miliar rupiah dan
paling banyak 10 miliar rupiah.” Hingga yang paling berat yaitu pasal II ayat 2
: “Dalam hal penggunaan narkotika terhadap orang lain atau pemberian
narkotika golongan I untuk orang lain sebagaimana di maksud pada ayat 1
mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen maka pelaku di pidana
mati atau penjara seumur hidup paling singkat 5 tahun paling lama 20 tahun,
denda paling banyak 10 miliar rupiah ditambah 1/3.”
Walaupun sudah ada undang undang yang menjelaskan tentang
hukuman terhadap para pengedar narkoba, tetap saja masih banyak orang
yang tidak kapok untuk menghasilkan uang melalui jalan yang haram. Tentu
saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas dan pemerintah khawatir
akan penyebaran narkoba yang begitu luas.
Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan namun
masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan
remaja maupun dewasa. Bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak
yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk
mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak anak yaitu dari pendidikan
keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya
untukn selalu menjauhi narkoba.

B. Rumusan Masalah.
1) Apakah yang dimaksud dengan Narkoba?
2) Apa saja jenis jenis Narkoba?
3) Faktor apa saja yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba di
kalangan remaja?
4) Apakah dampak dari penyalahgunaan narkoba?
5) Bagaimana cara menjauhkan diri dari Narkoba?

C. Tujuan Penelitian.
 Untuk mengetahui segala hal tentang narkoba
 Untuk mengetahui macam-macam jenis narkoba yang sering di salah
gunakan
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja
 Untuk mengetahui dampak dari penyalahgunaan narkoba
 Memenuhi tugas penelitian Geografi
D. Manfaat Penelitian.
Manfaat dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui
sejauh mana dampak penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
BAB IV

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat atau bahan


berbahaya. Selain “narkoba” istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zaz adiktif. Narkoba adalah obat,
bahan ,zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, dihisap, ditelan, atau
disuntikkan dapat menyebabkan ketergantungan dan berpengaruh terhadap
kerja otak, demikian pula fungsi vital organ tubuh lain. Menurut pakar
kesehatan, nakoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak di operasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu di salahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis semestinya.
A. NARKOTIKA.
Narkotika berasal dari bahasa Inggris, yaitu narcotics yang berarti obat
bius. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi, sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan atau
ketagihan yang sangat berat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 1997).
Jenis narkotika di bagi atas 3 golongan:
a. Narkotika golongan I : Adalah jenis narkotika yang paling berbahaya,
daya zat adiktif yang sangat tinggi dapat menyebabkan ketergantungan.
Tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk peneltian
atau ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, morphine, putauw adalah heroin
tidak murni yang berbentuk bubuk.
b. Narkotika golongan II : Adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
yang kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
petindindan turunannya, benzetidin, betametadol.
c. Narkotika golongan III : Adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
Codein dan turunannya.
B. PSIKOTROPIKA.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis,
bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan yang khas pada aktivitas
mental dan perilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997). Jenis psikotropika dibagi
atas 4 golongan :
a. Golongan I : Adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat
untuk menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya
untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti ekstasi
(menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul)
sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamine).
b. Golongan II : Adalah psikotropika dengan daya adiktif yang kuat untuk
menyebabkan sindroma ketergantungan serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: ampetamin dan metapetamin.
c. Golongan III: Adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang,
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal dan
fleenitrazepam
d. Golongan IV: Adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna
untuk pegobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam dan
diazepam( Martono 2006)
https://sembilanezappo.wordpress.com/apa-yang-dimaksud-narkoba/

https://www.liputan6.com/.../jenis-jenis-narkoba-dan-bahayanya-bagi-
tubuh-efeknya-mengerikan.
https://jauhinarkoba.com/pemicu-terjadinya-penyalahgunaan-narkoba/
http://belajarpsikologi.com/dampak-penyalahgunaan-narkoba/
http://olvista.com/cara-menghindari-narkoba-bagi-remaja-12-tips/
BAB II

1. TINJAUAN PUSTAKA.
1) Menurut KBBI: Narkoba adalah obat yang menenangkan
saraf,menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk
atau rasa merangsang( seperti opium dan ganja).
2) Menurut Kurniawan (2008): Narkoba adalah zat kimia yang
dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran,
suasana hati, serta perilaku jika masuk kedalam tubuh mausia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik,intravena,
dan lain sebagainya .
3) Wresniwiro(1999): Narkoba adala Zat atau obat yang dapat
mengakibatkan ketidaksadaran atau bembiusan karena zat-zat
tersebut bekerja mempengaruhi saraf sentral

2. HIPOTESIS.
Narkoba adalah zat atau obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia
dapat menyebabkan pemakainya menjadi tidak terkendali dan dapat
menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan hingga kematian. Jika
penyebaran narkoba semakin luas maka akan ada banyak generasi muda
yang terjerumuskedalam kasus narkoba. Banyak remaja yang terjerumus
kedalam kasus narkoba, hal ini terjadi karena mereka berpikir kalau
mereka dianggap dewasa jika mengkonsumsi narkoba. Hal tersebut tentu
saja sangat keliru karena seeorang akan dianggap dewasa melalui sikap
dan pola pikirnya.

BAB III

1. Metode penelitian.
Metode penelitian penggunaan narkoba terhadap siswa di jakarta
bersifat kualitatif berdasarkan data yang ada.
2. Identitas variabel.
Variabel bebas= penggunaan narkoba
Variabel terikat= ksehatan seorang siswa/i
3. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMAN 101 Jakarta
Barat yang berjumlah 850 siswa.
4. Sample
Sample dari penelitian ini adalah siswa/I yang mewakili populasi dari
SMAN 101 sebanyak 10% yaitu sebanyak 85 siswa.
5. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah melalui media
massa.
6. Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian pada analisis ini menggunakan instrumen
internet.

Anda mungkin juga menyukai