Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fran`s Gilbert Situmorang

Nim : 210802023

Prodi : S1 Kimia

Tugas 14 :

1. Bagaimana konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan ?

2. Jelaskan 4 fungsi negara dalam tujuan teori negara ?

3. Jelaskan jenis-jenis dan fungsi peradilan dengan tugasnya masing-masing ?

4. Mengapa aparatur negara masih ada yang korupsi dan watak premanisme ?

5. Mengapa dierlukan penegakan hukum yang berkeadilan ?.

6. Jelaskan 3 unsur dalam penegakan hukum yang harus diperhatikan ?

7. Jelaskan hukum privat dan hukum publik, apa bedanya, berikan contohya !

8. Jelaskan tugas Aparatur lembaga penegak hukum masing-masing yang berbeda !

9. Jelaskan lembaga peradilan, jenis-jenis dan tugas-tugasnya !

Jawab

1. Esensi adalah apanya kenyataan, yaitu hakikatnya. Pengertian mengenai esensi


mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi ialah pada
konsepnya sendiri.
Urgensi berasal dari Bahasa Inggris yakni “urgent”. Urgent sendiri berarti kepentingan
yang mendesak atau sesuatu yang bersifat mendesak dan harus segera ditunaikan.
Penjelasan:
Penegakan hukum bertujuan untuk mewujudkan peraturan hukum demi terciptanya
ketertiban dan keadilan masyarakat. Apa yang tertera dalam peraturan hukum,(pasal-
pasal hukum material) seyogianya dapat terwujud dalam proses pelaksanaanpenegakan
hukum dimasyarakat. Dengan kata lain, penegakan hukum pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat sehingga masyarakat
merasa memperoleh perlindunga akan hak-hak dan kewajibannya.
2. Fungsi negara tersebut ialah pelaksanaan ketertiban, kemakmuran dan kesejahteraan,
pertahanan dan keamanan, serta fungsi keadilan.
3. 1. Peradilan Umum
Peradilan Umum terdiri dari Pengadilan Negeri di tingkat kabupaten/kota, Pengadilan Tinggi
ditingkat provinsi dan Mahkamah Agung hanya satu-satunya bertempat di Ibu Kota Negara.
Demikian juga Peradilan Agama ada di setiap kabupaten/kota.

2. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Pengadilan Tata Usaha Negara diatur dalam UU RI No. 5/1986. Pengadilan ini
menyelesaikan sengketa-sengketa tata usaha negara antara orang atau badan hukum
perdata dengan hukum atau pejabat tata usaha negara tentang Surat Keputusan yang
dikeluarkan oleh Badan dan Pejabat Tata Usaha Negara agar supaya SK tersebut dicabut.

3. Pengadilan Agama

Pengadilan Agama diatur dalam UU RI No. 7/1989. Merupakan pengadilan tingkat


pertama untuk memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara-perkara antara
orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah,
wakaf, dan sedekah berdasarkan hukum Islam.

4. Peradilan Militer

Peradilan Militer diatur dalam UU RI No. 31/1997. Pengadilan Militer dan Pengadilan
Militer Tinggi bersidang untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana pada tingkat
pertama dengan satu orang hakim ketua dan dua orang Hakim Anggota yang dihadiri satu
orang oditur militer/oditur militer tinggi dan dibantu satu orang panitera.

Pengadilan Militer Tinggi bersidang untuk memeriksa dan memutuskan perkara sengketa
Tata Usaha Angkatan Bersenjata (TNI) pada tingkat pertama dengan satu orang hakim
ketua dan dua orang hakim anggota yang dibantu satu orang Panitera. Pengadilan Militer
Tinggi dan Pengadilan Militer Utama bersidang untuk memeriksa dan memutuskan
perkara pidana pada tingkat banding dengan satu orang hakim ketua dan dua orang hakim
anggota yang dibantu satu orang panitera.

Pengadilan Militer Utama bersidang untuk memeriksa dan memutuskan perkara sengketa
Tata Usaha Angkatan Bersenjata (TNI) pada tingkat banding dengan satu orang hakim
ketua dan dua orang hakim anggota yang dibantu satu orang panitera.
4. Karena beberapa faktor yaitu sikap tamak dan rakus, moral yang kurang tepat, dan masih
banyak lagi faktor lainnya.
5. Supaya adanya ketertiban dalam bermasyarakat serta masyarakat memperoleh apa yang
menjadi hak dan kewajiban nya.
6. Kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan.
7. Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara sesama manusia, antar satu
orang dengan orang yang lain dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan.
Contohnya, keluarga dan kekayaan para warga.
Hukum publik adalah bagian dari hukum yang mengatur hubungan antara badan hukum
dan pemerintah, antara lembaga-lembaga yang berbeda dalam suatu negara, antara
cabang-cabang pemerintahan yang berbeda, serta hubungan antara orang-orang yang
berhubungan langsung dengan masyarakat. Contohnya, hukum pidana, perdata, tata
Negara.
8. Kepolisian, yaitu aparat penegak hukum yang paling dekat dengan masyarakat yaitu
dengan memberikan pelayanan, memberikan pengayoman, hingga menindak pelaku
pelanggar ketertiban. Tugas pihak kepolisian ini didasari oleh UU yaitu pada UU No. 2
Tahun 2002 dan KUHAP pada pasal 5, 6, dan 7.
kejaksaan, yaitu aparat penegak hukum yang mulai masuk ke dalam ranah hukum yang
sebenarnya. Kejaksaan akan memeriksa terlebih dahulu berkas perkara yang telah disidik
agar saat masuk ke pengadilan tidak terjadi lagi "ketidakcocokan dengan peristiwa di
lapangan". Tugas pada kejaksaan ini diatur oleh UU yaitu pada UU No. 4 Tahun 2004,
UU No. 16 Tahun 2004, dan KUHAP pada pasal 14.
Kehakiman / pengadilan, yaitu aparat penegak huum yang telah berkecimpung langsung
dengan hukum dengan menerapkan isi UU yang telah dibuat untuk dapat disesuaikan
dengan tuntutan yang telah dilmpahkan dari pihak kejaksaan. Hakim dapat memutuskan
jika terdapat setidaknya 2 barang bukti penguat. Tugas dari pengadilan ini diatur oleh
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 dan KUHAP pada pasal 184.
Lembaga pemasyarakatan, yaitu suatu lembaga untuk mengawasi kehidupan narapidana
selama dalam proses penahanan. Lembaga pemasyarakatan ini dapat berupa penjara atau
bentuk penahanan lainnya. Tugas dari lembaga pemasyarakatan ini diatur dalam UU No.
12 Tahun 1995.
Advokat, yaitu lembaga penegak hukum yang memiliki fungsi untuk mengawasi dan
memberikan nasihat kepada lembaga kehakiman lainnya dan mengawasi kegiatan dari
lembaga pemasyarakatan agar tidak keluar dari prinsip hak asasi manusia dan Pancasila.
Tugas dari advokat ini telah diatur dalam UU No. 18 Tahun 2003.
9. 1. Peradilan Umum

Peradilan Umum terdiri dari Pengadilan Negeri di tingkat kabupaten/kota, Pengadilan Tinggi
ditingkat provinsi dan Mahkamah Agung hanya satu-satunya bertempat di Ibu Kota Negara.
Demikian juga Peradilan Agama ada di setiap kabupaten/kota.

2. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)


Pengadilan Tata Usaha Negara diatur dalam UU RI No. 5/1986. Pengadilan ini
menyelesaikan sengketa-sengketa tata usaha negara antara orang atau badan hukum
perdata dengan hukum atau pejabat tata usaha negara tentang Surat Keputusan yang
dikeluarkan oleh Badan dan Pejabat Tata Usaha Negara agar supaya SK tersebut dicabut.

3. Pengadilan Agama

Pengadilan Agama diatur dalam UU RI No. 7/1989. Merupakan pengadilan tingkat


pertama untuk memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara-perkara antara
orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah,
wakaf, dan sedekah berdasarkan hukum Islam.

4. Peradilan Militer

Peradilan Militer diatur dalam UU RI No. 31/1997. Pengadilan Militer dan Pengadilan
Militer Tinggi bersidang untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana pada tingkat
pertama dengan satu orang hakim ketua dan dua orang Hakim Anggota yang dihadiri satu
orang oditur militer/oditur militer tinggi dan dibantu satu orang panitera.

Pengadilan Militer Tinggi bersidang untuk memeriksa dan memutuskan perkara sengketa
Tata Usaha Angkatan Bersenjata (TNI) pada tingkat pertama dengan satu orang hakim
ketua dan dua orang hakim anggota yang dibantu satu orang Panitera. Pengadilan Militer
Tinggi dan Pengadilan Militer Utama bersidang untuk memeriksa dan memutuskan
perkara pidana pada tingkat banding dengan satu orang hakim ketua dan dua orang hakim
anggota yang dibantu satu orang panitera.

Pengadilan Militer Utama bersidang untuk memeriksa dan memutuskan perkara sengketa
Tata Usaha Angkatan Bersenjata (TNI) pada tingkat banding dengan satu orang hakim
ketua dan dua orang hakim anggota yang dibantu satu orang panitera.

Anda mungkin juga menyukai