Anda di halaman 1dari 9

Resume Test DCP ROM Ex-Nursery

Kusan Bawah
PT. BORNEO INDOBARA
TEAM GEOTECHNICAL
PT. BORNEO INDOBARA
No.029/SGE_GTC-S/VI-21

Survey, Geotech, and Exploration PT BIB


Resume Test DCP ROM Ex-Nursery Kusan Bawah
- Sign Off -

VERSION 01
OPTION -
Prepared 1st by, Review by,

Seno Maris Utomo Barno JP


Geotech Engineer Sect. Head Geotech

Approved by,

Joko Santoso
SGE Dept. Head
Overview

DCP_R_01

DCP_R_02
DCP_R_03
DCP_R_04

Catatan:
• Test DCP dilakukan per tanggal 02/06/2021 dengan kondisi aktual sedang dilakukan layering latrit pada bagian
surface timbunan ROM
• Test DCP dilakukan 4 titik dengan kedalaman 1-2 m
• Pada Kondisi aktual pada sisi utara tidak sesuai design ROM
Grafik Korelasi CBR to kPA

Sumber Grafik : Pd T-14-2003 (Perencanaan Perkerasan Jalan beton Semen, Gambar 22, hal 32)
Hasil DCP_R_01
Est CBR (%) Est CBR (%)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Catatan:
5 105 1. Dari hasil test DCP didapatkan rata-rata
10 110
sebesar CBR 16.115% atau 59.82 kPa
15 115

20 120 pada kedalaman 0-1 m, sedangkan pada


25 125
kedalaman 1-2 m didapatkan rata-rata
30 130

35 135
sebesar CBR 7.07% atau 43.85 kPa.
Depth (cm)

Depth (cm)

40 140
Pemadatan menggunakan HD tidak
45 145
dilakukan secara metode perlapisan.
50 150

55 155 2. Pada bagian surface dilakukan layering


60 160
laterit setebal 40-50 cm didapatkan CBR
65 165

70 170 5.83% atau 37.73 kPa  Perlu dilakukan


75 175
Pemadatan Kembali.
80 180

85 185

90 190

95 195

100 200
Hasil DCP_R_02
Est CBR (%) Est CBR (%)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Catatan:
5 105 1. Dari hasil test DCP didapatkan rata-rata
10 110
sebesar CBR 13.69% atau 50.40 kPa pada
15 115

20 120 kedalaman 0-1 m, sedangkan pada


25 125
kedalaman 1-2 m didapatkan rata-rata
30 130

135
sebesar CBR 6.23% atau 40.05 kPa.
35

40 140 Pemadatan menggunakan HD tidak


Depth (cm)

145
Depth (cm)

45
dilakukan secara metode perlapisan.
50 150

55 155
2. Pada bagian surface dilakukan layering
60 160 laterit setebal 40-50 cm didapatkan CBR
65 165
17.12% atau 51.52 kPa  Telah dilakukan
70 170

75 175 Pemadatan
80 180

85 185

90 190

95 195

100 200
Hasil DCP_R_03
Est CBR (%)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Catatan:
5 1. Dari hasil test DCP didapatkan rata-rata
10
sebesar CBR 21.19% atau 71.36 kPa pada
15

20 kedalaman 0-1 m. Pemadatan


25
menggunakan HD dilakukan secara
30

35
metode perlapisan namun belum
40 sempurna.
45
Depth (cm)

2. Pada bagian surface dilakukan layering


50

55 laterit setebal 40-50 cm didapatkan CBR


60
4.51% atau 30.10 kPa  Perlu dilakukan
65
Pemadatan Kembali.
70

75

80

85

90

95

100
Hasil DCP_R_04
Est CBR (%)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Catatan:
5 1. Dari hasil test DCP didapatkan rata-rata
10
sebesar CBR 20.59 % atau 70.09 kPa pada
15

20 kedalaman 0-1 m. Pemadatan


25
menggunakan HD dilakukan secara
30
metode perlapisan namun belum
35

40 sempurna.
45
2. Pada bagian surface dilakukan layering
Depth (cm)

50

55
laterit setebal 40-50 cm didapatkan CBR
60 10.64% atau 49.21 kPa  Perlu dilakukan
65
Pemadatan Kembali.
70

75

80

85

90

95

100
Kesimpulan
Area tidak dilakukan
Pemadatan layering
Area dilakukan
Pemadatan layering
DCP_R_01

DCP_R_02
DCP_R_03
DCP_R_04

Catatan:
1. Tidak dilakukan pemadatan layering pada Zona Merah sehingga didapatkan kekuatan material tanah sebesar 50 kPa pada
kedalaman 1 m, sedangkan pada Zona Hijau dilakukan pemadatan layering didapatkan kekuatan material sebesar 70 kPa
pada kedalaman sekiatar 1 m. Rencana kekuatan timbunan material ROM adalah 85 kPa Pada Frame dan 60 kPa pada sisi
dalam Frame.
2. Pembentukan Timbunan Tidak berjalan sesuai rencana. Dikarenakan tidak adanya pembentukan frame material bagus dan
material tidak dilakukan pemadatan per layer.
3. Pada material Laterit surface belum dilakukan pemadatan sempurna sehingga perlu dilakukan pemadatan kembali. Akan
berpotensi jalan beralur dan amblas.
4. Perlu dilakukan perpihan pada bagian slope timbunan agar tidak terjadi pemburukan material akibat genangan air.
5. Potensi Tinggi Timbunan Coal tidak dapat sesuai rencana akibat pemadatan tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai