0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sosialisasi keselamatan dalam mengoperasikan peralatan berat di sekitar lereng tambang. Dokumen tersebut menjelaskan bahaya potensial yang dapat terjadi seperti longsoran tanah, jatuhnya material dari atas, dan peralatan yang terguling, serta memberikan 10 upaya pencegahan seperti mematuhi rambu, melakukan inspeksi lereng, memasang tanggul pengaman, dan melengkapi peral
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sosialisasi keselamatan dalam mengoperasikan peralatan berat di sekitar lereng tambang. Dokumen tersebut menjelaskan bahaya potensial yang dapat terjadi seperti longsoran tanah, jatuhnya material dari atas, dan peralatan yang terguling, serta memberikan 10 upaya pencegahan seperti mematuhi rambu, melakukan inspeksi lereng, memasang tanggul pengaman, dan melengkapi peral
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sosialisasi keselamatan dalam mengoperasikan peralatan berat di sekitar lereng tambang. Dokumen tersebut menjelaskan bahaya potensial yang dapat terjadi seperti longsoran tanah, jatuhnya material dari atas, dan peralatan yang terguling, serta memberikan 10 upaya pencegahan seperti mematuhi rambu, melakukan inspeksi lereng, memasang tanggul pengaman, dan melengkapi peral
GEOTECHNICAL _WEEKLY 06 (SOSIALISASI MENGOPERASIKAN UNIT DI SEKITAR LERENG TAMBANG)
PT. BORNEO INDOBARA
TEAM GEOTECHNICAL PT. BORNEO INDOBARA SOSIALISASI SAFETY ALERT!!!
Prosentase Kecelakan Tambang Tahun2019
Definisi Pada sebuah galian tambang terdiri dari dua bagian yaitu High wall dan Low wall. 1. High wall adalah permukaan kerja tambang terbuka atau kuari, khususnya tambang batubara terbuka. Dapat pula berarti permukaan atau lereng dibagian yang lebih tinggi dari tambang terbuka kontur. 2. Low wall adalah sisi bukaan tanah penutup batubara atau bahan galian tambang lainnya pada tambang terbuka. Dapat juga berarti sisi bukaan tanah/batuan sisi tanah buangan arah tegak lurus terhadap sisi buangan dan arah kemajuan tambang. Bahaya Yang Harus Dikenali Faktor pribadi / tindakan tidak aman: Faktor pekerjaan / kondisi tidak aman: • Operator baru, belum kompeten, belum • Unit tidak disiapkan dengan baik, unit tidak memahami lokasi kerja atau sedang tidak fit layak dioperasikan. (sakit / sedang kelelahan) • Pemasangan tanda – tanda peringatan bahaya • Operator terburu – buru, tidak mematuhi longsor tidak memadai termasuk batas – batas rambu, tidak pakai seat belt dan tidak area bekerja merespon adanya bahaya di dekat lereng • Instruksi kerja tidak jelas dan membingungkan, • Keluar dari kabin unitnya saat sedang loading pengawas tidak menjelaskan secara detail material atau ketika sedang dibawah lereng. kepada operator mengenai akses pergerakan unit di area lereng tambang (akses yang sudah • Mengoperasikan unit melebihi batas terputus tidak diblok atau diberi tanda) kecepatan dan menabrak tanggul pengaman • Unit yang beroperasi tidak dilengkapi dengan • Memposisikan trackshoe tidak tegak lurus ROP (pelindung saat terguling) / FOP terhadap lereng saat bekerja. (pelindung dari kejatuhan material) • Operator Exca melakukan kegiatan • Indikasi bahaya ketidakstabilan lereng belum undercutting material untuk mempercepat dilakukan kajian risiko dan di sosialisasikan ke pekerjaan. pekerja terkait. • Tanggul pengaman pada jalan – jalan tambang tidak sesuai standar, sistem drainase yang tidak sempurna Mekanisme Insiden Yang Terjadi • Unit tanpa FOP ( Falling Object Protective ) kejatuhan material dan remuk mencederai operator / pekerja • Unit tanpa ROP ( Rolling Over Protective ) terperosok, terguling di lereng dan mencederai operator / pekerja • Operator keluar kabin dan kejatuhan material, Operator dan unitnya tertimbun atau sliding sepanjang longsoran Upaya Pencegahan Insiden 1) Pengemudi / operator harus lebih berhati – hati saat mengoperasikan unitnya di sekitar lereng tambang dengan mematuhi rambu – rambu, tidak memaksakan jika mengantuk dan melaporkan ke pengawas jika melihat ada potensi bahaya yang ditemukan di sekitar lereng tambang seperti batu menggantung, ada keretakan, atau rembesan air yang makin deras pada sisi lereng yang diduga sebagai tanda – tanda adanya pergerakan lereng tambang. 2) Pengawas melakukan inspeksi rutin di awal dan akhir shift pada area – area lereng yang kritis, harus dipertimbangkan menggunakan drone dari udara untuk keselamatan pengawas itu sendiri. 3) Berikan tanda peringatan bahaya adanya keretakan, pasang tanggul pengaman untuk personil lain menghindar dan tidak mendekati area berbahaya tersebut. 4) Pakai safety belt, Jangan pernah keluar dari kabin unit saat berada di bawah lereng atau unit sedang loading material. 5) Jangan pernah mengoperasikan atau memarkir unit pada radius kurang dari 1,5x tinggi lereng yang mudah longsor. 6) Alat berat yang dioperasikan di dekat lereng tambang wajib dilengkapi dengan ROP atau FOP 7) Posisi trackshoe harus tegak lurus terhadap lereng selama bekerja, tidak diizinkan melakukan undercutting tanpa kajian risiko yang disetujui Kepala Teknik Tambang. 8) Sosialisasikan prosedur mengoperasikan unit di sekitar lereng tambang secara detail ke setiap personil terlibat. 9) Dilarang mengoperasikan unit dari jarak terlalu dekat dari puncak sebuah crest. (keretakan lereng) 10)Lakukan pemasangan tanggul / blokir ujung akses yang sudah terputus karena galian tambang. Terima Kasih
Area Timbunan Atau Sering Disebut Dengan Waste Dump Atau Disposal Merupakan Salah Satu Area Yang Sangat Sering Terjadi Kecelakaan Pada Industri Pertambangan