Anda di halaman 1dari 17

Pemasangan, Perawatan dan

Pembongkaran Scaffold
PEMASANGAN
1. Sebelum memulai erection ( pendirian ) scaffolding,
yang perlu pertama kali diperhatikan adalah kondisi
dasar ( ground ) pastikan tidak akan longsor /
tenggelam apabila kondisi dasar adalah tanah,
kalau dasar konkret beton periksa ketebalannya.
PEMASANGAN
2. Periksa semua kondisi material (pipa, clamp, papan,
coupler dll) sebelum dibawa ke lapangan. Material
kontrol (Warehouse) juga ikut bertanggung jawab di
dalam pemeriksaan kondisi material.
PEMASANGAN
3. Sebelum mulai mendirikan scaffolding, pastikan
kondisi sekitarnya aman, tidak ada kabel power di
atasnya, tidak terlalu dekat lubang-lubang galian,
tidak ada pekerjaan-pekerjaan pengangkatan di
sekitarnya (lifting) di sekitar lokasi pemasangan
perancah.
PEMASANGAN
4. Petugas keselamatan kerja / safety bekerja sama dengan
supervisor sebelumnya memberikan pengarahan-
pengarahan tentang peraturan-peraturan dan cara-cara
kerja yang aman (tool box meeting), juga memeriksa
semua peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja
setiap scaffolder.
PEMASANGAN
5. Lokasi sekitar pendirian perancah harus di barricade dan
tempatkan papan pemberitahuan (notice board).
6. Semua kunci-kunci perancah harus di beri tali pengaman.
7. Tidak dibenarkan melempar ke atas semua material
perancah, didalam pemasangannya harus menggunakan
tambang untuk menurunkan dan menaikkan material.
PERAWATAN PERANCAH

➢ Perancah harus sebelumnya diperiksa oleh petugas yang


berwenang / ahli untuk memastikan scaffolding sudah layak
pakai atau belum
➢ Perancah harus diperiksa ulang seminggu (7 hari) sekali atau
sesudah angin kencang / cuaca buruk. Agar dapat diketahui
lebih dini jika mengalami kerusakan.
➢ Perancah harus diperiksa si pemakai setiap harinya untuk
memastikan kondisi lantai kerja tetap terikat dan tidak lepas
atau hilang.
PERAWATAN PERANCAH
➢ Scaffolding yang sudah layak pakai harus di lengkapi dengan
scaffold tag yang berwarna hijau ( green tag ) yang berarti
aman untuk digunakan.
➢ Perancah yang belum siap pakai atau ada salah satu dari
bagian scaffolding tersebut yang hilang atau terlepas harus
dilengkap dengan tanda merah ( red tag ) yang berarti tidak
aman untuk digunakan.
PEMBONGKARAN
➢ Sebelum memulai pembongkaran scaffolding, lokasi sekitar
pembongkaran harus diberi barricade dan papan-papan
pemberitahuan.
➢ Pembongkaran perancah harus dilakukan oleh orang yang
berkompeten, dan harus dimulai dari atas.
➢ Jangan sekali-kali membongkar perancah dimulai dari bawah
atau tengah, dari konstruksi scaffolding.
PEMBONGKARAN
➢ Perancah tidak boleh dibongkar salah satu dari konstruksinya,
kecuali bila masih tetap menjamin keselamatan pemakainya, atau
atas ijin dari pengawas yang berwenang.
➢ Didalam menurunkan material perancah pada pembongkarannya
harus menggunakan tambang satu persatu diturunkan (Estafet)
➢ Tidak dibenarkan melemparkan kebawah semua material
perancah pada pembongkarannya.
➢ Semua material yang telah dibongkar harus disusun rapi tidak
boleh dibiarkan berserakan (Sesuai dengan jenis dan ukuran).
PEMBONGKARAN
1. Pastikan Area pembongkaran sudah dibatasi Baricade
atau Safety Sign
2. Pastikan Jumlah Orang Mencukupi untuk
pembongkaran
3. Pelaksana pembongkaran adalah orang yang
berkompeten (scaffolder)
PEMBONGKARAN
4. Pastikan tidak ada personel selain pelaksana
pembongkaran
5. APD/PPE selalu digunakan
6. Melakukan pembagian tugas
7. Bila tidak ada Lifting Gear maka lakukan estafet atau
penurunan material dengan di ikat atau mengunakan
Basket
DILARANG !!!!!!!!!!!!!

1. MELEMPAR/ MENJATUHKAN MATERIAL


SCAFFOLDING DARI KETINGGIAN
2. MENURUNKAN RANGKAIAN SCAFFOLDING
YANG MASIH TERANGKAI
PENYIMPANAN MATERIAL SCAFFOLD

1. KELOMPOKAN MATERIAL SEPERTI PIPA, PAPAN/ PLANK


SESUAI UKURAN
2. KELOMPOKAN CLAMB SESUAI JENISNYA/ FUNGSINYA
3. BERI TANDA/ PENANDAAN BAGI MATERIAL YANG RUSAK,
BENGKOK, PECAH DAN PISAHKAN
4. SIMPAN MATERIAL DITEMPAT YANG TERLINDUNGI HUJAN
DAN SINAR MATAHARI
5. LAKUKAN PERAWATAN MATERIAL MISALNYA PELUMASAN,
PENYEMPROTAN CAIRAN ANTI KOROSIVE, DLL
PENGGUNAAN PERANCAH YANG AMAN

Perlu diperhatikan beberapa aspek K3, antara lain :


1. Sumber bahaya : bekerja pada ketinggian, angin kencang, hujan,
panas matahari
2. Penyebab kecelakaan : konstruksi yang tidak bagus, bangunan
roboh, terpeleset, terjatuh, tergencet, tertimpa material
3. Akibat kecelakaan : fatality, luka berat, luka ringan, rusaknya
perancah, perancah menimpa lainnya
4. Upaya penanggulangan : SOP dijalankan/dipatuhi, penggunaan
APD harga “mati”
PENGGUNAAN PERANCAH YANG AMAN

Penggunaan perancah yang aman harus memperhatikan beberapa hal


berikut :
1. Persyaratan material
2. Pondasi/landasan
3. Kontruksi perancah
4. Lantai kerja/platform
5. Scaffolder yang berkompeten
6. Lingkungan kerja
7. Beban
8. Tangga perancah
BAGIAN PERANCAH

Anda mungkin juga menyukai