Anda di halaman 1dari 29

TRAINING WORKING AT HEIGHT

A. Pendahuluan

Seseorang yang bekerja di ketoinggian sekitar 1,8 meter


atau lebih termasuk aktivitas Bekerja di Ketinggian.

Bekerja di ketinggian merupakan aktivitas rutin sehingga


memerlukan dokumen IZIN KERJA.

Semua aktivitas ini memerlukan tindakan pencegahan untuk


meyakinkan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan dengan aman
B. K3 Pembangunan Scaffolding

Pekerjaan Perancah harus direncanakan secara hati-


hati sebelum pekerjaan dimulai sehigga
dapat dilakukan secara aman.
Perencanaan melibatkan mengidentifikasi bahaya,
menilai risiko, teknik atau menentukan langkah-
langkah pengendalian yang sesuai (Management,
Administrasi, system, methode, Tools, APD).
APD/ PPE MEMBANGUN SCAFFOLDING
• Safety shoes • Safety gloves

• Safety helmet • Eventually goggles


APD/ PPE MEMBANGUN SCAFFOLDING


Fall Protection
Boddy Harness Coverall baju kerja
TOOLS MEMBANGUN SCAFFOLDING
BAHAYA-BAHAYA PADA PERALATAN KERJA
SCAFFOLDING
• Tertusuk, Tersayat Sisi peralatan yang Tajam,
contohnya gagang (Handle) Kunci Rachet
berujung Runcing, Sisi Pipa meteran yang tajam.
• Kejatuhan peralatan yang Keras dan atau Tajam.
• Terpleset (Slip) oleh peralatan yang tercecer
Terpotong/ tersayat alat potong yang tajam.
BAHAYA-BAHAYA PADA MATERIAL SCAFFOLDING

• Kejatuhan Material Scaffolding baik Kepala


atau anggota tubuh yang lain, Misalnya Pipa,
papan, Clamb.
• Terbentur/ terpukul material scaffolding.
• Tersayat sisi material yang tajam.
• Terjepit antara dua material scaffolding.
• Terpeleset/ Slip Material scaffolding
PENGENDALIAN RESIKO PADA MATERIAL
SCAFFOLDING
• Pemeriksaan material dari potensi-potensi bahaya;
gerinda ujung pipa yang tajam.
paku/srup kembali Bend pada papan yang terbuka,

• Berkerja mendirikan scaffolding sesuai SOP / Tahapan


yang aman..

Letakan Material dengan Rapih dan atau sediakan


tempat khusus (misalnya) ember untuk Clamb.
Pembagian tugas saat membangun Scaffolding,
contohnya ada personel Khusus yang menyediakan/
bagikan material.
PENGENDALIAN RESIKO PADA MATERIAL
SCAFFOLDING (lanjutan)
• Gunakan alat bantu angkat Material Scaffolding.
Lifting Hoist Machine.
Geenwell (Katrol).
Atau Lakukan Pengangkatan manual/ Estapet
Material Scaffolding dengan Aman. Jangan
Mengangkat/ memberikan Material, salah satu sisi
material diarea tubuh kita.
Komunikasi yang baik antara kedua Personel saat
Estapet Material.
PENGENDALIAN RESIKO PADA MATERIAL
SCAFFOLDING (lanjutan)
• Dilarang melempar Material dari bawah keatas atau seb
aliknya.
• Estapet Material disarankan dari Luar Konstruksi Scaffo
lding.
• Angkatlah material Sesuai kemapuan beban alat atau per
sonel.
• Jangan Dirikan Pipa Panjang seorang diri, mintalah
bantuan scaffolder lain untuk menahan Pipa. Dan jangan
lakukan penyambungan Pipa Standart (panjang lebih dar
i 3m) seorang diri
• Jangan Lakukan Penyambungan Pipa Standart diatas
Kepala, tapi Buatlah papan kerja sementara dengan
ketinggian yang sesuai disarankan penyambungan pipa
dibawah paha.
PENGENDALIAN RESIKO PADA MATERIAL
SCAFFOLDING (lanjutan)
• Jangan Tinggalkan pengikatan material bila pengikatan
material belum sempuna.
Misalnya :
Meletakan Pipa pada Clamb yang belum terkait Bolt
dan Nut.
Meninggalkan Cross Breacing pada Cleat yang belum
dikunci.
Jangan letakan Clambs pada papan landasan kerja tan
pa wadah (berserakan).
Jangan meletakan Pipa pada Papan landasan Kerja
BAHAYA-BAHAYA PADA SAAT PENDIRIAN
SCAFFOLDING

• Scaffolding/ Perancah Runtuh.


• Terjatuh dari Ketinggian.
• Tersengat Arus Listrik.
• Terpapar gas Beracun, Terpapar Bahan Kima Berbahaya.
• Tertabrak Alat kerja lain (Boom Crane, Hoist,Dll).
• Tertiup Angin, dan Lain-lain.
s
FALL PROTECTED/ ALAT PENJEGAH JATUH

Pencegah Bahaya Jatuh Adalah Kontruksi


atau Alat yang di design untuk menjegah
Jatuh dari ketinggian dari 2 meter diatas
landasan. Dapat berupa :
Personal Fall Arrester ( Body Harness ).
Pagar ( Guardrail ).
Jaring / Safety Net.
Tali / Rantai pengaman.
Sistim pengatur Posisi.
LEDDER SLIDDING LOCK

Sliding cam lock


Portable block

Full Harness

Waist Belt
Gunakan Tangga Kerja Pada Saat Perpindahan
Level/Lift.
Dilarang memanjat atau melangkah antar Pipa/
membuat Clamb Pijakan untuk perpindahan Level
saat mendirikan scaffolding.
.
• Pasang Safety Clips/ Clamb pada Pipa untuk pengait
Hook Body Harness setinggi 4 meter dari Baseplate di
Lift Ke-2, guna meniadakan efek Tali lanyard
• Menaiki Tangga selalu gunakan Konsep Tree Point
Contact.
• Dilarang Membawa Material Saat Menaiki Tangga.
• Dilarang Membawa Tools Ditangan saat menaiki
Tangga T
r
e
e

P
o
i
n
t
Contact
C. PENGENDALIAN BAHAYA ARUS LISTRIK
Lakukan Isolasi Power/ swit off/ hentikan
arus listrik bila mendirikan scaffolding
didekat Power Line Terbuka.
Lakukan system Log Out Tag Out
(LOTO) pada saat mendirikan perancah
terlebih pada kabel bertegangan terbuka
APD/ PPE BERKERJA DENGAN SCAFFOLDING
• APD/ PPE berkerja dengan Scaffolding pada dasarnya
adalah sama APD Utama pada Saat Mendirika
Scaffolding yaitu, Safety Shoes, Safety Helmet, Safety
Glasses, Hand Glove. Namun diperlukan APD khusus
untuk beberapa Pekerjaan yang dilakukan di
Scaffolding tersebut, contohnya SCBA bila scaffolding d
i area Consfinced Space atau area Terdapat Gas Beracun,
Apron bila Pekerjaan Las, dll.
• Mengenai Penggunaan Boddy Harness pada Saat
berkerja di Scaffolding Yang Complete (Guardrail dan
Safety Net) maka memerlukan Penilaian Resiko lebih
Lanjut.
• Penilaian resiko mengenai Pengunaan Harness dapat
dilihat dari Resiko-resiko lain yang dapat timbul
selain hanya mengandalkan Guardrail atau Safety Net.
Contohnya :
• Alat Angkut yang beroperasi didekat Scaffolding,
misalnya Crane, Forklift, Overhaed Crane, Dll.
Konstruksi Bangunan disekitar scaffolding yang
berpotensi membentur scaffolding.
• Kondisi faktor external, misalnya Angin, Hujan,
gelombang laut, dll
BARICADE AREA
• Pasang Baricade atau Pembatas Kerja serta
Sign atau tanda bahaya disekitar Scaffolding,
terlebih Scaffolding diarea Public.
PERSYARATAN BERKERJA DENGAN
SCAFFOLDING
Gunakan Perancah yang sudah diperiksa setelah
pemasangan label AMAN.
Perancah yang dibangun atau digunakan sesuai
dengan standard yang berlaku.
Perancah yang dibangun sesuai dengan kesusaian
K3 Perancah dan dibangun oleh orang yang
kompetens.
Batasi/ kesesuaian beban untuk mencegah
keruntuhan perancah atau jatuh.
SCAF-TAG SYSTEM
ENVIRONMENT SITUATION
Jangan Lakukan Pekerjaan bila kondisi Cuaca tidak
memungkinkan/ Unsafe Situation, seperti :
Hujan dan Petir.
Angin Yang Kencang (badai), izin kerja kecepatan
angin dengan scaffolding adalah Kecepatan < 20
Knot dengan intensitas 20 kg/m2 (OSHA Regulation
)
Gelombang Air Laut (Offshore).
Penerangan Yang Cukup.
Kadar Oksigen yang Cukup ( min. 16 %/by
Volume), atau terdapat Gas beracun atau gas
mudah terbakar (Hydro Carbon) . H2S maks. 10
ppm, CO maks 50 ppm

Anda mungkin juga menyukai