Anda di halaman 1dari 10

Blasting

Proses peledakan (blasting) dilakukan untuk memudahkan proses penggalian


lapisan batubara dan pengangkutan batubara dengan menghancurkan batubara yang
masih berada dalam lapisan tanah. Proses blasting dilakukan jika tebal lapisan
batubara lebih dari 3 meter. Blastingdilakukan dengan membuat lubang-lubang
dengan standar lubang yang telah ditentukan. Seperti, jarak antar lubang yaitu 9
meter, kedalaman dari lubang yaitu 12- 15meter, diameter satu lubang yaitu 200mm,
dan jumlah lubang dalam satu lokasi peledakan yaitu sebanyak 500 lubang atau
disesuaikan dengan luas dari lokasi peledakan.
Proses blasting terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan Peledakan
a. Memasangan sign/barikadedi area blasting
Tahap memasang sign/barikade di area blasting dilakukan dengan
menggunakan bendera merah yang mengitari area peledakan. Tahap ini
bertujuan untuk mencegah pekerja yang tidak berkepentingan masuk ke dalam
area peledakan. Tahap ini dilakukan satu kali dalam sehari.
b. Pengisian bahan peledak
Tahap pengisian bahan peledak kedalam lubang dilakukan menggunakan Truck
MMU (Mobile Manufacturing Unit) yaitu, Truck yang digunakan sebagai pembawa
bahan peledak. Setiap lubang yang telah dibuat diisi dengan bahan peledak yang
kemudian dari setiap lubang tersebut akan disambungkan menggunakan kabel,
sehingga membentuk rangkaian yangtersambung dengan mesin peledak (blasting
machine). Tahap ini dilakukan sebanyak jumlah lubang peledakan yang telah
ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus menerus setiap
hari.
c. Memasang bendera radius jarak aman dan tanda jalan tertutup
Tahap ini bertujuan untuk mencegah pekerja dan unit kendaraan
terkena lemparan material saat proses peledakan berlangsung. Tahap ini
dilakukan satu kali dalam sehari.

2. Pembersihan lokasi blasting


Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa lokasi blasting telah bebas
dari pekerja dan unit kendaraan, sehingga siap untuk dilakukan peledakan. Tahap
ini dilakukan satu kali dalam sehari.

3. Pelaksanaan peledakan
Tahap peledakan dilakukan 1 kali dalam sehari, karena proses
blastinghanya dilakukan satu kali dalam sehari. Pada tahap peledakan dilakukan
oleh seorang blaster yaitu orang yang ditunjuk sebagai juru ledak serta bertugas
memegang blaster machine. Tahap ini bertujuan untuk melakukan peledakan
pada lokasi peledakan.
4. Pengecekan daerah peledakan
Setelah tahap peledakan selesai, tahap selanjutnya yaitu, tahap
pemeriksaan dan pengamanan daerah peledakan. Tahap ini dilakukan oleh
seorang shotfire atau orang yang ditunjuk untuk memeriksa daerah peledakan
setelah proses peledakan berlangsung. Proses pemeriksaan ini dilakukan 15 menit
setelah proses peledakan atau boleh dilakukan bila lokasi peledakan
dinyatakantelah aman. Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa lokasi
peledakan telah aman dan tidak terdapat rangkaian lubang yang gagal meledak
(Misfire). Tahap pemeriksaan daerah peledakan dilakukan 1 kali dalam sehari,
karena proses peledakan hanya dilakukan 1 kali dalam sehari.

A. Identifikasi bahaya
Tabel Hasil Identifikasi Bahaya Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting PT. Thiess
Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013

N Rincian pekerjaan Bahaya Risiko


o
.
1 Pemasangan Area peledakan terdapat Terperosok ke lubang
. sign/barikade di area banyak lubang-lubang
blasting peledakan dan pekerja
kurang hati-hati saat
berjalan didekat lubang
peledakan
Area peledakan berada Terjatuh dari ketinggian
dekat tebing dan pekerja
kurang kurang hati-hati
saat berjalan didekat
tebing
Interaksi antara pekerja Tertabrak Truck MMU
dengan Truck MMU
didalam area blasting
dan pekerja kurang hati-
hati saat berienteraksi
dengan Truck MMU
2 Pengisian bahan peledak Truck dioperasikan Truck MMU terbalik
. pada area tanah yang
tidak stabil dan
berpotensi longsor
Dalam area peledakan Terperosok ke lubang
terdapat banyak lubang-
lubang peledakan dan
pekerja kurang hati-hati
saat berjalan didekat
lubang peledakan
3 Memasang bendera radius Pengemudi unit tidak Kecelakaan unit kendaraan
. jarak aman dan tanda mematuhi peraturan lalu
penutup jalan lintas tambang (Pit
Traffic Rules) seperti,
melebihi batas
kecepatan yang
(Overspeed), menyalip
(Overtake) tidak sesuai
prosedur, serta tidak
mematuhi rambu-rambu
lalu lintas dan
pengemudi unit
mengalami
fatigue/kelelahan
Jalan tambang licin Unit kendaraan terbalik
karena hujan atau akibat
tumpahan material cair
seperti oli dan lumpur,
yang menyebabkan
unit
kendaraan lepas kendali
dan menabrak sisi
jalan hingga terbalik
4 Pembersihan daerah blasting Pengemudi unit tidak Kecelakaan unit
. mematuhi peratutran kendaraan
lalu lintas tambang (Pit
Traffic Rules) seperti,
melebihi batas
kecepatan yang
(Overspeed), menyalip
(Overtake) tidak sesuai
prosedur, serta tidak
mematuhi rambu-rambu
lalu lintas dan
pengemudi unit
mengalami fatigue
atau kelelahan
Jalan tambang licin Unit kendaraan
karena hujan atau akibat terbalik
tumpahan material cair
seperti oli dan lumpur,
yang menyebabkan unit
kendaraan lepas kendali
dan menabrak sisi jalan
hingga terbalik
5 Pelaksanaan Peledakan Unit kendaraan dan Terkena lemparan
. oleh juru ledak pekerja berada pada material
jarak yang terlalu dekat
dengan area blasting
saat proses peledakan
berlangsung
Masih terdapat orang di Terkena ledakan
dalam area peledakan
saat proses peledakan
berlangsung.
6 Pemeriksaan daerah Area blasting setelah Terjatuh
. peledakan oleh proses
shotfire
peledakan berlangsung
akan menjadi tidak rata
dan shotfire kurang
hati-hati saat berjalan
Penyambungan kabel Terkena ledakan
pada rangkaian misfire

lubang peledakan yang


tidak dilakukan dengan
baik, sehingga

terdapat rangkaian
lubang yang gagal
meledak dan dapat
meledak secara tiba-tiba

B. Analisis risiko
Tabel Hasil Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting PT. Thiess
Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013

No. Rincian pekerjaan Risiko Kemungkinan Paparan (E) Konsekuensi Nilai risiko
(L) (C)
1. Memasang Terperosok 3 (unusualy) 6 5 90
sign/barikade di ke lubang (frequently) (important)
area blasting
Terjatuh 0,5 6 50 (disaster) 150
dari (conceivable) (frequently)
ketinggian
Tertabrak 1 (remotely 6 15 (serious) 90
truck MMU possible) (frequently)
2. Pengisian bahan Truck MMU 3 (unusualy) 10 5 150
peledak terbalik (continously) (important)
Terperosok 3 (unusualy) 10 5 150
kelubang (continously) (important)
3. Memasang Kecelakaan 3 (unusualy) 6 5 90
bendera radius unit (frequently) (important)
jarak aman dan kendaraan
tanda penutup
jalan
Unit 3 (unusualy) 6 5 90
kendaraan (frequently) (important)
terbalik
4. Pembersihan Kecelakaan 3 (unusualy) 6 5 90
daerah blasting unit (frequently) (important)
kendaraan
Unit 3 (unusualy) 6 5 90
kendaraan (frequently) (important)
terbalik
5. Pelaksanaan Tertimpa 3 (unusualy) 6 5 90
peledakan lemparan (frequently) (important)
material
Terkena 1 (remotely 6 50 (disaster) 300
ledakan possible) (frequently)
6. Pemeriksaan Terjatuh 3 (unusualy) 6 1 18
daerah peledakan (frequently) (noticeable)
oleh shofire
Terkena 1 (remotely 6 50 (disaster) 300
ledakan possible) (frequently)
misfire

C. Penilaian Risiko
Tabel Hasil Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting PT. Thiess
Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013

No. Rincian pekerjaan Risiko Nilai risiko Tingkat risiko Tindakan


1. Memasang Terperosok 90 Substansial Mengharuskan adanya
sign/barikade di ke lubang perbaikan secara teknis
area blasting
Terjatuh 150 Substansial Mengharuskan adanya
dari perbaikan secara teknis
ketinggian
Tertabrak 90 Substansial Mengharuskan adanya
truck MMU perbaikan secara teknis
2. Pengisian bahan Truck 150 Substansial Mengharuskan adanya
peledak MMU perbaikan secara teknis
terbalik
Terperosok 150 Substansial Mengharuskan adanya
kelubang perbaikan secara teknis
3. Memasang Kecelakaan 90 Substansial Mengharuskan adanya
bendera radius unit perbaikan secara teknis
jarak aman dan kendaraan
tanda penutup
jalan
Unit 90 Substansial Mengharuskan adanya
kendaraan perbaikan secara teknis
terbalik
4. Pembersihan Kecelakaan 90 Substansial Mengharuskan adanya
daerah blasting unit perbaikan secara teknis
kendaraan
Unit 90 Substansial Mengharuskan adanya
kendaraan perbaikan secara teknis
terbalik
5. Pelaksanaan Tertimpa 90 Substansial Mengharuskan adanya
peledakan lemparan perbaikan secara teknis
material
Terkena 300 Priority I Perlu adanya
ledakan pengendalian sesegera
mungkin
6. Pemeriksaan Terjatuh 18 Acceptable Intensitas yang
daerah peledakan menimbulkan risiko
oleh shofire dikurangi seminimal
mungking
Terkena 300 Priority I Perlu adanya
ledakan pengendalian sesegera
misfire mungkin

D. Pengendalian risiko
Tabel Hasil Pengendalian Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting PT. Thiess
Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013

N Rincian pekerjaan Risiko Pengendalian


o
.
1 Pemasangan Terperosok - melakukan safety
. sign/barikade di area ke lubang briefing sebelum
blasting bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure (SOP)
mengenai proses
blasting
- menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, googles,
seragam lengan
panjang)
Terjatuh dari - melakukan safety
ketinggian briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure (SOP)
mengenai proses
blasting
- Menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, seragam
lengan panjang)
Tertabrak Truck - melakukan safety
MMU briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure (SOP)
mengenai proses
blasting
- Menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, seragam
lengan panjang)
2 Pengisian bahan Truck - melakukan perataan
. peledak MMU tanah oleh unit Dozer
terbalik - melakukan safety
briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure (SOP)
mengenai proses
blasting.
Terperosok - melakukan safety briefing
ke lubang sebelum bekerja
- menyediakan Standar
Operation Procedure
(SOP)
- menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, seragam
lengan panjang).
3 Memasang bendera Kecelakaan unit - membuat kebijakan dan
. radius jarak aman dan kendaraan peraturan mengenai
tanda penutup jalan peraturan lalu lintas
tambang (Pit Traffic
Rules)
- mengatur jarak aman antar
kendaraan saat beriringan
- membuat prosedur
menyalip (Overtake) antar
unit
- membuat rambu-rambu di
sepanjang jalan tambang
(rambu-rambu lalu lintas
dan rambu-rambu
pengingat tentang fatigue)
Unit - membuat tanggul
kendaraan pengaman (safety
terbalik berm) pada sisi jalan
- membuat kebijakan
apabila jalan licin maka
proses blasting
dihentikan
- melakukan safety
briefing sebelum
bekerja
menyediakan Standar
Operation Procedure (SOP)
mengenai proses hauling
4 Pembersihan daerah Kecelakaan - membuat kebijakan dan
. blasting unit kendaraan peraturan mengenai
peraturan lalu lintas
tambang (Pit Traffic Rules)
- mengatur jarak aman antar
kendaraan saat beriringan
- membuat prosedur
menyalip (Overtake) antar
unit
- membuat rambu-rambu di
sepanjang jalan tambang
(rambu-rambu lalu lintas
dan rambu-rambu
pengingat tentang fatigue)
Unit - membuat tanggul
kendaraan pengaman (safety
terbalik berm) pada sisi jalan
- membuat kebijakan
apabila jalan licin maka
proses blasting
dihentikan
- melakukan safety
briefing sebelum
bekerja
- menyediakan Standar
Operation Procedure
(SOP) mengenai
proses hauling
5 Pelaksanaan Peledakan Terkena - membuat peraturan jarak
. oleh juru ledak lemparan aman untuk unit sejauh
material 300 meter dari lokasi
peledakan
- peraturan jarak aman
untuk pekerja sejauh 500
meter dari lokasi
peledakan
- menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, googles,
seragam
lengan panjang)
Terkena ledakan - memberikan informasi
blasting melalui papan
blasting dan Radio
perusahaan
- mengevakuasi orang
diluar radius 500 meter
- melakukan pengawasan di
area blasting
- melakukan final
check sebelum
peledakan
- melakukan safety
briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure (SOP)
mengenai proses
blasting.
6 Pemeriksaan daerah Terjatuh - memberikan pelatihan
. peledakan oleh terhadap shotfire
shotfire - melakukan safety
briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure (SOP)
mengenai cara
pemeriksaan
daerah peledakan
- menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, googles,
seragam lengan
panjang).
Terkena ledakan - memberikan pelatihan
misfire terhadap shotfire
- melakukan safety briefing
sebelum melakukan
pemeriksaan daerah
peledakan
- menyediakan Standar
Operation Procedure
(SOP) mengenai cara
pencegahan misfire
- menyediakan APD
lengkap (safety helm,
safety shoes, googles,
seragam lengan panjang).

Anda mungkin juga menyukai