Anda di halaman 1dari 2

RESUME ALL

Atlet atau olahragawan membutuhkan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung
kondisi dan fungsi fisiologis. Asupan zat gizi kurang atau lebih dapat memberikan efek yang kurang baik
bagi fungsi fisiologis tubuh. Misalnya berat badan berlebih dapat membuat kecepatan atlet menjadi
semakin rendah. Sementara berat badan yang kurang karena asupan energi dan lemak yang rendah jug
dapat menurunkan performa atlet. Zat gizi makro sangat penting untuk sumber energi terutama dari
karbohidrat. Sementara lemak juga penting namun metabolisme lemak tidak hanya menguras banyak
oksigen tetapi juga membutuhkan waktu yang lebih panjang. Sementara protein memiliki fungsi untuk
perbaikan jaringan tubuh yang rusak, sebagai bahan pembangun/pembentuk jaringan tubuh yang baru,
dan sebagai prekursor berbagai hormon serta enzim untuk proses metabolism tubuh. Selain zat gizi
makro, pemenuhan zat gizi mikro terutama mineral juga berperan penting dalam menunjang performa
atlet selama latihan maupun bertanding. Beberapa zat gizi mikro tersebut diantaranya adalah :

- Kalsium ; untuk pertumbuhan tulang & gigi, kontraksi & relaksasi otot, dll
- Zat besi ; berperan dalam metabolism energi, produksi hemoglobin sehingga sirkulasi oksigen dalam
tubuh baik
- natrium, kalium, dan magnesium ; untuk keseimbangan elektrolit tubuh

Kesimpulan yang saya dapatkan adalah untuk dapat mendukung dan mencapai performa atlet yang baik
sehingga memperoleh prestasi tidak hanya dengan latihan yang konsisten dan maksimal namun
membutuhkan zat gizi yang layak.

Karena atlet m

sehingga bisa memberikan performa yang baik, baik saat pertandingan maupun saat pemulihan.

Asupan zat gizi yang tepat dibutuhkan untuk

Zat gizi Atlet

HUBUNGAN SUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA STATUS GIZI ATLET MUDA

Asupan gizi penting untuk mendukung performa atlet. Ketidakcukupan asupan energi akan
mengakibatkan kelelahan selama pertandingan dan tingkat pemulihan yang lebih rendah.
kondisi deficit energi dalam periode lama akan mengakibatkan keseimbangan energi negative
berdampak pada kehilangan BB kronis dan kerusakan jaringan
OLAHRAGA aerobic membutuhkan pengaturan system energi seperti pemenuhan asupan energi
dan zat gizi yang layak.
Ehergi, karbohidrat, protein, dan lemak harian tidak berkorelasi secara signifikan dengan BMI
tetapi berkorelasi secara siginifikan dengan persen lemak tubuh.

2. HUBUNGAN STATUS GIZI, TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI DENGAN KECEPATAN PADA
ATLET HOCKEY

- MEMBUTUHKAN BANYAK ENRGI,


- asupan zat gizi sseimbang dapat mempengaruhi performa atlet pada saat pertandingan

- zat gizi kurang atau lebih dapat memberikan efek yang kurang baik bagi fungsi fisiologis tubuh.

- status gizi tidak berkorelasi secara signifikan terhadap kecepatan, other statement kecepatan
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan berat badan dan IMT tapi sedikit berkorelasi
dengan tinggi badan. Other statement menyatakan bahwa IMT menunjuukan korelasi negative yang
signifikan dengan kecepatan atlet.

BB dalam IMT merupakan faktor penentu korelasi kuat antara IMT dengan kecepatan seseorang di mana
semakin berat bobot tubuh seseorang makan semakin rendah performa kecepatan yang dimiliki.

- Atlet membutuhkan pemenuhan energi yang seseuai dengan keutuhan untuk menjaga massa
jaringan tubuh (massa lemak dan bebeas lemak), system imunitas tubuh, fungsi reproduksi serta
performa optimal atlet. Asupan karbohirat sebagai sumber energi utama, lemak juga berperan
penting namun dalam metabolism lemak tidak hanya menguras banyak oksigen tetapi juga
membutuhkan proses yang lebih panjang. Sementara protein memiliki fungsi untuk perbaikan
jaringan tubuh yang rusak, sebagai bahan pembangun/pembentuk jaringan tubuh yang baru,
merupakan prekursor berbagai hormon dan enzim untuk proses metabolism tubuh. dapun
asupan protein yang tidak memenuhi kebutuhan akan meningkatkan risiko cedera pada jaringan
otot atlet baik selama latihan atau pada saat bertanding

Kalsium berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi, serta memegang peran penting pula
dalam menjaga denyut jantung, kontraksi relaksasi otot serta sebagai faktor penentu dalam pembekuan
darah.

Anda mungkin juga menyukai