Anda di halaman 1dari 6

Hewan Vertebrata

Oleh
Muhammad Sayuthi
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata,
merupakan hewan yang memiliki ciri sebagai berikut :

 Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.


Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang
sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
 Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan
memiliki ujung  anterior  yang membesar berupa otak.
 Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
 Memiliki celah faring.

Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam
dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit
yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit
vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.

Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat


didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang
lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang
memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah
mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan
berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta
sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.

Hewan Vertebrata
Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung.
Hewan-hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis
yakni :

1. Ikan (Pisces), yaitu Hewan yang hidup didalam air, bernafas dengan insang
dengan alat gerak berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.
2. Amfibi (Amphibia), yaitu Hewan yang dapat hidup di dua alam (darat dan
air), berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernafas
dengan paru-paru. Contoh Hewan Amfibi seperti Katak, Salamander dan kadal
air.
3. Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki
sisik yang menutup tubuhnya. Contoh Hewan Reptil adalah buaya, kadal dan
ular.
4. Burung (Aves), yaitu Hewan yang bisa terbang, Hewan Aves atau Burung
ini memiliki bulu yang menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan
sayap. Meskipun Aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang, ada
beberapa jenis hewan yang tergolong dalam Aves tetapi tidak bisa terbang
seperti Ayam, Bebek, Angsa dan Kalkun.

5. Hewan Menyusui (Mammalia), yaitu hewan yang memiliki kelenjar susu


(betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah
panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini
ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh Hewan Mammalia
yang hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah.
Sedangkan Hewan Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-
lumba dan Duyung.

Klasifikasi Hewan Vertebrata dan Contohnya


Mengetahui lima kelas vertebrata dan karakteristik mereka membantu Anda untuk
memahami lebih lanjut tentang hewan-hewan ini. Vertebrata dapat diklasifikasikan
ke dalam lima kelompok, berdasarkan kulit yang menutupi mereka, bagaimana
mereka bereproduksi, bagaimana mereka menjaga suhu tubuh, dan karakteristik
anggota badan mereka (tangan dan kaki, atau seperti sayap dan sirip). Vertebrata
adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang mereka umumnya memiliki
tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh.

Vertebrata telah memiliki alat tubuh yang lengkap antara lain adalah sebagai
berikut:

1. sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.


2. sistem peredaran darah tertutup
3. alat ekskresi berupa ginjal
4. alat pernafasan berupa paru-paru atau insang
5. sepasang alat reproduksi dikanan dan dikiri
6. sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon
7. sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) serta susunan saraf tepi (serabut saraf)

Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak
mutlak ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
 Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk
pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
 Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
 Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin
sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
 Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang
operculum
 Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di
sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
 6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
 Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin
berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma

Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:


1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia
artinya hewan menyusui)

Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini
mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin
(poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang
biak dengan bertelur (ovipar).

Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan
cucut.
2. Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan
tongkol.

Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air,
namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis
katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di
darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang
lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang dan
paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur
(ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).

Contoh : katak sawah, salamander, kodok


Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari
zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh
sebagian besar reptil adalah :  anggota tubuh berjari lima,  bernapas dengan paru-
paru,  jantung beruang tiga tau empat,  menggunakan energi lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara
internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.

Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia
bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik) , dan
Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang
keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).

Aves
Aves  memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu
lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang membentuk
sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang
biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh.  Telur aves
bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-paru dan
memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang.

Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa.

Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar
(mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan
menyusui karena menyusui anaknya. Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang
berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan
lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari
gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk
melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.

Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan ( vivipar). Hewan ini memiliki
suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru.
Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan
vertebrata yang lain.
Evolusi pada hewan vertebrata
Bentuk evolusi pada hewan vertebrata seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
salah satu filum yang muncul tiba-tiba pada jaman Kambrium adalah Chordata,
makhluk yang memiliki sistem saraf pusat yang terlindung dalam suatu tengkorak
dan notochord atau tulang belakang. Vertebrata adalah satu bagian dari chordata.
Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa kelas dasar seperti ikan, amfibia, reptilia,
burung, dan mamalia. Mereka mungkin adalah makluk yang paling dominan dalam
dunia hewan.

Hingga tahun 1999, pertanyaan apakah vertebrata (hewan bertulang belakang) ada
di Zaman Kambrium terbatas pada debat tentang Pikaia. Tetapi, di tahun itu, sebuah
penemuan mengejutkan memperdalam kebuntuan evolusi mengenai Ledakan
Kambrium: para ahli paleontologi Cina di fauna Chengjiang menemukan fosil dari
dua spesies ikan yang berumur sekitar 530 juta tahun, zaman yang disebut
Kambrium Awal. Dengan demikian, jelaslah bahwa bersama-sama dengan filum lain,
subfilum vertebrata juga ada pada Zaman Kambrium, tanpa moyang evolusi apa
pun.

Karena ahli paleontologi evolusi mencoba melihat setiap filum sebagai kelanjutan
evolusi dari filum yang lain, mereka menyatakan bahwa filum Chordata berevolusi
dari phylum yang lain, yaitu invertebrata. Tetapi, kenyataannya adalah, seperti
semua filum, anggota Chordata yang muncul di jaman Kambrium menyangkal
pernyataan ini sejak awal. Anggota tertua filum Chordata yang dapat dikenali dari
jaman Kambrium adalah makhluk laut yang disebut Pikaia, yang tubuh panjangnya,
pada pandangan pertama, mengingatkan kita pada cacing.

Pikaia muncul pada saat yang bersamaan dengan spesies lain dalam filum tersebut
yang diajukan sebagai nenek moyang mereka, dan tanpa bentuk peralihan di antara
mereka. Profesor Mustafa Kuru, seorang ahli biologi evolusi Turki, mengatakan
dalam bukunya Vertebrata. Tidak ada keraguan bahwa chordata telah berevolusi
dari invertebrata. Akan tetapi, ketiadaan bentuk peralihan antara invertebrata dan
chordata mengakibatkan orang mengajukan berbagai dugaan.

Jika tidak ada bentuk peralihan antara choradata dan invbertebrata, lalu mengapa
seseorang bisa berkata “tidak ada keraguan bahwa chordata telah berevolusi dari
invertebrata?” Menerima anggapan tanpa bukti yang mendukungnya, tanpa terbersit
keragu-raguan, jelaslah bukan sebuah pendekatan ilmiah, tetapi sebuah dogma.
Setelah pernyataan ini, Profesor Kuru mengkaji dugaan kaum evolusionis berkenaan
dengan asal usul vertebrata, dan sekali lagi mengakui bahwa rekaman fosil chordata
hanya terdiri atas celah-celah. Pandangan yang disebutkan di atas tentang asal usul
chordata dan evolusi selalu ditanggapi dengan prasangka, karena tidak berlandaskan
pada rekaman fosil.

Ahli biologi evolusi terkadang menyatakan bahwa alasan mengapa tidak ada
rekaman fosil berkenaan dengan asal usul vertebrata adalah karena invertebrata
memiliki jaringan lunak dan karenanya tidak meninggalkan jejak fosil. Akan tetapi
penjelasan ini sungguh tidak realistis, karena terdapat banyak sekali fosil
invertebrata. Hampir semua organisme dalam Kala Kambrium adalah invertebrata,
dan puluhan ribu contoh fosil dari spesies-spesies ini telah dikumpulkan.

Sebagai contoh, terdapat banyak fosil hewan berjaringan lunak di lapisan Burgess
Shale Kanada. (Para ilmuwan berpikir bahwa invertebrata menjadi fosil, dan jaringan
lunak mereka tetap utuh pada daerah semacam Burgess Shale, karena secara tiba-
tiba tertutupi oleh lumpur dengan kandungan oksigen sangat rendah.

evolusi beranggapan bahwa Chordata pertama, seperti Pikaia, berevolusi menjadi


ikan. Akan tetapi, sama halnya dengan yang dianggap sebagai evolusi Chordata,
teori evolusi ikan juga kekurangan bukti fosil yang mendukungnya. Sebaliknya,
semua kelas yang berbeda dari ikan muncul dalam rekaman fosil secara tiba-tiba
dan dalam bentuk sempurna. Terdapat jutaan fosil invertebrata dan jutaan fosil
ikan; namun tidak satu fosil pun yang merupakan peralihan antara mereka. Robert
Carroll mengakui kebuntuan evolusionis pada asal usul beberapa kelompok di antara
vertebrata-vertebrata awal.

Kita masih belum memiliki bukti atas terjadinya peralihan antara cephalochordata
dan craniata. Makhluk paling awal yang dikenali sebagai vertebrata telah memiliki
semua ciri-ciri pasti dari craniata yang bisa kita harapkan tertinggal dalam fosil.
Tidak diketahui fosil yang menunjukkan asal usul vertebrata berahang.

Seorang ahli paleontologi lainnya, Gerald T. Todd, mengakui kenyataan yang serupa
dalam sebuah artikel yang berjudul “Evolusi Paru-paru dan Asal Usul Ikan
Bertulang”.  Ketiga sub divisi dari ikan bertulang muncul pertama kali dalam
rekaman fosil kira-kira pada waktu yang sama. Mereka telah sangat berbeda dalam
bentuk, dan telah sepenuhnya berkerangka.

Demikianlah pembahasan mengenai Hewan Vertebrata – Pengertian, Materi,

Anda mungkin juga menyukai