PERILAKU KONSUMEN
DOSEN : KURNIADI PASTOWO S.E., M.SM
1. Berikan contoh iklan yang menggunakan motivasi negatif dan positif serta masing-
masing penjelasannya.
Jawab :
● Contoh iklan layanan masyarakat bahaya narkoba
Iklan layanan masyarakat tentang bahaya narkotika biasanya menjelaskan
tentang bahaya penyalahgunaan obat- obatan terlarang.
Memberi peringatan tentang dampak dan efek obat yang dapat menghancurkan
kehidupan pemakainya di masa mendatang.
Contoh Teks Iklan Layanan Masyarakat Narkoba;
Ketika tekanan kerja mendera, dan hidup terasa membebani, jiwa dan Langkah
kehilangan arah. Saat itulah, narkoba mengulurkan tangan- tangan kejinya,
merenggut karir, merampas pekerjaan, menghancurkan orang – orang tercinta,
tak ada tempat untuk lari. Kecuali memperteguh diri dan kembali ke pelukan
keluarga. Sayangi keluargamu – JAUHI NARKOBA!! (iklan layanan BNN)
● Contoh Iklan Layanan Masyarakat Tentang Kesehatan
Pembuatan iklan jenis ini bertujuan untuk mengingatkan atau memberitahukan
masyarakat suatu informasi yang berhubungan dengan kesehatan. Berupa cara
singkat mencegah suatu penyakit atau kegiatan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan pemerintah.
Contoh Teks Iklan Layanan Masyarakat Kesehatan;
Anak harus diajak ngobrol dan bermain. Supaya dia mau makan 3x sehari,
diselingi buah 2x agar anak sehat dan tinggi. itu salah satu cara agar Anak Bergizi
Tinggi Berprestasi (iklan layanan masyarakat posyandu).
2. Berikan contoh iklan yang menggunakan motif rasional dan emosional serta masing-
masing penjelasannya.
Jawab :
• Motif rasional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan
sesuatu dalam hal ini melakukan pembelian suatu produk berdasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang matang dan objektif. Biasanya dalam
memutuskan membeli suatu produk konsumen cenderung mempertimbangkan
manfaat terbesar bagi dirinya.
Faktor-faktor dari motif pembelian rasional terdiri dari (Assauri, 2013:128) :
1) Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan (handiness efficiency in
operation use).
2) Tahan lama (durability).
3) Dapat membantu bertumbuhnya pendapatan (enhancement of earnings).
4) Hemat dalam pemakaian (economy in use).
5) Murah harga pembeliannya (economy in purchase).
Contoh :
• Motif emosional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan
sesuatu dalam hal melakukan pembelian terhadap suatu produk berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan subyektif seperti perasaan, kebanggaan, status, harga
diri, dan sebagainya.
Faktor-faktor dari motif pembelian emosional terdiri dari (Assauri, 2013:127) :
1) Pembeli ingin tampak beda dari yang lain (Distinctiveness).
2) Kebanggaan karena penampilan pribadinya (Pride of personal appearance).
3) Pencapaian status sosial (Social achievement).
4) Untuk terhindar dari keadaan bahaya (Security from danger).
Contoh :
Kawasaki di Amerika, misalnya, pernah sukses mengembangkan simbolisme bagi
produk sepeda motornya dengan iklan yang menggambarkan seorang pengelana
kesepian sedang membelok tajam di tikungan di jalanan gersang & sepi dengan
lututnya hampir menyentuh tanah. Iklan ini berhasil memancarkan rasa kebebasan
kecepatan, bahaya, dan kontak dengan alam – pendeknya, emosi bukan performa
produk itu sendiri.
3. Jelaskan perbedaan teori Freud, Neo-Freud, dan Sifat, serta bagaimana aplikasi ketiga
teori tersebut di dalam strategi pemasaran?
Jawab :
a. Teori Kepribadian Freud Sigmund Freud mengemukakan suatu teori psikoanalitis
kepribadian (Psychoanalitic Theory of Personality). Teori tersebut dianggap sebagai
landasan dari psikologi modern. Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak
disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam diri manusia (drive), seperti
dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari motivasi dan kepribadian
manusia. Menurut Freud, kepribadian manusia terdiri dari tiga unsur yang saling
berinteraksi, yaitu Id, Superego, dan Ego.
b. Teori Neo-Freud menyatakan bahwa hubungan sosial adalah faktor dominan dalam
pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia. Penganut Neo-Freud percaya
bahwa hubungan sosial menjadi dasar pembentukan dan pengembangan kepribadian.
Alfred Adler memandang manusia berusaha supaya dapat mencapai berbagai sasaran
yang rasional yang disebutnya gaya hidup. Dia juga banyak menekankan pada usaha
individu untuk mengatasi perasaan rendah diri.
c. Teori sifat merupakan awal penting berpisahnya dari pengukuran kualitatif yang
menjadi ciri khas gerakan pengikut Freud dan Neo-Freud. Orientasi Teori Sifat
terutama bersifat kuantitatif / empiris. Teori ini memfikuskan pada pengukuran
kepribadian menurut karakteristik psikologis khusus yang disebut sifat.
Aplikasi ketiga teori tersebut dalam strategi pemasaran
Aplikasinya Teori Freud adalah berdasarkan pada ketertarikan naluri antara pria dan wanita serta
sebaliknya. Laki-laki menyukai kecantikan, dan prinsip tersebut digunakan oleh pemasar dengan
menggunakan selebriti atau model iklan, bahkan pemasar menggunakan wanita dengan memakai
pakaian minim agar menarik minat konsumen pada iklan produknya. Hal ini dikarenakan pemasar
menonjolkan unsur seksual dari wanita maupun laki laki dalam iklan tersebut, dengan harapan
bahwa konsumen secara naluriah akan menyukai iklan yang berisi gambar gambar wanita atau laki
laki yang diperlihatkan pada iklan tersebut.
Aplikasi Teori Neo Freud dan Sifat adalah Penjual atau pemasar menggunakan konsep
kepribadian dan gaya hidup dengan cara menganalisis kepribadian dan gaya hidup masyarakat.
Gaya hidup digambarkan dengan kegiatan, minat, dan opini konsumen. Biasanya, gaya hidup tidak
permanen dan cepat berubah sehingga dengan menggunakan konsep tersebut pemasar dapat
mempromosikan produknya