GANJIL 2020/2021
TELKOM adalah perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Selama
dua dekade terakhir TELKOM dianggap sebagai perusahaan penyedia layanan telepon yang
tidak berkembang, karena produk utama yaitu layanan telepon konvensional sudah mulai
ditinggalkan masyarakat. TELKOM menanggapi hal tersebut dengan cara melebarkan
perusahaannya, salah satunya adalah memiliki anak perusahaan, yaitu PT Telekomunikasi
Seluler (Telkomsel), yang merupakan salah satu perusahaan operator telepon seluler terbesar
di Indonesia, selain itu TELKOM juga melebarkan produknya dengan menyediakan beragam
layanan lainnya, termasuk interkoneksi, jaringan, data, internet, TV berlangganan, serta
layanan terkait lainnya. Melalui pengembangan ini TELKOM ingin merangkul masyarakat
sebagai potensi pasar yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang terus berubah serta
memberikan layanan jaringan telekomunikasi dan informasi yang handal dan berkualitas tinggi.
1. Apa yang menjadi tujuan dari berbagai pengembangan yang dilakukan oleh TELKOM,
ditinjau dari fungsi pemasaran?
2. Jelaskan menurut pandangan saudara, mengapa TELKOM kurang mampu mengikuti
perkembangan masyarakat?
“Ericsson”
Big Cola merupakan produk minuman berkarbonasi yang di keluarkan oleh AJE Group. Sejak
tahun 2010, Big Cola masuk ke Indonesia dan menantang Coca-Cola yang merupakan
pemimpin pasar yang sudah lama merajai pasar minuman berkarbonasi di Indonesia.
Kemunculan Big Cola membuka persepsi masyarakat yang menganggap minuman berkarbonasi
itu mahal. Sementara Coca-cola yang menawarkan cola ukuran kemasarn 425ml seharga Rp
6.000, Big Cola berstrategi lain, dengan menawarkan cola dengan rasa yang lebih variatif dan
ukuran kemasan 535 ml seharga Rp 3.000, Big Cola mampu mencuri perhatian pasar.
Pada awal kemunculannya, Big Cola tidak menyentuh kegiatan pemasaran secara masal atau
tidak beriklan lewat media massa. Aswan Nasution, Commercial Director PT AJE Indonesia
mengatakan biaya promosi Big Cola di awal hanya 3 % dari total pengeluaran. Big Cola
bergerilya untuk menyerang kompetitor. Kegiatan pemasaran yang dilakukan hanya menempel
pamflet di sudut-sudut jalan. Selain itu distribusi menjadi kekuatan utama Big Cola dalam
menggempur pasar, penjualan langsung pada ressellerpun dilakukan dalam rangka
memperkenalkan Big Cola lebih luas lagi.
Masyarakat merespon sangat baik dengan kehadiran Big Cola yang membawa perusahaan
mencapai break even point (BEP) pada tahun 2011 dan sukses merebut 27% pangsa pasar
minuman berkarbonasi paa tahun 2012. Barulah pada tahun tersebut, Big Cola menambah
dana pemasarannya dengan mulai mengunakan media masa. Hingga kini Big Cola teah
mencapai pangsa pasar 45%.
5. Analisis bagaimana Big Cola bisa bersaing dalam pasar minuman berkarbonasi yang
telah dikuasai oleh kompetitor yang kuat, kaitkan dengan teori Bussines Model Canvas
“Nine Building Blok”.
6. Jika saudara adalah manajer pemasaran Big Cola, apa yang akan saudara rencakan
untuk mengembangkan penjualan Big Cola
7. Menurut pendapat saudara, jelaskan apakah makna dari bisnis dan apakah bisnis
penting dalam kehidupan sehari-hari, jelaskan jawaban saudara.
8. Rencana bisnis merupakan Langkah penting dalam menjalankan sebuah bisnis, jelaskan
rencana bisnis yang bagaimana yang baik dalam menjalankan bisnis.