Anda di halaman 1dari 5

Teks presentasi

 Slide 3
Variabel merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian.menurut Sutrisno Hadi, variabel ialah
Objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin yaitu variasi laki-laki dan
perempuan. Sedangkan menurut Sugiarto, variabrl merupakan Karakter yg akan
diobservasi dari unit amatan yg merupakan suatu atribut dari sekelompok objek dgn
ciri adanya variasi antara satu objek dgn objek yang lain dlm kelompok tertentu

 Slide 4
Epidemiologi merupakan ilmu yg mempelajari pola kesehatan & penyakit serta fakor
yg terkait di tingkat populasi.sedangkan definisi epidemiologi Menurut WHO ialah
ilmu yang mempelajari distribusi & determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa
lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat
dan menerapkan ilmu tsb untuk mencegah masalah-masalah kesehatan.

 Slide 5
VARIABEL EPIDEMIOLOGI adalah ilmu yg mempelajari pola kesehatan, penyakit
& fakor yang terkait terkait dgn objek penelitian / apa yg menjadi fokus di dlm suatu
penelitian dgn membandingkan kelompokkelompok menurut waktu, tempat & orang.

 Slide 6
Karakteristik variabel penyakit

1. Host
Manusia / makhluk hidup lainnya, termasuk burung & antropoda yg menjadi tempat
terjadinya proses alamiah perkembangan pernyakit. Yg termasuk dlm faktor
penjamu : usia, jenis kelamin, ras/etnik, anatomi tubuh, status gizi, sosial ekonomi,
status perkawinan, penyakit terdahulu, life style, hereditas, nutrisi & imunitas. Faktor
ini mempengaruhi risiko untuk terpapar sumber infeksi serta kerentanan dan resistensi
manusia terhadap suatu penyakit atau infeksi.

Karateristik Host dlm menghadapi ancaman penyakit, antara lain:


- Imunitas ialah Kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon immunologis
sehingga tubuh kebal thd suatu penyakit tertentu.
- Resistensi ialah Kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu infeksi.
- Infektifnes merupakan Potensi host yang terinfeksi untuk menularkan penyakit
kepada orang lain.

2. Agen
Agen merupakan suatu unsur, organisme hidup / infektif yg dapat menyebabkan
terjadinya suatu penyakit. Agen tsb meliputi agen biologis, kimia, nutrisi, mekanik,
dan fisika.
- Agen biologis : seperti metazoan, protozoa, jamur, bakteri, ricketsia &virus. 
- Agen kimia : pestisida, asbes, CO, zat allergen, obat-obatan, limbah industri, dll. 
- Agen nutrisi : karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air yg jika
kekurangan / kelebihan zat-zat tersebut, maka dpt menimbulkan penyakit. 
- Agen mekanik : kecelakaan, trauma organ yg menyebabkan timbulnya sakit,
dislokasi (patah tulang), dll.
Seperti halnya dengan host, agen juga memiliki karakteristik, yaitu: • Infekstivitas
atau Kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari
penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan
pejamu
• Patogenesitas atau Kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik
khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada penjamu yang diserang.
• Virulensi atau Kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis
yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman
menunjukkan beratnya (severity) penyakit.
• Toksisitas atau Kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang
toksis dari substansi kimia yang dibuatnya.
• Invasitas atau Kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar
setelah memasuki jaringan.
• Antigenisitas atau Kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi immunologis
dalam penjamu.

3. Environment
Merupakan bagian dari trias epidemiologi. Faktor ini memiliki peranan yang sama
pentingnya dengan dua faktor yang lain. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik,
biologi, sosial-ekonomi, topografi dan georafis.
• Lingkungan fisik : kondisi udara, musim, cuaca, kandungan air & mineral, bencana
alam, dll.
• Lingkungan biologi : hewan, tumbuhan, mikroorganisme saprofit, dsb. • Lingkungan
sosial-ekonomi : kepadatan penduduk, kehidupan sosial, norma & budaya,
kemiskinan, ketersediaan & keterjangkauan fasilitas kesehatan, dll.

Karakteristik Environment
- Topografi atau Situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun
buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(danau, sungai, hutan, sawah).
- Geografis atau Keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur
geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan
penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)

 Slide 7
Karakteristik variabel epidemiologi
1. Faktor waktu
Faktor waktu perlu mendapat perhatian oleh karena banyak peristiwa kesehatan/
penyakit yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu,
2. Faktor tempat
Faktor tempat juga perlu mendapat perhatian karena sangat dipengaruhi
3. Faktor orang
Faktor orang juga sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit/peristiwa kesehatan
pada kelompok penduduk tertentu

 Slide 8
1. Faktor waktu
Keberadaan faktor penyebab penyakit pada waktu tertentu, dengan kata lain faktor
penyebab tidak sepanjang waktu ada :
• Perubahan lingkungan, Lingkungan dari waktu ke waktu selalu mengalami
perubahan, hal ini akan berakibat terjadinya perbedaan masalah kesehatan/penyakit
dari waktu ke waktu pula.
• Perubahan komposisi penduduk ,Komposisi penduduk dari waktu ke waktu juga
berubah, sehingga masalah kesehatan juga berubah sesuai dengan perubahan
komposisi penduduk.
• Perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan IPTEK bidang
kesehatan/kedokteran yaitu Perubahan kriteria diagnosis juga akan mempengaruhi
perubahan catatan/rekaman kejadian peristiwa kesehatan
• Terjadinya perubahan pola penyakit akibat upaya pencegahan dan penanggulangan,
Kemajuan upaya pencegahan dan penanggulangan peristiwa Kesehatan akan
menurunkan atau bahkan menghilangkan kejadian peristiwa kesehatan/penyakit
tertentu.

 Slide 9
Fluktuasi insiden penyakit yang diketahui terdiri dari:
1. Variasi Jangka Pendek
a. Sporadis
Kejadian ini relatif berlangsung singkat, umumnya berlangsung di beberpa tempat,
dan pada waktu pengamatan masing-masing kejadian tidak saling berhubungan,
misalnya dalam proses penyebarannya. Contoh: penyebaran penyakit DBD
b. Endemis
Penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat atau prevalensi suatu
penyakit yang biasanya terdapat di suau tempat.
c. Pandemis
Penyakit yang berjangkit/menjalar ke beberapa negara atau seluruh benua. Misalnya:
Flu (1914), Kholera (1940), AIDS (1980), SARS (2003).
d. Epidemis
Kenaikan kejadian suatu penyakit yang berlangsung secara cepat dan dalam jumlah
yang secara bermakna melebihi insidens yang diperkirakan.

2. Variasi Berkala
a. Kecendrungan sekuler
Kecendrungan sekuler ialah terjadinya perubahan penyakit dalam waktu yang lama.
Lamanya waktu dapat bertahun-tahun sampai beberapa dasawarsa. Kecendrungan
sekuler dapat terjadi pada penyakit menular maupun penyakit infeksi nonmenular.
Misalnya, terjadinya pergeseran pola penyakit menular ke penyakit yang tidak
menular yang terjadi di negara maju pada beberapa dasawarsa terakhir.
b. Variasi siklik
Variasi siklik ialah terulangnya kejadian penyakit setelah beberapa tahun, tergantung
dari jenis penyakitnya, misalnya epidemi campak biasanya berulang setelah 2-3 tahun
kemudian. Variasi siklik biasanya terjadi pada penyakit menular karena penyakit
noninfeksi tidak mempunyai variasi siklik.
c. Variasi musim
Variasi musim ialah terulangnya perubahan frekuensi insidensi dan prevalensi
penyakit yang terjadi dalam 1 tahun. Dalam mempelajari morbiditas dan mortalitas,
variasi musim merupakan salah satu hal yang sangat penting karena siklus penyakit
terjadi sesuai dengan perubahan musim dan berulang setiap tahun.

 Slide 10
Faktor tempat
Faktor tempat perlu mendapat perhatian karena sangat dipengaruhi oleh : 
- Iklim 
Kejadian penyakit/peristiwa kesehatan berbeda frekuensinya pada setiap musim, suhu
udara, curah hujan, dll. Contoh : Angka penyakit Malaria akan tinggi bila hujan
diselingi panas. 
- Sifat tanah/geologi 
Sifat atau keadaan tanah/geologi juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kejadian
penyakit/peristiwa kesehatan tertentu. Contoh : Penyakit GAKY (Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium) banyak terjadi di daerah yang tanahnya sedikit mengandung
Yodium.
- Flora dan fauna 
Keberadaan atau ketidak-beradaan suatu jenis fauna atau flora tertentu juga
mempengaruhi terjadi atu tidak terjadinya suatu penyakit/peristiwa kesehatan. Contoh
: Di daerah yang banyak nyamuk Anopheles akan banyak kasus malaria
- Penyebaran dan kepadatan penduduk 
Faktor ini juga sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit khususnya pada
penyakit menular. Contoh: Di daerah yang penduduknya padat biasanya kasus Diare
dan TBC akan tinggi.
- Sistem pelayanan kesehatan
Di daerah yang system pelayanan kesehatannya bagus, maka kasus-kasus
penyakit/peristiwa kesehatan lain biasanya rendah, karena penanganan kasusnya
cepat. 
- Adat istiadat 
Sering kali adat istiadat mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Misalnya Di daerah
yang memiliki pesta adat yang menghidangkan makanan berupa daging setengah
matang, sering kali ditemukan penyakit Cacing Pita.

 Slide 11
Faktor orang
Faktor orang sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit/peristiwa kesehatan pada
kelompok penduduk tertentu. Faktor-faktor ini adalah : • Faktor Genetik yang bersifat
tetap (jenis kelamin, ras, dll) 
Penyakit tertentu hanya diderita atau cenderung diderita oleh jenis kelamin tertentu.
Contoh : kanker payudara lebih banyak diderita oleh wanita.
• Faktor Biologik (umur, status gizi, kehamilan, dll) 
Penyakit tertentu hanya atau banyak diderita oleh kelompok umur tertentu, status gizi
yang buruk, pada wanita hamil, dll. Contoh : Penyakit infeksi banyak terjadi pada
kelompok penduduk dengan gizi buruk.
• Faktor Perilaku 
Faktor perilaku yg berpengaruh terhadap penyakit antara lain : kebiasaan makan,
mobilitas, kebiasaan tidur, dll. Contoh : di daerah Malaria kebiasaan tidur di luar
rumah akan meningkatkan angka kejadian Penyakit Malaria.
• Faktor Sosial-Ekonomi-Budaya 
Faktor sosial ekonomi seperti pekerjaan, mata pencaharian, status perkawinan,
pendidikan, adat istiadat, dll berpengaruh terhadap kejadian suatu penyakit atau
peristiwa kesehatan. Contoh : Penyakit katarak lebih banyak ditemukan pada nelayan
dan petani, dibandingkan pada pegawai yang bekerja di kantor

 Slide 12
Contoh kasus :
Seorang perawat sedang mengadakan penyelidikan tentang kasus chikungunya yang
sedang terjadi di daerah binaannya, dan dari hasil survey terdapat lima (5) orang yang
memiliki gejala sama seperti chikungunya. Berikut adalah data yang diperoleh :

 Slide 13 (tinggal baca ppt)


 Slide 14 (tinggal baca ppt)
 Slide 15 (tinggal baca ppt)
 Slide 16 (tinggal baca ppt)
 Slide 17 (tinggal baca ppt)
 Slide 18 (tinggal baca ppt)

 Slide 19
Kesimpulan : VARIABEL EPIDEMIOLOGI adalah ilmu yg mempelajari pola
kesehatan, penyakit & fakor yang terkait terkait dgn objek penelitian / apa yg menjadi
fokus di dlm suatu penelitian dgn membandingkan kelompokkelompok menurut
waktu, tempat & orang. Karakteristik variabel penyakit terdiri dari ost, agent dan
environment sedangkan karakteristik variabel epidemioloi sendiri terdiri dari faktor
waktu, faktor tempat dan faktor orang. Selain itu, ukuran epidemiologi yaitu terdiri
dari ukuran ukuran frekuensi penyakit, aukuran ukuran asosiasi, serta ukuran ukuran
dampak. Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi, maka
digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan yaitu proporsi, ratio, dan rate.

 Slide 20 (referensi)

Anda mungkin juga menyukai