Anda di halaman 1dari 33

Anatomi dan Fisiologi

Sistem
Sirkulasi
Darah
Anggota Kelompok 2
01 02
Mutiara Pasha
Ilhan Octaviansyah
Rahmadina
03
Putri Savira
04 05
Salsabilah Rahmadina Syahrul Sani
Pengertian Sistem Peredaran Darah
Manusia
Sistem peredaran darah atau biasa disebut sistem
kardiovaskular yaitu suatu sistem organ yang memiliki
fungsi memindahkan zat ke sel dan dari sel. Sistem ini
membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis). Sistem peredaran darah juga merupakan
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah
(sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem inilah yang
menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Komponen Sistem Peredaran
Darah
1. Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot yang bertugas
memompa darah ke seluruh pembuluh darah dalam tubuh.
Jantung memiliki tiga lapisan yaitu endokardium (lapisan
dalam), epikardium (lapisan tengah), dan miokardium (lapisan
luar). Jantung dilindungi oleh lapisan pelindung di sekitarnya
yang disebut dengan pericardium.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan pipa elastis yang juga
merupakan bagian dari sistem sirkulasi darah.
Pembuluh memiliki fungsi untuk membawa darah
dari jantung dan ke bagian tubuh lain ataupun
sebaliknya. Terdapat tiga pembuluh darah utama
yang ada di jantung, yaitu:
1) Arteri
2) Vena
3) Kapiler
3. Darah
Tubuh manusia rata-ratanya mengandung sekitar 4-5 liter
darah. Darah memiliki fungsi untuk mengangkut nutrisi,
oksigen, hormon, dan berbagai zat lainnya dari dan ke
seluruh tubuh. Tanpa darah, bisa dipastikan oksigen dan sari
makanan sulit disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.
Darah terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
• Plasma darah
• Sel darah merah (eritrosit)
• Sel darah putih (leukosit)
• Keping darah (trombosit)
Fungsi Sistem Peredaran Darah
fungsi dari suatu sistem peredaran darah manusia ini, diantaranya ialah:

01. 02. 03.


Mengedarkan oksigen dan Menghilangkan produk-produk
Memberikan nutrisi pada sel
menghilangkan karbon limbah metabolisme dan
tubuh
dioksida mengirimnya pada organ
pembuangan untuk dibuang

04. 05. 06.


Pembekuan darah untuk Mengangkut hormon ke sel
07.
Melindungi tubuh dari Membantu mengatur suhu
penyakit dan infeksi menghentikan pendarahan dan organ target tubuh
—Karakteristik Darah

A. Warna
Darah arteri berwarna merah muda karena
banyak oksigen yang berikatan dengan
hemoglobin dalam sel darah merah. Darah Vena
berwarna merah tua / gelap karena kurang
oksigen dibandingkan dengan darah Arteri.

B. Viskositas
Viskositas darah atau kekentalan darah ¾ lebih
tinggi dari pada viskositas air yaitu sekitar 1.048
sampai 1.066.

C. pH
pH darah bersifat alkaline dengan pHδ 7.35
sampai 7.45. d. Volume pada orang dewasa
volume darah sekitar 70 sampai 75 ml/kg BB
atau sekitar 4 sampai 5 liter darah
Komponen Darah
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian besar. Darah
terdiri dari atas dua komponen utama yaitu plasma darah sebesar 55% dan komponen
padatan (korpuskuli) sebesar 45%. Plasma darah terdiri atas 91% air, 8% protein terlarut, 1
% asam organik dan 1 % garam (Guyton Arthur L, 2002). Plasma mengandung bermacam-
macam zat yang dikategorikan dalam beberapa golongan, yaitu:

a. Golongan Karbohidrat
b. Golongan Protein
c. Golongan Lemak/Lipid
d. Golongan Enzym
e. Golongan Hormon
f. Golongan Mineral
g. Golongan Vitamin
h. Golongan ampas Metabolik
i. Golongan zat warna
Sel Darah
Merah
Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling
banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Warna sel
darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur
pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah
dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan
bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel
darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan.
Karakteristik Sel Darah Merah
a. Sel darah merah, atau eritrosit, mendapatkan warna mereka dari protein
hemoglobin mengandung besi
b. Pada kebanyakan mamalia, eritrosit tidak memiliki organel (misalnya
nukleus, mitokondria)
c. Invertebrata menggunakan pigmen yang berbeda, seperti hemosianin
(sebuah protein yang mengandung tembaga biru-hijau), klorokruorin
(suatu pigmen yang mengandung besi berwarna hijau), dan hemeritrin
(seuatu yang merah, protein yang mengandung besi)
d. Sel darah merah memiliki berbagai glikoprotein permukaan dan
glikolipid
e. Rentang hidup rata-rata sel darah merah adalah 120 hari
Jumlah normal sel darah merah (eritrosit)
a. Jumlah eritrosit pada pria: 5.20000 ± 300.00 mm². (ada juga yang
memberikan standar normal jumlah eritrosit pria: 4.5 – 6.0 juta
/mm³)

b. Jumlah eritrosit pada wanita: 4.7000.000 ± 300.00 mm². (ada juga


yang memberikan standar normal jumlah eritrosit wanita: 4.0 – 5.5
juta /mm³)

 Secara fisiologis setiap 1 gram hemoglobin akan mampu mengikat


1.34 mm oksigen. Pada pria maximal dalam 100 mm darah akan
dapat membawa sekitar 20 mm oksigen, sedangkan pada wanita
akan mampu membawa 19 mm oksigen.
Fungsi Sel Darah Merah

01. 02.
Untuk mentransport hemoglobin, Mengangkut O2 ke jaringan dan
yang selanjutnya membawa oksigen mengembalikan karbondioksida dari
dari paru-paru ke jaringan jaringan ke paru-paru
Pengaturan produksi
sel darah merah
(eritrosit)
Di dalam perangsangan produksi eritrosit sangat bergantung dengan
eritropoietin, yaitu suatu glikoprotein yang di prosuksi sebagian
besar 90 % di dalam sel epitel tubulus ginjal dan 10 %-nya di dalam
hati. Eritropoietin meningkat ketika proses pengoksigenasi (jumlah
oksigen) didalam tubuh menurun. Hal ini terjadi karena proses
kompensasi atas kekurangan oksigen dalam jaringan organ tubuh.
Kelainan Sel Daarah Merah

Variasi kelainan Variasi kelainan


Variasi kelainan
menurut ukuran menurut warna
morfologi eritrosit
eritrosit eritrosit
Kelainan morfologi eritrosit Kelainan menurut ukuran Kelainan menurut warna
terbagi menjadi beberapa eritrosit yaitu: makrositosis dan eritrosit yaitu: normokrom,
macam yaitu poikilositosis, anisositosis hipokrom, polikrom,
sferosit, target cell, ovalosit, hiperkrom, polichromasi.
tear drop cell
Sel Darah Putih
Leukosit atau sel darah putih, adalah salah satu
komponen darah yang berfungsi untuk sistem
kekebalan tubuh alias sistem imun. Leukosit normal
orang dewasa berkisar antara
4.500-11.000/mikroliter (mcL) darah. Jika hasilnya
abnormal, Anda mungkin mengalami kondisi yang
disebut dengan leukositosis (sel darah putih terlalu
tinggi) atau leukopeni (sel darah putih terlalu
rendah).
Karakteristik Sel Darah Putih
Leukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukosit yang berarti putih dan kytos
yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh
yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Leukosit adalah
sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih, bergerak bebas secara
ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan
retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk
agranulosit.

Lekosit di dalam tubuh tidak berasosiasi dengan jaringan tertentu, lekosit bekerja
secara independent. Lekosit dapat bergerak dengan bebas, berinteraksi, dan
menangkap partikel, serpihan, atau mikroorganisme asing.Bentuk dan sifat lekosit
berbeda dengan eritrosit.Lekosit memiliki macam-macam inti sehingga bisa
dibedakan berdasarkan inti sel.
Klasifikasi Sel Darah Putih (leukosit)
A. Neutrofil B. Eosinofil C. Basofil
Neutrofil adalah sel pertama Eosinofil adalah salah satu jenis Basofil adalah jenis sel darah
dari sistem kekebalan tubuh leukosit yang berfungsi putih yang jumlahnya hanya
yang merespons dengan cara melawan bakteri dan infeksi sekitar 1 persen
menyerang bakteri atau virus parasit (seperti cacing).

D. Limsofit E. Monosit
Monosit berasal dari sumsum
Limfosit adalah leukosit yang
tulang belakang yang melakukan
penting untuk menjaga sistem
perpindahan di dalam darah dan
kekebalan tubuh.
limpa
Jumlah Normal Sel darah Putih (leukosit)
 jumlah normal sel darah putih per mikroliter darah (sel/µL darah) berdasarkan
kelompok usia:
• Bayi yang baru lahir: 9.400 – 34.000
• Balita (3-5 tahun): 4.000 – 12.000
• Remaja (12-15 tahun): 3.500 – 9.000
• Dewasa (15 tahun ke atas): 3.500 – 10.500

 Jumlah leukosit normal tersebut merupakan jumlah gabungan dari berbagai jenis
leukosit, yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit.
Fungsi Sel Darah Putih (leukosit)
Fungsi dari sel dari putih adalah melawan infeksi virus, jamur, bakteri
yang dapat menimbulkan risiko tubuh terserang beragam penyakit. Sel
darah putih juga akan memproduksi sifat antibodi yang mampu
memerangi beberapa zat asing dalam tubuh. Perlu kamu pahami, sel
darah putih ini diproduksi oleh bagian sumsum tulang dengan jenis
yang berbeda, mulai dari neutrofil, monoctyes, basofil, eosinofil, dan
limsofit. Masa bertahan hidup dari sel darah putih ini cukup lama. Ia
mampu bertahan dalam hitungan hari, bulan hingga tahun tergantung
pada jenisnya masing-masing
Kelainan Sel Darah Putih
Leukopenia
01 Lekopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah
lebih rendah daripada normal, dimana jumlah leukosit lebih
rendah dari 5000/mm³.

Agranulositosis
02 Agranulositosis adalah sumsum tulang berhenti membentuk
neutrofil, mengakibatkan tubuh tidak dilindungi terhadap bakteri
dariagen lain yang akan menyerang jaringan.

Leukositosis
03 Leukositosis adalah keadaan dengan jumlah sel
darah putih dalam darah meningkat, melebihi nilai
normal
Trombosit
Trombosit merupakan komponen yang sangat penting
peranannya dalam hemostasis dan pembekuan darah,
trombosit berasal dari sel induk luripotensial yang
membentuk megakariosit. Megakariosit ini kemudian
mengalami endomitosis (pembelahan inti dalam sel),
sehingga sitoplasma sel akhirnya memisahkan diri
menjadi trombosit-trombosit
Pembekuan Darah
a. Mekanisme ke-3 pada hemostasis adalah pembentukan
bekuan darah
b. Bekuan mulai timbul 15-20 detik pada trauma yang berat
dan 1-2 menit pada trauma yang ringan
c. Dalam waktu 3-6 menit setelah robeknya pembuluh
darah, seluruh ujung pembuluh yang terpotong akan diisi
dengan bekuan
d. Dalam 30 menit – 1 jam bekuan mengalami retraksi
menutup pembuluh darah
e. Trombosit juga berperan dalam retraksi bekuan
Faktor Pembekuan Darah
2 jalan utama pembentukan aktivator prothrombin
2. Lintasan instrinsik
1. Lintasan ekstrinsik
Lintasan instrintik yang dimulai dari darah itu sendiri.
• Mekanisme ekstrinsik
Lintasan ekstrinsik yang dimulai a. Pelepasan faktor jaringan dan fosfolipid jaringan
dengan trauma terhadap dinding b. Pengaktifan faktor X
vaskular atau jaringan di luar c. Faktor X teraktifasi
pembuluh darah • Mekanisme Instrinsik
a. Pengaktifan faktor XII dan pengeluran fosfolipid
trombosit
b. Faktor XII teraktifasi secara enzimatik
c. Faktor XI kemudian mengaktifkan faktor IX
d. Faktor IX yang teraktifasi bekerjasama dengan faktor
VIII
e. Faktor X teraktivasi berikatan dengan faktor V
Mekanisme pembekuan darah
f. Pembentukan aktivator protrombin
g. Aktivator protrombin mengaktifkan perubahan
protrombin menjadi trombin 3
SIRKULASI PULMONAL
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang
terdeoksigenasi yang berasal dari seluruh tubuh,
yang dialirkan melalui vena cava superior dan vena
cava inferior kemudian ke atrium kanan dan
selanjutnya ke ventrikel kanan, meninggalkan jantung
kanan melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru
(kanan dan kiri). Di dalam paru, darah mengalir ke
kapiler paru dimana terjadi pertukaran zat dan cairan,
sehingga menghasilkan darah yang teroksigenasi.
Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang
teroksigenasi ini kemudian dialirkan melalui vena
pulmonalis (kanan dan kiri), menuju ke atrium kiri dan
selanjutnya memasuki ventrikel kiri melalui katup
mitral (bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri
kemudian masuk ke aorta untuk dialirkan ke seluruh
tubuh (dan dimulai lagi sirkulasi sistemik)
ARTERIOL
ARTERI Arteriol merupakan cabang kecil terakhir dari sistem arteri,
Fungsi dari arteri adalah yang mempunyai diameter kurang dari 200 m. Arteriol
mengalirkankan darah mempunyai dinding otot yang kuat, dimana memiliki
dengan tekanan tinggi ke kemampuan dilatasi atau kontraksi dan mengontrol aliran
jaringan. Oleh sebab itu, darah ke kapiler. Aliran darah ke masing-masing jaringan
arteri mempunyai dinding dikontrol oleh tahanan pada arteriol. Metarteriol adalah
pembuluh darah yang kuat bagian akhir arteriol yang bercabang, membentuk 10
dan aliran yang kuat. sampai 100 kapiler yang berhubungan dengan venul
Venula &
Vena
Mengumpulkan darah dari kapiler untuk dihantarkan ke vena, dimana berperan sebagai
penghantar darah ke atrium kanan. Karena tekanan sistem vena rendah, dinding venul
tipis. Dinding vena adalah otot, dimana memungkinkan pembuluh darah untuk
berkontraksi atau melebar dan menyimpan darah, tergantung kepada kebutuhan
fisiologis. Mekanisme vena penting untuk membawa darah ke jantung
GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu


kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan
pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO
dan Rhesus (faktor Rh). Secara umum, golongan darah O adalah
yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara
seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena
golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia
Sistem Rh
Dalam sistem Rhesus tidak ada anti Rh yang timbul secara alami. Bila dalam tubuh
seseorang ada zat anti, anti Rh, pasti hal itu karena immunisasi. Proses immunisasi
memerlukan waktu, mungkin beberapa minggu setelah penyuntikan antigen, sebelum
zat antinya terbentuk dalam darah. Dalam sistem Rhesus telah ditemukan beberapa
macam antigen dan antigen yang utama, yaitu antigen D. Antigen ini merupakan
antigen yang kuat yang dapat menyebabkan komplikasi, berupa reaksi transfusi
hemolitik, yaitu reaksi hancurnya sel-sel darah merah. Pada bayi menyebabkan
penyakit Hemolytic disease of the newborn, yaitu bayi lahir kuning atau bahkan
bengkak di seluruh tubuh atau mungkin lahir meninggal.
Transfusi Darah
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau
produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran
orang lainnya. Usaha transfusi darah adalah segala tindakan
yang dilakukan dengan tujuan untuk memungkinkan
penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan
kesehatan yang mencakup masalah-masalah pengadaan,
pengolahan, dan penyampaian darah kepada orang sakit.
Darah yang digunakan adalah darah manusia atau bagian-
bagiannya yang diambil dan diolah secara khusus untuk
tujuan pengobatan dan pemulihan kesehatan. Penyumbang
darah adalah semua orang yang memberikan darah untuk
maksud dan tujuan transfusi darah .
Tujuan Transfusi
Darah

01 02 03
Untuk meningkatkan volume Untuk meningkatkan jumlah Untuk memberikan komponen
sirkulasi darah sel darah merah seluler yang terpilih sebagai
terapi pengganti
KESIMPULA
N

Anda mungkin juga menyukai