Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO IPS

Kalimantan Selatan

Nama : Muthia Zahra Nur Azizah

Kelas/Absen : VII.1 / 22

SMPN 216 JL. Salemba Raya No.18 Jakarta Pusat

Tahun ajaran 2015 – 2016

No. Hasil Portofolio Nilai Total KET


(1 – 4) T / BT
1. Tentang Rumah adat
2. Tentang Pakaian adat

3. Tentang Senjata tradisional

4. Tentang Agama

5. Tentang Seni sastra

6. Tentang Seni tari

7. Tentang Seni pertunjukan

8. Tentang Lagu-lagu daerah

9. Tentang Alat-alat musik

10. Tentang Kuliner

Total Nilai

A. Suku

Banjar Hulu & Banjar Kuala


Banjar Hulu/pahuluan pada asasnya adalah penduduk daerah
lemabah-lembah sungai (cabang sungai Negara) yang berhulu
kepegunungan Meratus

Banjar Kuala mendiami sekitar banjarmasin dan Martapura.

B. Bahasa

Bahasa Banjar

Bahasa Banjar adalah sebuah bahasa Austronesia dari rumpun


bahasa Melayik yang dipetuturkan oleh suku Banjar di
Kalimantan Selatan, Indonesia, sebagai bahasa ibu. Bahasa
Banjar termasuk kelompok bahasa Mekayu Lokal Borneo Timur

C. Budaya
1. Rumah Adat

Rumah Bubungan Tinggi

Rumah Bubungan Tinggi adalah salah satu jenis rumah


Baanjung yaitu rumah tradisional suku Banjar (disebut rumah
Banjar) di Kalimantan Selatan dan bisa dibilang merupakan
ikonnya rumah Banjar karena jenis rumah inilah yang paling
terkenal karena menjadi maskot rumah adat khas Kalimantan
Selatan

2. Pakaian Adat
Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut

Pakaian adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut adalah


suatu jenis busana pengantin klasik yang berkembang sejak
zaman kerajaan Hindu yang ada di Kalimantan Selatan.
Pengantin wanita hanya memakai kemben yang disebut udat

3. Senjata Tradisional

-Keris Banjar

Keris adalah salah satu senjata tradisonal di Kalimantan


Selatan. Ukurannya paling panjang lebih kurang 30 cm dan
matanya terlogam lainnya. Senjata terbuat dari besi dicampur
logam lainnya.

-Parang Lais
Biasanya terbuat dari kayu atau akar bambu, besi atau baja,
kuningan dan gala-gala (sejenis dammar). Kegunaan parang
bermacam-macam. Selain berfungsi sebagai senjata, parang
juga digunakan sebagai alat rumah tangga, alat pertanian, alat
perburuan dan sebagainya.

4. Agama

Islam (96,67%)

Kristen (1,32%)

Katolik (0,44%)

Hindu (0,44%)

Buddha (0,32%)

Lainnya (0,80%)

Berdasarkan data diatas, Agama mayoritas di


Kalimantan Selatan adalah agama Islam.

5. Seni Sastra.
Lamut Madihin

Tajuddin Noor Ganie (2006) mendefinisikan Madihin


dengan rumusan sebagai berikut : puisi rakyat anonim
bertipe hiburan yang dilisankan atau dituliskan dalam
bahasa Banjar dengan bentuk fisik dan bentuk mental
tertentu sesuai dengan konvensi yang berlaku secara
khusus dalam khasanah folklor Banjar di Kalsel.

Masih menurut Ganie (2006), Madihin merupakan


pengembangan lebih lanjut dari pantun berkait. Setiap
barisnya dibentuk dengan jumlah kata minimal 4 buah.
Jumlah baris dalam satu baitnya minimal 4 baris. Pola
formulaik persajakannya merujuk kepada pola sajak
akhir vertikal a/a/a/a, a/a/b/b atau a/b/a/b. Semua
baris dalam setiap baitnya berstatus isi (tidak ada yang
berstatus sampiran sebagaimana halnya dalam pantun
Banjar) dan semua baitnya saling berkaitan secara
tematis.

Madihin merupakan genre/jenis puisi rakyat anonim


berbahasa Banjar yang bertipe hiburan. Madihin
dituturkan di depan publik dengan cara dihapalkan
(tidak boleh membaca teks) oleh 1 orang, 2 orang, atau
4 orang seniman Madihin (bahasa Banjar Pamadihinan).
Anggraini Antemas (dalam Majalah Warnasari Jakarta,
1981) memperkirakan tradisi penuturan Madihin
(bahasa Banjar : Bamadihinan) sudah ada sejak
masuknya agama Islam ke wilayah Kerajaan Banjar pada
tahun 1526.

6. Seni Tari
Baksa Panah

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan


memanah yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

7. Seni pertunjukan

Mamanda

Mamanda adalah seni pertunjukan rakyat yang berasal


dari daerah Kalimantan Selatan. Mamanda yang
sekarang di sebut teater Mamanda berasal dari kesenian
rakyat yang jaman dahulu sering dimainkan dari
kampung - kekampung di daerah Kalimantan Selatan ini.
Mamanda beranda berasal dari kata "Maman" dan
"nda" (paman dan aku). Dibanding dengan seni
pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan
Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain
dengan penonton.

8. Lagu-lagu Daerah
Ampar-ampar Pisang

Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari Kalimantan


Selatan yang diciptakan oleh Hamiedan AC.

Sejarah Tentang lagu ampar ampar pisang ini pada


awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat
Kalimantan Selatan membuat sebuah kue/makanan
yang terbuat dari pisang. Makanan ini bernama rimpi.
Cara membuat makanan ini adalah dengan cara pisang
di diampar (disusun) kemudian dibiarkan hingga hampir
matang mendekati busuk. setelah itu pisang dijemur
diampar(disusun) di bawah sinar matahari sampai kira
kira pisang mengeras dan mengeluarkan bau manis yang
sangat khas.

9. Alat-alat Musik

Kalampat

Kalampat adalah alat musik tradisioanl sejenis gendang


berkepala tunggal. Badan gendang batang batung atau
bambu tebal berdiamter besar. Kalampat dimainkan
dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari rotan.
Kalampat dimainkan bersama dengan agung (gong)
sebagai pengiring dalam upacara Bawanang (panen
padi), Babalian (bahiaga atau upacara pengobatan yang
bersifat magis) dan upacara lainnya pada masyarakat
Suku Dayak di daerah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah

10. Kuliner

Gangan Humbut

Gangan Humbut merupakan sayur tradisional khas


Banjarmasin yang terbuat dari tunas pohon kelapa.
Humbut sendiri merupakan istilah lokal untuk menyebut
pucuk dari batang pohon kelapa. Di Banjar, Humbut
sudah menjadi masakan sehari – hari dan dijual di pasar
– pasar tradisional karena bahannya mudah di dapat.
Tidak heran menu ini digemari masyarakat Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai