1. Anjas Sukmaningsih
2. Hesti Hanafi Agustin
3. Mariance Rosalia Inna Rode
4. Vina Rafmawatik
No. Register : 03 40 58
Tanggal MRS : 15 juni 2014, jam 22.20 Wita
Tanggal Partus : 16 juni 2014, jam 06.45 Wita
Tanggal Pengkajian : 15 juni 2014, jam 22.25 Wita
KALA I
B. Data Objektif
Keluhan utama : ada pengeluaran air dari jalan lahir sejak tanggal 15 juni 2014,
Jam 21.00 wita.
C. Tinjauan Kartu ANC
1. Ini kehamilan yang pertama kali
2. HPHT pada tanggal 16 september 2013 (HTP tanggal 23 juni 2014)
3. Kehamilannya telah berusia 9 bulan
4. Pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali di RSIA SITTI KHADIJAH 1
MAKASSAR.
5. Ibu telah mendapat imunisasi TT sebanyak 3 kali
- TT 1 tanggal 27 september 2013
- TT 2 tanggal 28 oktober 2013
- TT 3 tanggal 28 april 2014
6. Tidak pernah nyeri perut hebat selama hamil.
D. Riwayat persalinan
1. Ibu masuk kamar bersalin tanggal 15 juni 2014,jam 22.20 wita
2. Ada tekanan pada perut bagian bawah dan ibu sering BAK.
3. Pergerakan janin kuat pada satu sisi terutama sebelah kanan
4. Sifat nyeri hilang timbul dan mengganggu aktifitas
5. Ada pengeluaran air dari jalan lahir pada jam 21.00 wita,tanggal 15 juni 2014
6. Ada pengeluaran lender dan darah
7. Selalu menanyakan keadaan janinnya kepada dokter dan bidan.
E. Riwayat Kesehatan
1. Tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, DM, dan PMS
2. Tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dan jamu kecuali resep dari dokter
3. Tidak ada riwayat opname dan operasi
4. Tidak ada riwayat alergi pada makanan
F. Riwayat reproduksi
1. Menarche : 14 tahun
2. Siklus : 28-30 hari
3. Lamanya : 7 hari
4. Dismenorhea : tidak ada
5. Tidak pernah keputihan dan gatal-gatal
6. Tidak pernah dioperasi karena tumor
G. Riwayat Psikologi, Ekonomi dan Spiritual
1. Kehamilan telah direncanakan antara ibu dan suaminya
2. Ibu dan keluarga merasa khawatir dengan keadaannya
3. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
4. Ibu dan keluarga selalu berdoa demi kelancaran persalinan
5. Biaya administrasi telah dipersiapkan oleh suami.
H. Kebutuhan dasar
1. Kebutuhan dasar
a. Pola makan : 3 kali sehari,porsi makan tidak habis
b. Pola minum : ± 7 gelas/hari
2. Istirahat
siang ± 1 jam/hari, malam ± 7 jam/hari
3. Pola eliminasi
a. BAK : ± 5 kali /hari
b. BAB : belum pernah
4. Personal
hygiene Ibu
belum mandi
I. Pemeriksaan Fisik
1. Ku ibu baik, kesadaran komposmentis
2. Tanda- tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmhg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan :20 x/menit
Suhu :36,8ºC
3. Inspeksi,palpasi,perkusi,dan auskultasi
a. Wajah : ibu meringis saat ada his,tidak ada odem dan
chloasma,ibu tampak cemas.
b. Mata : konjungtiva merah muda,sclera tidak ikterus.
DO : DJJ terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 140 x/I, tanda-tanda
vital : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/I, S : 36,80 C, P : 20 x/i
Analisa dan Interpretasi Data
Pergerakan janin yang kuat, DJJ dalam batas normal dan TTV dalam batas
normal menandakan bahwa keadaan janin dan ibu dalam keadaan baik.
(synopsis obstetric. Hal : 59 )
Inpartu kala I fase laten KPD dengan kecemas
DS : ada pengeluaran air dari jalan lahir sejak tanggal 15 juni 2014, jam
21.00 wita dan selalu menanyakan keadaannya.
DO : hasil pemeriksaan tanggal 15 juni 2014 jam 22.30 wita dengan
pembukaan serviks 3 cm, ketuban (-) merembes, ekspresi wajah ibu
tampak cemas.
Analisa dan Interpretasi Data
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah akibat
kurangnya vaskularisasi dan jaringan ikat sehingga mudah pecah, dikatakan
ketuban pecah dini apabila sebelum pembukaan 3 cm pada primigravida dan
pembukaan 5 cm pada multigravida. ( synopsis obstetric, hal : 62 )
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi infeksi jalan lahir dan gawat janin
1. Infeksi jalan lahir
DS : ada pengeluaran air dari jalan lahir tanggal 15 juni 2014 jam 21.00
wita DO : pemeriksaan dalam tanggal 15 jun 2014 jam 22.30 wita dengan
ketuban
negative merembes.
Analisa dan Interpretasi Data
Pecahnya ketuban secara dini mengakibatkan pengeluaran air ketuban
dimana hal tersebut merupakan media perkembangbiakan mikroorganisme
atau gen yang masuk secara asenden melalui serviks yang terbuka. Secara
umum insiden infeksi sekunder pada ketuban pecah dini meningkat
sebanding dengan lamanya periode laten. ( ilmu kebidanan, sarwono
prawirohardjo hal : 679 )
2. Gawat janin
DS : adanya pengeluaran air dari jalan lahir tanggal 15 juni 2014 jam 21.00
wita DO : hasil VT tanggal 15 jun 2014 jam 21.00 wita, pembukaan 3 cm,
ketuban
negative merembes, DJJ terdengar jelas 140 x/i.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 15 juni 2014
1. Meganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih ; ibu sudah berkemih di
kamar mandi
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri ; ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan dan sudah dapat beradaptasi dengan nyeri yang timbul.
3. Mengobservasi TTV tiap 4 jam ;
22.30 2 x 10 30 -35”
23.00 2 x 10 30 -35”
23.30 2 x 10 30 -35”
00.00 2 x 10 30 -35”
00.30 3 x 10 30 -35”
01.00 3 x 10 30 -35”
01.30 3 x 10 30 -35”
02.00 3 x 10 30 -35”
02.30 3 x 10 30 -35”
03.00 3 x 10 30 -35”
03.30 3 x 10 30 -35”
04.00 3 x 10 35 – 40”
04.30 4 x 10 35 – 40”
05.00 4 x 10 35 – 40”
05.30 5 x 10 40 – 50”
06.00 5 x 10 40 – 50”
06.30 5 x 10 40 – 50”
Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, wajah tampak cemas, pada
22.30 2 x 10 30 -35”
23.00 2 x 10 30 -35”
23.30 2 x 10 30 -35”
00.00 2 x 10 30 -35”
00.30 3 x 10 30 -35”
01.00 3 x 10 30 -35”
01.30 3 x 10 30 -35”
02.00 3 x 10 30 -35”
02.30 3 x 10 30 -35”
03.00 3 x 10 30 -35”
03.30 3 x 10 30 -35”
04.00 3 x 10 35 – 40”
04.30 4 x 10 35 – 40”
05.00 4 x 10 35 – 40”
05.30 5 x 10 40 – 50”
06.00 5 x 10 40 – 50”
06.30 5 x 10 40 – 50”
- Portio lunak
- Pembukaan 7 cm
- Ketuban negative
- Penumbungan (-)
- Moulage (-)
- Portio melesap
- Pembukaan 10 cm
- Ketuban negative
- Penumbungan (-)
- Moulage (-)
Pembukaan 10 cm
Ketuban negative
Penumbungan (-)
Molase (-)
Kesan panggul normal
Pelepasan lender, darah dan air ketuban
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Impakti Kala II dengan KPD
DS : ada dorongan kuat untuk meneran, ada tekanan pada anus dan
ingin BAB.
DO : his 5x dalam 10 menit dengan durasi 40-50 detik, perineum
menonjol vulva dan anus membuka, pemeriksaan dalam tanggal 16
juni 2014
jam 06.30 wita dengan hasil portio tipis (melesap), pembukaan 10 cm
ketuban (-), penurunan kepala hodge IV, pelepasan lendir darah serta
air ketuban.
Kriteria :
2. Pastikan kelengkapan alat partus set termasuk patahkan ampul oksitosin dan
masukkan spoit ke dalam wadah partus set.
Rasional: memudahkan pertolongan persalinan
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan kanan untuk pemeriksaan dalam
Rasional: mencegah masuknya kuman agar tidak terjadi infeksi jalan
lahir
6. Ambil spoit dan isi dengan oksitosin kemudian letakkan ke wadah partus
set Rasional: mempersiapkan alat dalam keadaan siap paka
7. Bersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas
savlon Rasinal: mengurangi resiko terjadinya infeksi
8. Lakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan lengkap dan selaput ketuban
pecah
persalinan.
12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Rasional: agar ibu merasa nyaman dan melancarkan proses
persalinan
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat Rasional: mempercepat kelahiran bayi pada proses persalinan
14. Letakkan handuk bersih diatas perut ibu, saat kepala janin terlihat di vulva
dengan diameter 5-6 cm
Rasional: untuk mengeringkan tubuh bayi jika sudah lahir
15. Ambil doek steril, melipat 1/3 bagian dan meletakkan dibawah bokong
ibu Rasional: untuk menyokong perineum saat kepala bayi muncul
16. Buka tutup partus set
Rasional: menghindari terjadinya torsi pada leher akibat putaran paksi dalam
21. Pegang kepala bayi secara biparietal, gerakkan ke bawah hingga bahu depan
muncul dan gerakkan keatas untuk melahirkan bahu belakang.
Rasional: membantu kelahiran bayi untuk mencegah terjadinya robekan luas
22. Sangga kepala dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang lengan dan
bahu.
Rasional: dengan sanggah susur mencegah lengan agar tidak tersangkut yang
dapat mengakibatkan rupture.
24. Lakukan penilaian pada bayi, posisi kepala lebih rendah dari badan
Rasional: dengan memastikan janin tunggal atau ganda sehingga dapat ditentukan
tindakan selanjutnya.
27. Beritahu ibu akan disuntikkan oksitosin
Rasional: dengan diketahui oleh ibu maka tidak akan terjadi kesalahpahaman dan
memperbaiki kontraksi uterus.
28. Suntikkan oksitosin 10 IU IM pada 1/3 bagian paha kanan atas lateral, setelah
baik.
29. Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pangkal pusat, kemudian klem
kedua berjarak 2 cm.
Rasional: dengan menggunakan klem maka memudahkan untuk memotong tali
32. Lakukan IMD dan selimuti ibu serta bayi kemudian pasangkan topi di kepala
bayi Rasional: mempererat tali kasih saying antara ibu dan bayi serta mencegah
terjadinya hipotermi.
LANGKAH IV IMPLEMENTASI
1. Melihat tanda dan gejala kala II ; adanya dorongan yang kuat untuk mengedan,
adanya tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan anus membuka.
2. Memastikan kelengkapan alat partus set termasuk patahkan ampul oksitosin dan
masukkan spoit ke dalam wadah partus set ; alat sudah lengkap ( handscoon,
gunting episiotomy, ½ koher, gunting tali pusat, doek steril, kateter nelaton, kasa
steril, penjepit tali pusat ) dan ampul oksitosin sudah dipatahkan.
3. Memakai alat pelindung diri ; sudah dipakai ( celemek, sepatu, topi,
kacamata,dan masker )
4. Melakukan cuci tangan ; sudah dilakukan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan untuk pemeriksaan dalam ;
sarung tangan sudah dipakai.
6. Mengambil spoit dan isi dengan oksitosin kemudian letakkan ke wadah partus set
pecah ; vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tipis (melesap), pembukaan 10
cm, ketuban (-), persentase kepala UUK kiri depan, penurunan kepala hodge IV,
penumbungan tidak ada, moulage tidak ada, kesan panggul normal, pelepasan
lendir darah dan air ketuban.
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan ke dalam larutan clorin
0,5 % dan rendam secara terbalik selama 10 menit ; sarung tangan sudah
direndam.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi selesai ; DJJ terdengar dengan
frekuensi 148 x/i
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan janin baik, meminta ibu
meneran saat his ; ibu mengerti mengenai yang dijelaskan.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran ; keluarga
17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan ; sarung tangan sudah dipakai.
bayi.
20. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan ; kepala sudah
melakukan putaran paksi luar.
21. Memegang kepala bayi secara biparietal, gerakkan ke bawah hingga bahu depan
muncul dan gerakkan keatas untuk melahirkan bahu belakang ; sudah dilakukan
dan bahu bayi telah lahir.
22. Menyangga kepala dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang
lengan dan bahu ; sudah dilakukan.
23. Menyusuri punggung dengan tangan kiri ke arah bokong dan tungkai bawah dan
24. Melakukan penilaian pada bayi, posisi kepala lebih rendah dari badan ; bayi
menangis kuat, dan bergerak aktif, apgar score 8/10, jenis kelamin perempuan.
25. Mengeringkan tubuh bayi, ganti handuk yang basah dengan selimut yang kering ;
sudah dilakukan.
26. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan janin tunggal ; TFU setinggi pusat.
27. Memberitahu ibu akan disuntikkan oksitosin ; ibu sudah mengerti dan mau
disuntik.
28. Menyuntikkan oksitosin 10 IU IM pada 1/3 bagian paha kanan atas lateral,
setelah bayi lahir dalam waktu 1 menit ; oksitosin sudah disuntikkan pada paha
ibu.
29. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pangkal pusat, kemudian
klem kedua berjarak 2 cm ; sudah dilakukan.
30. Menggunting tali pusat diantara kedua klem ; sudah dilakukan
32. Melakukan IMD dan selimuti ibu serta bayi kemudian pasangkan topi di kepala
- BB : 2.900 gram
- PBL : 48 cm