Anda di halaman 1dari 35

PANDUAN PEMANFAATAN MEGACITA

UNTUK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


THINK PAIR SHARE BERBANTUAN CERITA AUDIO
DAN KARTU BERGAMBAR PADA MUATAN
PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH DASAR (SD)
KELAS TINGGI

A. Model Pembelajaran Think-Pair-Share


Model pembelajaran think-pair-share merupakan
salah satu model pembelajaran kooperatif yang sesuai
dengan namanya, dimulai dengan tahap think (berpikir)
yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawaban dari sebuah permasalahan/kasus, yang dilanjutkan
dengan tahap pair (berpasangan), yaitu siswa akan
mengkomunikasikan hasil pemikirannya secara individu
kepada teman pasangannya, dan terakhir adalah tahap share
(berbagi) dimana pasangan siswa tersebut akan
mendiskusikan hasil pemikiran berdua kepada anggota
kelompok yang lebih besar hingga dicapai kesepakatan
pemikiran kelompok yang akan dikomunikasikan atau
1
dipresentasikan kepada seluruh kelas. Saat berdiskusi, siswa
dapat bertukar pikiran secara bebas atau menggunakan
model POWER yang akan membantu mereka
mengembangkan solusi menjadi lebih kuat. POWER
merupakan singkatan dari: Positive (apa yang bagus atau
baik dari gagasan ini?); Objections (apa yang buruk dari
gagasan ini?); What else? (apakah gagasan ini
mengingatkan siswa pada hal yang lain?); Enhancements
(bagaimana kebaikan dari gagasan ini dapat dijadikan lebih
baik?); dan Remedies (bagaimana hal-hal yang buruk dari
gagasan ini dapat diperbaiki?).
Model pembelajaran think-pair-share berbantuan
cerita audio dan kartu bergambar untuk PPKn SD kelas
tinggi ini diberi nama “Megacita” yang terdiri atas dua kata
dasar, yakni “mega” dan “cita”. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) versi V mendefinisikan kata “mega”
sebagai awan di langit; sedangkan “cita” adalah ide,
gagasan, atau cita-cita. Oleh sebab itu “Megacita” adalah
cita-cita atau harapan yang digantungkan tinggi di langit
agar pembelajaran PPKn di SD kelas tinggi dapat
mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi,

2
berkolaborasi, berpikir kritis dan mampu memecahkan
masalah, serta kreatif dan inovatif melalui model
pembelajaran think-pair-share.
Berikut adalah sintaks model pembelajaran think-
pair-share yang sebaiknya diterapkan saat pembelajaran
PPKn menggunakan Megacita:
● Siswa dibagi menjadi 5-6 kelompok, per kelompok 4 atau
6 siswa.
● Siswa mendengarkan cerita dari media audio yang
diperdengarkan oleh guru.
● Setiap siswa memikirkan jawaban atas pertanyaan, yang
bisa bersumber dari cerita audio yang diperdengarkan
oleh guru (tahap think); atau dari topik pembelajaran.
● Guru menyampaikan informasi aktifitas diskusi
berpasangan yang berkaitan dengan topik pembelajaran
melalui media kartu bergambar.
● Siswa secara berpasangan mendiskusikan kartu
bergambar yang diperolehnya (tahap pair).
● Siswa mendiskusikan hasil diskusi pasangan ke dalam
kelompok yang lebih besar. Masing-masing wakil
kelompok menyampaikan hasil diskusinya (tahap share).

3
● Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang
dipelajari.
Paket Megacita juga dilengkapi dengan pedoman
penilaian unjuk kerja dalam model pembelajaran think-pair-
share sebagai berikut:
1) Tahap Think: menggunakan instrumen penilaian berupa
tes tertulis untuk menilai kemampuan kognitif siswa. Tes
tertulis terdiri atas 10 (sepuluh) soal pilihan ganda dan 5
(lima) soal isian singkat.
2) Tahap Pair: menggunakan instrumen lembar observasi
untuk menilai kemampuan afektif siswa saat bekerjasama
dalam kelompok, dengan indikator: (a) kerjasama, (b)
menghargai pendapat orang lain, (c) kesantunan
menyampaikan pendapat, dan (d) bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
3) Tahap Share: menggunakan instrumen lembar observasi
untuk menilai kemampuan psikomotorik siswa, dengan
indikator: (a) kemampuan berbicara dalam diskusi
kelompok; dan (b) kelancaran penyampaian hasil diskusi
kelompok di depan kelas.

4
B. Identifikasi Program

Tema : 6 Cita-Citaku

Sub tema : 1, 2, 3

Sasaran : Siswa SD Kelas IV

Judul : Mimpi Tiga Sahabat

Kompetensi Inti : 1. Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu

5
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak
mulia.

Kompetensi Dasar : 1.3 Mensyukuri keberagaman


umat beragama di masyarakat
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran dalam
keberagaman umat beragama
di masyarakat dalam konteks
6
Bhinneka Tunggal Ika
3.3 Menjelaskan manfaat
keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari.

4.3 Mengemukakan manfaat


keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari
Pokok Materi : Keberagaman Karakteristik
Individu

Indikator : 1.3.1 Menyatakan rasa syukur


Pembelajaran keberagaman umat
beragama di masyarakat
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa dalam
konteks Bhineka Tunggal
Ika
2.3.1 Menunjukkan sikap toleran
dalam keberagaman umat
beragama di masyarakat
7
dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika

3.3.1 Mengartikan manfaat


keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari.

3.3.2 Menyebutkan manfaat


keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.3 Menyebutkan contoh
manfaat keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
3.3.4 Menjelaskan manfaat
keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari.
4.3.1 Membuat cerita tentang
manfaat keberagaman

8
karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis : Ni Putu Sri Sutari, M.Pd

Pengkaji Materi : Fathurrohman, M.Pd.

Pengkaji Media : Arie Kurniawan, S.Pd

Produksi : Balai Pengembangan Media Radio


Pendidikan dan Kebudayaan
(BPMRPK) Tahun 2021

C. Panduan Umum
 Sebelum menerapkan model think-pair-share
berbantuan Megacita
1. Guru terlebih dahulu mempelajari model
pembelajaran think-pair-share yang dapat
diterapkan pada muatan pelajaran PPKn.
2. Guru mempelajari materi Megacita dengan baik,
yaitu media audio, buku Panduan Pemanfaatan
Megacita, dan kartu bergambar.
3. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran PPKn SD
kelas 4-6 menggunakan Megacita.
9
4. Guru menyiapkan peralatan audio dan visual yang
dibutuhkan untuk pembelajaran PPKn
menggunakan Megacita.
5. Guru menyiapkan instrumen penilaian untuk
mengukur kemampuan afektif, Kognitif, dan
psikomotorik siswa yang sudah disediakan dalam
Paket Megacita.
6. Guru mengondisikan siswa untuk pembelajaran
PPKn menggunakan model pembelajaran think-
pair-share berbantuan Megacita.
7. Guru memberikan apersepsi dan penjelasan kepada
siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan.

 Setelah menerapkan model think-pair-share


berbantuan Megacita
1. Guru mengevaluasi siswa dengan lembar penilaian
yang sudah disiapkan sesuai dengan tahapan think-
pair-share.
2. Guru merefleksi penerapan model pembelajaran
think-pair-share berbantuan Megacita agar lebih
baik lagi.

10
D. Panduan Khusus
1. Selama dan sesudah mendengarkan cerita audio
(Tahap Think)
a. Siswa dimotivasi untuk mendengarkan cerita audio
dengan saksama.
b. Siswa diberikan pertanyaan tentang cerita audio
yang telah didengarkan bersama-sama, misalnya:
 Apakah cita- cita Rara setelah besar
nanti?
 Siapa yang bercita-cita menjadi
tentara?
 Apakah cita-cita Lina setelah besar
nanti?
 Mengapa setiap orang harus memiliki
cita-cita?
 Bagaimana cara kita untuk mewujudkan cita-
cita tersebut?
c. Siswa dibimbing guru menemukan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan.

11
d. Siswa dapat mendengarkan kembali cerita audio
“Mimpi Tiga Sahabat” untuk mencocokkan
jawabannya.
e. Siswa menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri
alur cerita audio “Mimpi Tiga Sahabat” yang telah
didengarkan.
f. Siswa menceritakan kembali secara singkat cerita
audio “Mimpi Tiga Sahabat”.

2. Selama berdiskusi dengan pasangan (Tahap Pair)


a. Guru mengatur tempat duduk siswa untuk diskusi
bersama dengan kelompoknya tentang materi yang
berjudul “Mimpi Tiga Sahabat”.
b. Siswa dibagi menjadi 5-6 kelompok; setiap
kelompok terdiri dari 4 atau 6 siswa (jumlah siswa
dalam setiap kelompok genap).
c. Siswa dikelompokkan menjadi berpasangan namun
masih dalam 1 kelompok.
d. Guru memberikan 1 kartu bergambar yang sama
kepada masing-masing kelompok kecil untuk
didiskusikan bersama pasangannya. Guru dapat

12
memilih salah satu gambar dari 5 kartu gambar yang
tersedia dalam Paket Megacita.
e. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
informasi aktifitas pasangan kelompok yang
berkaitan dengan topik pembelajaran melalui media
kartu bergambar.
f. Siswa mendiskusikan kartu bergambar yang
diperoleh bersama pasangannya.
g. Masing-masing pasangan siswa menyampaikan hasil
diskusinya ke dalam kelompok besar.

3. Selama berdiskusi dalam kelompok dan presentasi


(Tahap Share)
a. Siswa membahas hasil diskusi yang telah dilakukan
bersama pasangannya di dalam kelompok besar.
b. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas.
c. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dengan
bimbingan guru.

13
E. Uraian Materi
1. Topik Bahasan
Setiap orang tentulah memiliki cita-cita. Masing-
masing individu memiliki cita-cita yang berbeda-beda.
Sebuah pepatah mengatakan “Gantungkanlah cita-citamu
setinggi langit”. Pepatah tersebut memiliki makna bahwa
setiap orang berhak memiliki cita-cita dan impian yang
tinggi sebagai motivasi untuk lebih bekerja keras dalam
mewujudkannya. Perbedaan dalam menentukan sebuah
cita-cita adalah bentuk keberagaman yang bisa kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk keragaman lainnya
seperti keberagaman jenis kelamin, keragaman usia,
keragaman pendidikan, pekerjaan, watak dan karakter
individu, merupakan hal yang harus dihormati dalam
kehidupan sehari-hari. Jadikan keberagaman itu sebagai
kekuatan dan keunikan dalam menjalin hubungan baik di
masyarakat, agar tercipta suasana yang nyaman, aman,
tenteram dan damai. Pada model pembelajaran think-
pair-share (TPS) guru mengajak siswa untuk mengetahui
lebih dekat tentang keragaman karakteristik yang dimiliki
oleh masing-masing individu. Makna penting dari cerita

14
audio “Mimpi Tiga Sahabat” adalah menghargai
perbedaan keragaman yang dimiliki oleh masing-masing
individu di lingkungan masyarakat. Keberagaman jenis
kelamin, keragaman usia, keragaman pendidikan,
pekerjaan, watak dan karakter individu, merupakan hal
yang harus dihormati dalam kehidupan sehari-hari,
seperti pada cerita “Mimpi Tiga Sahabat” mengajarkan
kita bahwa keberagaman adalah kekuatan dan keunikan
dalam menjalin hubungan baik di masyarakat, agar
tercipta suasana yang nyaman, aman, tenteram dan
damai.

2. Sinopsis Cerita Audio “Mimpi Tiga Sahabat”


Bel berbunyi. Rara, Sandy dan Lina beristirahat
bersama. Suasana di halaman sekolah tampak ramai.
Anak-anak bermain dengan riang gembira. Sambil
menikmati bekal makan siangnya. Rara bercerita
pelajaran hari ini yaitu tentang cita-cita. Rara
menceritakan cita-citanya setelah besar nanti. Ia ingin
menjadi guru. Rara juga bertanya pada Sandy dan Lina
tentang cita-citanya jika sudah besar. Sandy ingin

15
menjadi tentara agar bisa menjaga negara Indonesia dari
penjajah. Sedangkan Lina ingin menjadi dokter agar
dapat membantu orang lain sembuh dari penyakit.
Mereka saling mengungkapkan khayalan tentang cita-
citanya. Ibu guru yang mendengar perbincangan
ketiganya menghampiri Rara, Sandy dan Lina. Ibu guru
menanyakan alasan Rara, Sandy dan Lina memilih cita-
cita itu serta menanyakan cara yang harus dilakukan
untuk mewujudkannya. Mereka menjelaskan alasannya
secara bergantian dan antusias. Ibu guru sangat senang
dengan alasan yang diungkapkan ketiganya. Sandy
bertanya pada ibu guru mengapa setiap orang harus
memiliki cita-cita. Ibu guru menjelaskan bahwa cita-cita
dapat menjadi motivasi seseorang untuk terus
mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Ibu guru
berpesan bahwa semua pekerjaan itu baik, asal dikerjakan
dengan cara dan tujuan yang baik, sehingga menjadi
bermanfaat bagi orang lain. Selain itu apapun
pekerjaannya tetap harus dilakukan dengan ikhlas dan
tanpa pamrih, sehingga orang lain akan mendapatkan
manfaat dari pekerjaan yang dilakukan.

16
3. Kartu Bergambar
Kart
Gambar Penjelasan Gambar
u ke-
1. Dokter
Deskripsi :
menggambarkan
situasi di rumah sakit.
Dokter yang
memeriksa pasien
dibantu perawat di
ruang pemeriksaan
pasien.
Manfaat dari kegiatan
tersebut adalah
disiplin dan
menghargai bahwa
sehat itu sangatlah
penting. Tujuan dari
gambar yaitu
memberikan

17
pemahaman tentang
salah satu contoh
keberagaman
karakteristik individu
yaitu jenis pekerjaan.
2. Guru
Deskripsi :
menggambarkan
kegiatan belajar
mengajar di dalam
kelas. Guru
berinteraksi dengan
siswa secara aktif.
Manfaat dari kegiatan
tersebut adalah
disiplin dan
bersemangat dalam
menuntut ilmu di
sekolah. Tujuan dari
gambar yaitu
memberikan

18
pemahaman tentang
salah satu contoh
keberagaman
karakteristik individu
yaitu jenis pekerjaan.
3. Tentara
Deskripsi :
menggambarkan
kegiatan latihan
tentara dengan
pakaian doreng khas
pakaian seorang
tentara
Manfaat dari kegiatan
tersebut adalah
disiplin, berani,
bertanggung jawab
dan cinta tanah
airpada bangsa dan
negara. Tujuan dari
gambar yaitu

19
memberikan
pemahaman tentang
salah satu contoh
keberagaman
karakteristik individu
yaitu jenis pekerjaan.
4. Pilot
Deskripsi :
menggambarkan
seorang pilot yang
berada di bandar
udara yang sedang
bersiap untuk
menerbangkan
pesawat.
Manfaat dari kegiatan
tersebut adalah
disiplin, kerjasama,
bertanggung jawab
dalam melakukan
pekerjaan. Tujuan

20
dari gambar yaitu
memberikan
pemahaman tentang
salah satu contoh
keberagaman
karakteristik individu
yaitu jenis pekerjaan.
5. Pedagang ikan
Deskripsi :
mengambarkan
situasi tempat
pelelangan ikan (TPI)
yang ramai dengan
pemandangan pesisir
pantai, dan deretan
perahu nelayan.
Terjadi kegiatan
antara penjual dan
pembeli.
Manfaat dari kegiatan
tersebut adalah

21
disiplin,
bersemangat,
bertanggung jawab
dan kerjasama dalam
menawarkan
dagangannya. Tujuan
dari gambar yaitu
memberikan
pemahaman tentang
salah satu contoh
keberagaman
karakteristik individu
yaitu jenis pekerjaan.

4. Evaluasi
a. Penilaian kognitif
Guru dapat mencetak lembar soal kognitif
berikut sesuai dengan jumlah siswa.
SOAL PENILAIAN KOGNITIF

Judul : Mimpi Tiga Sahabat

22
Nama Siswa : ………………………..
Kelas/No Absen : ………………………..
=================================
=========================
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban
yang paling benar!
1. Keberagaman yang kita miliki hendaknya
menjadi keunikan agar tercipta
suasana . . .
a. nyaman dan damai
b. saling tersinggung
c. menyombongkan diri
d. membantu dengan pamrih

2. Manfaat kerjasama dalam keberagaman . .


..
a. terjadinya persatuan dan kesatuan
b. pekerjaan cepat selesai
c. hidup merasa dibodohi
d. terpecah belah

23
3. Contoh keberagaman di lingkungan
sekolah adalah. . . .
a. Membantu ibu memasak dalam acara
arisan
b. menggunakan fasilitas umum dengan
nyaman
c. mengikuti kegiatan ronda malam di
lingkungan RT
d. bermain bersama teman yang berbeda
agama di halaman sekolah

4. Membantu korban bencana alam


merupakan bentuk keragaman di
lingkungan....
a. sekolah
b. keluarga
c. masyarakat
d. bangsa dan negara

24
5. Berikut ini yang termasuk keragaman usia
adalah. . . .
a. ayah, ibu
b. adik, kakak
c. bibi, paman
d. kakek, nenek

6. Ayah membantu ibu membeli beras di


pasar. Walaupun laki-laki, ayah terbiasa
berbagi tugas dengan ibu agar pekerjaan
cepat selesai. Ayah dan ibu termasuk
keragaman. . . .
a. Jenis kelamin
b. orang tua
c. pekerjaan
d. usia

7. Contoh keragaman pekerjaan adalah....


a. nelayan
b. pedagang
c. kain batik

25
d. dokter

8. Bersikap saling tolong menolong antar


berbeda suku dapat menciptakan . . .
a. ketimpangan
b. kerusuhan
c. kerukunan
d. kewajiban

9. Berikut contoh perilaku menghormati


keragaman agama adalah . . . .
a. Sandy membeli roti di warung
bersama Lina
b. Lina membantu Rara membeli
perlengkapan belajar.
c. Siswa kelas empat belajar bersama di
halaman sekolah
d. Rara mengingatkan Lina untuk
melaksanakan salat saat bermain

26
10. Menghargai keberagaman harus dimulai
sejak....
a. dini
b. mula
c. dulu
d. lama

B. Isian Singkat
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban
singkat dan tepat!
1. Bergaul dengan teman yang berasal dari berbagai
daerah merupakan bentuk keragaman. . . .
2. Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
merupakan keunikan yang harus tetap….
3. Ngaben merupakan jenis keragaman dari segi....
4. Setiap hari Jumat, Ali melaksanakan salat Jumat di
masjid. Salat Jumat wajib dilaksanakan oleh laki-
laki muslim. Kegiatan yang dilakukan oleh Ali
merupakan bentuk keragaman dari segi....
5. Soto betawi, Sate Lilit, Bubur Manado dan Bakpia
merupakan contoh keragaman.....

27
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
PPKn Mimpi Tiga Sahabat
Kelas IV

No. Kunci Skor


Nilai Akhir
Soal Jawaban Perbutir
1 A 1
2 A 1
3 D 1
4 C 1
5 B 1
6 A 1
7 C 1
8 C 1
9 D 1
10 A 1

11 Suku 2
12 Dijaga, 2
dilestarikan

28
Adat
13 istiadat 2
14 Agama 2
15 Makanan 2
     
Skor total 20

b. Penilaian afektif
Guru mencetak lembar observasi berikut yang
digunakan untuk menilai kemampuan afektif
siswa saat berdiskusi dengan pasangan pada
tahap pair:

EVALUASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN MEGACITA
Tahap Pair (Berdiskusi dengan Pasangan)

Judul : Mimpi Tiga Sahabat


Tema : 6. Cita-Citaku
Kelas : IV

29
Nama Guru : .....
Sekolah : ....

Rubrik Penilaian:
Kriteria Pencapaian Perkembangan Skor
SB Jika siswa menunjukkan aspek yang dinilai 5
(Sangat secara terus menerus dan ajeg/ konsisten.
Baik)
B (Baik) Jika siswa menunjukkan aspek yang dinilai 4
tetapi masih belum ajeg/ konsisten.
C Jika siswa menunjukkan ada sedikit usaha 3
(Cukup) untuk aspek yang dinilai tetapi masih
belum ajeg/ konsisten.
K Jika siswa menunjukkan ada sedikit usaha 2
(Kurang) untuk aspek yang dinilai, tetapi hanya
sekali.
SK Jika siswa sama sekali tidak menunjukkan 1
(Sangat aspek yang dinilai.
Kurang)

30
Berikan skor antara 1 sampai 5 sesuai pencapaian
perkembangan siswa!
Aspek yang dinilai untuk mengukur
kemampuan afektif siswa
Bertang
Na Mengha gung
Kesantun Jum
N ma rgai jawab
an lah
o Sis Bekerja pendap terhada
menyamp Skor
wa sama at p tugas
aikan
orang yang
pendapat
lain diberika
n
1.
2.
3.
4.
5.

c. Penilaian psikomotorik
Guru mencetak lembar observasi berikut yang digunakan
untuk menilai kemampuan psikomotorik siswa saat

31
berdiskusi dalam kelompok dan presentasi pada tahap
share:

EVALUASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN MEGACITA
Tahap Share (Berdiskusi dalam kelompok dan presentasi)
Judul : Mimpi Tiga Sahabat
Tema : 6. Cita-Citaku
Kelas : IV
Nama Guru : .....
Sekolah : .....

Rubrik Penilaian:
Aspek yang Pencapaian
Kriteria Skor
dinilai Perkembangan
Keterampilan SB Pengucapan kalimat secara 5
berbicara (Sangat keseluruhan jelas, tidak
dalam Baik) menggumam dan dapat
berdiskusi di dimengerti.
dalam B (Baik) Pengucapan kalimat di 4
beberapa bagian jelas dan

32
kelompok dapat dimengerti.
C Pengucapan kalimat tidak 3
(Cukup) begitu jelas tetapi masih
bisa dipahami
maksudnya.
K Pengucapan kalimat tidak 2
(Kurang) jelas, menggumam dan
tidak dapat
dimengerti.
SK Sama sekali tidak 1
(Sangat menyampaikan pendapat
Kurang) (diam)

Keterampilan SB Pengucapan kalimat jelas 5


berbicara di (Sangat dan mudah dimengerti
depan kelas Baik) serta seluruh isi sesuai
dengan hasil diskusi
kelompok
B (Baik) Pengucapan kalimat jelas 4
dan mudah dimengerti,
sebagian isi tidak sesuai

33
dengan hasil diskusi.
C Pengucapan kalimat jelas 3
(Cukup) dan mudah dimengerti, isi
tidak sesuai dengan hasil
diskusi.
K Pengucapan kalimat 2
(Kurang) kurang jelas tetapi dapat
dimengerti.
SK Pengucapan kalimat tidak 1
(Sangat jelas dan kurang
Kurang) dimengerti.

Berikan skor antara 1 sampai 5 sesuai pencapaian


perkembangan siswa!
Aspek yang dinilai untuk mengukur
kemampuan psikomotorik siswa
Nama Keterampilan Jumlah
No Keterampilan
Siswa berbicara dalam Skor
berbicara di
berdiskusi di
depan kelas
dalam kelompok
1.

34
2.
3.
4.
5.

F. Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru.


Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sri Sutari, Ni Putu, Fathurrohman, dan Kurniawan, Arie. (2021).
Garis-garis Besar Isi Media (GBIM) Media Audio
Gambar dan Cerita Tema 6 Cita-Citaku. Yogyakarta:
BPMRPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

35

Anda mungkin juga menyukai