ABSTRAK
The article entitled Management of Public Relations at Educational
Institutions focuses on wetting as follows: 1) What is the nature of the
management of public relations in education. 2) How public relations
activities and targets are in education. 3) How public relations strategy in
education. 4) How does the PR program work in education, and 5) How is
the activity of public relations?. So require data to answer the above
discussion by way of describing and analyzing from various directions on the
management of public relations in educational institutions. So the purpose of
this discussion will give concrete answers about: 1) the nature of community
relations, 2) activities in public relations, 3) goals in public relations, 4)
strategies used in public relations, 5) work programs in public relations, and
5 ) the acvities perpetrated by actors in public relations management. Some
of the discussions are focused or focused on the scope of education or
educational institutions.
ABSTRAK
Artikel yang berjudul Manajemen Hubungan Masyarakat Pada Lembaga
Pendidikan ini focus pada pembasahan sebagai berikut: 1) Bagaimana
hakikat manajemen humas dalam pendidikan. 2) Bagaimana tekhnik dan
target PR dalam pendidikan. 3) bagaimana strategi humas dalam pendidikan.
4) Bagaimana program kerja humas dalam pendidikan., dan 5) Bagaimana
aktivitas humas?. Sehingga memerlukan data untuk menjawab pembahasan
di atas dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis dari berbagai arah
pada manajemen humas dalam lembaga pendidikan. Sehingga tujuan
daripada pembahasan ini akan melahirkan jawaban konkret mengenai: 1)
hakikat hubungan masyarakat, 2) kegiatan dalam hubungan masyarakat, 3)
sasaran dalam hubungan masyarakat, 4) strategi yang digunakan dalam
hubungan masyarakat, 5) program kerja dalam hubungan masyarakat, serta
6) Kegiatan pelaku dalam manajemen hubungan masyarakat. Beberapa
pembahasan tersebut terarah atau focus pada ruang lingkup pendidikan atau
lembaga pendidikan.
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan tekhnologi selalu memberikan
inovasi yang luar biasa, dengan kecanggihan yang beraneka ragam sehingga
secara tidak langsung menuntut kita untuk mengikuti serta mempelajari
kemajuan-kemajuan yang telah ada. Satu-satunya cara dalam mempelajari
berbagai kecanggihan dari kemajuan pada era modern ini adalah menempuh
dengan pendidikan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, dimana kegiatan belajar dan
mengajar terjadi atau sebagai tempat proses pendidikan berlangsung,
memiliki peran penting dan besar dalam menghasilkan kualitas dari peserta
didik sebagai Sumber daya Manusia. Namun untuk menuju pada sumber daya
manusia yang berkualitas, diperlukan pula kualitas dari sebuah lembaga
pendidikan tersebut.
Maka dari itu untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di perlukan
kerjasama yang baik dari semua pihak diantara salah satunya ialah peran
masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 bahwa:
1) Peran warga atau civil society dalam pendidikan mencakup peran dari
perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pebisnis, dan
kelompok-kelompok masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan
pendidikan;
2) Masyarakat dapat menjadi sumber pelaksana dan pengguna hasil
pendidikan;
3) Kebijakan tentang peran masyarakat yang dimaksud pada pasal 1 dan 2,
diatur oleh peraturan pemerintah.
Dapat dipahami bahwa masyarakat merupakan faktor yang begitu
urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Sehingga kontribusi masyarakat harus
dioptimalkan dengan tepat dan cermat dalam upaya mewujudkan peran warga
terhadap institusi pendidikan. Dengan demikian interaksi antara masyarakat
dan pendidikan akan tercipta dan terjaga dengan baik.
Manajemen Hubungan Masyarakat (public relation management)
merupakan sebuah bidang yang memiliki fungsi tertentu yang dibutuhkan
oleh masing-masing organisasi. Baik organisasi komersial (perusahaan)
maupun organisasi non-komersial. Seperti sekolah yang memiliki ikatan
langsung dengan masyarakat, sehingga peran Humas dalam hal ini memiliki
kedudukan penting dalam mempublikasan semua program sekolah pada
masyarakat. Karena tidak menutup kemugkinan bahwa keberadaan sekolah
berasal dari masyarakat, oleh masyarakat dan kembali untuk masyarakat.
Sehingga melalui dukungan masyarakat-lah program sekolah akan
dapat terwujud dan berjalan. Oleh karena itu, sosok Kepala Sekolah harus
menjalin kerja sama dengan membina hubungan baik antara sekolah dan
masyarakat guna untuk mencapai visi dan misi sekolah tersebut.
Hubungan masyarakat (Public Relations) adalah suatu upaya yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk
menciptakan saling pengertian antara suatu lembaga / lembaga dan
masyarakat. Lagi-lagi dijelaskan bahwa terciptanya hubungan yang baik
sekolah dengan masyarakat akan mempermudah masyarakat dalam
mendapatkan dan mengetahui informasi tentang program dan permasalahan
yang ada pada lingkungan sekolah, sehingga masyarakat dapat mengerti dan
memahami kondisi yang dihadapi sekolah dengan penuh pengertian.
Dari pemahaman tersebut Diharapkan bahwa akan ada umpan balik
yang sangat berguna untuk pengembangan program sekolah lebih lanjut dan
simpati masyarakat terhadap program sekolah yang dapat mengundang
aspirasi dan partisipasi dari masyarakat. Sehingga dengan demikian strategi
manajemen humas disini dalam menjaga reputasi sekolah mampu
memberikan gagasan cemerlang dalam mengangkat reputasi dan peningkatan
mutu sekolah.
dengan kata lain antara lembaga pendidikan dan publik internal (guru,
karyawan, dan siswa) dan publik eksternal (orang tua siswa, masyarakat,
institusi lain).
Pendapat lain Menurut kamus Fund dan Wagnal, American Standard
Desk Dictionary yang diterbitkan pada tahun 1994, istilah public relations
didefinisikan sebagai semua kegiatan dan teknik / kiat yang digunakan oleh
organisasi atau individu untuk menciptakan atau mempertahankan sikap dan
respons yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan mereka dan perilaku.
Dalam Jurnal Internasional yang berjudul “Substantiating Public Relations
Contributions To Organizational Success In Nigeria’s Banking Sector”
dikatakan bahwa Hubungan Masyarakat: Menurut Institut Hubungan
Masyarakat Inggris, hubungan masyarakat adalah upaya terencana dan
berkelanjutan yang disengaja untuk membangun dan memelihara saling
pengertian antara suatu organisasi dan berbagai publiknya.
Dari hal di atas, seseorang dapat menghargai kebutuhan untuk upaya yang
disengaja dalam membangun dan mempertahankan saling pengertian antara
organisasi dan para pemangku kepentingannya, mereka yang membutuhkan
dukungan dan dorongan untuk bertahan hidup dalam jangka panjang. Intinya
adalah bahwa keberhasilan seorang individu, pada organisasi dan bahkan
suatu bangsa, tidak sepenuhnya merupakan kegiatan internal. Ini adalah
aspek yang harus dilakukan oleh orang lain, maka kebutuhan untuk selalu
berperilaku dengan cara dan cara yang mendorong orang lain untuk
membantu kita; di sinilah letak pentingnya hubungan masyarakat.
Dikatakan pula Menurut Public Relations News ( Bettrand R
Canfield) “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur kepentingan publik,
dan mengimplementasikan program aksi untuk mendapatkan pemahaman
dan penerimaan publik.” (Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen
di mana manajemen mengevaluasi perilaku orang, mengidentifikasi dan
mencari kepentingan masyarakat kemudian menyusun program dan
mengimplementasikannya untuk menciptakan pemahaman di masyarakat).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa humas adalah hubungan
antar manusia begitupun antar kerjanya, hubungan antar manusia dengan alat
atau benda di sekitar yang dapat mengkomunikasikan mereka satu sama lain.
Sehingga dapat dikatakan pula bahwa humas itu adalah seni.
seni mengundang untuk secara sadar mendekati dan menyelesaikan
masalah, seni mengundang untuk secara sadar tertarik dan terpikat, seni untuk
membeli, menggunakan, iklan, publisitas, keahlian untuk menebak dan
memperhitungkan situasi sosial, ekonomi, politik, budaya, keahlian,
perlindungan lingkungan dan pelestarian dan kondisi alami, keahlian
memperingati Hari Nasional, baik Hari Libur Agama dan hari libur
Nasional, Melakukan kunjungan dan bantuan kepada guru yang sakit,
Melakukan kunjungan dan membantu guru yang sakit, mengunjungi
dan membantu guru yang memiliki pekerjaan, mengadakan
koordinasi untuk memberikan bantuan kepada siswa miskin / yatim
dan berkoordinasi dengan wali kelas untuk memberikan bantuan dan
kunjungan ke siswa yang sakit. (Dan & Belakang, 2013)
Dari sejumlah program di atas, humas dapat beroperasi dalam
berbagai tugas, terutama dalam sejumlah tugas utama, seperti: Di bidang
Fasilitas Akademik Kinerja lulusan yang tinggi (kualitas dan kuantitas) ,
penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional), jumlah dan tingkat beasiswa,
fasilitas dan infrastruktur akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan
mutakhir dan teknologi pengajaran yang mendukung PBM, termasuk ukuran
pencapaian dan prestise.
Di bidang Gedung Fasilitas Pendidikan atau gedung sekolah termasuk
ruang belajar, ruang praktikum, perkantoran dan sebagainya beserta furnitur
atau furnitur yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri untuk
popularitas sekolah. Di bidang Partisipasi Sosial dengan masyarakat sekitar,
seperti pengabdian masyarakat, liburan nasional atau keagamaan, sanitasi dan
sebagainya, itu akan menambah kesan masyarakat sekitar tentang kepedulian
sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang selalu
sadar lingkungan atas dedikasi mereka terhadap pengembangan masyarakat.
Kegiatan Kerja Pariwisata Sebagai sarana hubungan antara sekolah
dan masyarakat, seperti membawa spanduk dan atribut sekolah ke luar daerah
yang menyababkan, nama Sekolah dapat lebih dikenal luas di luar kota.
Bahkan tata tertib siswa di perjalanan akan mendapat kesan berbeda dari
komunitas yang dikunjungi dan dilewati.
Kegiatan Olahraga dan Seni dapat digunakan sebagai sarana
hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam poreni dan kompetisi
antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama
sekolah.
Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar
asalkan tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar, sehingga
fasilitas di masyarakat sekitar dapat digunakan untuk keperluan sekolah.
Sertakan tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler sekolah dan ekstra
kurikuler, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan masih banyak
lagi kegiatan operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang
diciptakan sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan pihak-pihak
terkait.
AKTIVITAS HUMAS
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Humas-lah yang berusaha keras
untuk mengadakan komunikasi antara organisasi dan komunitas dan dapat
menentukan keberhasilan atau kegagalan bisnis organisasi dalam upaya
mencapai citra positif. Dimana dalam operasinya Public Relations
membutuhkan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan program
kerja pemerintah kepada masyarakat luas secara merata.
Dengan kata lain, Public Relations bertindak sebagai fasilitator dalam
menyampaikan informasi tentang keadaan suatu organisasi yang dianggap
penting dan pantas untuk diketahui publik. Maka dari itu, aktivitas sebagai
praktisi Public Relation di lapangan mencakup konseptor, penasehat,
komunikator dan penilaian yang handal. Oleh karena itu menjadi sangat
penting apabila penjabat Humas dituntut untuk memiliki kemampuan untuk
memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapi dalam organisasi.
Kegiatan PR sehari-hari dalam melaksanakan komunikasi timbal
balik (komunikasi dua arah) untuk seluruh masyarakat (internal / eksternal),
Mereka tidak hanya bertindak sebagai komunikator, seorang PR juga harus
bisa menjadi pendengar yang baik. Karena mereka harus tahu dan memahami
opini publik tentang organisasi / pemerintah. Tidak jarang mereka harus
mendengarkan pendapat yang berbeda, karena publik ditangani secara
berbeda dan setiap individu memiliki tanggapan dan sikap yang berbeda.
Maka dari itu posisi humas menjadi sangat penting dalam meberikan
pelayanan terhadap masyarakat yang berkaitan langsung terhadap instansi
kita. Hal ini mengharuskan PR untuk sigap dan tanggap dalam menjalin relasi
baik dengan perangkat kerja yang lain guna untuk mempermudah jalannya
setiap tugas dari PR tersebut.
Karena seberapapun hebatnya seorang sekalipun ia kepala Humas,
jika tidak didukung dengan profesionalisme dari perangkat kerja lain dalam
instansi yang sama maka roda organisasi/instansi tersebut tidak dapat berjalan
secara optimal. Oleh karena itu, setiap organisasi lembaga pasti
membutuhkan bagian yang dapat melakukan kegiatan yang menghubungkan
lembaga / lembaga dengan masyarakat. Ini kaitannya instansi dengan bagian
humas sebagai praktisi yang menjembatani antara sebuat instansi dengan
publik. Bagaimanapun juga relasi antara Humas harus tetap bersinergi kepada
semua perangkat kerja untuk menyelesaikan berbagai macam hal dari publik.
yang baik akan menghasilkan telur yang baik dan sebaliknya telur yang baik
mengeram ayam yang baik.
Humas memiliki peran sangat penting dalam memperkenalkan
berbagai macam kegiatan sekolah ke publik, guna untuk menarik perhatian
masyarakat terhadap sebuah lembaga pendidikan. Namun sudahkah kita
memahami publik yang sebenarnya? Karena apabila diperinci maka terdapat
2 katagori yaitu publik internal dan ekternal. Publik internal adalah para
stakeholder di lembaga pendidikan sedangkan publik eksternal adalah
masyarakat di sekitar lingkungan sekolah yang bisa mencakup wali murid,
masyarakat, institusi lain yang bekerja sama dengan lembaga dan lain
sebagainya.
Sebagaimana manajemen humas itu sendiri adalah proses melakukan
berbagai kegiatan komunikasi dalam organisasi dengan menggunakan aspek
dari azas azas manajemen mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi.
Hal ini tetunya berdasarkan dari berbagai macam peran humas yang telah
dipaparkan di atas. Namun yang terpenting adalah dalam pempublikasiannya,
dimana humas setidaknya dapat menempatkan berita tepat mengenai
seseorang ataupun organisasi di media massa sebaik mungkin karena
publisitas merupakan kegiatan satu arah yang dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara.
Cara-cara dalam kegiatan ini bisa dengan rapat koordiasi dengan para
stakeholder, wali murid dan masyarakat sekitar. (lihat hal. 5 “proker humas”)
Kegiatan-kegiatan tersebut tiada lain untuk membangun dan mempertahakan
hubungan antara lemabaga dan masyarakat lokal. Selain itu untuk
menciptakan rasa saling membina dan menjalin hubungan yg saling
menguntungkan dengan para stakeholder dan donatur, misalnya memberikan
informasi mengenai posisi keuangan dan prospek lembaga untuk
meningkatkan kepercayaan antara stakeholder dan donatur.
Kembali lagi kita pahami bahwa sasaran program hubungan
masyarakat dapat dibagi menjadi dua tujuan. Pertama, segmen internal
meliputi: siswa, karyawan, guru, kepala sekolah, dan administrator yayasan.
Kedua, segmen eksternal meliputi:
1) Pihak yang telah terlibat langsung: alumni, pengguna komunitas,
orang tua / wali siswa;
2) Lembaga pendanaan, seperti yayasan, perusahaan atau individu;
3) Lembaga terkait dalam penyelenggaraan pendidikan: Kemenag
dan Kemdiknas;
4) Lembaga perantara: stasiun radio, TV, surat kabar, majalah,
pengurus masjid/musala, pengurus jamaah tahlilan dan yasinan
PENUTUP
Dari Pengertian manajemen, humas dan pendidikan sampai kepada
ruang lingkup pada humas maka dapat kami simpulkan pengertian
manajemen hubungan masyarakat adalah komunikasi dua arah antara
organisasi dan masyarakat (masyarakat) secara timbal balik untuk
mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan kerjasama
pembinaan dan memenuhi kepentingan bersama.
Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat mulai dari
peningkatan organisasi internal manajemen hubungan masyarakat hingga
kegiatan yang membangun citra pendidikan, citra cermin, semua jenis
gambar, dll. Manajemen hubungan masyarakat pendidikan membantu
menjaga aturan bersama melalui saluran komunikasi masuk dan keluar,
sehingga saling pengertian atau kerja sama dapat dicapai antara sekolah dan
masyarakat.
Faktor pendukung humas harus dapat dikelola dengan baik untuk
mensukseskan bersama apa yang menjadi tujuan sebuah lembaga pendidikan.
Misalnya: Sumber daya manusia (sdm) guru yang memiliki motivasi dan
kinerja yang tinggi, pengurus yayasan, animo masyarakat dalam
memasukkan anaknya dalam lembaga pendidikan terkait, stakeholder yang
mendukung kegiatan madrasah seperti kerjasama dengan penerbit buku
pelajaran, dan lain sebagainya.
Kemudian perlu adanya rumusan perbaikan (evaluasi) dan
penyelenggaraan program humas yang baru dalam rangka mendukung visi,
misi, dan tujuan lembaga secara lebih operasional. Untuk itu kajian humas ini
merupakan bagian penting dalam rangka memberikan wawasan yang lebih
luas kepada para pengelola humas di lingkungan lembaga pendidikan untuk
dapat mengoperasionalkan berbagai peran humas secara efektif dan efisien
dalam rangka mewujudkan perkembangan pendidikan dalam arti luas.
Kepemimpinan Kiai merupakan personal dalam menjaga citra
pesantren melalui apa yang diajarkan kepada santrinya, Kiai pemimpin yang
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Faris, ‘. K.-1. (2015). Kepemimpinan Kiai dalam Mengembangkan
Pendidikan Pesantren. Jurnal Anil Islam , 126-144.
Centre, European, and Development Uk, ‘International Journal of
International Relations, Media and Mass Communication Studies’, 1
(2015), 10–18
Cossio, María Laura T, Laura F Giesen, Gabriela Araya, María Luisa S Pérez-
Cotapos, Ricardo López Vergara, Maura Manca, and others, ‘Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional’, Uma Ética Para Quantos?, XXXIII (2012), 81–
87 <https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2>
Dan, Pendahuluan, and Latar Belakang, ‘PROGRAM KERJA HUMAS SMP
NEGERI 5 AMLAPURA 1. PENDAHULUAN DAN LATAR
BELAKANG Bertolak Dari Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan
Yang Berupa’, 2013, 1–11
Darajat, Deden Mauli, and Pondok Modern Darussalam, ‘Peran Humas
Pondok Modern Darusslam Gontor ( PMDG ) Dalam Membangun
Lembaga Pendidikan’, 111–26
Deitiana, Tita, ‘Manajemen Humas (Public Relations) Di Lembaga
Pendidikan’, 1–7
Harini, Ira Nur, ‘PENCITRAAN SEKOLAH ( STUDI KASUS DI SMP AL