Depok
2015
Modul VI
The 555 Timer
Tujuan
1. Menghitung frekuensi dan duty cycle dari sebuah pewaktu astable 555
2. Menghitung lebar pulsa dari pewaktu monostable 5555
3. Menguji sinyal keluaran dari voltage-controllrd oscillator
4. Membuat sebuah generator pulsa detak menggunakan sebuah pewaktu 555
Teori Dasar
Dalam sistim digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan. Multivibrator
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal kontinyu, yang digunakan sebagai pewaktu
dari rangkaian-rangkaian digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan oleh sebuah
multivibrator,rangkaianseperti counter, shift register maupun memory dapat menjalankan
fungsinya dengan benar.
Berdasarkanbentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macammultivibrator :
1. Multivibrator bistable: ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (externalsource) pada salah
satu daridua state digital.Ciri khas dari multivibrator ini adalah statenya tetap bertahan
pada nilai tertentu, sampai adatrigger kembali yang mengubah ke nilai yangberlawanan.
SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
2. Multivibrator astable: adalah oscillator free runningyang bergerak di dua level digital
pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
3. Multivibrator monostable: disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa
output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.
Sebuah multivibrator astable sederhana (atau free-running oscillator) dapat dibuat dari
inverter Schmitt trigger 74HC14 dan rangkaian RC seperti gambar 6.1
Duty Cycle adalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada nilai HIGH
terhadap periode totalnya, dimana :
Multivibrator Astable dapat dibuat dariIC timer multiguna 555. Dinamakan 555
karena di dalamchip IC-nya terdapat tiga buah resistor yang masing-masing bernilai 5 kΩ
terpasang dari VCChingga Ground. Fungsi dari ketiga resistor ini adalah sebagai pembagi
tegangan.
Apabila IC 555 tersebut digunakansebagai multivibrator astable,maka rangkaian yang
dibuat adalah seperti gambar 3.3.
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC555 sebagai Multivibrator Astable
adalah sebagai berikut :
Gambar 6.4. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 6.3.
Dimana :
Sedangkan
Setelah tHIdan tLOdidapatkan, maka nilai dari Duty Cycle dan frekuensinya dapat
dicari dari persamaan (3) dan (4).
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shootmempunyai satu state stabil, dimana
ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger(tergantung jenis IC-nya). Saat
mendapat trigger, Q menjadi LOWpada panjang ttertentu(tw), selanjutnya berubah ke nilai
sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan negative edge triggerberikutnya dari clock.
Salah satu IC Multivibrator monostable adalah 74121. Blok diagramdasar dari 74121 seperti
ditunjukkan pada gambar 3.5.
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 5 adalah seperti
ditunjukkan pada gambar3.6.
Gambar 6.6. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari
Multivibrator Monostable 74121
Sesuai dengan gambar bentuk gelombang di atas, nilai tw (yaitu peregangan pulsa keluaran
Multivibrator Monostable) adalah :
1. Sumber tegangan 15 V
2. Oscilloskop, generator AC
3. Resistor 1 kΩ, 4,7 kΩ, 10 kΩ, 22 kΩ, 33 kΩ, 47 kΩ, 68 kΩ, 100 kΩ
4. Potensiometer 1 kΩ
5. Kapasitor 0,01 µF
6. Transistor 2N3906 atau 2N6005
7. Op-Amp 741C
8. Timer 555
Prosedur Percobaan
8
R10 VCC
10kΩ 4
OUT
3
2
5
555
7
R11 6
C1 100kΩ
10nF 1
C2
10nF
Voltage-controlled Oscillator
6. Menghubungkan VCO seperti pada gambar 6.8.
7. Mengamati nilai keluaran dengan oscilloskop
8. Mengubah nilai potensiometer dan mengamati apa yang terjadi. Mancatat nilai
frekuensi minimum dan maksimum
VCC
5V
8
R4
1kΩ R1 VCC 555
10kΩ 4
OUT
3
2
50 %
5
555
7
1kΩ 6
Key=A R2
100kΩ
1
R3
1kΩ C1
10nF
R2
7 1 5 U2 10kΩ VCC
3 4 3
OUT
6 2
V1 2 5
555 555_TIMER_RATED
7
15 Vpk 4 741 6
1kHz R1
0°
R3 10kΩ C1 C2 1
1kΩ 10nF 10nF
R kΩ W (cal) W (meas)
33
47
68
Sawtooth Generator
14. Menghitung harga arus pada gambar 6.10 untuk nilai R yang lain seperti pada tabel
6.3. Mencatat hasilnya
15. Menghitung kemiringan pada tegangan kapasitor dalam satuan volt per millisekon.
Mencatat S pada tabel 6.3.
16. Menghubungkan rangkaian seperti gambar 6.10 dengan sebuah R = 10 kΩ. Hal ini
hampir sama dengan gambar 6.9 kecuali untuk sumber arus PNP
17. Mengatur generator AC menjadi 1 kHz. Mengatur tingkat gelombang untuk
mendapatkan duty cycle mendekati 90 %.
18. Mengamati tegangan keluaran. Menghitung tegangan ramp dan waktu. Kemudian
mencari kemiringan tegangan per millisekon. Mencatat nilai S pada tabel 6.3.
19. Mengulangi langkah 16 samapai 18 untuk nilai R sesuai pada tabel 6.3
VCC
8 5V
R4 R5
7 1 5 U2
VCC 4.7kΩ 47kΩ
3 4 3
OUT
6 2
V1 Q1
2 5
555 2N3906G
7
15 Vpk 4 741 6 R8
1kHz R1
0° 22kΩ
R3 10kΩ C2 1
C1
1kΩ 10nF
10nF
555_TIMER_RATED