Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA ‘’NY.

A’’
UMUR 66 TAHUN DI RT 02/RW 003 DESA LORU
KECAMATAN SIGI BIROMARU

DISUSUN OLEH :

DINI HARDIANTI

201902008

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA “NY. H”


DI RT 004/RW 003 DESA LORU
KECAMATAN SIGI

Dengan Ini Menyatakan Bahwa Penyuluhan Asuhan Kebidanan Komunitas di Desa Loru telah
Dilaksanakan

Loru, 23 November 2021

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Mahasiswa Keluarga binaan

RISKA AGNESIA PUTRI HABUMUNASA

NIM : 201802032

Pembimbing

MARIA TAMBUNAN SST, M.Keb


NIK : 20130901029

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv
BAB I TINJAUAN TEORI..............................................................................1
A. Senam Lansia..........................................................................................1
B. Gerakan Senam Lansia............................................................................3
BAB II ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS...........................................4
A. Struktur Dan Sifat Keluarga....................................................................4
B. Analisa Data............................................................................................10
C. Prioritas Masalah.....................................................................................10
D. Prioritas Masyarakat................................................................................10
E. Rencana Asuhan Kebidanan Komunitas.................................................11
F. Implementasi...........................................................................................11
G. Evaluasi...................................................................................................11
BAB III SATUAN ACARA PENYULUHAN.................................................12
A. Tujuan Umum.........................................................................................12
B. Tujuan Khusus........................................................................................12
C. Materi Penyuluhan..................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Anggota Keluarga


Tabel 2.2 Format Analisa Data Keluarga
Tabel 2.3 Olahraga Bagi Lansia
Tabel 2.1 Gambar Genogram Keluarga
Tabel 2.2 Gambar Denah Rumah

iv
BAB 1
TINJAUAN TEORI

A. Senam Lansia
1. Pengertian Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam bahasa Inggris terdapat
istilah exercise atau aerobic yang merupakan suatu aktifitas fisik yang dapat memacu
jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam jangka waktu yang
cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan manfaat kepada tubuh. Senam berasal
dari bahasa yunani yaitu gymnastic (gymnos) yang berarti telanjang, dimana pada zaman
tersebut orang yang melakukan senam harus telanjang, dengan maksud agar keleluasaan
gerak dan pertumbuhan badan yang dilatih dapat terpantau (Suroto, 2004).
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk
mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keseimbangan gerak,
daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Dalam latihan senam semua anggota tubuh
(otot-otot) mendapat suatu perlakuan. Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk
melakukan tugas berat) dan fine muscle (otot untuk melakukan tugas ringan).Senam lansia
yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (MENPORA) merupakan upaya
peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia yang jumlahnya semakin bertambah.
Senam lansia sekarang sudah diberdayakan diberbagai tempat seperti di panti wredha,
posyandu, klinik kesehatan, dan puskesmas.(Suroto, 2004).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan
tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal dan
membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran didalam tubuh. Jadi senam lansia
adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh
orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional
raga untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Manfaat Senam
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
menghambat proses degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang
memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas). Orang melakukan senam
secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur
kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keluwesan, cardiovascular
fitness dan neuromuscular fitness. Apabila orang melakukan senam, peredarah darah akan
lancar dan meningkatkan jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak,
sehingga akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang dapat

1
menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan menghilangkan
depresi. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia merasa berbahagia,
senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar. Senam lansia
disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga
berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur.
Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyut jantung waktu istirahat
yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut
jantung sewaktu istirahat harus menurun.
Manfaat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara osteoblast dan osteoclast.
Apabila senam terhenti maka pembentukan osteoblast berkurang sehingga pembentukan
tulang berkurang dan dapat berakibat pada pengeroposan tulang. Senam yang diiringi
dengan latihan stretching dapat memberi efek otot yang tetap kenyal karena ditengah-tengah
serabut otot ada impuls saraf yang dinamakan muscle spindle, bila otot diulur (recking)
maka muscle spindle akan bertahan atau mengatur sehingga terjadi tarik-menarik, akibatnya
otot menjadi kenyal. Orang yang melakukan stretching akan menambah cairan sinoval
sehingga persendian akan licin dan mencegah cedera (Suroto, 2004). Olahraga yang bersifat
aerobik seperti senam merupakan usaha-usaha yang akan memberikan perbaikan pada fisik
atau psikologis.
Faktor fisiologi dan metabolik yang dikalkulasi termasuk penambahan sel-sel darah
merah dan enzim fosforilase (proses masuknya gugus fosfat kedalam senyawa organik),
bertambahnya aliran darah sewaktu latihan, bertambahnya sel-sel otot yang mengandung
mioglobin dan mitokondria serta meningkatnya enzim-enzim untuk proses oksigenasi
jaringan (Kusmana, 2006). Sedangkan menurut Depkes (2003) olahraga dapat memberi
beberapa manfaat, yaitu: meningkatkan peredaran darah, menambah kekuatan otot, dan
merangsang pernafasan dalam. Selain itu dengan olahraga dapat membantu pencernaan,
menolong ginjal, membantu kelancaran pembuangan bahan sisa, meningkatkan fungsi
jaringan, menjernihkan dan melenturkan kulit, merangsang kesegaran mental, membantu
mempertahankan berat badan, memberikan tidur nyenyak, memberikan kesegaran jasmani.

B. Gerakan Senam Lansia


Tahapan latihan kebugaran jasmani adalah rangkaian proses dalam setiap latihan, meliputi
pemanasan, kondisioning (inti), dan penenangan (pendinginan) (Sumintarsih, 2006).
a. Pemanasan
Pemanasan dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan menyiapkan fungsi organ
tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat latihan sebenarnya.
Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain detak jantung telah mencapai
60% detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 1ºC - 2ºC dan badan berkeringat. Pemanasan
yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cidera atau kelelahan.
b. Kondisioning
Setelah pemansan cukup dilanjutkan tahap kondisioning atau gerakan inti yakni melakukan
berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan tujuan program latihan.

2
c. Penenangan
Penenangan merupakan periode yang sangat penting dan esensial. Tahap ini bertujuan
mengembalikan kodisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan melakukan serangkaian
gerakan berupa stretching. Tahapan ini ditandai dengan menurunnya frekuensi detak
jantung, menurunnya suhu tubuh, dan semakin berkurangnya keringat. Tahap ini juga
bertujuan mengembalikan darah ke jantung untuk reoksigenasi sehingga mencegah
genangan darah diotot kaki dan tangan.

3
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS LANSIA PADA “NY'’A”
DI RT 02/RW 003 DESA LORU
KECAMATAN SIGI BIROMARU

A. Struktur dan Sifat Keluarga


1. Struktur
Nama KK : Tn. M
Umur             : 71 Tahun
Nikah : 40 Tahun
Suku             : Kaili
Agama        : Islam
Pendidikan  : SD
Pekerjaan      : Petani
Alamat        :  JL. Sintu
Daftar 2.1 anggota keluarga.
No Nama Hubungan Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama
1 Amili Istri 66 Tahun P Hidup SD IRT Isalam

Genogram Keluarga
Gambar 2.1 :Genogram Keluarga

4
2. Sifat Keluarga
a. Tipe keluar
Merupakan keluarga inti yang terdiri dari 2 orang dengan suami yang paling dominan
dalam pengambilan keputusan.
b. Hubungan dengan anggota keluarga cukup harmonis.
3. Kegiatan sehari-hari
a. Kebiasaantidur
1) Tn. Mtidursiang ± 1 jam, tidurmalam ± 8 jam/hari.
2) Ny. Atidursiang ± 3 jam, tidurmalam ± 8 jam/hari.
b. Kebiasaanmakanan
Semuaanggotakeluargamakan 3x seharidenganpokokberas, laukpauk. Yang
sesuaidengankemampuankeluarga( tahu, tempe, telur, Ikandansayur ).
c. PolaeliminasiSemuaanggotakeluargamenyatakan BAB ± 2 x seharidan BAK ± 5-6 x
sehari.
d. Kebiasaan rekreasi, keluarga pernah melakukan rekreasi ke Tanjung Karang dan
waktu santai lebih banyak digunakan untuk menonton TV bersama di rumah.
e. Kebiasaan hidup sehari-hari : Tn. Marno bekerja sebagai petani dengan aktifitas
sehari-hari yaitu bangun tidur, sholat, mandi, kemudian sarapan pagi, kemudian
berangkat kesawah sekitar pukul 07.00 wita, sedangkan istrinya melakukan pekerjaan
rumah yaitu memasak, mencuci dan membersihkan rumah.
f. Kebersihan diri (Personal hygien), kebersihan diri anggota keluarga baik, mandi 2x
sehari dengan memakai sabun dan menyikat gigi memakai pasta gigi.

B. Faktor-faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya.


1. Penghasilan
a. Pekerjaan kepala keluarga adalah petani
b. Penghasilan : ± Rp 500.000/ bulan
c. Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d. Simpanan keluarga di simpan sendiri.
2.  Suku dan agama
Bapak dan ibu berasal dari Kaili, Bapak dan Ibu cukup taat melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya.
5
3. Peranan anggota keluarga. 
a. Ayah sebagai pencari nafkah. 
b. Ibu seagai pengasuh untuk anak-anaknya dan mengatur urusan rumah tangga.
4. Hubungan keluarga dengan masyarakat.
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.
C. Faktor Lingkungan
1. Rumah
Keluarga sudah memiliki rumah sendiri dengan bentuk rumah permanen dengan ukuran
luas tanah tidak diketahui
a. Gambar 2.2 Denah rumah

R Makan Dapur dan

Kamar Tidur 1

Ruang keluarga
Kamar Tidur 2

                                                 Teras

Rumah jauh dari jalan raya, dengan luas yang tidak diketahui yang terdiri dari 1 ruang
tamu, 3 kamar tidur, ,dan 1 dapur.
a. Jenis rumah : Permanen
b. Atap rumah : Seng
c. Lantai rumah : Tehel
d. Ventilasi rumah cukup sehingga pertukaran udara keluar masuk
e. Ruangan dalam rumah cukup mendapatkan cahaya sina rmatahari
f. Kebersihan dan kerapian cukup bersih dan rapi
2. Sumber air
Sumber air yang digunakan sehari-hari : sumur DAP
Penggunaan air : Untuk Air minum dan
keperluan sehari hari
Tempat penyimpanan air : Tertutup
Pengurasan tempat air : 2 x sehari
6
Kualitas air tidak terasa, tidak berbau, dan tidak ada endapan
Saluran pembuangan air limbah : > 10 meter
Keadaan : Terpelihara
3. Tempat pembuangan
a. Keluarga mempunyai WC
b. Keluarga membuang sampah dibelakang rumah
c. SPAL keluarga adalah SPAL terbuka.
d. Lingkungan rumah cukup baik, jarak rumah keluarga dengan tetangga berjarak ± 2
meter dan cukup aman dari gangguan kejahatan.
4.  Fasilitas hiburan  Keluarga memiliki TV 20 inci sebagai sarana hiburan dan sumber
informasi keluarga.
5. Transportasi
Keluarga Tn. M dalam kegiatan sehari-hari naik motor.
6. Fasilitas sosial dan kesehatan yang ada
Lingkungan sosial keluarga tidak begitu ramai, fasilitas sosial yang cukup jauh dari rumah
yaitu mesjid dan sekolah sedangkan transportasi kurang lancar, sarana kesehatan pun
cukup jauh dari rumah.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan keluarga umumnya cukup baik, kepala keluarga tidakmerokok dan
tidak minum minuman beralkohol dan tidak mengkonsumsi narkoba. Keluhan utama yang
sering dialami adalah badan terasa pegal-pegal karena terlalu capek dan apabila diurut
maka akan hilang dengan sendirinya.
2. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Ny.Hmengatakan anaknya lahir ditolong oleh dukun dengan usia kehamilan 9 bulan dan
persalinan berjalan lancar
3. Keluarga berencana ibu tidakpernahmenggunakan alat kontrasepsi
4. Imunisasi.Anak yang pertamasama sekali tidak mendapat imunisasi.
E. Pengkajian / Pemeriksaan Fisik
Sehubungan dengan riwayat kesehatan umum keluarga, maka dilakukan pemeriksaan fisik
anggota keluarga yaitu
Kepala keluarga
a. Tn. M
7
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : komposmentis
Tanda-tanda Vital ( TTV )
1) TD : 120/70 mmhg
2) Suhu : 36,6 C
3) Nadi : 57x / menit
4) Respirasi : 20 / menit
Kepala : kulit kepala bersih, rambut lurus dan puti, tidak mudah rontok
Palpasi : tidak ada massa atau benjolan dan nyeritekan
Wajah : simetris kiri dan kanan,
Mata : simetris kiri dan kanan, konjungtifa merahmuda, sclera putih
Hidung : simetris kiri dan kanan, tidakada secret dan
Polip : tidak ada benjolan dan nyeri tekan :
Telinga : simetris kiri dan kanan, bersih dan tidak ada serumen
Mulutdan Gigi : mulut bersih, gigi bersih, tidak ada sariawan, bibir merah dan
lembab, tidak ada caries dan gigi berlubang, gusi merahmuda dan
lidah tidak kotor
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, vena jugularis
Dada : Simetris kiri dan Kanan
Perut : Tidak ada bekas operasi dan pembekakan perut
Ekstremitas : simetris kiri dankanan, tidak ada varices
Palpasi : tidaka daoedema,
Perkusi : reflekspatella +/+
b. Ny. A
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tanda-tanda Vital ( TTV )
1) TD : 130/80
2) Suhu : 36 C

2) Nadi : 85x/ menit


3) Respirasi : 22x/ menit
Kepala : kulit kepala bersih, rambut lurus dan putih, tidak mudah rontok
Wajah : simetris kiri dan kanan, tidak pucat,
Mata : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merahmuda, skleraputih
Hidung : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip
Telinga : simetris kiri dan kanan, bersih dan tidak ada serumen
Mulutdan Gigi : mulut bersih, gigi bersih, tidak ada sariawan, bibi rmerah dan
lembab, tidak ada caries dan gigi berlubang, gusi merah muda dan
lida tidak kotor
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, vena jugularis
Dada : simetris kiri dan kanan
8
Perut : tidak ada bekas operasi, pembesaran perut
Ekstremitas : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices
Palpasi : tidak ada oedema,
Perkusi : reflekspatella +/+

F. Pengkajian / Pemeriksaan Psikososia


1. Status EmosionalTingkat emosional anggota keluarga baik dan bila ada masalah
umumnya dapat diselesaikan dengan baik.
2. Konsep diri
Bapak cenderung agak cerewet banyak bicara dan ibu juga sangat sibuk mengurus
keluarga dan lain-lain sehingga agak repot dalam pekerjaan sehari-hari.
3. Pola Interaksi/Komunikasi.
Pola interaksi keluarga cukup baik dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Kaili.
4. Pola pertahanan dalam keluarga.
Sebagai kepala keluarga suami disegani oleh isterinya dan anggota keluarga,
permasalahan dan konflik yang terjadi dalam keluarga dibicarakan dan diselesaikan
dengan baik (dimusyawarahkan) demikian pula dengan permasalahan dengan tetangga /
masyarakat disekelilingnya.

II. Analisa Data


A.    Format analisa data keluarga.
9
No DATA ANALISA DATA
1. Ds:Ny.A Melakukan aktifitas fisik
mengatakantidakaadapenyakit
yang iyarasakan
Do: tidak ada data yang Kurangnya.motivasi ibu untuk melakukan
2. mendukung aktifitas fisik atau peraganggan tubu
Ds : Ibu Mengatakan Bab Di WC
Do: ada WC di rumahibu

III. Prioritas Masalah


1. Olahraga
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah dan Ibu tidak perna melakukan aktifitas fisik
1. ancaman kesehatan    2/3 x 1     1 ataun peregangan tubu
Kemungkinan Kurangnya waktu dan rasa kepercayaan
masalah untuk di     ½ x 2   1 diri dalam melakukan aktifitas aktifitas
2. ubah fisik
Adanya kemauan
3. Potensi pencegahan    3/3 x 1     1 ibuuntukmelakukanolahraga
Masalahyang Ibu menyadari masalah dan ingin segera di
4. menonjol     2/2 x 1     1 atasi
TOTAL     4

IV. Prioritas Masyarakat.


Berdasarkan hasil pembobotan masalah di atas maka urutan profil masalah kesehatan “ Ny.
Amikir” dapat disusun sebagai berikut :
Prioritas I     : Kebugaran

V. Rencana Asuhan Kebidanan Komunity Pada Keluarga NY. M


Masalah :kesehatan ibu

10
      Ds : Ibu mengatakan tidak perna mengalami masalah kesehatan
Do : Tidak ada bukti fisik yang membuktikan ibu tidak mengalami masalah kesehatan
Tujuan : Ibu mengerti dan mengetahui manfaat dari senam lansia
Kriteria : Diharapkan ibu dapat mengetahui senam lansia

Intervensi,Selasa23, November 2021


1. Beritahu ibu tentang manfaat senam lansia
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui manfaat dari senam lansi
2. Beritahu ibu tentang gerakan- gerakan senam lansia.
Rasional : Diharapkan ibu dapat mengetahuigerakan- gerakan senamlansia.
3. Beritahu ibu tentang dampak yang bisa terjadi jika ibu melakukan senam lansia
Rasional : Dengan mengetahui dampak yang dapat terjadi, ibu termotivasi untuk segera
mau melakukan senam lansia pada hari selasa tanggal 23.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan senam lansia.
Rasional : Di harapkan ibu dapat melakukan senam lansia
.
VI. Implementasi
Tanggal 23, November 2021 Jam 15 : 00
Data I
1. Memberikan penjelasan tentang Manfaat senamlansia
Hasil :Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberiakan
2. Menjelaskansekaligusmemperagakansenamlansia pada ibu
Hasil : Agar ibu tau gerakan- gerakansenamlansia
VII. Evaluasi
Tanggal 23, November Jam 15 : 00
1. Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan tentang manfaat
senamlansia
2. Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan tentang gerakan-
gerakansenamlansia
3. Ibu bersedia melakukan gerakan senam lansia
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
11
PokokBahasan : Olahraga

SubPokokBahasan : Senam Lansia

Sasaran : Para Lansia Didesa Loru

Hari / Tanggal : Selasa, 23 November 2021

Waktu : 15.00WIB

Tempat : Halaman Rumah Ketua Dusun 03

Penyuluh : Dini Hardianti

A. TujuanUmum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya olahraga bagi lansia.
B. TujuanKhusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan lansia dapat

1.
Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihatcatatan/leaflet
2.
Menyebutkan prinsip olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat catatan/leaflet
3.
Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa catatan/leafleat
4.
Mendemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
C. Metode pelaksanaan
Ceramah dan Tanyajawab
Leaflet
D. Evaluasi
Pertanyaan
a. Apa manfaat dari senamlansia?
b. Apa prinsip dari senam lansia?
c. Sebutkan macam – macam latihan dari senamlansia? Jawaban
1. Manfaatnya adalah
a. Sebagai pencegahan
b. Sebagai pengobatan(kuratif)
c. Sebagai rehabilisasi
2. Prinsip senamlansia
a. Komponen kesegaran jasmani yang esensialdilatih.
b. Selalu mempertahankankeselamatan.
c. Latihan teratur dan tidak terlaluberat.
d. Permainan dalam bentuk ringan sangat diajurkan.
e. Latihan dilakukan dengan dosisberjenjang.

12
f. Hindari kompetisi –kompetisi.
g. Perhatikan kontra indikasi latihan.

3. Macam – macam latihan senamlansia


a. Latihan kepala danleher
b. Latihan bahu danlengan
c. Latihan tangan
d. Latihanpunggung
e. Latihan paha
f. Latihanpernafasan
g. Latihanmuka

13
MATERI

A. Pengertian
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan
pengaruh baikterhadaptingkat kemampuan fisik manusia, bila
dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihanfisik sering
diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang
teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan
bagian dari usaha menjagakebugarantermasuk kesehatan jantung dan
pembuluh darah, dan sebagai bagian dariprogramretabilitas bagi mereka
yangtelahmenderita. (puslitbang Depkes RI, 2003:6)
B. Tujuan
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk
membinadanmeningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaranjasmani
danrohani.
Tujuan lain adalah:
1. Memperbaiki pasokan oksigen dan prosesmetabolisme.
2. Membangun kekuatan dan dayatahan.
3. Menurunkanlemak.
4. Meningkatkan kondisi otot dansendi. (Depkes RI,1997:2)
C. Manfaatsenam
1. Sebagaipencegahan
Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
2. Sebagai pengobatan(kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia
adalahkelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark
jantung,kelainaninsufisiensi,koroner,kelainanpembuluh darah tepi,
thromboplebitis dan osteoporosis.
3. SebagairehabilisasiDengan senam yang baik akan mempengaruhi hal –
halsebagai berikut:
a. Memperkuat degenerasi karena telah mengalamiperubahanusia
b. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatanjasmandalam
kehidupan.
c. Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tuntutan(sakit).
D. Prinsip – prinsip olahraga padalansia
1. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatihadalah:

14
a. Ketahanan kardio –pulmonal.
b. Kelenturan(fleksibilitas)
c. Kekuatan otot
d. Komposisi tubuh (lemak tubuh janganberlebihan)
2. Selalu mempertahankankeselamatan.
3. Latihan teratur dan tidak terlaluberat.
4. Permainan dalam bentuk ringan sangatdiajurkan.
5. Latihan dilakukan dengan dosisberjenjang.
6. Hindari kompetisi –kompetisi.
7. Perhatikan kontra indikasi latihan:
a. Adanya penyakitinfeksi
b. Hypertensisistoliklebihdari180mmHgdandiastolik120mmHg
c. Berpenyakit berat dan dilarang dokter.
E. Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuanyaitu:
1. Membantu tubuh agar tetap dapatbergerak.
2. Secara lambat laun menaikkan kemampuanfisik.
3. MemberkontakpsikologislebihluasagartidakterisolirdarI rangsang.
4. Mencegahcedera.
5. Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada
lebihdiarahkan pada:
a. Perbaikan kekuatanatot.
b. Perbaikan stamina (aerobiccapacity).
c. Perbaikanfleksibilitas.
d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional
ditambahdenganmempertahankan
F. Langkah
1. Latihan kepala danleher
Lihat ke atap kemudian menunduk sampai dagu ke dadaPutar kepala
dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri Miringkan kepala
ke bahu sebelah kanan lalu ke sebelah kiri.
2. Latihan bahu danlengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian
turunkankembali perlahan-lahantepukan kedua telapak tangan dan
rengangkan lengan ke depan lurus dengan bahu.

Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian


angkat lengan keatas kepala Satu tangan menyentuh
bagianbelakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh
mungkin yangdapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan

15
kiri.Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih ke
atassedapatnya.
3. Latihantangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekanke
meja.
Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan
telapaktanganuntukmenyentuh jari kelingking. Kemudian tarik
kembali. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiapjaridengan ibu jari dan
kemudian setelah menyentuh tiap jari.
Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari
selurusmungkin.
4. Latihanpunggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi
kemudiankesisi yang lain.Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua
kaki, putar tubuhdengan melihat bahukekiridan kekanan.Tepukan
kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke belakang.
5. Latihanpaha.
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang
sandaran kursi atau dengan posisi tiduran. Lipat satu lutut sampai pada
dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan tahan
beberapawaktu.Duduklah dengan kedua kaki lurus ke depan.
Tekankan kedualutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut
menyentuh tempat tidur.Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan
lutut, kemudiantarik telapak kaki kearah kita dan regangkan
kembali.Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan
lutut.Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki ke dalam
sehinggapermukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi.Berdiri
dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian
belakangkursi.Angkattumittinggi- tinggi
kemudian putarkan.
6. Latihanpernafasan
Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.
Letakkankeduatelapaktangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-
dalam maka terasa dadamengambang Sekarang keluarkan nafas
perlahan-lahan sedapatnya. Terasatangan akan menutup kembali.
7. Latihanmuka
Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas Tutup mata kuat-
kuat, kemudian buka lebar-lebar Kembangkan pipi keluar sebisanya.
Kemudian isapkedalamTarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian

16
ciutkan dan bersiul kedalamTarik bibir kebelakang sedapatnya,
kemudian ciutkan dan bersiul

17
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umtas.ac.id/192/6/BAB%20II%20ABDUL.pdf

18
LAMPIRAN
DOKUMENTASI (foto kegiatan penyuluhan)

19

Anda mungkin juga menyukai