Anda di halaman 1dari 1

Nama : Sekar Wulan Sari

Npm : 1913053080
Kelas : 6E
Matkul : Assesment Pembelajaran SD

Perbedaan Antara Pengukuran, Assesment dan Evaluasi


1. Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur. Sebagai
ilustrasi, seorang guru yang memberikan tes kepada siswanya, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengukuran dengan cara memberi skor pada hasil tes
para siswanya. Namun angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu belum
mempunyai makna, asesmen lah nanti yang akan memberikan makna pada angka-
angka tersebut. Pemberian skor atau penentuan angka ini merupakan suatu upaya
untuk menggambarkan karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan angka
(yang merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.

2. Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses


dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa,
kelas/mata kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian
pembelajaran tertentu. Contoh asesmen: dari mencari tahu data tentang kurikulum dan
program pendidikan yang pernah atau sedang dijalankan.

3. Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai dari perencanaan


suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen)
serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru manajemen
pendidikan, dan sebagainya. Evaluasi juga bisa dilakukan untuk menilai keberhasilan
sebuah metode atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada suatu waktu.

Perbedaan antara evalusia dan penilaian adalah terletak pada scope (ruang lingkup) dan
pelaksanaanya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah
satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian
biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi bagian atau
terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya,  guru menilai prestasi
belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evalusi
lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu (sistem pendidikan, sistem pembelajaran)
dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga pihak eksternal
(evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program.

Anda mungkin juga menyukai