Disusun Oleh :
2. Menghimpun Data
Dalam kegiatan ini sebagai guru bisa memilih teknik tes dengan
menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan melakukan
pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-
instrumen tertentu berupa rating scale, check list, interview guide atau
angket. Ketika melakukan asesmen prestasi peserta didik, para guru harus
memahami situasi dan kondisi lingkungan fisik dan
psikologis.Lingkungan fisik harus tenang dan nyaman. Selama proses
asesmen berlangsung, guru juga harus memonitor jalannya asesmen dan
membantu agar semuanya berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
BSNP Dep Dik Nas (2006) menyatakan bahwa dalam prosedur penilaian,
guru seharusnya menggunakan langkah-langkah sistematis sebagai berikut.
a. Perumusan Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Rumusan indikator pencapaian tidak ada di dalam standar isi (SI). Oleh
karena itu, pada saat mengembangkan silabus yang akan ditindaklanjuti
dengan kegiatan penilaian, guru diharuskan merumuskan indikator
pencapaian keberhasilan penguasaan kompetensi dasar (KD)
b. Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi penilaian adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Di dalam silabus, harus jelas keterkaitan antara SK, KD,
materi pokok/materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar di satu
sisi, dengan indikator pencapaian KD yang bersangkutan beserta teknik
penilaian dan bentuk instrumen yang digunakan.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa tes adalah
alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang
ditunjukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan
petunjuk itu. Atas dasar respon tersebut ditentukan tinggi rendahnya
akor dalam bentuk kuantitatif selanjutnya dibandingkan dengan
standar yang telah ditentukan untuk ditarik kesimpulan yang bersifat
kuantitatif.
b. Fungsi Tes
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik.
Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab
melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh
program pengajaran yang telah ditentukan.
c. Penggolongan Tes
Sebagai alat pengukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
atau golongan, tergantung dari segi mana atau dengan alasan apa
penggolongan tes itu dilakukan.
Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat Pengukur Perkembangan/
Kemajuan Belajar Peserta Didik.
1. Tes seleksi
2. Tes awal
3. Tes akhir
4. Tes diagnostic
5. Tes formatit
6. Tes sumatif
Penggolongan Lain-lain
Ditilik dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, tes dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Tes individual
2. Tes kelompok
2. Teknik Non Tes
Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam rangka
mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap (affective
domain) dan ranah ketrampilan (Psychomotoric domain), sedangkan
teknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dari segi ranah proses berfikirnya (cognitif domain).
Dengan tenik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta
didik dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis (observasi),
melakukan wawancara (interview), menyebar angket (quistionnaire), dan
memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).
1. Pengamatan (observation/al-Ta-ammul)
2. Wawancara (interview/al-Hiwar)
3. Angket (Questionnaire/Istifta)
4. Pemeriksaan Dokumen (Documentary Analysis)
DAFTAR PUSTAKA