Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IRVAN NUR PRAYOGA

NIM : 401190087
KELAS : ES.C
UU & Peraturan Tentang BMT
1. Yang membedakan adalah dalam pelaksanaanya,dalam BMT memungkinkan penyaluran
dananya dari pihak luar, yaitu pihak yang belum menjadi anggota BMT. Sedangkan
operasional koperasi syariah penyaluran dananya hanya diperuntukkan pada pihak yang
telah terdaftar menjadi anggota. Dan mengapa dsar hukumnya disamakan karena legalitas
eksistensi BMT belum mempunyai payung hukum yang jelas. Rancangan Undang-Undang
LKMS yang selama ini dapat diharapkan untuk menjadi payung hukum BMT belum juga
ada kejelasannya. Jika RUU LKMS sudah disahkan, maka keberadaan BMT dapat
dicantolkan di UU LKMS. Melihat kondisi yang seperti ini, agar BMT tidak dianggap
sebagai lembaga keuangan yang ilegal (gelap), akhirnya beberapa BMT beroperasi dengan
berbadan hukum koperasi.
2. keunggulan dari BMT adalah 1. BMT Islam memiliki dasar hukum operasional yakni Al
Qur’an dan Al Hadist. Sehingga dalam operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
seperti diperintahkan oleh Allah SWT, juga nilai dasar seperti yang dicontohkan
Rasulullah SAW. 2. BMT Islam mendasarkan semua produk dan operasinya pada prinsip-
prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan. 3. Adanya kesamaan ikatan emosional
keagamaan yang kuat antara pemegang saham, pengelola, dan nasabah, sehingga dapat
dikembangkan 28 kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil. 4. Adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat
dalam BMT Islam akan berusaha sebaik-baiknya sebagai pengalaman ajaran agamanya
sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa berkah. 5. Adanya fasilitas
pembiayaan Al Mudharabah dan Al Musyarakah yang tidak membebani nasabah sejak
awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap, hal ini memberikan kelonggaran
physichologis yang diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan
bersungguh- sungguh. Sedangka beberapa kelemahan BMT adalah pelayanan yang
diberikan kepada na- sabah masih belum dilakukan secara profesional, belum memiliki
perlindungan simpanan na- sabah seperti yang dimiliki Bank Umum.
3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih tergantung pada
rentenir disebabkan karena pihak rentenir mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam
memenuhi dana dengan segera. Maka peran BMT disini harus mampu melayani
masyarakat lebih baik, misalnya dengan tersedia dana setiap saat, birokrasi yang
sederhana, dan lain sebagainya.
4. kegiatan ekonomi BMT yang mempunyai kegiatan sosial (Baitul Maal) dan kegiatan bisnis
(at-Tamwil). Kegiatan sosial ekonomi BMT dilakukan dengan gerakan zakat, infaq
sedeqah dan waqaf. Yang mana Hal ini merupakan keunggulan BMT dalam mengurangi
kemiskinan. Dengan menggunakan dana ZISWAF ini, BMT menjalankan produk pinjaman
kebajikan (qardhul hasan). Kegiatan sosial BMT ini dapat disebut sebagai upaya proteksi
atau jaminan sosial yang dapat menjaga proses pembangunan masyarakat miskin secara
signifikan, Proteksi sosial ini menjamin distribusi rasa kesejahteraan dari masyarakat yang
tidak punya kepada masyarakat yang punya.
5. Pasal 16 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang LKM, dituliskan bahwa mengenai
pembatasan wilayah usaha sebuah LKM, hanya pada satu wilayah kabupaten/kota, atau
harus bertransformasi menjadi bank apabila melakukan kegiatan usaha yang melebihi satu
wilayah kabupaten/kota tempat kedudukan LKM.
6. empat faktor utama yang mempengaruhi kinerja BMT yaitu pendidikan, manajemen, gaji
karyawan, dan atribut produk
7. Diantara perannya menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi yang non syari’ah,
Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil, Menjaga keadilan ekonomi masyarkat
dengan distribusi yang merata.

Anda mungkin juga menyukai