Anda di halaman 1dari 13

PenyelesaianI PermasalahanI SistemI BayarI PembayaranI CashI OnI DeliveryI (COD)I diI

PlatfotmI E-ComerceI diI TinjauI dariI SosiologiI Komunikasi

MuhammadI SaifuddinI 302210092


muhamdsaf@gmail.comI
InstitutI AgamaI IslamI NegeriI Ponorogo
Abstrak

PadaI sistemI CashI onI delivery,I terjadiI beberapaI masalahI diantaranyaI yaituI ketidaksesuainI
barangI pesananI denganI barangI yangI dikirimI olehI penjual.I SehinggaI menyebabkanI salahI
satuI pihakI dirugikan,I baikI dariI pihakI penjualI ketikaI barangI dikembalikanI atauI pembeliI
yangI merasaI bahwaI barangI yangI diterimaI I berbedaI denganI barangI yangI dipesan.I SelainI
itu,I kurirI yangI mengantarI barangI pesanan,I jugaI dirugikanI karenaI menjadiI pelampiasanI
konsumenI apabilaI barangI yangI diterimaI tidakI sesuai.I HalI iniI timbulI dikarnakanI salahI
satuI pihakI kurangI bertanggungI jawabI dalamI halI jualI beli.I I PadaI lamanI Kompas.comI
tanggalI 21I JuniI 2022,I terdapatI konsumenI E-CommerceI yangI melakukanI pemukulanI
terhadapI kurir,I dikarenakanI barangI yangI dikirimI ituI tidakI sesuai..I DalamI penelitianI iniI
menggunakanI metodeI peneliianI kualitatif,I yangI manaI lebihI cendrungI menggunakanI
analisisI kualitatifI danI rumpunyaI sepertiI analisisI struktur,I analisisI isiI media,I danI metodeI
kritisI lainnya.I I HasilI dariI penelitianI adalahI kasusI yangI terjadiI padaI sistemI pembayaranI
cashI onI deliveyI diI E-comerseI iniI masihI banyakI yangI perluI diI evaluasiI dariI berbagaiI sisi.I
TerutamaI dalamI pemberianI informasiI danI pengetahuanI kepadaI paraI pelangganI danI jugaI
harusI mengevaluasiI padaI kenyataanI dilapangan.

KataI kunciI :I CashI onI delivery,I E-ComerceI danI SosiologiI Komunikasi

Abstrack

InI theI CashI onI deliveryI system,I thereI areI severalI problemsI includingI theI incompatibilityI
ofI theI orderedI goodsI withI theI goodsI sentI byI theI seller.I ThusI causingI oneI ofI theI
partiesI toI beI harmed,I bothI fromI theI sellerI whenI theI goodsI areI returnedI orI theI buyerI
whoI feelsI thatI theI goodsI thatI comeI doI notI matchI theI goodsI ordered.I InI addition,I
couriersI whoI deliverI orderedI goodsI areI alsoI disadvantagedI becauseI theyI becomeI theI
outletI forI consumersI ifI theI goodsI receivedI areI notI appropriate.I ThisI arisesI becauseI oneI
partyI isI lessI responsibleI inI termsI ofI buyingI andI selling.I OnI theI Kompas.comI pageI onI
JuneI 21,I 2022,I thereI wereI E-CommerceI consumersI whoI beatI theI courier,I becauseI theI
goodsI sentI wereI notI appropriate.I InI thisI studyI aI qualitativeI researchI method,I whichI
tendsI toI useI qualitativeI analysisI andI itsI componentsI suchI asI structuralI analysisI ,I mediaI
contentI analysis,I andI otherI criticalI methods.I TheI resultsI ofI theI researchI areI thatI thereI
areI stillI manyI casesI thatI occurI inI theI cashI onI deliveryI paymentI systemI inI E-commerceI
thatI needI toI beI evaluatedI fromI variousI sides.I EspeciallyI inI providingI informationI andI
knowledgeI toI customersI andI alsoI havingI toI evaluateI theI realityI inI theI field.

Keywords:I CashI onI delivery,I E-CommerceI andI SociologyI ofI Communication

PENDAHULUAN
KemajuanI teknologiI diI eraI iniI memudahkanI untukI mencariI informasiI danI
berkomunikasiI melaluiI internet.I MasyarakatI dapatI berkomunikasiI tanpaI batasI jarak,I
ruangI danI waktu.I PerkembanganI iniI menyebabkanI duniaI tanpaI batasI danI perubahanI
sosialI yangI signifikan.I SeiringI berkembangnyaI teknologiI danI komunikasi,I masyarakatI
didorongI untukI mengikutiI setiapI perkembangannya.I DenganI berkembangnyaI teknologi,I
banyakI platformI e-commerceI yangI berkembangI diI Indonesia.I ApalagiI diI masaI pandemiI
yangI menjadiI salahI satuI faktorI penyebabI berkembangnyaI platformI e-commerce.I
TransaksiI jualI beliI onlineI dinilaiI lebihI efektifI danI efisienI ketikaI seseorangI dapatI
melakukanI transaksiI jualI beliI dimanaI sajaI danI kapanI sajaI tanpaI harusI bertemuI
langsungI denganI paraI pihak.I BerbelanjaI melaluiI tokoI onlineI dilakukanI berbedaI denganI
diI tokoI biasa.I SaatI AndaI membeliI diI Internet,I semuaI formalitasI yangI terkaitI denganI
transaksiI biasaI berkurang,I selainI itu,I konsumenI dapatI lebihI leluasaI mengumpulkanI danI
membandingkanI informasiI tentangI barangI atauI jasaI yangI merekaI butuhkan,I tanpaI
batasanI wilayah.I UntukI menemukanI produkI yangI diinginkan,I pembeliI masukI keI tokoI
onlineI melaluiI websiteI atauI mengunduhI aplikasi,I setelahI ituI pembeliI mengirimkanI
penawaranI kepadaI penjualI danI menentukanI sistemI pembayaranI yangI diinginkan,I setelahI
ituI penjualI mengemasI danI mengirimkanI produkI pesanan.I DenganI banyaknyaI peminatI
platformI e-commerce,I PlatfomI berlomba-lombaI menarikI pembeli.I SalahI satuI upayanyaI
adalahI menciptakanI produkI danI sistemI pembayaranI yangI memudahkanI pembeliI
menggunakanI platformI jualI beliI online.I SalahI satuI sistemI pembayaranI yangI ditawarkanI
platformI e-commerceI yangI memudahkanI pembeliI adalahI sistemI CashI onI DeliveryI (COD).I
CODI adalahI metodeI pembayaranI yangI dilakukanI langsungI diI tempatI setelahI pembeliI
menerimaI pesananI dariI kurir.I SistemI pembayaranI iniI telahI digunakanI olehI beberapaI
pengusahaI yangI memilikiI pembeliI diI kotaI yangI samaI denganI penjual,I namunI penjualI
tidakI memilikiI tokoI offline.I TujuanI dariI sistemI pembayaranI CODI adalahI untukI
memudahkanI pembeliI melakukanI pembayaranI tanpaI rekeningI bankI atauI kartuI kreditI
danI jikaI tidakI berlokasiI dekatI denganI beberapaI cabangI yangI bekerjaI samaI denganI
perusahaanI elektronikI tersebut,I sepertiI AlfamartI danI Indomaret.I LegalitasI penyelenggaraI
sistemI elektronikI diaturI dalamI PasalI 1(6)I Undang-UndangI InformasiI danI TransaksiI
ElektronikI NomorI 19I TahunI 2016I PerubahanI Undang-UndangI NomorI 11I (selanjutnyaI
disebutI "UUI ITE")I menjelaskanI bahwaI penyelenggaraI sistemI elektronikI adalahI
penggunaanI sistemI elektronikI olehI instansiI pemerintah,I perorangan,I perusahaanI
dan/atauI masyarakat.I AyatI 1I ITESI RI 15I menyatakanI bahwaI setiapI pemilikI sistemI
elektronikI harusI menggunakanI sistemI elektronikI secaraI andalI danI amanI sertaI
bertanggungI jawabI atasI pengoperasianI sistemI elektronikI yangI benar.I (Ahmad,I 2004,I
hlm.I 1)
AturanI sistemI jualI beliI CODI diaturI dalamI nomorI MUI.I :I 05/DSN-MUI/IV/2000I tetapiI
tidakI adaI aturanI khususI untukI sistemI CODI karenaI tidakI adaI aturanI yangI jelasI tentangI
sistemI CODI sehinggaI banyakI terjadiI kasusI yangI tidakI dapatI diselesaikanI secaraI hukum.I
NamunI sampaiI saatI ini,I berdasarkanI Undang-undangI PerlindunganI KonsumenI No.I 8I
TahunI 1999,I transaksiI dibatalkanI secaraI sepihakI melaluiI sistemI pembayaranI sebagianI
melaluiI prosesI jualI beli,I diI manaI penjualI danI pembeliI berpartisipasi.I SistemI pengirimanI
memilikiI aturanI tersendiriI untukI setiapI tokoI online,I baikI besarI maupunI kecil.I SesuaiI
aturanI pengirimanI tunaiI dariI beberapaI penjualI online,I dilarangI mengubahI setI atauI
warnaI yangI dibeliI setelahI memesannya,I jikaI produkI yangI dipesanI tidakI dapatI dibatalkanI
(cancel),I pengirimanI barangI hanyaI dapatI dilakukanI diI satuI areaI diI sellerI (Isnawati,I
2018,I hlm.I 8)I
PadaI sistemI CashI onI delivery,I terjadiI beberapaI masalahI diantaranyaI yaituI
ketidaksesuainI barangI pesananI denganI barangI yangI dikirimI olehI penjual.I SehinggaI
menyebabkanI salahI satuI pihakI dirugikan,I baikI dariI pihakI penjualI ketikaI barangI
dikembalikanI atauI pembeliI yangI merasaI bahwaI barangI yangI datangI tidakI sesuaiI denganI
barangI yangI dipesan.I SelainI itu,I kurirI yangI mengantarI barangI pesanan,I jugaI dirugikanI
karenaI menjadiI pelampiasanI konsumenI apabilaI barangI yangI diterimaI tidakI sesuai.I HalI
iniI timbulI dikarnakanI salahI satuI pihakI kurangI bertanggungI jawabI dalamI halI jualI beli.I I
PadaI lamanI Kompas.comI tanggalI 21I JuniI 2022,I terdapatI konsumenI E-CommerceI yangI
melakukanI pemukulanI terhadapI kurir,I dikarenakanI barangI yangI dikirimI ituI tidakI sesuai.I
DalamI vidioI yangI berdurasiI 1I menitI 20I detikI yangI beredarI ,I terlihatI seorangI pemudaI
yangI memukuliI kurirI denganI menggunakanI helmI berkali-kali.I PeristiwaI tersebutI terjadiI
diI Metro,I Lampung,I tepatnyaI diI sebrangI RSI MuhammadiyahI Metro,I BedengI 16cI padaI
sabtuI 18I JuniI 2022I siang.I HalI sepertiI iniI dapatI terjadiI dikarenakanI kurangnyaI literasiI
masyarakatI mengenaiI sistemI CashI onI deliveryI tersebut.I MenanggapiI halI tersebutI KetuaI
PengurusI HarianI YayasanI LembagaI KonsumenI IndonesiaI (YLKI)I TulusI AbadiI mengatakanI
“I sebenarnyaI layananI CODI memudahkanI paraI konsumen,I namunI lantaranI tingkatI literasiI
masyarakatI terhadapI prosesI bisnisI danI informasiI terkaitI produkI masihI rendah,I kesalahI
pahamanI antaraI konsumenI danI kurirI kerapI terjadi”.(Catriana,I 2022)I TerkaitI sistemI CODI
tersebutI sellerI WijayaI onI ClothingI berkataI I “I CodI memudahkanI customerI untukI beliI
sesuatuI kalauI tidakI punyaI ATM,I cumaI kalauI CODI ongkosI kirimnyaI bedaI samaI transfer,I
tapiI tergantungI expedisiI juga”.I SelainI ituI jugaI mengatakanI “KerugianI CODI dariI pihakI
sellerI kalauI paketI kembaliI (ditolak)I diI sebagianI expedisiI tertentuI sellerI bayarI onkosI
kirimI 2xI lipat”.(Admin,I komunikasiI pribadi,I 29I NovemberI 2022)I SelainI ituI menurutI
NaufalI RizaI sebagaiI penggunaI sistemI CODI berkataI “I CODI memudahkanI jualI beli,I karnaI
bisaI dibayarI ketikaI barangnyaI sudahI sampaiI danI meningkatkanI kepercayaanI pembeli.I
Tetapi,I sistemI CODI iniI dapatI merugikanI pembeliI karenaI barangI yangI datangI belumI
tentuI sesuaiI denganI spesifikasiI barangI yangI diI tulisI diI platformI ShopeeI danI jugaI
pembeliI tidakI diperkenankanI membukaI barangI apabilaI belumI dibayar,I sehinggaI halI iniI
membuatI barangI menjadiI tidakI jelas”.(N.I Reza,I komunikasiI pribadi,I 29I NovemberI 2022)I
KetidakadilanI dalamI sistemI ShopeeI CODI jugaI diperkuatI pernyataanI MohammadI JefriI
SetiawanI sebagaiI kurirI ShopeeI CODI mengatakanI “I AdaI mudahI danI tidaknyaI dalamI
ShopeeI COD,I mudahnyaI yaituI konsumenI dapatI membeliI barangI danI bayarI ditempat,I
tetapiI jikaI adaI ketidaksesuaianI barangI makaI yangI dijadikanI pelampiasanI konsumenI
adalahI kurir.I KurirI diI makiI danI tidakI mauI membayarI barangI yangI dibeli,I yangI manaI ituI
dikarnakanI penjualI yangI kurangI bertanggungI jawab”.I (M.I J.I Septiaan,I komunikasiI
pribadi,I 30I NovemberI 2022)
PenelitianI iniI diperkuatI olehI jurnalI EvaluasiI SistemI CashI onI deliveryI DemiI
MeningkatkanI KepastianI HukumI DalamI PerkembanganI TransaksiI ElektronikI diI IndonesiaI
yangI ditulisI olehI NabilI AbduhI Aqil,I ChelseaI MutiaraI Putri,I DindaI YunisaI (2022)I I danI
jurnalI PerspektifI HukumI EkonomiI SyariahI DalamI JualI BeliI DenganI MetodeI CashI onI
deliveryI (Cod)I DiI E-CommerceI ShopeeI I olehI SyaikI AbdillahI danI DeviI MelindahI (2022).I
DariI penelitianI tersebutI sama-samaI membahasI tentangI sistemI pembayaranI CashI onI
deliveryI diI E-Commerce,I tetapiI yangI memnedakanI denganI penelitianI iniI adalahI obyekI
yangI diI bahasI danI jugaI masalahI yangI dimuatI didalamI jurnal.I OlehI karnaI ituI penelitiI
tertarikI menulisI penelitianI yangI berjudulI “PenyelesaianI PermasalahanI SistemI
PembayaranI CashI OnI DeliveryI (COD)I PadaI PlatfotmI E-Comerce”

METODEI PENELITIAN
I PenelitianI komunikasiI memilikiI objek,I prosesI danI pendekatanI tertentu,I sehinggaI
terdapatI perbedaanI dalamI pemilihanI metode.I PenelitianI iniI menggunakanI metodeI
penelitianI kualitatif,I yangI biasanyaI menggunakanI analisisI kualitatifI danI komponen-
komponennya,I sepertiI analisisI struktural,I analisisI isiI media,I danI metodeI kritisI lainnya.I
MetodeI penelitianI kualitatifI jugaI berfungsiI sebagaiI metodeI pengumpulanI data,I sehinggaI
metodeI tersebutI jugaI merupakanI metodeI pengumpulanI data.I RancanganI penelitianI iniI
lebihI banyakI digunakanI padaI penelitianI yangI menggunakanI teoriI komunikasiI
konvensionalI untukI menjelaskanI hubunganI antaraI mediaI danI penonton,I untukI
menjelaskanI efekI media,I atauI untukI menjelaskanI hubunganI antaraI sumberI berita,I
mediaI danI masyarakatI denganI melihatI isuI hanyaI sebagaiI halI yangI dapatI terjadi.I
dijelaskanI UntukI menjawabI permasalahanI tersebutI yaituI denganI membandingkanI
permasalahanI sistemI e-purchaseI cashI denganI teori-teoriI yangI dikembangkanI penelitiI
denganI caraI tersebut.I HalI iniI diharapkanI dapatI membantuI menyelesaikanI permasalahanI
yangI seringI terjadiI diI masyarakatI karenaI permasalahanI tersebutI tidakI dilaporkanI keI
masyarakat.I YangI merupakanI salahI satuI kekuranganI dariI perkembanganI teknologiI danI
komunikasi.(Bungin,I 2017,I hlm.I 303)

PEMBAHASANI DANI ANALISIS

A. CashI onI deliveryI (COD)I


1. PengertianI COD
CODI adalahI caraI pembayaranI secaraI langsungI melaluiI Internet,I jualI beliI
denganI caraI bertemuI diI tempatI yangI disepakati.I CaraI tersebutI masihI digunakanI
diI beberapaI tokoI yangI berbasisI belanjaI online,I sehinggaI pembeliI dapatI yakinI
bahwaI barangI yangI dipesanI bukanlahI barangI berkualitasI rendahI atauI penipuanI
jualI beliI yangI menjadiI praktikI yangI menakutkanI bagiI pembeli.I TidakI dapatI
dipungkiriI bahwaI CODI adalahI caraI yangI efektifI untukI mencariI pelangganI tokoI
onlineI yangI baruI diluncurkan.I
2. PersyaratanI COD
a. PenjualI danI pembeliI menyepakatiI transaksiI komoditasI
b. PenjualI danI pembeliI sepakatI untukI bertemuI langsungI diI tempatI yangI
disepakatiI keduaI belahI pihakI
c. TransaksiI dilakukanI secaraI tunaiI apabilaI barangI sudahI diantarI atauI diterimaI
pembeliI
3. CaraI danI TipsI CODI AmanI
a. MembatasiI sistemI CODI hanyaI untukI barang-barangI tertentuI yangI dapatI
dilihat,I dicobaI atauI dipakaiI olehI pembeli,I sepertiI fashion,I sepatuI atauI pakaianI
sejenisI
b. BatasiI jumlahI transaksiI saatI melakukanI CODI agarI tidakI terlaluI banyakI
mengeluarkanI uangI tunai,I apalagiI sendirianI diI waktuI danI tempatI yangI salahI
c. PastikanI CODI beradaI diI tempatI yangI aman,I sepertiI diI rumahI atauI diI tempatI
umumI yangI sangatI kitaI kenal,I sepertiI pusatI perbelanjaanI atauI diI depanI tokoI
yangI seringI dikunjungi.I (Dzulfikar,I 2019)I .
4. KelebihanI danI KekuranganI CODI
a. KeunggulanI COD
1) KonsumenI dapatI melihatI produkI sebelumI memutuskanI membeliI atauI
tidak.I
2) ApabilaI barangI tidakI sesuai,I pembeliI dapatI langsungI mengajukanI komplainI
atauI membatalkanI transaksi.I
3) CODI dapatI mencegahI konsumenI dariI penipuan.I
4) I KonsumenI tidakI membayarI jasaI pengiriman.I
5) KonsumenI dijaminI tokoI onlineI tersebutI tidakI fiktif.I
6) CODI mendatangkanI lebihI banyakI pelanggan.I
b. KekuranganI COD
1) UangI dagangI bermasalahI jikaI konsumenI tidakI hadirI diI lokasiI penerimaI
atauI lokasiI tidakI ditemukan.I
2) AreaI sistemI murah.I
3) TidakI semuaI jenisI barangI dapatI menggunakanI mekanismeI COD.I
4) PenjualI harusI mempersiapkanI diriI untukI pembatalanI atauI komplainI dariI
konsumenI (Soyami,I 2022)I
5. Faktor-FaktorI PenyebabI AlasanI MunculnyaI SistemI COD
DiI IndonesiaI tidakI lepasI dariI perkembanganI belanjaI onlineI elektronik.I JualI
beliI PadaI tahunI 1996,I munculI DyviacomI IntrabumiI atauI D-NetI yangI dianggapI
sebagaiI cikalI bakalI belanjaI danI penjualanI online.I AdanyaI lingkunganI transaksiI iniI
tentuI sajaI menjadiI kabarI baikI tidakI hanyaI bagiI pemilikI usahaI tetapiI jugaI bagiI
konsumen.I DenganI menggunakanI internet,I prosesI bisnisI jauhI lebihI mudah.I
Namun,I padaI awalnyaI penggunaanI internetI hanyaI terbatasI padaI presentasiI
produk.I DalamI transaksiI pembayaran,I penjualI danI konsumenI masihI harusI salingI
berhadapan.I Belakangan,I istilahI ituI dikenalI denganI istilahI cashI onI deliveryI (COD).
I ProsesI jualI beliI yangI dilakukanI denganI sistemI CODI iniI awalnyaI dilakukanI
denganI calonI pembeliI yangI memilihI barangI diI aplikasiI belanjaI onlineI denganI
memperhatikanI informasiI kualitasI danI hargaI yangI diberikanI olehI penjual.I
Kemudian,I ketikaI pembeliI sudahI menemukanI barangI yangI dibutuhkanI danI inginI
dibelinya,I iaI bisaI langsungI menghubungiI penjualI melaluiI nomorI teleponI atauI
chatI melaluiI aplikasiI belanjaI elektronikI danI menerimaI pembayaranI diI suatuI
tempat.I MasyarakatI IndonesiaI menggunakanI sistemI uangI secaraI luasI dalamI
perkembangannya,I terutamaI padaI masaI pandemiI yangI tidakI memungkinkanI
masyarakatI untukI keluarI rumahI untukI berbelanja.I (Xendit,I 2022)I SelainI
konsumen,I sistemI deliveryI banyakI digunakanI dalamI belanjaI onlineI diI Indonesia.I
AdaI beberapaI faktorI yangI membuatI e-commerceI menggunakanI sistemI ini,I
antaraI lainI sebagaiI berikut:I
a. CODI adalahI metodeI pembayaranI yangI fleksibelI MetodeI pembayaranI CODI
menjadiI pilihanI pelangganI karenaI sistemI pembayaranI dapatI dilakukanI secaraI
lokalI sehinggaI tidakI perlu.I tidakI perluI pergiI keI bankI atauI ATMI terdekat.I
SelainI itu,I metodeI CashI onI DeliveryI jugaI minimI risikoI kehilanganI uangI yangI
bisaI terjadiI selamaI pembayaranI virtual.I IniI adalahI faktorI utamaI mengapaI
CODI sangatI diminatiI olehI pelanggan.I
b. MemperolehI rasaI amanI PelangganI merasaI lebihI amanI ketikaI barangI pesananI
sudahI sampaiI danI sesuaiI denganI yangI diharapkan.I SelainI itu,I merekaI jugaI
tidakI harusI memberikanI informasiI keuangan,I sehinggaI lebihI amanI daripadaI
membayarI melaluiI transferI bankI atauI secaraI virtual.I
c. I KecanduanI PaylaterI MembayarI denganI PaylaterI cukupI mudah,I tapiI jugaI
berbahayaI karenaI memicuI pembelianI impulsif.I DalamI halI ini,I caraI penyerahanI
uangI mempengaruhiI pelaksanaanI pembelianI sesuaiI denganI kebutuhanI danI
kondisiI ekonomiI saatI iniI (Clodeo,I 2022)I
6. PengaruhI danI keuntunganI apabilaI menggunakanI COD
DimungkinkanI untukI memperolehI beberapaI keuntunganI dalamI COD,I untukI
konsumenI danI penjual.I KeuntungannyaI adalahI sebagaiI berikut:I
a. UntukI konsumenI
1) PembayaranI lebihI mudahI JikaI AndaI tidakI memilikiI uangI diI rekeningI Anda,I
tetapiI AndaI memilikiI uangI tunai,I AndaI dapatI membeliI barangI tanpaI
membayarI diI muka.
2) KemungkinanI pengembalianI barangI lebihI cepatI UangI tunaiI dapatI
digunakanI untukI pengembalianI barangI jikaI terjadiI kesalahanI pengirimanI
barangI olehI penjual.I NamunI terkadangI pembeliI yangI tidakI mauI membayarI
menyalahgunakanI manfaatI pengaturanI iniI sehinggaI menyebabkanI baikI
kurirI maupunI penjualI merugi.I
3) KemungkinanI untukI memeriksaI kualitasI barangI SebagaiI pembeliI atauI
konsumenI yangI memilikiI barangI yangI dikirim,I pembeliI dapatI memeriksaI
kualitasI barangI sebelumI membayar.I FiturI iniI mencegahI penjualI menjualI
produkI palsu.
4) OngkosI kirimI bisaI lebihI murahI JikaI pembeliI beradaI diI areaI yangI samaI
denganI penjual,I makaI ongkosI kirimI bisaI jauhI lebihI murahI daripadaI CODI
diI areaI lain.I
b. UntukI pedagang:I
1) PerusahaanI AndaI terlihatI lebihI dapatI diandalkanI SalahI satuI halI terpentingI
dalamI bisnisI adalahI kepercayaanI pembeli.I DenganI menggunakanI sistemI
pengirimanI uangI tunai,I bisnisI terlihatI lebihI andalI dibandingkanI sistemI
pembayaranI lainnya.I KarenaI pembeliI bisaI melihatI sendiriI kondisiI barangI
yangI dibeli.I SehinggaI konsumenI percayaI denganI kualitasI barangI yangI
dijual.I
2) MeningkatkanI volumeI penjualanI danI pelangganI baruI IniI merupakanI
peluangI bagiI perusahaanI untukI memanfaatkannyaI gunaI meningkatkanI
penjualan.I CODI jugaI menawarkanI kepercayaanI kepadaI pelangganI baruI
untukI melakukanI pembelianI danI memeriksaI kualitasI produkI sebelumI
mengeluarkanI uang.I KemudahanI iniI membuatI pelangganI baruI lebihI
memilihI COD.I
3) KemungkinanI untukI mengumpulkanI rekomendasiI JumlahI pelangganI atauI
konsumenI dapatI ditingkatkanI denganI uangI tunai,I halI iniI didukungI jikaI
kualitasI layananI yangI ditawarkanI kepadaI konsumenI sangatI baikI dariI
kemasannya,I jugaI saatI berbicaraI denganI konsumen.I HalI iniI secaraI tidakI
langsungI dapatI meningkatkanI rekomendasiI atauI reviewI tokoI onlineI
tersebut.I
B. HakI danI kewajibanI paraI pihakI dalamI sistemI tunaiI
TransaksiI pembelianI melaluiI internetI dinilaiI lebihI efisienI danI efektifI bagiI
konsumen,I karenaI seseorangI dapatI melakukanI transaksiI jualI beliI barangI dimanapunI
danI kapanpunI tanpaI harusI bertemuI denganI paraI pihak.I tidakI sepertiI tokoI
tradisionalI yangI membutuhkanI pertemuanI antaraI penjualI danI pembeliI danI beberapaI
formalitasI lainnya.I UntukI mencariI produkI yangI diinginkan,I pembeliI masukI keI tokoI
onlineI melaluiI websiteI atauI mengunduhI aplikasi,I setelahI ituI pembeliI mengajukanI
penawaranI danI mengaturI sistemI pembayaranI kepadaI penjual,I kemudianI barangI
dikemasI danI dikirimI olehI penjual.I SalahI satuI sistemI pembayaranI yangI tersediaI bagiI
pembeliI adalahI COD.I SistemI pembayaranI yangI dilaksanakanI segeraI padaI tempatI danI
waktuI yangI telahI disepakatiI setelahI penyerahanI pesananI dariI kurirI kepadaI pembeli,I
justruI menimbulkanI kerugianI bagiI beberapaI pihakI terutamaI kurirI sebagaiI jasaI
penunjangI pengirimanI baranggI pesanan.I PerbedaanI terkaitI barangI yangI dipesanI olehI
penjualI menyebabkanI pembeliI membatalkanI pesananI secaraI sepihak.
I OlehI karenaI itu,I pelaksanaanI belanjaI elektronikI tidakI lepasI dariI prinsip-prinsipI
yangI menjadiI bagianI dariI kontrakI niagaI elektronikI antaraI paraI pihak,I salahI satunyaI
adalahI prinsipI itikadI baik.I PasalI 1338I (3)I KUHI PerdataI mengaturI bahwaI setiapI
perjanjianI harusI dibuatI denganI itikadI baik.I TransaksiI e-commerceI adalahI kontrakI
komersialI atauI jualI beliI yangI diaturI dalamI RI 1I 57I KUHPerdata,I yangI menurutnyaI
kontrakI komersialI adalahI perjanjianI diI manaI satuI pihakI menyanggupiI untukI
menyerahkanI suatuI objekI danI pihakI lainI menyanggupiI untukI membayar.I .I hargaI
yangI diperbolehkan.I KesimpulanI dariI kontrakI pembelianI adalahI saatI tercapainyaI
kesepakatanI tentangI barangI danI harga.I SifatI mufakatI jualI beliI diaturI dalamI pasalI 1I
58I KUHI Perdata,I yangI menyatakanI bahwaI jualI beliI dianggapI telahI terjadiI antaraI
keduaI belahI pihakI segeraI setelahI orang-orangI mencapaiI kesepakatanI tentangI barangI
danI harganya,I sekalipunI jikaI barangI tidakI dikirimI danI hargaI tidakI dibayar.I SetiapI
kontrakI komersialI menciptakanI hakI danI kewajibanI antaraI pihak-pihakI yangI membuatI
kontrak.I BerdasarkanI PasalI 6I Undang-UndangI PerlindunganI KonsumenI No.I 8I TahunI
1999I (selanjutnyaI disebutI "UUPK"),I hakI yangI diberikanI kepadaI penjualI diaturI denganI
beberapaI peraturan,I yaituI sebagaiI berikut:I
1. PenetapanI hargaI pembayaranI transaksiI danI penerimaanI barang.I sesuaiI
kesepakatanI antaraI penjualI danI pembeli.I
2. MemperolehI perlindunganI hukumI atasI perbuatanI pembeliI yangI beritikadI buruk.I
3. HakI membelaI diriI sesuaiI untukI menyelesaikanI perselisihan.I
4. HakI untukI memulihkanI reputasiI yangI baik,I apabilaI secaraI hukumI terbuktiI
merugikanI konsumen,I yangI bukanI disebabkanI olehI barangI atauI jasaI yangI
diperjualbelikan.I
HakI yangI diberikanI kepadaI pembeliI jugaI diaturI dalamI RI UUPKI sebagaiI berikut:I
1. HakI atasI kenyamanan,I keamanan,I danI keselamatanI dalamI mengkonsumsiI barangI
dan/atauI jasa.I
2. HakI untukI memilihI danI menerimaI barangI dan/atauI jasaI menurutI syarat-syaratI
yangI diperjanjikan.I
3. DapatkanI informasiI yangI benar,I jujurI danI jelasI tentangI produkI atauI jasa.I
4. AndaI mendapatkanI layananI danI perawatanI yangI tepatI tanpaI diskriminasi.I
5. PendapatI atauI keluhannyaI tentangI keadaanI barangI dan/atauI jasaI yangI dibeliI
telahI didengar.I
6. MemperolehI perlindunganI hukumI yangI memadaiI jikaI timbulI sengketaI dariI prosesI
jualI beli.I
7. MemintaI gantiI rugiI atauI pengembalianI danaI apabilaI barangI dan/atauI jasaI yangI
dibeliI tidakI sesuaiI denganI yangI dijanjikan.I
8. DapatkanI saranI danI pelatihanI untukI konsumen.I
SebagaiI bentukI tanggungI jawab,I timbulI kewajibanI hukumI atasI adanyaI akadI yangI
diperjanjikanI danI realisasiI prestasiI yangI harusI dipenuhiI olehI paraI pihakI akad.I
KewajibanI yangI timbulI dariI kontrakI atauI perjanjianI hukumI menjadiI kewajibanI
hukum.I TentangI kewajibanI penjualI danI pembeliI dalamI akadI jualI beliI yangI
tercantumI dalamI PasalI 1I 7I KUHPerdataI (Hutangalung,I 2013,I hal.I 57)I
1. KewajibanI penjualI
a. MenyediakanI fasadI yangI mencakupI daftarI produkI danI layananI yangI
ditawarkanI kepadaI masyarakat,I sertaI produkI yangI ditawarkan,I harga,I
ketersediaanI informasiI terkaitI nilaiI penilaianI danI informasiI produkI secaraI
detail.I
b. PemindahanI barangI untukI barang-barangI yangI dapatI diperdagangkan:I
1) PengalihanI barangI bergerak,I yangI diaturI dalamI RI 612I KUHPerdata,I yangI
menurutnyaI pemindahanI barangI bergerak,I kecualiI barangI takI berwujud,I
terjadiI denganI pemindahanI nyata.I olehI atauI atasI namaI pemilikI barangI
tersebutI atauI menyerahkanI kunciI gedungI tempatI barangI ituI berada.I
2) PengalihanI atauI pembagianI hartaI takI gerakI dapatI dilakukanI denganI
dokumenI yangI bersangkutan,I yangI menyatakanI denganI caraI yangI
ditentukanI dalamI RRI 616-620I KitabI Undang-undangI HukumI Perdata,I
bahwaI pengalihanI hartaI takI gerakI terjadiI sehubunganI denganI pemindahanI
itu.I namaI UntukI objekI lanskapI dapatI dilakukanI denganI aktaI PPAT,I
sedangkanI untukI objekI lainI dapatI dilakukanI denganI aktaI notaris.I
3) PeralihanI bendaI tidakI berwujudI yangI diaturI dalamI RI 613I KUHI PerdataI
menjelaskanI bahwaI pengalihanI piutangI dilakukanI denganI aktaI notarisI atauI
suratI diI bawahI tangan,I yangI harusI diberitahukanI kepadaI debiturI secaraI
tertulis,I dikoordinasikanI danI dikukuhkan.I .I
4) MenurutI RI 1I 91I Tsk,I jaminanI atauI jaminanI barangI adalahI duaI halI wajibI
yangI menjadiI tanggungI jawabI penjualI atasI barangI yangI dijualnya,I yaitu,I
pertama,I memastikanI kepemilikanI barangI yangI dijualI denganI amanI danI
keduaI memastikannya.I cacatI tersembunyi.I dalamI barangI denganI caraI yangI
dapatI menjadiI alasanI pembatalan.I

2. KewajibanI pembeliI
KewajibanI pembeliI dalamI halI e-purchasingI adalahI dapatI lebihI leluasaI
mengumpulkanI danI membandingkanI informasiI barangI atauI jasaI yangI diperlukanI
tanpaI batasI wilayahI (unlimited)I danI wajibI membayarI biayaI sesuaiI denganI hargaI
barangI yangI dibeliI bersamaanI denganI penyerahanI barang.I TidakI adaI gunanyaI
membeliI danI menjualI tanpaI membayarI hargaI barang.I MenurutI RI 1513I KUHI
Perdata,I kewajibanI pembeliI untukI membayarI hargaI barangI yangI dibeliI diaturI
"KewajibanI utamaI pembeliI adalahI membayarI hargaI pembelianI padaI waktuI danI
tempatI yangI ditentukanI dalamI kontrak".I
C. TeoriI tanggungI jawabI sosialI
KemunculanI teoriI tanggungI jawabI sosialI berawalI dariI perkembanganI teoriI
sebelumnya,I yaituI teoriI liberal,I yangI padaI saatI ituI dianggapI tidakI memenuhiI janjiI
tanggungI jawabI .I penggunaanI pers.I kebebasanI FredI SiebertI danI kawan-kawanI mulaiI
menerbitkanI teoriI tanggungI jawabI sosialI melaluiI bukuI “EmpatI TeoriI Pers”I padaI
tahunI .I KeempatI teoriI tersebutI adalah:I teoriI otoriter,I teoriI liberal,I teoriI tanggungI
jawabI sosialI danI terakhirI teoriI komunisI sosialisI otoriter.I TeoriI tanggungI jawabI sosial,I
sepertiI yangI telahI dibahasI sebelumnya,I munculI dariI ketidaknyamananI denganI
kebebasanI yangI berlebihanI dalamI teoriI jurnalistikI liberal.I MasalahI iniI dimulaiI padaI
abadI ke-20I ketikaI teoriI liberalI berkuasa.I Namun,I kekuasaanI yangI diberikanI berupaI
kebebasanI persI disalahgunakanI danI menjadiI tidakI bertanggungI jawab.I
TeoriI tanggungI jawabI sosialI umumnyaI diterapkanI diI negara-negaraI yangI
menganutI sistemI demokrasi,I salahI satunyaI Indonesia.TeoriI tanggungI jawabI sosialI
menganggapI bahwaI kebebasanI mencakupI sesuatuI yangI disebutI tanggungI jawabI yangI
sama.I KelebihanI dariI teoriI iniI adalahI masyarakatI jugaI memilikiI tanggungI jawabI atasI
kebebasannya,I sehinggaI denganI kebebasanI tersebutI diharapkanI dapatI meminimalisirI
adanyaI perselisihanI dalamI negaraI danI setiapI orangI memilikiI hakI yangI samaI denganI
pemerintah.I SelainI kelebihannya,I teoriI iniI jugaI memilikiI kelemahan,I salahI satunyaI
adalahI penyalahgunaanI keuntungan-kewajiban.I dimanaI pemerintahI kemudianI dapatI
menggunakanI lembagaI atauI organisasiI yangI menguasaiI sistemI penyiaranI sebagaiI
saranaI untukI mencapaiI kepentingannyaI sendiriI (AL-Ahmed,,I hlm.I 9-20).I MenurutI
BittnerI (1989),I kebebasanI persI yangI terkandungI dalamI teoriI iniI memberikanI
kesempatanI kepadaI persI untukI mengkritisiI pemerintahI danI lembaga-lembaganya,I diI
sampingI ituI iaI memilikiI tanggungI jawabI utamaI menjagaI stabilitasI masyarakat.I
BentukI tanggungI jawabI sosialI jurnalistikI adalahI melayaniI masyarakat,I pelaporanI
tanggungI jawabI sosialI adalahI kewajibanI melaporI kepadaI masyarakat.I DimulaiI padaI
masaI reformasiI danI padaI saatI ituI sistemI politikI IndonesiaI mulaiI menggunakanI UUI
No.I 0I TahunI 1999,I sejakI saatI ituI persI IndonesiaI mulaiI menganutI teoriI tanggungI
jawabI sosialI jurnalistikI atauI kebebasanI persI yangI bertanggungI jawabI kepadaI publikI
atauI kepentinganI umumI (Hutangalung,I 2013,I hlm.I 57)I
1. Ciri-ciriI teoriI tanggungI jawabI sosialI persI
a. MediaI massaI inginI mengambilI danI memenuhiI kewajibanI sosial.I
b. TugasI dilakukanI denganI pengetahuanI yangI tinggiI atauI profesional,I kebenaran,I
akurasi,I objektivitasI danI keseimbangan.I
c. MediaI harusI independenI dalamI halI pengaturanI diriI dalamI kerangkaI hukumI
danI institusiI yangI ada.I
d. MediaI harusI menghindariI segalaI sesuatuI yangI dapatI menyebabkanI kejahatan,I
kerusakanI atauI kekacauanI publikI atauI penghinaanI terhadapI etnisI atauI agamaI
minoritas.I
e. MediaI harusI pluralistikI danI mencerminkanI keragaman,I memberiI tamuI
kesempatanI untukI mengungkapkanI berbagaiI sudutI pandangI danI hakI untukI
menanggapi.I
f. MasyarakatI berhakI mengharapkanI kinerjaI tinggiI danI profesionalisme,I denganI
mengutamakanI kepentinganI bersama.I
I DariI penjelasanI teoriI diI atasI dapatI disimpulkanI bahwaI sistemI e-purchaseI
moneyI sudahI sesuaiI denganI teoriI yangI adaI menurutI teoriI tanggungI jawabI sosialI
jurnalistik,I namunI masihI perluI evaluasiI olehI berbagaiI pihak.I SatuI halI yangI perluI
ditingkatkanI dalamI halI iniI adalahI profesionalismeI dalamI halI informasi,I kebenaran,I
akurasi,I objektivitasI danI jugaI keseimbangan,I dimanaI padaI prakteknyaI masihI jauhI
lebihI sedikitI orangI yangI bertanggungI jawab,I sehinggaI beberapaI pihakI masihI merasaI
dirugikan.I DalamI halI iniI pihakI kurirI lahI yangI merugikanI dirinyaI sendiri,I karenaI pihakI
kurirI tidakI mengetahuiI apapunI tentangI paketI yangI dikirimI denganI sistemI COD,I
namunI jikaI terjadiI ketidaksesuaianI antaraI barangI denganI pesananI konsumenI makaI
kurirI yangI menjadiI sasarannya.I PenjualI harusI bertanggungI jawabI penuhI atasI
transaksiI iniI sesuaiI denganI prosesI yangI ditentukanI olehI perusahaanI e-commerce.I
HalI iniI dikarenakanI adaI oknumI penjualI yangI kurangI bertanggungI jawab.I
D. TeoriI kesenjanganI informasiI
I KesenjanganI informasiI yangI dimaksudI dalamI artikelI iniI adalahI perbedaanI
pengetahuanI masyarakatI baikI diI tingkatI makroI (negaraI atauI masyarakat)I maupunI diI
tingkatI mikroI (individu).I DalamI berbagaiI literaturI ilmuI komunikasi,I adaI yangI
menyebutI kekuranganI informasiI sebagaiI informationI gap,I yangI lebihI mengacuI padaI
defisitI informasiI tingkatI mikro,I adaI jugaI yangI menyebutI defisitI informasiI tingkatI
makroI iniI sebagaiI defisitI informasiI (Ratnasari,I 200).I .I ,I p.I 328)I
I KonsepI dasarI teoriI kesenjanganI informasiI yangI diprakarsaiI olehI PhilipI
Tichenor,I DonohueI danI OlienI adalahI untukI menjelaskanI bahwaI ketikaI arusI informasiI
meningkatI diI masyarakat,I merekaI yangI berpendidikanI tinggiI danI statusI sosialI
ekonomiI yangI lebihI baikI akanI menemukannya.I menyerapI informasiI lebihI mudah,I
cepatI danI lebihI baikI daripadaI orangI denganI pendidikanI rendahI danI statusI sosialI
ekonomiI rendah.I MerekaI berpendapatI bahwaI peningkatanI pengetahuanI mengarahI
padaI pelebaranI kesenjanganI pengetahuan,I bukanI penyempitannya.I DugaanI TichernorI
danI kawan-kawanI dikonfirmasiI olehI tokohI lain,I yakniI EverettI M.I RogersI (1976)I
mengatakanI bahwaI informasiI tidakI hanyaI menyebabkanI tumbuhnyaI kesenjanganI
pengetahuan,I tetapiI jugaI kesenjanganI sikapI danI perilaku.I LebihI lanjutI iaI mengatakanI
bahwaI komunikasiI massaI bukanI satu-satunyaI penyebabI kekuranganI tersebut,I karenaI
komunikasiI langsungI antarI individuI dapatI memberikanI efekI yangI samaI (Sendjaja,I
199p.I 20)I
1. TerkadangI lebihI cepatI menerimaI informasiI tentangI banyakI halI setelahI telahI
diterbitkan.I orangI berpendidikanI daripadaI kurangI berpendidikanI
2. HarusI selaluI adaI korelasiI yangI lebihI tinggiI antaraI perolehanI pengetahuanI danI
pendidikanI padaI mataI pelajaranI yangI diberitakanI secaraI luasI diI mediaI
dibandingkanI denganI mataI pelajaranI yangI tidakI banyakI diberitakanI
I TentangI teoriI iniI yangI berkaitanI pembayaranI CODI ,I teoriI iniI memangI
menunjukkanI gejala.I BagaimanaI denganI penerapanI sistemI CODI ini,I banyakI orangI
yangI belumI mengetahuiI atauI memahamiI sistemI pembayaranI CODI ini.I IniI
menyebabkanI masalahI yangI tidakI diinginkan.

KESIMPULANI DANI SARAN


DariI uraianI diatasI dapatI diambilI kesimpulanI jikaI dilihatI dariI teoriI persI tanggungI
jawabI sosialI danI teoriI informtionI gaps,I kasusI yangI terjadiI padaI sistemI pembayaranI
cashI onI deliveyI diI E-comerseI iniI masihI banyakI yangI perluI diI evaluasiI dariI berbagaiI sisi.I
TerutamaI dalamI pemberianI informasiI danI pengetahuanI kepadaI paraI pelangganI danI jugaI
harusI mengevaluasiI padaI kenyataanI dilapangan.I MasihI banyakI pihakI –I pihakI yangI
kurangI bertanggungI jawabI denganI adanyaI sistemI pembayaranI cashI onI deliveyI diI E-
comerseI ini.I YangI manaI kenyataanI diI lapanganI belumI sesuaiI denganI tujuanI diI adakanyaI
sistemI pembayaranI cashI onI delivey.I TujuanI awalI diI adakanyaI sistemI iniI adalahI untukI
memudahkanI paraI pelangganI yangI berbelanjaI E-comerseI denganI menggunakanI sistemI
cashI onI delivey,I I tetapiI banyakI pelangganI danI jugaI kurirI yangI melaksanakanI tugasI
mendapatkanI ketidaknyamanI danI jugaI tidakI sesuaiI denganI tujuanI awalI diI adakannyaI
sistemI pembayaranI CODI ini.I

Sarannya,I bagiI pihak-pihakI yangI bersangkutanI denganI E-comerseI untukI memperluasI


jaringanI informasiI kepadaI paraI pelanggan,I sehinggaI pelangganI dapatI memahamiI sistemI
pembayaranI CODI iniI denganI maksimal.I JugaI untukI paraI penggunaI E-comerseI disarankanI
untukI membacaI keterangan-I keteranganI yangI sudahI diI sampaikanI olehI pihakI E-comerseI
I terkaitI sistemI pembayaranI CODI tertsebut.I HarapanyaI tidakI terjadiI hal-I halI angI tidakI
diinginkanI danI denganI diadakannyaI sistemI CODI iniI sesuaiI tujuanI awal,I yaituI untukI
memudahkanI paraI pelangganI untukI berbelanjaI diI E-comerse.I

DAFTARI PUSTAKA
Admin.I (2022,I NovemberI 29).I WawancaraI DenganI SellerI WijayaI onI ClothingI [KomunikasiI
pribadi].
Ahmad,I M.I R.I (2004).I CyberI LawI danI HAKII dalamI SistemI HukumI Indonesia.I RefikaI
Aditana.
AL-Ahmed,I M.I (1987).I TheI sixI NormativeI TheoriesI andI theI roleI ofI Social,I PoliticalI andI
EconomicforcesI inI shapingI MediaI InstitutionsI andI Content.I SaudiI Arabia-aI CaseI
Skristudy.
Bungin,I B.I (2017).I SosiologiI Komunikasi.I Kencana.
Catriana,I E.I (2022).I KurirI ShopeeI DipukuliI SaatI KirimI Barang,I YLKII SarankanI SistemI CODI
Dihapus.I Kompas.com.
Clodeo.I (2022,I NovemberI 15).I 3I AlasanI MetodeI PembayaranI CODI BanyakI DiminatiI
Pelanggan.I https://clodeo.com/blog/3-alasan-metode-pembayaran-cod-banyak-
diminati-pelanggan/
Dzulfikar.I (2019).I MetodeI JualI BeliI CashI onI deliveryI atauI CODI YangI Aman.
Hutangalung.I (2013).I DinamikaI sistemI persI diI Indonesia.I JurnalI Interaksi,I 2(2).I
htps://ejournal.undip.ac.id/index.php/I interaksi/artcle/view/6588
Isnawati.I (2018).I Jual-beliI OnlineI SesuaiI Syariah.I RumahI FiqihI Publishing.
Ratnasari,I A.I (2004).I PerkembanganI TeknologiI KomunikasiI danI KesenjanganI Informasi.I
Mediator,I 5(2).
Reza,I N.I (2022,I NovemberI 29).I WawancaraI DenganI PenggunaI SIsitemI CODI [KomunikasiI
pribadi].
Sendjaja,I D.I S.I (1994).I TeoriI Komunikasi.I UniversitasI Terbuka.
Septiaan,I M.I J.I (2022,I NovemberI 30).I WawancaraI DenganI KurirI CODI [KomunikasiI
pribadi].
Soyami,I M.I A.I (2022,I SeptemberI 23).I MelihatI Kelebihan,I KelemahanI danI PermasalahanI
HukumI SistemI COD.I
https://m.hukumonline.com/berita/baca/lt6104c3d1461cb/melihat-kelebihan-
kelemahan-dan-permasalahan-hukum-sisrtem-cod/
Xendit.I (2022,I NovemberI 15).I InilahI SejarahI PerkembanganI E-commerceI diI Indonesia.I
https://www.xendit.co/id/blog/inilah-sejarah-perkembangan-e-commerce-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai