Disusun Oleh :
Fitri Hariyati
43218110096
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen
dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi
yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui
posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di
organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis
terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan
sebagai berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
o Mengorganisasikan tim proyek
o Mendefinisikan kebutuhan informasi
o Mendefinisikan kriteria kinerja system
o Menyiapkan usulan rancangan system
o Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting
yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi
organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan
kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang
direkomendasikan.
3. Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau
manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi
yang akan dibangun, seperti system basis data, jaringan komputer, teknik koversi
data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan
tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-
komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki
dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selama
tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite
pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai
berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
o Mengorganisasikan tim proyek
o Mendefinisikan kebutuhan informasi
o Mendefinisikan kriteria kinerja system
o Menyiapkan usulan rancangan system
o Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting
yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi
organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan
kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang
direkomendasikan.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem
yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang
punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual
harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang
lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling
banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM,
biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap
konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan
efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek
sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna
kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai
pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama
dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
o Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
o Mengumumkan rencana implementasi
o Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
o Menyiapkan database
o Menyiapkan fasilitas fisik
o Memberikan pelatihan dan workshop
o Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
o Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat
sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan,
pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap
sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna
akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di
masa-masa mendatang.
2) Pendekatan Fungsional
Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara
hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses paling kecil (top down).
Pengembangan dilaksanakan denga melihat fungsi atau proses yang harus
dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan atau keluaran, sumber dan
tujuan data, serta tempat penyimpanan data
4) Information Engineering
Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise Pelaksanaan
pengembangan perlu diawali dengan proses perencanaan strategis informasi dan
wilayah bisnis Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide
basis) Mengaplikasikan teknik terstruktur dan automated tools
5) Pendekatan Objek
Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang
ada dalam system Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai
atribut (data) dan operasi (layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya
Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek
lainnya Setiap objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme
1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling
terhadap pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume
transaksi on-line.
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau
interview.
3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff
dari sistem informasi.
4. Tujuan yang dicapai.
5. Timbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau
peningkatan penjualan dan profit.
Kegagalan dari sistem informasi bukan hanya pada bagian-bagiannya saja,
tetapi pada keseluruhan sistem yang tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Pengguna harus memahami sistem informasi dan mengembangkan prosedur
manual paralel untuk membuat sistem bekerja secara sempurna. Terdapat faktor
penyebab munculnya masalah pada sistem informasi, faktor tersebut dapat bersifat
teknis dan nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Desain
2. Data
3. Biaya
4. Operasi
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesukesan penerapan sistem
informasi
antara lain adanya dukungan dari manajemen eksekutif, keterlibatan end
user(pemakai akhir), penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas, perencanaan
yang matang, dan harapan perusahaan yang nyata. Sementara alasan kegagalan
penerapan sistem informasi antara lain:
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang ada dalam
perusahaan tersebut. Contohnya adalah usaha pengembangan ICT dalam perusahaan,
dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti departemen
EDP (Electronic Data Processing). Pada umumnya, alasan utama dari penerapan in-
sourcing adalah faktor biaya.
Kelemahan Penggunakan in-sourcing
1) Perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem
informasi, jangan sampai pengembangan memakan waktu terlalu lama yang akan
memangkas biaya lebih lagi.
2) Mengurangi fleksibilitas strategi.
3) Supplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal.
4) Kinerja karyawan cenderung menurun ketika sudah menjadi pegawai tetap, karena
faktor kenyamanan yang dimiliki pegawai tetap.
5) Tidak ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak ada target.
6) Kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan IT, dikarenakan tidak
ada reward dan punishment yang jelas.
7) End user tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan hasil
implementasi sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user.
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-
fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan
sebutan prototipe. Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui
pendekatan Prototyping :
1) End user dapat berpartisipasi aktif
2) Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3) Mempersingkat waktu pengembangan SI
4) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
5) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
6) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
7) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
8) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
Kelemahan penggunaan prototyping
1) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3) Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4) Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
4. Selfsourcing
Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang
dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam organisasi dengan
sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
juga dikenal dengan end-user computing atau end-user development.
Keuntungan
1) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem
2) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
3) Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki
Kelemahan
1) Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa dapat dikendalikan
2) Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu
5. Outsourcing
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang dianggap mahir
dibidang tersebut. Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih fokus
meningkatkan performa “core competency” perusahaan. Misalnya perusahaan
konsultan keuangan dengan 100 karyawan, yang menyerahkan urusan terkait IT,
termasuk penyewaan, pemeliharaan komputer, pembuatan program dan sebagai,
kepada suatu perusahaan outsource IT, sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan
kepada pihak lain.
o Menambah lebih banyak peralatan pada komputer yang ada utuk meningkatkan
kapasitas dan kecepatannya.
o Menggantika komputer yang ada dengan komputer yang lebih besar.
Mengganti komputer yang ada dengan jaringan komputer lokal (local area network)
dari komputer-komputer yang lebih kecil.
o Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang
tampak terbaik. Henry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, mengidentifikasi 3 cara
yang manajer lakukan dalam memiih alternatif terbaik, yaitu:
Analisis
Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekuensi pilihan
tersebut pada tujuan organisasi. Contohnya para anggota sesi JAD(joint application
design atau rancangan apikasi bersama) memutuskan pendekatn yang akan diambil
dalam menerapkna sistm informasi eksekutif.
Penilaian
Proses mental dari seorang manajer. Misalnya manajer perusahaan manufaktur
mnerapkan penalamna dan intuisi dalam mengevaluasi taat letak pabrik baru yang
disusulkan oleh model matematika.
Tawar menawar
Negoisasi antara beberapa manajer. Contohny adalah perundingan diantara para
anggota komite eksekutif mengenai sistem informasi fungsional yag mana akan
diterapkan.
Menerapkan Solusi
Masalah tidak terpecahkan haya dengan memilih solusi terbaik. Solusi ituperlu
diterapakn peralatan komputer juga harus dipasang.
Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai
kinerja yang direncanakan. Jik solusi kurang dari yang diharapka, tahap-tahap
pemecahan masalah perlu ditelusuri ulang untuk menentukan apa yang salah lalu
dicoba sekali lagi, proses ini diulangi hingga manajer puas bahwa masalah tersebut
telah terpecahkan.
Langganan mengeluh.
Banyak Piutan tidak tertagih.
Pengendalian Manajemen kurang efektif
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-
Universitas Mercu Buana: Jakarta
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/hal-mendasar-dalam-pengembangan-
sistem/
http://abdee-joy.blogspot.jp/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html
http://cheesterzone.blogspot.com/2012/10/konsep-pengembangan-sistem-
informasi.html
http://febianalfarizi69.blogspot.jp/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-
informasi.html
http://ario28wibowo.wordpress.com/2012/06/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pengembangan-sistem-informasi/