Anda di halaman 1dari 4

AKU

Namaku Frelleonie Gannet. Kelas 10. Sekolah di Joanna One’s school. Aku juga masuk klub teater
yang bernama SOTC atau Sprinkle’s Organization Teater Club. Aku akan masuk klub teater hari ini.
Aku senang sekali bisa tinggal di sini. Di Groovers Corner – Greenwich. Karena sebelumnya aku
tinggal di California. teman temanku jadi bertambah banyak. Aku senang sekali. Dan ini salah satu
dari sekian banyak teman temanku

CLARABELLA LOONE

Dia duduk dibelakangku. Rambutnya keriting pirang dan panjangnya sebahu. Dia paling senang
pelajaran yang berhubungan dengan laboratorium seperti kimia, biologi, dll. Dan satu lagi, ia suka
sekali dengan warna hjau

JASON ROBERT

Duduk di sebelahku. Orangnya agak gendut, tetapi lumayan tinggi. Dia lumayan pintar dalam
pelajaran matematika. Dia paling sering kehilangan barangnya. Mungkin karena dia lupa
meletakkanya, atau apalah. Tapi, kalau sedang panik, tingkahnya sangat berlebihan. Seperti
mengeluarkan semua barang yang ada di tas nya yang tak lain isinya kebanyakan adalah roti coklat
dari Wen Bakery. Ia sangat menyayangi sepatu jogging nya.

Teman dari SOTC

RANELLA HUGGET

Sangat menyukai teater. Ia pernah mengikuti lebih dari 5 klub teater. Ia mengetahui pengetahuan
apapun yang berhubungan tentang teater. Badannya agak lebih pendek dariku. Dengan mata warna
coklat dan wajah dengan bintik bintik merah. Dia salah satu teman terdekatku. Tapi, ia beda sekolah
denganku.

LAURA BLOOM

Temanku yang paling jago akting. Dan ia lebih senang menjadi tokoh protagonis atau tokoh yang
netral. Tapi, ia juga menerima kalau ia tidak bisa menjadi tokoh protagonis. Rambutnya coklat
pendek, dan mempunyai alis yang tebal. Ia juga beda sekolah denganku dan mempunyai mata minus.
Tetapi, ia tidak pakai kacamata
Tepat pukul 05.40, aku berangkat sekolah. Suasana sangat dingin pagi ini, aku memutuskan untuk
memakai jaket. Kususuri jalan setapak dengan pemandangan padang rumput dengan riang, perasaan
sangat nyaman saat ini. Aku berhenti sesaat di atas jembatan, kupandangi sungai yang mengalir
tenang, juga capung capung yang terbang di atas permukaan air. Sejuk sekali rasanya. Ingin berlama
lama di atas jembatan ini, tapi aku tersadar kalau aku harus berangkat sekolah.

Memasuki perbatasan groovers corner, jalan yang kususuri bukanlah jalan setapak lagi, melainkan
jalan utama. Masih sangat sepi sekali disini, bahkan suasana pun masih redup. ditambah angin sepoi
sepoi yang dingin. Dan pemandangan pohon pohon yang rimbun menambah sejuk suasana disini.
Andai setiap hari suasana selalu seperti ini.. Aku perlambat langkahku menuju sekolah, “ah, baru jam
06.02, paling datang paling pagi lagi..”

Disekolah, seperti biasanya, aku yang selalu datang pertama, entah kenapa selalu begitu. Padahal, aku
sudah memperlambat langkahku. Bahkan pernah, saat aku datang, pintu gerbang sekolah pun belum
dibuka. Tapi, gak apa apa lah.. aku juga senang menjadi anak yang datang pertama kali disekolah,
karena, aku dapat melihat suasana sekolah yang masih dingin dan segar. Karena, saat sekolah sudah
ramai, suasana disini akan berubah total 180 derajat.

Apa yang akan kulakukan disekolah pagi pagi seperti ini? Bosan sekali. Dan tidak ada teman yang
bisa diajak ngobrol. Aku selalu memandangi lapangan yang ada di depan kelasku. Biasanya, tidak
lama lagi, klub badminton anak kelas 11 akan bermain di lapangan. Aku senang sekali menonton
mereka. Terkadang, sampai lupa kalau sekolah sudah mulai ramai.

Bel pun berbunyi

Guru kimia masuk ke kelasku. Mengabsen, dan memberikan materi. Tentang nomor atom dan angka
kuantum. Untuk materi dasar, cukup mudah mengingatnya. Aku menyimak dengan baik dan mencatat
apa yang ia tulis di papan tulis. Dan aku juga sempat maju untuk menjawab soal. Rasanya, pikiran
masih jernih. Pelajaran apapun dapat masuk di otak.

Bel istirahat, aku mengeluarkan roti coklatku. Dengan membawa sebuah brosur tentang klub teater,
aku duduk di bangku di depan sekolah. Aku kembali membaca brosur tentang klub teater. Aku akan
masuk teater hari ini. Mungkin rasanya enak sekali memainkan salah satu tokoh cerita di atas
panggung. Lalu, aku melihat salah satu teman sekelasku. Tapi, aku belum mengenalnya. Karena,
tahun ini, awal aku masuk kelas 10. Aku belum banyak berkenalan di kelas. Ia terlihat bingung karena
tidak mendapatkan tempat untuk duduk

“hey, kamu !’ teriakku “di sebelah sini !” lalu, ia menghampiriku dan duduk di depanku sambil
tersenyum “terima kasih” ucapnya.

“sama sama. Oh ya, ngomong ngomong, aku belum kenal namamu. Kita sekelas kan??” tanyaku
sambil mengunyah roti coklat

“oh iya.. namaku Jason. Entahlah, disini suasananya berbeda sekali.. mungkin karena ini sekolah
baruku. Namamu siapa?” tanyanya

“Frelleonie Gannet. Dulu aku biasa dipanggil Ellen mungkin agak aneh. Tapi, sejak kelas 5, aku jadi
dipanggil Frell dan aku suka panggilan itu. Simpel.” Jawabku

“Jason Robert” ucapnya


“ohh..”

“oh iya, aku punya 2 roti isi coklat dan keju dari Wen Bakery. Kau mau?” tanyanya sambil
menawarkan kepadaku

“ah, tidak, aku sudah punya.” Jawabku sambil menunjukkan roti coklatku

“oh.. ngomong ngomong, apa itu yang ada di tanganmu?” tanyanya sambil menunjuk brosur yang ada
di tanganku

“ini? Oh, ini brosur tentang klub teater. Aku akan masuk teater hari ini. Kau mau lihat?”

“oh, aku tahu klub ini, salah satu pengajarnya, tinggal di dekat rumahku. Namanya miss Jean. Tapi,
aku kurang tertarik dengan teater. Aku lebih suka ber jogging. Entah kenapa, aku tidak pernah bisa
menurunkan berat badanku..”

“mungkin karena cemilanmu.. kau bawa 2 roti isi keju..”

“haha.. mungkin kau benar.. tapi, kalau kau jadi masuk klub ini dan tampil diatas panggung, aku pasti
akan menonton pertunjukkan teater mu!”

“haha, terima kasih..”

“oh iya, omong-omong, disini, kau ikut kegiatan ekstrakurikuler?”

“entahlah, mungkin iya, mungkin juga tidak. Tapi, aku mau lihat apa saja ekstrakurikuler yang ada
disini. Memangnya, kau masuk apa?”

“aku sih, pengen masuk klub olahraga, ya.. misalkan futsal, basket..”

“ehem, ehem..” aku tertawa kecil “hei, hei.. aku tidak menertawakanmu lohh..”

“hahaha.. aku juga harus mikir 2 kali, kalau mau ikut klub olahraga.. paling tidak, aku masuk anggota
perpustakaan..”

“keren..”

“apanya?”

“yaa.. keren aja.. aku jarang loh, bertemu teman laki-laki yang mau ikut anggota perpustakaan..”

“hehe.. berarti, aku memang keren yaa?”

Lalu, kami memasuki kelas. Bersiap siap mengikuti pelajaran selanjutnya. Paling tidak,
sekarang aku sudah mempunyai seorang teman. Jason.

Saat suasana hening, saat ini, aku sedang mencatat rangkuman dari buku geography.

“hey, tolong ambilkan penghapusku dong, ada di kakimu!” bisik seorang anak dibelakangku. Akupun
menoleh, lalu mengambil sebuah penghapus kecil yang berada di samping kakiku

“ini penghapusnya”

“terima kasih..”

Anda mungkin juga menyukai