Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

Pembelajaran dalam mata kuliah Hukum Maritim untuk Peserta KALK Semester 1 meliputi hukum
nasional seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek – BW), Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht-WvS), Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(Wetboek van Kopandel-WvK) dan UU Pelayaran No. 17/2008 beserta turunannya dan Konvensi
Internasional yang terkait dengan pelayaran niaga diantaranya UNCLOS 1982, SOLAS 1974, STCW-
1978, ISM-Code, ISPS-Code, Load Line 1966, MARPOL 1973/1978, MLC-2006.

PENGERTIAN HUKUM MARITIM

Hukum maritim banyak digunakan dalam berbagai literatur yang masing-masing berbeda sudut
pandangnya. Hukum maritim yang berasal dari bahasa Inggris Maritime Law beberapa pakar dan
literatur mengatakan sebagai berikut :

1. Hukum maritim adalah hukum yang menyangkut kelautan.


Mengingat merupakan hukum maka paling tidak terdapat 5 ( lima ) unsur yaitu :
a. merupakan norma, kaidah, pedoman, standar, kriteria, dan kebijakan;
b. berlaku terhadap semua pihak tanpa pengecualian;
c. berlaku pada ruang dan waktu yang ditentukan;
d. memiliki daya paksa; dan
e. dalam bentuk tertulis dan diwadahi dalam bentuk perundang-undangan;

Hukum maritim ini kadang kala dikonotasikan dengan hukum laut ( bukan hukum kelautan ) yang
lebih spesifik mengupas mengenai hukum laut internasional atau Hukum Laut Internasional yang
telah disepakati oleh PBB di Montego Bay, Jamaica pada Tahun 1982 dengan nama United
Nations Convention on Law of the Sea 1982 ( UNCLOS ) dan oleh Pemerintah Indonesia
diratifikasi dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1985 ( 31 Desember 1985 ).
Jika hukum maritim diartikan sebagai hukum kelautan maka substansinya sangat luas yaitu
mencakup eksplorasi dan eksploitasi laut, wisata laut, perikanan, lingkungan hidup kelautan
( biota laut, misalnya terumbu karang dsb ).

2. Hukum atau regulasi pelayaran. Pengertian hukum disini dibatasi pada pengertian regulasi yaitu
hukum positif yang berlaku, atau dengan kata lain, peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang pelayaran. Ruang lingkupnya dibatasi tidak seperti halnya maritim yang menyangkut
segala aspek kelautan. Pengertian pelayaran disini lebih ditekankan pada aspek angkutan laut,
kepelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim.
Pengertian pelayaran tersebut sesuai dengan yang didefinisikan dalam Undang-undang Nomor
17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yaitu satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan laut,
kepelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim.

3. Undang-undang tentang Pelayaran, yaitu yang diartikan segala ketentuan yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

Berdasarkan pandangan para pakar dan yang ditulis dalam berbagai literatur, maka hukum
maritim dimaknai dengan “regulasi pelayaran”.Sesuai dengan definisi pelayaran maka regulasi
pelayaran di definisikan sebagai hukum positif yang berlaku yaitu peraturan perundang-undangan
mulai dari undang-undang dan peraturan pelaksanaannya yang berlaku.
Dengan demikian penulisan hukum maritim yang diartikan sebagai regulasi pelayaran akan terdiri
dari sebagai berikut :

1. Pengaturan-pengaturan dibidang pelayaran yang berlaku dalam Kitab Undang-undang Hukum


Dagang ( KUHD ) atau dalam bahasa aslinya yaitu Wet Boek Van Kophandel
( WVK ). KUHD ini diberlakukan di Belanda pada tahun 1837 dan dan diberlakukan di Indonesia
pada tahun 1847. KUHD ini sebagian materi didalamnya ada yang sudah tidak berlaku karena
sudah diatur dengan undang-undang nasional kita misalnya mengenai perseroan terbatas dan
kepailitan yang diatur dalam Pasal 6 s.d Pasal 58.
Ada beberapa yang tidak dinyatakan dicabut atau tidak berlaku tapi substansinya secara parsial
sudah ada pengaturannya misalnya :
a. mengenai bursa dagang, makelar (broker) kasir yang diatur dalam Pasal 59 s.d Pasal 75; d
b. mengenai komisioner, ekspeditur, pengangkutan dan juragan perahu melalui sungai dan
perairan daratan yang diatur dalam Pasal 76 s.d Pasal 99.

Ada beberapa yang masih berlaku, tetapi dalam implementasinya di era modern ini sudah jarang
digunakan misalnya mengenai surat wesel dan surat order yang diatur dalam Pasal 100 s.d Pasal
177. Ada yang masih berlaku namun sebagian sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran antara lain mengenai tanggung jawab pengangkut dan awak
kapal.
Di samping itu ada yang masih berlaku namun penerapannya tergantung dari masing-masing
pihak misalnya mengenai asuransi, khususnya asuransi pelayaran/laut yang melakukan angkutan
laut luar negeri (internasional / karena dapat saja menggunakan hukum dari masing-masing
Negara yang bersangkutan atau kelaziman internasional (protection indemnity / PI)

2. Pengaturan-pengaturan dibidang pelayaran yang diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun


2008 tentang Pelayaran .
3. Pengaturan-pengaturan yang diatur dalam peraturan pelaksanaannya yaitu peraturan
Pemerintah.
4. Pengaturan-pengaturan yang diatur dalam konvensi internasional

PENJELASAN UMUM TENTANG KONVENSI PELAYARAN

1. UNCLOS = United Nations Convention on the Law of the Sea III 1982
Konvensi PBB tentang Hukum Laut ke 3 th 1982 tgl 10 -12-1982 di ikuti 119 negara
Di ratifikasi Indonesia dgn UU No.17/1985 tgl. 31-12-1985

2. SOLAS 1974
International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974
( Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut )
Kesepakatan Internasional terkait dengan keselamatan jiwa di kapal niaga sbg alat angkut utama dlm
kegiatan perdagangan global
Diratifikasi Indonesia dg Kepres No. 65/1980 tgl 17 Des 1980

3. STCW 1978 = International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping


for Seafarers 1978
(Konvensi Internasional ttg standar latihan, sertifikasi, dan tugas jaga bagi para pelaut )
Diratifikasi Indonesia dg Kepres No. 60/1986

4. ISM Code,
International Management for the Safe Operation of the Ships and for Polution Prevention, Disingkat
dengan International Safety Managemen Code = ISM Code)
(Manajemen Internasional untuk Keselamatan Operasi Kapal-kapal & utk Pencegahan Pencemaran )
ISM Code : Code Manajemen Keselamatan Internasional. (tindak lanjut SOLAS 74 Bab IX
Disahkan IMO tgl 4 Nop 1993 di London dengan Resolusi A 741 (18) mulai tgl 1 Juli 1998
SK Dirjen Perla No PY. 67/1/6-96 tanggal 12 Juli 1996 tentang Pemberlakuan Manajemen Keselamatan
Kapal (ISM Code)

5. ISPS Code,
The International Ship and Port Facility Security Code
(Koda Keamanan Internasional terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan-(lanjutan SOLAS 74 Bab XII-2)
ISPS Code merupakan pengaturan keamanan minimum untuk kapal, pelabuhan, pemerintah /
lembaga. Berlaku pada tahun 2004 Ratifikasi dgn Kepmenhub No. 33/2003

6. MARPOL 73/78
“International Convention for the Prevention of Oil Pollution from Ships” tahun 1973,
Tentang mencegah pencemaran dan buangan barang-barang atau campuran cairan beracun dan
berbahaya dari kapal.
Disempurnakan dengan “ Tanker Safety and Pollution Prevention – TSPP” Protocol 1978 isinya
(1) meningkatkan keselamatan kapal tanker,
(2) melaksanakan peraturan pencegahan dan pengontrolan pencemaran laut yang berasal dari
kapal terutama kapal tanker, Konvensi ini dikenal dengan nama MARPOL 1973/1978
Marpol dan Anex I dan II , Diratifikasi Indonesia dgn Kepres No.46/1986 9-9-86
Pengesahan Annex / lampiran : III, IV, V, VI dengan Perpres No. 29/2012 tgl. 20-3-2012
7. LOAD LINES CONVENTION 1966 (uraian ada di Bab III Garis Muat)
International on Load Lines Convention 1966 (garis muat kapal)
Aturan batas garis muat yg aman bagi keselamatan kapal, pecegahan kelebihan muatan,
keselamatan lambung timbul, stabilitas kapal.
Ratifikasi : Keppres 47/1976 tgl 2-11-1976
Perpres No. 39/2016 ttg garis muat kapal dan pemuatan sbg pengganti KM 3/2005.

8. MLC 2006 :
Maritime Labour Convention, 2006
MLC menetapkan hak dan perlindungan yang komprehensif di tempat kerja untuk pelaut di dunia,
Bertujuan untuk mencapai pengaturan pekerjaan yang layak bagi pelaut, dan
Mengamankan kepentingan ekonomi dalam persaingan yang adil bagi pemilik kapal yang berkualitas.
Diratifikasi Indonesia dengan UU No. 15 Tahun 2016 tgl 6 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai