1. PROFIL INOVASI
1.1. Nama Inovasi
POLISI LANTAS
Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) memberikan dampak terhadap peningkatan populasi
lanjut usia (Lansia), faktanya persentase penduduk lanjut usia terhadap total penduduk
diproyeksikan juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Bertambahnya jumlah
penduduk lanjut usia semakin terlihat sejak tahun 2015 hingga tahun 2045 ,ini menunjukkan
bahwa struktur penduduk Indonesia telah mulai bertransisi menuju struktur penduduk tua.Pada
tahun 2019,penduduk lansia sudah mencapai 27 juta jiwa atau 9,7% dari jumlah penduduk dan
berdasarkan proyeksi penduduk dari Badan Pusat Statistik,di perkirakan jumlah penduduk lansia
akan menjadi 63,3 juta atau 19,9% pada tahun 2045.
Peningkatan jumlah Lansia menimbulkan beberapa konsekwensi yang berkaitan dengan kondisi
Lansia yang cendrung mengalami penurunan fungsi –fungsi tubuh,karena bertambahnya
umur.fungsi fisiologis akan mengalami penurunan akibat proses penuaan. Perubahan tersebut
akan menyebabkan kecendrungan Lansia menderita penyakit kronis degeneratif seperi
Hipertensi,Diabertes Militus ,Penyakit Jantung,masalah gizi,penyakit sendi dan
sebagainya.Semakin meningkat usia maka semakin meningkat pula prevalensi penyakitnya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan juga pada lansia adalah sindroma Geriatri.Sindroma
Geriatri merupakan gejala yang muncul kerena terjadinya berbagai gangguan akibat proses
penuaan yang di sertai dengan munculnya berbagai penyakit.(multi patologi).Lansia
dimasukkan dalam kategori Geriatri apabila seorang lansia menderita 2 jenis penyakit atau
lebih.
Lansia dapat menjadi beban jika banyak yang mengalami masalah kesehatan dan
ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan dan aktifitas hidup sehari-hari. Tapi Lansia juga
bisa menjadi potensi bila sebagian besar dari mereka merupakan lansia yang Sehat, Mandiri,
Aktif dan Produktif atau disebut juga dengan lansia SMART .Oleh karena itu, sangat perlu
dilakukan langkah-langkah antisipatif agar para lansia tidak menjadi beban bagi
keluaraga,masyarakat dan Negara.
Untuk itu perlu dilakukan pembinaan dan pemeliharan kesehatan lansia dengan perhatian
khusus sesuai dengan karakteristiknya untuk mewujudkan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan
Produktif .Maka upaya promotif dan preventif sebagai strategi utama perlu terus di tingkatkan
disamping upaya kuratif dan rehabilitatif. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang di wujudkan dalam suatu bentuk
inovasi.Lanjut Usia (Lansia) adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas.Lansia
termasuk salah satu kelompok rentan karena mudah mengalami gangguan kesehatan,termasuk
gangguan mental dan kemampuan berfikir serta mengalami masalah sosial dan ekonomi
Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) memberikan dampak terhadap peningkatan populasi
lanjut usia (Lansia), faktanya persentase penduduk lanjut usia terhadap total penduduk
diproyeksikan juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Bertambahnya jumlah
penduduk lanjut usia semakin terlihat sejak tahun 2015 hingga tahun 2045 ,ini menunjukkan
bahwa struktur penduduk Indonesia telah mulai bertransisi menuju struktur penduduk tua.Pada
tahun 2019,penduduk lansia sudah mencapai 27 juta jiwa atau 9,7% dari jumlah penduduk dan
berdasarkan proyeksi penduduk dari Badan Pusat Statistik,di perkirakan jumlah penduduk lansia
akan menjadi 63,3 juta atau 19,9% pada tahun 2045.
Peningkatan jumlah Lansia menimbulkan beberapa konsekwensi yang berkaitan dengan kondisi
Lansia yang cendrung mengalami penurunan fungsi –fungsi tubuh,karena bertambahnya
umur.fungsi fisiologis akan mengalami penurunan akibat proses penuaan. Perubahan tersebut
akan menyebabkan kecendrungan Lansia menderita penyakit kronis degeneratif seperi
Hipertensi,Diabertes Militus ,Penyakit Jantung,masalah gizi,penyakit sendi dan
sebagainya.Semakin meningkat usia maka semakin meningkat pula prevalensi penyakitnya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan juga pada lansia adalah sindroma Geriatri.Sindroma
Geriatri merupakan gejala yang muncul kerena terjadinya berbagai gangguan akibat proses
penuaan yang di sertai dengan munculnya berbagai penyakit.(multi patologi).Lansia
dimasukkan dalam kategori Geriatri apabila seorang lansia menderita 2 jenis penyakit atau
lebih.
Lansia dapat menjadi beban jika banyak yang mengalami masalah kesehatan dan
ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan dan aktifitas hidup sehari-hari. Tapi Lansia juga
bisa menjadi potensi bila sebagian besar dari mereka merupakan lansia yang Sehat, Mandiri,
Aktif dan Produktif atau disebut juga dengan lansia SMART .Oleh karena itu, sangat perlu
dilakukan langkah-langkah antisipatif agar para lansia tidak menjadi beban bagi
keluaraga,masyarakat dan Negara.
Untuk itu perlu dilakukan pembinaan dan pemeliharan kesehatan lansia dengan perhatian
khusus sesuai dengan karakteristiknya untuk mewujudkan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan
Produktif .Maka upaya promotif dan preventif sebagai strategi utama perlu terus di tingkatkan
disamping upaya kuratif dan rehabilitatif. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang di wujudkan dalam suatu bentuk
inovasi.
Lanjut Usia (Lansia) adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas.Lansia termasuk
salah satu kelompok rentan karena mudah mengalami gangguan kesehatan,termasuk gangguan
mental dan kemampuan berfikir serta mengalami masalah sosial dan ekonomi
Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) memberikan dampak terhadap peningkatan populasi
lanjut usia (Lansia), faktanya persentase penduduk lanjut usia terhadap total penduduk
diproyeksikan juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Bertambahnya jumlah
penduduk lanjut usia semakin terlihat sejak tahun 2015 hingga tahun 2045 ,ini menunjukkan
bahwa struktur penduduk Indonesia telah mulai bertransisi menuju struktur penduduk tua.Pada
tahun 2019,penduduk lansia sudah mencapai 27 juta jiwa atau 9,7% dari jumlah penduduk dan
berdasarkan proyeksi penduduk dari Badan Pusat Statistik,di perkirakan jumlah penduduk lansia
akan menjadi 63,3 juta atau 19,9% pada tahun 2045.
Peningkatan jumlah Lansia menimbulkan beberapa konsekwensi yang berkaitan dengan kondisi
Lansia yang cendrung mengalami penurunan fungsi –fungsi tubuh,karena bertambahnya
umur.fungsi fisiologis akan mengalami penurunan akibat proses penuaan. Perubahan tersebut
akan menyebabkan kecendrungan Lansia menderita penyakit kronis degeneratif seperi
Hipertensi,Diabertes Militus ,Penyakit Jantung,masalah gizi,penyakit sendi dan
sebagainya.Semakin meningkat usia maka semakin meningkat pula prevalensi penyakitnya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan juga pada lansia adalah sindroma Geriatri.Sindroma
Geriatri merupakan gejala yang muncul kerena terjadinya berbagai gangguan akibat proses
penuaan yang di sertai dengan munculnya berbagai penyakit.(multi patologi).Lansia
dimasukkan dalam kategori Geriatri apabila seorang lansia menderita 2 jenis penyakit atau
lebih.
Lansia dapat menjadi beban jika banyak yang mengalami masalah kesehatan dan
ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan dan aktifitas hidup sehari-hari. Tapi Lansia juga
bisa menjadi potensi bila sebagian besar dari mereka merupakan lansia yang Sehat, Mandiri,
Aktif dan Produktif atau disebut juga dengan lansia SMART .Oleh karena itu, sangat perlu
dilakukan langkah-langkah antisipatif agar para lansia tidak menjadi beban bagi
keluaraga,masyarakat dan Negara.
Untuk itu perlu dilakukan pembinaan dan pemeliharan kesehatan lansia dengan perhatian
khusus sesuai dengan karakteristiknya untuk mewujudkan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan
Produktif .Maka upaya promotif dan preventif sebagai strategi utama perlu terus di tingkatkan
disamping upaya kuratif dan rehabilitatif. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang di wujudkan dalam suatu bentuk
inovasi.
1.14. Anggaran
https://res2.tuxedovation.com/0b667d9a5dd8c55dedf7c5d6fb7364d93f7a0d5c.pdf
2. INDIKATOR INOVASI
No.Indikator SPD Informasi Bukti Dukung
1. Regulasi Inovasi Daerah SK Kepala Daerah Penetapan Polisi Lantas
Sebagai Inovasi Daerah
Kota Padang Panjang,
Pelayanan Pemeliharaan
Kesehatan Lansia,
Anggaran tersedia pada
3. Dukungan Anggaran kegiatan penerapan inovasi
Dokumen Pelaksanaan
daerah
Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Pelatihan Kader,
Pelatihan Kader,
Dalam 2 tahun terakhir
5. Bimtek Inovasi
pernah 3 kali atau lebih
FOTO PELATIHAN,
Undangan Laboratorium
Inovasi Daerah,
Undangan Klinik
Laboratorium Inovasi
Daerah
Pebentuntukan Tim
Pengelola Inovasi Polisi
Lantas pada Dinas
Ada pelaksana dan
Kesehatan Kota Padang
10.Pelaksana Inovasi Daerah ditetapkan dengan SK
Panjang,
Kepala Daerah
Tim Pengelola Inovasi
Daerah
Kemudahan Informasi
11. Layanan Email/Media Sosial Grup WA
Layanan
kotak saran,
profil inovasi,
Inovasi dapat diciptakan cover,
16.Kecepatan Inovasi dalam waktu 1-4 bulan
Buku Inovasi Unggulan Kota
Padang Panjang 2020
jumlah sasaran,
jumlah sasaran
komentar masyarakat
dalam media sosial,
Hasil pengukuran
Monitoring dan Evaluasi kepuasaan pengguna dari komentar masyarakat
18.
Inovasi Daerah evaluasi Survei Kepuasan dalam media sosial,
Masyarakat
komentar masyarakat
dalam media sosial
kegiatan posyandu,
kegiatan posyandu