Tugas Sejarah Pahlawan
Tugas Sejarah Pahlawan
kelas: 8.2
Pahlawan Nasional kelahiran Surabaya ini mungkin familiar kamu lihat pada poster yang
menggambarkan semangat nasionalisme. Memang, tokoh yang satu ini dikenal sebagai Pahlawan
Nasional yang memiliki orasi berapi-api.
Sutomo, atau lebih akrab disapa Bung Tomo, merupakan salah satu tokoh yang berperan untuk
melawan sekutu dalam pertempuran 10 November 1954. Setelah bergabung dengan Gerakan Rakyat
Baru dan Pemuda Republik Indonesia, beliau menyiarkan orasi untuk membakar semangat rakyat
melalui radio-radio.
Bung Tomo juga pernah menjabat sebagai Menteri pada pemerintahan Soekarno, walau kemudian
beliau mundur dari jabatan ini dan meninggalkan dunia politik. Ayah dengan lima anak ini juga
sempat dipenjara karena melayangkan kritik ke Soeharto.
Sekeluarnya dari penjara, Bung Tomo memfokuskan perhatiannya pada keluarga dan agama. Beliau
kemudian meninggal di usia 61 tahun saat tengah melakukan ibadah Haji. Namanya kini dikenang
sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Pernahkah kamu mendengar semboyan “ ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut
wuri handayani”? Tahukah kamu bahwa semboyan tersebut pertama dicetuskan oleh sang Bapak
Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara?
Lahir di tengah keluarga kraton dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, Ki Hadjar
Dewantara memulai kariernya sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar yang memiliki
ciri khas penulisan tajam dan patriotik.
Beliau juga mendirikan Indische Partij, sebuah partai nasionalis Indonesia, bersama dengan
Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, trio ini lalu dipanggil sebagai Tiga Serangkai.
Dari serangkaian perjuangannya memajukan pendidikan di Indonesia, Taman Siswa menjadi salah
satu yang paling diingat. Sekolah ini bertujuan untuk menciptakan rasa nasionalisme dan mendidik
bangsa Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, beliau diangkat menjadi Menteri Pendidikan pertama oleh Presiden
Soekarno. Beliau meninggal di Yogyakarta pada tahun 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya
Brata.
4. Mohammad Husni Thamrin, Pahlawan di Balik Nama Jalan di Jakarta
Saat mendengar tentang nama Mohammad Husni Thamrin, apa yang pertama kali kamu ingat?
Mungkin nama sebuah pusat bisnis di Jakarta Pusat melintasi pikiranmu. Namun, apakah kamu
tahu tentang kisah pahlawan nasional Indonesia yang menginspirasi nama tersebut?
Mohammad Husni Thamrin adalah pahlawan yang dikenal dekat dengan rakyat segala kalangan.
Walau berasal dari keluarga terpandang, beliau selalu rendah hati.
Kiprahnya bermula saat bekerja di kepemerintahan. Pria yang juga merupakan tokoh Betawi ini lalu
bergabung sebagai anggota gemeenteraad (Dewan Kota) sebelum kemudian terpilih menjadi
Volksraad (perwakilan pribumi).
Dalam kedudukannya tersebut, M.H. Thamrin sering melakukan penolakan keras terhadap
kebijakan dari Belanda yang tidak berpihak pada pribumi. Beliau juga menjadi pelopor berdirinya
Gaboengan Politik Indonesia (GAPI) pada tahun 1939.
M.H. Thamrin kemudian meninggal saat menjadi tahanan rumah pada tanggal 11 Januari 1941.
Namanya kemudian diabadikan sebagai jalan utama di Jakarta Pusat hingga saat ini.