Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN TUTORIAL

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

POSTUR KERJA

Kelompok : C17 Tanggal Tutorial : 2 Oktober 2019


Nama/NIM Ardiwi Ikhram B. (18522071) Hari Tutorial : Rabu
Jihan Afifah (18522292) Dikumpulkan :
M. Nanda Perdana (18522296) Tanggal
Kelas : C
Asisten : E-134 Yogyakarta, 7 Oktober 2019
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format Laporan :

Perhitungan :

Analisa dan :
Pembahasan
Asisten
Kesimpulan :

TOTAL :

(Andrian Naufaldi H)

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019
Reguler
2019/2020

BAB III
POSTUR KERJA

3.1 Tujuan Tutorial


1. Mengaplikasikan kuesioner NBM untuk mengetahui keluhan rasa sakit pada
bagian tubuh.
2. Mengaplikasikan metode postur kerja menggunakan metode Rapid Upper
Limb Assessment (RULA) dan Quick Exposure Check (QEC) untuk
mengurangi risiko kerja.
3. Mengetahui level risiko postur tubuh pada saat melakukan kerja.
4. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisis postur kerja.

3.2 Tugas Tutorial


1. Pemilihan aktivitas kerja yang akan diamati sesuai metode Rapid Upper Limb
Assessment (RULA).
2. Mengambil video dan gambar postur kerja ketika melakukan aktivitas yaitu
pada bagian administrasi dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb
Assessment (RULA).
3. Melakukan pengambilan kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan Quick
Exposure Check (QEC ) untuk mengetahui bagian tubuh mana yang sakit
selama pekerjaan berlangsung.
4. Menentukan besar sudut pada hasil screen capture video.
5. Melakukan pengolahan data kuesioner Nordic Body Map, metode Rapid
Upper Limb Assessment (RULA) dan Quick Exposure Check (QEC).
6. Melakukan perhitungan pada kuesioner Nordic Body Map (NBM), metode
Rapid Upper Limb Assessment (RULA), dan Quick Exposure Check (QEC)
menggunakan aplikasi Ergofellow.
7. Melakukan analisis dari hasil perhitungan kuesioner Nordic Body Map (NBM),
metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA), dan Quick Exposure Check
(QEC).
Reguler
2019/2020

3.3 Kajian Literatur

Tabel 3.1 Kajian Literatur

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


1. Improving The Nordic Body Pada pekerjaan Pekerja
Work Position Map (NBM), pembuatan batu mengelukan
of Worker’s Quick bata dan ring bahwa gerakan
Based on Quick Exposure wells terdapat organ dapat
Exposure Check (QEC), dua tahapan kerja menghambat
Check Method Energy yang perlu efektivitas kerja,
to Reduce the Expenditure, diperbaiki segera sikap kerja
Risk of Work Anthropometri. yaitu mengaduk dengan risiko
Related bahan dan tinggi dapat
Musculoskeleta memasukkan menyebabkan
l Disorders. material ke WMSDs dan
(Bidiawati & dalam ember pengusulan
Suryani, 2015) dengan tingkat desain alat yang
paparan 73,8% ergonomis untuk
dan 71,5% untuk meningkatkan
tahapan yang produktivitas
butuh perbaikan kerja.
dalam waktu
dekat dengan
tingkat paparan
sebesar 54,5%-
67% dan
selebihnya butuh
perbaikan dimasa
yang akan
datang.
Berdasarkan data
yang sudah
didapat dan
Reguler
2019/2020

dianalisis
menggunkan
metode QEC
menunjukkan
bahwa kedua
pekerjaan ini
dapat
menyebabkan
Work-Related
Mosculoskeletal
Disorders
(WMSDs)
sehingga
diperlukan
peningkatan
metode kerja
yang dilengkapi
oleh beberapa
alat kerja
pendukung yang
ergonomis
sehingga dapat
meningkatkan
prodiktivitas
kerja.
2. Evaluation of Menggunakan Hasil dari Kurangnya
work Posture metode Rapid penelitian postur kesadaran
by RULA and Entire Body kerja di MIDC ergonomi dan
REBA: A Case Assessment Wardha pemahaman
Study (Ansari & (REBA) dan (Maharashtra) dalam bidang
Sheikh, 2014) Rapid Upper menyatakan industri skala
Limb bahwa dengan kecil maupun
Assessment metode Rapid besar yang
Reguler
2019/2020

(RULA) Upper Limb menyebabkan


Assessment pekerja berada di
(RULA) bawah risiko
mayoritas sedang hingga
pekerja berada di tinggi yang
bawah tingkat menyebabkan
risiko yang tinggi Work-Related
dan diperlukan Mosculoskeletal
perubahan Disorders
segera, (WMSDs)
sedangkan
dengan metode
Rapid Entire
Body Assessment
(REBA)
menentukan
bahwa beberapa
pekerja berada di
bawah tingkat
yang lebih
rendah dan
sebagian pada
tingkat risiko
yang tinggi.
3. Work Posture Nordic Body Postur Semua aktivitas
and Back Pain Map (NBM) mengangkat penanganan
Evaluation in a dan Ovaco beban memiliki secara manual
Malaysian Working kontribusi harus diganti
Food Posture presentase yang dengan bantuan
Manufacturing Analysing tinggi, pada mekanik untuk
Company (Md. System bagian nyeri mengurangi
Deros, Daruis, (OWAS) punggung atas prevalensi nyeri
Ismail, & sebesar 45% dan pada punggung.
Reguler
2019/2020

Rahim, 2010) nyeri punggung


bawah sebesar
80%. Hasil dari
penelitian
menunjukan
adanya respon
positif dari
responden
terhadap
pelatihan yang
diberikan.
Berdasarkan ketiga jurnal diatas, jurnal tersebut dapat dijadikan acuan dalam
praktikum kali ini. Dimana jurnal pertama membahas tentang risiko yang
ditimbulkan oleh pekerja pembuat batu bata dan ring wells menggunakan metode
Quick Exposure Check (QEC). Jurnal kedua membahas tentang kurangnya
kesadaraan pekerja mengenai postur kerja mereka yang dapat menyebabkan
beberapa risiko dengan mengevaluasinya menggunakan metode REBA dan
RULA. Sedangkan jurnal ketiga membahas tentang proses pengangkatan beban
pada pekerja di perusahaan makanan yang sebagian pekerjanya merasakan nyeri
punggung saat melakukan aktivitas kerja dan dibutuhkan mekanik untu
mengurangi rasa nyeri pada punggung.

3.4 Input
3.4.1 Deskripsi Subjek
Pada tutorial kali ini peneliti menganalisis sembilan operator yang memiliki
pekerjaan yang sama yaitu pekerja administrasi sebagai responden penelitian.
Untuk mengetahui sikap kerja yang ergonomis dilakukan analisis postur kerja
menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) agar terhindar
dari beberapa penyakit akibat posisi kerja yang salah. Berikut merupakan data
dari sembilan operator:
1. Nama : Iswanto
Usia : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Reguler
2019/2020

Berat Badan : 72 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Perpustakaan Pusat UII

2. Nama : Edi Haryono


Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 70 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Kantor akademik FTI UII

3. Nama : Jihan
Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 40 kg.
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Perpustakaan Pusat UII lantai 1

4. Nama : Nurul Izah


Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 50 kg.
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Perpustakaan Pusat UII lantai UG

5. Nama : Muhammad Zaky


Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 85 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Perpustakaan Pusat UII lantai LG

6. Nama : Dikri Muhammad


Reguler
2019/2020

Usia : 23 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 68 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Gym Center UII

7. Nama : Teguh Prasetyo


Usia : 28 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 67 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Perpustakaan UII

8. Nama : Eli Fahrudin


Usia : 32 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 70 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : Parkiran FTI UII

9. Nama :
Usia : 24 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 55 kg
Riwayat Penyakit : -
Lokasi Kerja : UII Career Center
Reguler
2019/2020

3.4.2 Pengumpulan Data Kuesioner Nordic Body Map (NBM)


Berikut merupakan data kuesioner Nordic Body Map (NBM) dari sembilan
operator yang dijadikan sebagai responden penelitian:

Tabel 3.4.1 Data Kuesioner Nordic Body Map (NBM)

Level of Complaints

No Location
A B C D

0 Upper neck/atas leher 4 5 0 0


1 Lower neck/bawah leher 5 4 0 0
2 Left shoulder/bahu kiri 8 0 1 0
3 Right shoulder/bahu kanan 7 2 0 0
4 Left upper arm/lengan kiri atas 8 0 1 0
5 Back/punggung 4 4 1 0
Right upper arm/lengan kanan
6 6 2 1 0
atas
7 Waist/pinggang 2 7 0 0
8 Buttock/pantat 4 4 1 0
9 Bottom/bagian bawah pantat 5 4 0 0
10 Left elbow/siku kiri 8 1 0 0
11 Right elbow/siku kanan 7 1 1 0
Left lower arm/lengan bawah
12 9 0 0 0
kiri
Right lower arm/lengan kanan
13 6 2 1 0
bawah
Left wrist/pergelangan tangan
14 7 2 0 0
kiri
Right wrist/pergelangan tangan
15 5 3 1 0
kanan
16 Left hand/tangan kiri 7 1 1 0
17 Right hand/tangan kanan 5 3 1 0
Reguler
2019/2020

Level of Complaints

No Location
A B C D

18 Left thigh/paha kiri 7 2 0 0


19 Right thigh/paha kanan 7 1 1 0
20 Left knee/lutut kiri 7 2 0 0
21 Right knee/lutut kanan 6 2 0 1
22 Left calf/betis kiri 6 3 0 0
23 Right calf/betis kanan 6 3 0 0
24 Left ankle/pergelangan kaki kiri 7 2 0 0
Right ankle/pergelangan kaki
25 7 2 0 0
kanan
26 Left foot/kaki kiri 7 2 0 0
27 Right foot/kaki kanan 8 0 0 1

3.4.3 Pengumpulan Data Sudut Postur Kerja Operator


Dari hasil penelitian, didapatkan sudut postur kerja operator saat melakukan
aktivitas kerja.

Gambar 3.4.1 Operator


Reguler
2019/2020

Tabel 3.4.2 Data Sudut Postur Kerja

No. Bagian Tubuh Sudut


1 Punggung 12,31o
2 Leher 13,66o
3 Lengan atas 42,08o
4 Lengan bawah 46,59o
5 Pergelangan tangan 22,40o

3.5 Output
3.5.1 Perhitungan Hasil Kuesioner Nordic Body Map (NBM)
Kuesioner Nordic Body Map digunakan untuk menyatakan bagian tubuh mana
yang terasa sakit atau tidak merasakan sakit sama sekali dengan dilambangkan
menggunakan huruf A, B, C dan D yang masing-masing sudah menyatakan
tingkat kesakitan tertentu.
Berikut merupakan tabel keterangan tingkat kesakitan tertentu dalam
kuesioner Nordic Body Map (NBM)

Tabel 3.5.1 Tingkat Kesakitan Pekerja

Level Keterangan
A No Pain Tidak terasa sakit
B Moderately Pain Cukup sakit
C Painful Menyakitkan
D Very painful Sangat sakit
Menghitung kuesioner Nordic Body Map (NBM) menggunakan rumus:

Total level of complaints


E(%) = ×100%
Jumlah responden

Tabel 3.5.2 Tabel NBM

Level of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %

0 Upper neck/atas 4 44,4 5 55,6 0 0 0 0


Reguler
2019/2020

Level of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
leher
Lower
1 neck/bawah 5 55,6 4 44,4 0 0 0 0
leher
Left
2 shoulder/kiri 8 88,9 0 0 1 11,1 0 0
bahu
Right
3 shoulder/kanan 7 77,8 2 22,2 0 0 0 0
bahu
Left upper
4 arm/kiri atas 8 88,9 0 0 1 11,1 0 0
lengan
5 Back/punggung 4 44,4 4 44,4 1 11,1 0 0
Right upper
6 arm/kanan atas 6 66,7 2 22,2 1 11,1 0 0
lengan
7 Waist/pinggang 2 22,2 7 77,8 0 0 0 0
8 Buttock/pantat 4 44,4 4 44,4 1 11,1 0 0
Bottom/bagian
9 5 55,6 4 44,4 0 0 0 0
bawah pantat
Left elbow/kiri
10 8 88,9 1 11,1 0 0 0 0
siku
Right
11 elbow/kanan 7 77,8 1 11,1 1 11,1 0 0
siku
Left lower arm/
12 kiri lengan 9 100 0 0 0 0 0 0
bawah
13 Right lower 6 66,7 2 22,2 1 11,1 0 0
Reguler
2019/2020

Level of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
arm/ kanan
lengan bawah
Left
14 wrist/pergelang 7 77,8 2 22,2 0 0 0 0
an tangan kiri
Right
15 wrist/pergelang 5 55,6 3 33,3 1 11,1 0 0
an tangan kanan
Left
16 7 77,8 1 11,1 1 11,1 0 0
hand/tangan kiri
Right
17 hand/tangan 5 55,6 3 33,3 1 11,1 0 0
kanan
Left thigh/paha
18 7 77,8 2 22,2 0 0 0 0
kiri
Right
19 thigh/paha 7 77,8 1 11,1 1 11,1 0 0
kanan
Left knee/lutut
20 7 77,8 2 22,2 0 0 0 0
kiri
Right knee/lutut
21 6 66,7 2 22,2 0 0 1 11,1
kanan
Left calf/betis
22 6 66,7 3 33,3 0 0 0 0
kiri
Right calf/betis
23 6 66,7 3 33,3 0 0 0 0
kanan
Left
24 ankle/pergelang 7 77,8 2 22,2 0 0 0 0
an kaki kiri
25 Right 7 77,8 2 22,2 0 0 0 0
Reguler
2019/2020

Level of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
ankle/pergelang
an kaki kanan
Left foot/kaki
26 8 88,9 0 0 0 0 1 11,1
kiri
Right foot/kaki
27 9 100 0 0 0 0 0 0
kanan
3.5.2 Perhitungan Nilai Risiko Postur Kerja RULA
Perhitungan kali ini merupakan perhitungan menggunakan metode Rapid
Upper Limb Assessment (RULA) yang digunakan untuk menentukan postur
kerja pada operator. Operator yang dijadikan responden penelitian merupakan
pekerja pada bagian administrasi di Perpustakaan Pusat Universitas Islam
Indonesia lantai UG, bernama Nurul Izah dengan jenis kelamin perempuan
yang berusia 22 tahun dengan massa tubuh 50 kg. Perhitungan skor Rapid
Upper Limb Assessment (RULA) didapatkan dengan menggunakan software
Ergofellow:
a) Melakukan pengukuraan pada bagian lengan atas (Upper Arm) dengan
melihat besarnya sudut yang didapatkan pada operator, dapat dilihat pada
tabel 3.4.1, besarnya sudut yang dihasilkan sebesar 42,08o.

Gambar 3.5.1 Upper Arm Ergofellow RULA


Reguler
2019/2020

b) Langkah kedua, melakukan pengukuran pada lengan bagian bawah (Lower


Arm) membentuk sudut sebesar 46,92o yang menjauhi sumbu tubuh seperti
pada gambar dibawah.

Gambar 3.5.2 Lower Arm Ergofellow RULA


Reguler
2019/2020

c) Perhitungan pada pergelangan tangan (wrist) membentuk sudut sebesar


23,78o dengan posisi menjauhi garis normal.

Gambar 3.5.3 Wrist Ergofellow RULA


d) Melakukan perhitungan pada pergelangan tangan yang memutar (wrist
twist). Pada operator yang diuji, pergelangan tangan masih pada posisi
utama (tidak keluar dari batas posisi yang sudah ditentukan.

Gambar 3.5.4 Wrist Twist metode RULA

e) Perhitungan selanjutnya dilakukan pada daerah leher (neck). Sudut yang


dibentuk sebesar 15,12o, pada ergofellow masuk dalam kategori 10o-20o
dan tidak ada pergerakan tambahan pada leher.
Reguler
2019/2020

Gambar 3.5.5 Neck Ergofellow RULA


f) Perhitungan keenam dilakukan pada daerah punggung (trunk) yang
menghasilkan sudut sebesar 12,30o dan tidak ada pergerakan tambahan
yang dilakukan oleh punggung.

Gambar 3.5.6 Trunk Ergofellow RULA


g) Melakukan diagnosis pada daerah kaki (legs). Postur kaki pada operator
yang diuji bertumpu dan dalam berkesinambungan yang baik, seperti
gambar dibawah.
Reguler
2019/2020

Gambar 3.5.7 Legs Ergofellow RULA


h) Melakukan diagnosis pada penggunaan otot dan beban (musle use and
load). Pada grup A dan B masuk dalam pekerjaan statis yang bebannya
kurang dari 2 kg.

Gambar 3.5.8 Muscle use and Load Ergofellow RULA


i) Langkah terakhir yaitu melihat hasil pengukuran pada aplikasi
Ergofellow. Score yang didapatkan yaitu 4 dan masuk dalam kategori
Reguler
2019/2020

risiko rendah tetapi dibutuhkan investigasi dan perlu perubahan jika


dibutuhkan.

Gambar 3.5.9 Hasil perhitungan RULA


3.5.3 Perhitungan Exposure Score & Level dalam Quick Exposure Check (QEC)
Perhitungan ini dilakukan mengunakan metode Quick Exposure Check (QEC)
pada operator bernama Nurul Izah yang berjenis kelamin perempuan dengan
jenis kelamin perempuan yang memiliki umur 22 tahun dengan massa tubuh
50 kg dan bekerja sebagai petugas administrasi di Perpustakaan Pusat
Universitas Islam Indonesia lantai UG. Perhitungan skor Quick Exposure
Check (QEC) dilakukan menggunakan aplikasi Ergofellow.
a) Perhitungan skor Quick Exposure Check (QEC) pada penilaian peneliti.
Pada metode Quick Exposure Check (QEC), penilaian dari peneliti terdapat
beberapa bagian tubuh, yaitu: punggung (back), bahu/lengan
(shoulder/arm), pergelangan/tangan (wrist/hand) dan leher (neck).
Didapatkan hasil dari data seperti gambar dibawah:
Reguler
2019/2020

Gambar 3.5.10 Penilaian Peneliti dengan Metode QEC


b) Perhitungan skor Quick Exposure Check (QEC) pada penilaian pekerja.
Di sisi lain, pada metode Quick Exposure Check (QEC) dilakukan penilian
dari sudut pandang pekerja. Penilaian berupa: berat beban maksimum
selama bekerja, rata-rata lama bekerja, berat beban saat kerja, kebutuhan
visual, penggunaan kendaraan dan getaran pada saat bekerja, kesulitan dan
tingkat stress pada saat bekerja. Didapatkan hasil seperti berikut:

Gambar 3.5.11 Penilaian Pekerja dengan Metode QEC


Reguler
2019/2020

c) Hasil perhitungan menggunakan metode Quick Exposure Check (QEC)


menggunakan aplikasi Ergofellow.

Gambar 3.5.12 Hasil Penilaian dengan Metode QEC


Perhitungan Exposure Score

x
E(%) = ×100 %
xmax

x = 18+24+26+10 = 78

xmax = 162 (ketetapan dimana aktivitas statis)

x
E(%) = ×100 %
xmax
78
= ×100 %
162
= 48%
Nilai akhir dari Exposure Score adalah 48% dan masuk dalam kategori
rendah dan dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut.
3.5.4 Analisis Hasil Kuesioner Nordic Body Map (NBM)
Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) bagian tubuh yang
terasa sakit lebih dominan pada tubuh bagian kanan, pantat dan punggung.
Dari hasil tersebut didapatkan analisis:
Reguler
2019/2020

Dari sembilan operator, dapat dinyatakan bahwa bagian tubuh yang


terasa paling sakit (D) mendapat presentase sebesar 11,1% yaitu pada lutut
bagian kanan. Pada bagian tubuh yang dirasa sakit (C) lebih dominan pada
beberapa bagian tubuh sebelah kanan. Bagian tubuh yang dirasa cukup sakit
(B) terdapat pada bagian pinggang dengan presentase sebesar 77,8% karena
rata-rata pekerja, bekerja dalam posisi duduk dan dalam durasi yang lama. Dan
untuk bagian tubuh yang tidak terasa sakit (A) terdapat pada tubuh bagian kiri
lengan bawah dan kaki kanan dengan presentase sebesar 100%.
3.5.5 Analisis Risiko Postur Kerja RULA
Hasil analisis postur kerja dari operator bernama Nurul Izah yang bekerja
sebagai petugas administrasi di Perpustakaan Pusat Universitas Islam
Indonesia lantai UG dilakukan menggunakan metode Rapid Upper Limb
Assessment (RULA), didapatkan hasil analisa seperti berikut:
Postur tubuh pekerja dalam penelitian ini yaitu posisi duduk
menghadap komputer, dengan durasi kerja selama 4 jam/hari. Skor akhir yang
dihasilkan pada operator adalah 4. Berdasarkan skor tersebut, level risiko dari
pekerjaan yang dilakukan masuk dalam kategori rendah tetapi dibutuhkan
perubahan pada postur kerja.
3.5.6 Analisis Hasil Exposure Score & Level dalam Quick Exposure Check (QEC)
Berdasarkan data perhitungan menggunakan metode Quick Exposure Check
(QEC) didapatkan hasil nilai tingkat paparan (E) sebesar 48% yang masuk
dalam kategori membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.
Hasil exposure score QEC pada masing-masing bagian tubuh dapat
diinterpretasikan pada klasifikasi level risiko berdasarkan range skornya. Dari
hasil yang sudah didapatkan, exposure score pada bagian punggung sebesar 20
dimana masuk dalam kategori moderate (pada pekerjaan statis), pada bagian
bahu/lengan nilainya sebesar 24 masuk dalam kategori moderate. Exposure
score pada pergelangan tangan sebesar 26 masuk dalam kategori moderate dan
pada leher sebesar 10 masuk dalam kategori moderate.
3.5.7 Analisis Keseluruhan
Dalam penelitian kali ini, dilakukan analisis postur kerja menggunakan tiga
metode, yaitu metode Nordic Body Map (NBM) yang berfungsi untuk
mengetahui bagian otot yang mengalami keluhan, kedua dengan metode Rapid
Reguler
2019/2020

Upper Limb Assessment (RULA) digunakan untuk menginvestigasi dan


menilai posisi kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian atas, sedangkan metode
Quick Exposure Check (QEC) digunakan untuk mengetahui faktor risiko pada
tempat kerja yang memiliki kontribusi bertambahnya Work-Related
Musculoskeletal Disorders (WMSDs).

Pada metode Nordic Body Map (NBM), dilakukan penelitian terhadap


sembilan responden yang memiliki jenis pekerjaan sama yaitu administrasi.
Dari sembilan responden tersebut, rata-rata responden mengeluhkan bagian
tubuh yang dirasa sakit sebagian besar terdapat pada tubuh sebelah kanan.
Dengan rata-rata persentase 11,1% pada tiap bagian tubuh, yaitu: kiri bahu,
kiri atas lengan, punggung, kanan atas lengan, pantat, kanan siku, kanan
lengan bawah, pergelangan tangan kanan, tangan kiri, tangan kanan dan paha
bagian kanan. Pada bagian tubuh yang dirasa sangat menyakitkan hanya
terdapat pada dua bagian tubuh, yaitu pada bagian kaki sebelah kiri dan lutut
sebelah kanan. Sisanya, responden hanya merasakan cukup sakit pada bagian
tubuh lainnya dan terdapat dua bagian tubuh yang presentasenya sebesar 100%
yaitu pada kiri lengan bawah dan kaki sebelah kanan.

Sedangakan pada metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA)


dilakukakan penilaian postur kerja terhadap salah satu responden yang bekerja
part time pada bagian administrasi di Perpustakaan Pusat Universitas Islam
Indonesia tepatnya di lantai UG, dengan rata-rata jam kerja 4 jam/hari.
Didapatkan hasil perhitungan dengan menggunakan software Ergofellow
dengan total score 4 yang dimana masuk dalam action level 2 dengan tingat
risiko rendah dan dibutuhkan perubahan postur kerja agar tidak menyebabkan
cidera pada beberapa bagian tubuh dan dapat meningkatkan produktivitas
kerja.

Pada metode terakhir, yaitu Quick Exposure Check (QEC) dilakukan


perhitungan menggunakan software Ergofellow didapatkan hasil perhitungan
exposure score pada responden penelitian dengan nilai bagian punggung
(back) sebesar 20, bahu/lengan (shoulder/arm) sebesar 24, pergelangan tangan
(wrist/hand) sebesar 26 dan pada bagian leher (neck) sebesar 10 yang masing-
masing bagian masuk dalam kategori moderate. Sedangkan untuk nilai tingkat
Reguler
2019/2020

paparannya (E) sebesar 48% dimana dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut


terhadap postur kerja responden tersebut.

3.5.8 Rekomendasi Postur Kerja


Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan software
ergofellow, didapatkan hasil rekomendasi seperti berikut:
1. Perbaikan posisi kerja yang dilakukan pada seluruh responden, dari metode
Rapid Upper Limb Assessmet (RULA) dan Quick Exposure Check (QEC)
memiliki risiko dalam kategori rendah sehingga dibutuhkan investigasi
untuk mencegah terjadinya CTDs.
2. Pada pekerjaan ini masuk dalam kategori perbaikan administrative control
berupa penjadwalan waktu kerja, perbaikan desain ruangan atau alat
penunjang yang bersifat ergonomis agar operator merasa nyaman saat
bekerja dan dapat meningkatkan produktivitas operator.

3.6 Kesimpulan
1. Dengan kuesioner Nordic Body Map (NBM) dapat mengetahui keluhan
rasa sakit pada bagian tubuh yang dirasakan oleh responden saat bekerja.
Rasa sakit yang paling banyak dikeluhkan oleh responden terdapat pada
bagian tubuh sebelah kanan karena tubuh sebelah kanan banyak melakukan
gerakan yang dapat menyebabkan kelelahan, seperti mengetik dan
menggunakan mouse dalam jangka waktu yang lama.
2. Metode RULA digunakan untuk menginvestigasi dan menilai posisi kerja
yang dilakukan tubuh bagian atas dan dapat dihitung menggunakan
software ergofellow berdasarkan ketentuan nilai pada masing-masing
metode dengan kondisi kerja operator yang sama serta sudut yang
terbentuk dari postur kerja operator. Dihasilkan skor 4 yang memiliki level
risiko rendah serta tidak diperlukan tindakan perbaikan.
3. Metode QEC dihasilkan nilai tingkat paparan (E) dengan presentase
sebesar 48% termasuk pada Action Level kedua dan dibutuhkan
penanganan lebih lanjut. Sedangkan Exposure Score QEC nya pada
masing-masing bagian tubuh masuk dalam kategori moderate.
4. Rekomendasi berupa administrative control yaitu dengan pembagian jam
kerja, perubahan desain ruangan dan menggunakan alat penunjang agar
Reguler
2019/2020

tidak terjadi cidera pada beberapa bagian tubuh dan meningkatkan


produktivitas pekerja.

Daftar Pustaka

Ansari, N. A., & Sheikh, D. M. J. (2014). Evaluation of work Posture by RULA and
REBA: A Case Study. IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering,
11(4), 18–23. https://doi.org/10.9790/1684-11431823

Bidiawati, J. R. A., & Suryani, E. (2015). Improving the Work Position of Worker’s
Based on Quick Exposure Check Method to Reduce the Risk of Work Related
Musculoskeletal Disorders. Procedia Manufacturing, 4(Iess), 496–503.
https://doi.org/10.1016/j.promfg.2015.11.068

Md. Deros, B., Daruis, D. D. I., Ismail, A. R., & Rahim, A. R. A. (2010). Work
posture and back pain evaluation in a Malaysian food manufacturing company.
American Journal of Applied Sciences, 7(4), 473–479.
Reguler
2019/2020

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai