C17 - E134 - Fisiologi Kerja
C17 - E134 - Fisiologi Kerja
FISIOLOGI KERJA
2019
BAB I
FISIOLOGI KERJA
dengan CPB
(n=34) dan tanpa
CPB (n=13)
2 High Dietary Asosiasi dari Selama 9±2 tahun Diantara
Glycemic indeks glikemik tindak lanjut, 556 wanita yang
Load and dan beban glikemik kasus penyakit mengonsumsi
Glycemic dengan insiden jantung koroner diet glikemik
Index CVD diperiksa dari (PJK) dan 243 sederhana, diet
Increase 15.714 wanita kasus kecelakaan glikemik
Risk of Belanda usia 49 CVA terjadi. tinggi dan
Cardiovascul hingga 70 tahun Beban glikemik indeks
ar Disease tanpa penyakit makanan (rata- glikemik dapat
Among diabetes atau CVD. rata=100; SD=17) meningkatkan
Middle-Aged Indeks glikemik dikaitkan dengan risiko CVD,
Women makanan dan beban risiko CVD dan terutama bagi
(Beulens et glikemik dihitung variabel diet, wanita yang
al., 2007) dengan dengan rasio kelebihan
menggunakan bahaya (SDM) dari berat badan.
indeks glikemik, kuartil tertinggi
kandungan hingga kuartil
karbohidrat dan terendah 1,47 (95%
frekuensi asupan Cl 1,07 hingga
makanan individu. 1,67; ptrend =
0,02). Beban
glikemik
cenderung
dikaitkan dengan
PJK (HR 1,44;
95% Cl 0,95
hingga 2,19;
ptrend=0,10) dan
CVA (HR 1,55;
Ganjil 2019/2020
95% CI 0,81
hingga 2,97; ptrend
= 0,10) tetapi
indeks glikemik
hanya dengan PJK
(HR 1,44; 95% CI
1,10 hingga 1,89;
ptrend = 0,01). Di
antara para wanita
yang kelebihan
berat badan (indeks
massa tubuh > 25
kg/m2), beban
glikemik dikaitkan
dengan CVD (1,78;
95% CI 1,11
hingga 2,85; ptrend
= 0,04), tetapi tidak
antara perempuan
berat badan normal
(pinteraction =
0,19). Indeks massa
tubuh tidak
memodifikasi
Asosiasi indeks
glikemik dengan
CVD.
3 Cardiovascul 42 wanita dewasa Detak jantung rata- Studi
ar demands usia 18-64 tahun rata 135±19 per mendukung
and training yang telah menit atau sama bahwa latihan
load during melakukan satu dengan 73±8 % zumba
a Zumba sesi fitnes Zumba. detak jantung menuntut
Ganjil 2019/2020
tanpa CPB yang hasilnya tidak berbeda secara signifikan, jurnal kedua membahas
tentang diet glikemik yang dapat meningkatkan risiko CVD terutama pada wanita
yanng kelebihan berat badan, sedangkan jurnal ketiga membahas bahwa latihan
zumba menuntut kadiorespirasi yang cukup untuk meningkatkan kebugaran orang
dewasa dan anak muda.
1.4 Input
1.4.1 Deskripsi Subjek
Yang menjadi subjek penelitian pada tutorial Fisiologi Kerja merupakan
operator dari kerja fisik dan operator dari hasil spirometer.
Demografi Operator Kerja Fisik
Nama Operator : Ardiwi Ikhram Basgoro
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat : 60 kg
Tinggi : 170 cm
Kategori IMT : Normal
Riwayat Penyakit : -
Ardiwi Ikhram memiliki kebiasaan berolahraga seperti joging dan bermain
sepak bola dan tidak merokok, namun operator memiliki kebiasaan buruk
yaitu suka begadang. Sehingga dapat mempengaruhi hasil dari laporan
praktikum ini.
1.5 Output
1.5.1 Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Untuk menentukan nilai IMT pada demografi operator, dapat ditentukan
menggunakan rumus:
60 kg
IMT = = 20,79
¿¿
Berdasarkan hasil yang sudah didapatkan, nilai IMT demografi operator
masuk dalam kategori normal.
1.5.2 Perhitungan Cardiovascular Load (% CVL)
Untuk menentukan nilai perhitungan dari Cardiovascular Load (% CVL)
dapat menggunakan rumus:
100 x ( denyut nadi kerja−denyut nadiistirahat )
% CVL =
denyut nadimaksimal−denyut nadiistirahat
Dimana denyut nadi maksimal:
- Laki-laki: 220 – umur
- Perempuan: 200 – umur
Dari data yang ada pada tabel 2, didapatkan nilai dan klasifikasi % CVL
untuk setiap durasi waktunya, yaitu:
- Durasi 2 menit
100 x (92,31−66,67) 2454
% CVL = = = 19,23%
200−66,67 133,33
Berdasarkan klasifikasi yang sudah ada, nilai % CVL pada durasi 2
menit masuk dalam kategori tidak terjadi kelelahan, karena nilainya
kurang dari 30%
- Durasi 3 menit
100 x (106,19−66,67) 3952
% CVL = = = 29,64%
200−66,67 133,33
Dari klasifikasi yang ada, kategori % CVL pada durasi 3 menit
hasilnya sama dengan durasi 2 menit yaitu tidak terjadi kelelahan.
- Durasi 5 menit
100 x (118,19−66,67) 5152
% CVL = = = 38,64%
200−66,67 133,33
Dari nilai % CVL yang sudah didapatkan, pada kegiatan berdurasi 5
menit ini masuk dalam kategori diperlukan perbaikan.
1.5.3 Perhitungan Energy Expenditure
Untuk mencari nilai dari energy expenditure, digunakan rumus interpolasi:
Ganjil 2019/2020
Xa−X Ya−Y
=
Xa− Xb Ya−Yb
Keterangan:
Xa: batas denyut nadi tertinggi Ya: batas energy expenditure tertinggi
Xb: batas denyut nadi terendah Yb: batas energy expenditure terendah
X: nilai denyut nadi kerja Y: nilai energi expenditure
Dengan menggunakan data dari tabel 2 dan rumus interpolasi didapatkan
nilai energy expenditure nya:
- Durasi 2 menit:
110−92,31 5− y
=
110−90 5−2,5
17,69 5− y
=
20 2,5
y = 2,79 kkal/menit
Berdasarkan klasifikasi yang ada, nilai dari energy expenditure 2,79
kkal/menit termasuk dalam kategori moderate.
- Durasi 3 menit
110−106,19 5− y
=
110−90 5−2,5
3,81 5− y
=
20 2,5
y = 4,52 kkal/menit
Dari hasil yang didapatkan, nilai energy expenditure nya masuk dalam
kategori moderate.
- Durasi 5 menit
130−118,58 7,5− y
=
130−110 7,5−5
11,42 7,5− y
=
20 2,5
y = 6,0725 kkal/menit
Dari hasil yang didapatkan, nilai energy expenditure nya masuk dalam
kategori heavy.
1.5.4 Perhitungan Waktu Istirahat
Ganjil 2019/2020
1.6 Kesimpulan
1. Semakin lama operator melakukan kegiatan, maka denyut nadi kerja yang
dihasilkan tinggi dan nilai % CVL nya juga akan semakin tinggi. Selama
operator bekerja dalam durasi 2 menit denyut nadi kerjanya sebesar 92,31
denyut/menit dan % CVL nya sebesar 19,23% kemudian dianalisis
berdasarkan metode brouha bahwa hasil tersebut masuk dalam kategori
normal. Sedangkan pada kegiatan berdurasi 3 dan 5 menit juga masih dalam
kategori normal.
2. Semakin banyak durasi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan,
maka semakin banyak pula energi yang dikeluarkan, berdasarkan data yang
telah didapatkan kegiatan yang berlangsung selama 2 dan 3 menit termasuk
dalam kategori moderate, sedangkan yang berdurasi 5 menit termasuk dalam
kategori heavy.
3. Semakin besar durasi waktu yang digunakan operator untuk melakukan
kegiatan, maka semakin lama waktu yang digunakan untuk beristirahat.
4. Semua metode yang digunakan dalam melakukan perhitungan menunjukan
perbandingan yang lurus satu sama lain, artinya semakin lama waktu bekerja
maka akan semakin meningkat pula %CVL, Energy Expenditure, dan waktu
istirahatnya.
5. Hasil spirometer pada Gusti memperlihatkan bahwa Gusti mengalami faal paru
obstruksi ringan, sedangkan pada Dhenia mengalami faal paru restriksi berat.
Ganjil 2019/2020
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Beulens, J. W. J., de Bruijne, L. M., Stolk, R. P., Peeters, P. H. M., Bots, M. L.,
Grobbee, D. E., & van der Schouw, Y. T. (2007). High Dietary Glycemic Load
and Glycemic Index Increase Risk of Cardiovascular Disease Among Middle-
Aged Women. A Population-Based Follow-Up Study. Journal of the American
College of Cardiology, 50(1), 14–21. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2007.02.068
Marques, E. A., Ferreira, J., Carvalho, J., & Figueiredo, P. (2017). Les exigences
cardiovasculaires et la charge d’entraînement durant une séance de Zumba® chez
les femmes adultes en bonne santé. Science and Sports, 32(6), e235–e243.
https://doi.org/10.1016/j.scispo.2017.08.002
Tamura, T., Yatabe, T., & Yokoyama, M. (2019). Energy expenditure measured using
indirect calorimetry after elective cardiac surgery in ventilated postoperative
patients: A prospective observational study. Clinical Nutrition Experimental, 24,
15–23. https://doi.org/10.1016/j.yclnex.2019.02.002