Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

FISIOLOGI KERJA

Kelompok : C17 Tanggal Tutorial : 11 September 2019

Nama/NIM : Ardiwi Ikhram B (18522072) Hari Tutorial : Rabu


Jihan Afifah (18522292)
Tgl. Pengumpulan : 17 September 2019
M. Nanda Perdana (18522296)
Kelas : C

Yogyakarta, 17 September 2019


Asisten : Andrian Naufaldi H

Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)


Format Laporan :
Tujuan&Tugas Totorial :
Kajian Literatur :
Input : Asisten
Output :
Kesimpulan, Lampiran & :
Daftar Pustaka
TOTAL :
(Andrian Naufaldi H)

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


Ganjil 2019/2020

2019

BAB I

FISIOLOGI KERJA

1.1 Tujuan Tutorial


Adapun tujuan dari adanya tutorial fisiologi kerja adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai % CVL dan menganalisis hasilnya berdasarkan metode
Brouha.
2. Menghitung besar energi yang dikeluarkan (energy expenditure) dari data yang
sudah ada dan menganalisis berdasarkan klasifikasi.
3. Menentukan waktu istirahat yang ideal untuk operator setelah melakukan
kegiatan.
4. Menentukan hubungan antara nilai % CVL, Energy Expenditure dan waktu
istihat.
5. Menganalisis hasil spirometer pada kedua parameter.
1.2 Tugas Tutorial
Tugas dari tutorial ini adalah:
1. Menentukan operator.
2. Mengukur denyut nadi istirahat pada operator.
3. Melakukan aktivitas berupa kegiatan skipping dengan durasi waktu 2, 3, dan 5
menit.
4. Mengukur denyut nadi kerja setelah melakukan kegiatan skipping.
5. Mengukur dan menganalisa hasil beban kerja fisik menggunakan metode 10
denyut nadi, % CVL, dan Brouha.
6. Mengukur dan menganalisa energi yang dikeluarkan tubuh dan waktu istirahat
yang ideal setelah melakukan kegiatan skipping.
7. Mengukur volume udara paru-paru menggunakan spirometer antara laki-laki
dan perempuan.
8. Mengetahui dan menganalisa pembacaan hasil output alat spirometer.
Ganjil 2019/2020

1.3 Kajian Literatur

Tabel 1 Review Jurnal Internasional

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


1 Energy Pasien yang Dari 47 pasien, Pengeluaran
expenditure menjalani operasi dengan rata-rata Energi
measured jantung di rumah usia, berat dan Istirahat
using sakit dari tinggi badan (REE) sebesar
indirect september 2013 masing-masing: 1314 ± 148
calorimetry hingga maret 2015. 73±10 tahun (rata- kkal/hari
after elective Pasien yang berusia rata±standar (23,9±6,8
cardiac <18 tahun devasi), 55± 10 kg kkal/kg/hari)
surgery in menjalani dan 155±10 cm. atau 1,14 kali
ventilated hemodialisis atau Hasil BEE nya lebih tinggi
postoperativ operasi darurat adalah 1147±148 dari perkiraan
e patients: A dikecualikan. REE kkal/hari. Rata-rata BEE pada
prospective diukur REE saat ventilasi pasien bedah
observationa menggunakan 1314±148 kkal/hari jantung pasca
l study. kalorimetri secara (23,9±6,8kkal/kg/h operasi. Rata-
(Tamura, tidak langsung ari), secara rata REE tidak
Yatabe, & selama intubasi signifikan hasilnya berbeda secara
Yokoyama, atau saat pukul 9 lebih tinggi dari signifikan
2019) pagi pada hari perkiraan BEE antara kedua
pasca operasi (114±35% BEE, p kelompok.
pertama di unit < 0,0001). Rata-
perawatan intensif. rata REE tidak
BEE diperkirakan berbeda secara
menggunakan HBE signifikan antara 2
dibandingkan REE. kelompok (24 ±7
Pasien dibagi vs 24 ±6
menjadi 2 kkal/kg/hari,
kelompok: pasien p=0,87)
operasi jantung
Ganjil 2019/2020

dengan CPB
(n=34) dan tanpa
CPB (n=13)
2 High Dietary Asosiasi dari Selama 9±2 tahun Diantara
Glycemic indeks glikemik tindak lanjut, 556 wanita yang
Load and dan beban glikemik kasus penyakit mengonsumsi
Glycemic dengan insiden jantung koroner diet glikemik
Index CVD diperiksa dari (PJK) dan 243 sederhana, diet
Increase 15.714 wanita kasus kecelakaan glikemik
Risk of Belanda usia 49 CVA terjadi. tinggi dan
Cardiovascul hingga 70 tahun Beban glikemik indeks
ar Disease tanpa penyakit makanan (rata- glikemik dapat
Among diabetes atau CVD. rata=100; SD=17) meningkatkan
Middle-Aged Indeks glikemik dikaitkan dengan risiko CVD,
Women makanan dan beban risiko CVD dan terutama bagi
(Beulens et glikemik dihitung variabel diet, wanita yang
al., 2007) dengan dengan rasio kelebihan
menggunakan bahaya (SDM) dari berat badan.
indeks glikemik, kuartil tertinggi
kandungan hingga kuartil
karbohidrat dan terendah 1,47 (95%
frekuensi asupan Cl 1,07 hingga
makanan individu. 1,67; ptrend =
0,02). Beban
glikemik
cenderung
dikaitkan dengan
PJK (HR 1,44;
95% Cl 0,95
hingga 2,19;
ptrend=0,10) dan
CVA (HR 1,55;
Ganjil 2019/2020

95% CI 0,81
hingga 2,97; ptrend
= 0,10) tetapi
indeks glikemik
hanya dengan PJK
(HR 1,44; 95% CI
1,10 hingga 1,89;
ptrend = 0,01). Di
antara para wanita
yang kelebihan
berat badan (indeks
massa tubuh > 25
kg/m2), beban
glikemik dikaitkan
dengan CVD (1,78;
95% CI 1,11
hingga 2,85; ptrend
= 0,04), tetapi tidak
antara perempuan
berat badan normal
(pinteraction =
0,19). Indeks massa
tubuh tidak
memodifikasi
Asosiasi indeks
glikemik dengan
CVD.
3 Cardiovascul 42 wanita dewasa Detak jantung rata- Studi
ar demands usia 18-64 tahun rata 135±19 per mendukung
and training yang telah menit atau sama bahwa latihan
load during melakukan satu dengan 73±8 % zumba
a Zumba sesi fitnes Zumba. detak jantung menuntut
Ganjil 2019/2020

session in Intensitas latihan maksimal, kardiorespirasi


healthy adult diukur dengan perhitungan total yang cukup
women detak jantung dan TRIMP 56±24. untuk
(Marques, dinyatakan dalam Pembagian tiga meningkatkan
Ferreira, persentase detak kelompok kebugaran
Carvalho, & jantung maksimal berdasarkan lama untuk orang
Figueiredo, dan lama waktu latihan dalam tiap dewasa dan
2017) melakukan setiap intensitas. anak muda.
intensitas latihan Kelompok 1, 2, dan
dalam sesi Zumba. 3 sebagian besar
Menggunakan alat latihan selama 50
TRIMP untuk menit, masing-
mengukur beban masing dalam
internal latihan. intensitas ringan,
sedang dan berat.
Kelompok tiga
menjadi beban
latihan terbesar
(81.5±18.6)
dibandingkan
kelompok satu dan
dua (25.7±8.9 dan
55.2±13.1). Umur
berkolerasi dalam
intensitas latihan
ringan (r=0,47) dan
tidak berkolerasi
dilatihan intensitas
sedang (r=-0,49)
dan berat (r=-0,33)
Berdasarkan ketiga jurnal diatas, jurnal pertama yaitu membahas rata-rata
pengeluaran energi istirahat (REE) antara pasien operasi jantung dengan CPB dan
Ganjil 2019/2020

tanpa CPB yang hasilnya tidak berbeda secara signifikan, jurnal kedua membahas
tentang diet glikemik yang dapat meningkatkan risiko CVD terutama pada wanita
yanng kelebihan berat badan, sedangkan jurnal ketiga membahas bahwa latihan
zumba menuntut kadiorespirasi yang cukup untuk meningkatkan kebugaran orang
dewasa dan anak muda.
1.4 Input
1.4.1 Deskripsi Subjek
Yang menjadi subjek penelitian pada tutorial Fisiologi Kerja merupakan
operator dari kerja fisik dan operator dari hasil spirometer.
Demografi Operator Kerja Fisik
Nama Operator : Ardiwi Ikhram Basgoro
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat : 60 kg
Tinggi : 170 cm
Kategori IMT : Normal
Riwayat Penyakit : -
Ardiwi Ikhram memiliki kebiasaan berolahraga seperti joging dan bermain
sepak bola dan tidak merokok, namun operator memiliki kebiasaan buruk
yaitu suka begadang. Sehingga dapat mempengaruhi hasil dari laporan
praktikum ini.

Demografi Operator 1 Spirometer


Nama Operator : Dhenia Lizariani Hafsa
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat : 47 kg
Tinggi :165 cm
Kategori IMT : Kurus (tingkat ringan)
Riwayat Penyakit : Pasca Operasi

Demografi Operator 2 Spirometer


Ganjil 2019/2020

Nama Operator : Gusti Rahmat Irwanda


Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Berat : 76 kg
Tinggi : 179 cm
Kategori IMT : Normal
Riwayat Penyakit : -

1.4.2 Deskripsi Objek


Tabel 2 Cardiovascular Load

Waktu Kerja Waktu 10 denyut(detik) Denyut nadi (dpm)


(menit) Nadi Istirahat Nadi Kerja Istirahat Kerja
2 menit 9 6,5 66,67 92,31
3 menit 9 5,65 66,67 106,19
5 menit 9 5,06 66,67 118,19

Tabel 3 Metode Brouha

Waktu Perhitungan Brouha ke Perhitungan Brouha ke


Waktu
Kerja 1, 2, dan 3 (detik per 1, 2, 3 setelah dikalikan
Istirahat
(menit menit) 2 (detik per menit)
(menit)
) 1 2 3 1 2 3
3 2 35 27 25 70 54 50
3 3 58 56 46 116 112 92
3 5 60 58 52 120 116 104

1.5 Output
1.5.1 Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Untuk menentukan nilai IMT pada demografi operator, dapat ditentukan
menggunakan rumus:

IMT = berat badan( kg)


¿¿
Dari rumus tersebut, didapatkan nilai IMT sebesar:
Ganjil 2019/2020

60 kg
IMT = = 20,79
¿¿
Berdasarkan hasil yang sudah didapatkan, nilai IMT demografi operator
masuk dalam kategori normal.
1.5.2 Perhitungan Cardiovascular Load (% CVL)
Untuk menentukan nilai perhitungan dari Cardiovascular Load (% CVL)
dapat menggunakan rumus:
100 x ( denyut nadi kerja−denyut nadiistirahat )
% CVL =
denyut nadimaksimal−denyut nadiistirahat
Dimana denyut nadi maksimal:
- Laki-laki: 220 – umur
- Perempuan: 200 – umur

Nilai denyut nadi maksimal operator adalah 220 – 20 = 200

Dari data yang ada pada tabel 2, didapatkan nilai dan klasifikasi % CVL
untuk setiap durasi waktunya, yaitu:

- Durasi 2 menit
100 x (92,31−66,67) 2454
% CVL = = = 19,23%
200−66,67 133,33
Berdasarkan klasifikasi yang sudah ada, nilai % CVL pada durasi 2
menit masuk dalam kategori tidak terjadi kelelahan, karena nilainya
kurang dari 30%
- Durasi 3 menit
100 x (106,19−66,67) 3952
% CVL = = = 29,64%
200−66,67 133,33
Dari klasifikasi yang ada, kategori % CVL pada durasi 3 menit
hasilnya sama dengan durasi 2 menit yaitu tidak terjadi kelelahan.
- Durasi 5 menit
100 x (118,19−66,67) 5152
% CVL = = = 38,64%
200−66,67 133,33
Dari nilai % CVL yang sudah didapatkan, pada kegiatan berdurasi 5
menit ini masuk dalam kategori diperlukan perbaikan.
1.5.3 Perhitungan Energy Expenditure
Untuk mencari nilai dari energy expenditure, digunakan rumus interpolasi:
Ganjil 2019/2020

Xa−X Ya−Y
=
Xa− Xb Ya−Yb
Keterangan:
Xa: batas denyut nadi tertinggi Ya: batas energy expenditure tertinggi
Xb: batas denyut nadi terendah Yb: batas energy expenditure terendah
X: nilai denyut nadi kerja Y: nilai energi expenditure
Dengan menggunakan data dari tabel 2 dan rumus interpolasi didapatkan
nilai energy expenditure nya:
- Durasi 2 menit:
110−92,31 5− y
=
110−90 5−2,5
17,69 5− y
=
20 2,5
y = 2,79 kkal/menit
Berdasarkan klasifikasi yang ada, nilai dari energy expenditure 2,79
kkal/menit termasuk dalam kategori moderate.
- Durasi 3 menit
110−106,19 5− y
=
110−90 5−2,5
3,81 5− y
=
20 2,5
y = 4,52 kkal/menit
Dari hasil yang didapatkan, nilai energy expenditure nya masuk dalam
kategori moderate.
- Durasi 5 menit
130−118,58 7,5− y
=
130−110 7,5−5
11,42 7,5− y
=
20 2,5
y = 6,0725 kkal/menit
Dari hasil yang didapatkan, nilai energy expenditure nya masuk dalam
kategori heavy.
1.5.4 Perhitungan Waktu Istirahat
Ganjil 2019/2020

Untuk mengetahui seberapa banyak waktu istirahat yang diperlukan oleh


operator, digunakan rumus:
M −S
Tr = Ts
M −1,5
Keterangan:
Tr: waktu istirahat yang diperlukan (menit)
Ts: waktu total shift kerja (menit)
M: rata-rata energi yang dikeluarkan (kkal/menit)
S: Energi yang dikeluarkan untuk shift kerja (kkal/menit) → 4 atau 5
- Untuk waktu kerja selama 2 menit
2,79−4
Tr = 2
2,79−1,5
Tr = 2 (-0,94)
Tr = -1,88 menit
- Untuk waktu kerja selama 3 menit
4,52−4
Tr = 3
4,52−1,5
Tr = 3 (0,17)
Tr = 0,51 menit
Waktu istirahat ideal yang diperlukan oleh operator setelah 3 menit
melakukan aktivitas yaitu 0,51 menit.
- Untuk waktu kerja selama 5 menit
6,0725−4
Tr = 5
6,0725−1,5
Tr = 5 (0,45)
Tr = 2,25 menit
Waktu istirahat ideal yang diperlukan oleh operator setelah 5 menit
melakukan aktivitas yaitu 2,25 menit.
1.5.5 Perhitungan Brouha

Tabel 4 Klasifikasi Beban Kerja dengan Metode Brouha

Kriteria Klasifikasi Beban Kerja


P1-P3 ≥ 10 dpm dan P1, P2, dan P3 ≤ 90 Normal
dpm
Ganjil 2019/2020

P1-P3 ≥ 10 dan P1 ≤ 110 dpm Tidak Berlebihan


P1-P3 < 10 dpm dan P3 > 90 dpm Berat
Dengan menggunakan tabel 3 dan 4 sebagai acuan perhitungan dan
klasifikasi, didapatkan hasil sebagai berikut:
- Waktu kerja 2 menit
P1 – P3 = 70 – 50 = 20 (Normal)
- Waktu kerja 3 menit
P1 – P3 = 116 – 92 = 24
- Waktu kerja 5 menit
P1 - P3 = 120 – 104 = 16

1.5.6 Analisis Cardiovascular Load (% CVL)

Sebelum demografi operator melakukan suatu aktivitas tertentu,


dilakukan pendataan berupa perhitungan denyut nadi istirahat yaitu sebesar
66,67 denyut/menit, kemudian operator melakukan kegiatan skipping
selama 2, 3, dan 5 menit dan didapatkan data berupa denyut nadi kerja
yang kemudian data tersebut diolah untuk mendapatkan beberapa analisa
sebagai berikut:

1. Setelah melakukan kegiatan skipping selama 2 menit, didapatkan data


denyut nadi kerja sebesar 92,31 denyut/menit, kemudian dari hasil
tersebut didapatkan bahwa nilai Cardiovascular Load (% CVL) sebesar
19,23% yang masuk dalam klasifikasi tidak terjadi kelelahan karena
nilai Cardiovascular Load (% CVL) kurang dari 30%
2. Kemudian dalam melakukan kegiatan skipping selama 3 menit, denyut
nadi kerja yang didapatkan sebesar 106,19 denyut/menit, dari hasil
tersebut didapatkan nilai Cardiovascular Load (% CVL) sebesar
29,64% yang termasuk dalam klasifikasi tidak terjadi kelelahan karena
nilai yang dihasilkan dari Cardiovascular Load (% CVL) kurang dari
30%
3. Sedangkan setelah selesai melakukan kegiatan skipping selama 5
menit, didapatkan data denyut nadi kerja sebesar 118,19 denyut/menit,
dari hasil tersebut didapatkan nilai Cardiovascular Load (% CVL)
Ganjil 2019/2020

sebesar 38,64% yang masuk dalam klasifikasi diperlukan perbaikan


karena hasil Cardiovascular Load (% CVL) 30 %. < X ≤ 60%.
1.5.7 Analisis Energy Expenditure dan waktu istirahat

Setelah melakukan perhitungan Cardiovascular Load (%CVL),


didapatkan data berupa perhitungan terhadap Energy Expenditure yang
dikeluarkan oleh operator dan waktu istirahat yang dibutuhkan oleh
operator setelah melakukan kegiatan skipping, berikut merupakan hasil
analisa data dari Energy Expenditure dan waktu istirahat:

1. Skipping selama 2 menit

Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan nilai dari Energy


Expenditure yang dikeluarkan oleh operator dalam melakukan kegiatan
tersebut sebesar 2,79 kkal/menit, dan masuk dalam kategori moderate
dikarenakan nilai yang dihasilkan dalam kisaran 2.5-5.0. Dalam
melakukan kegiatan tersebut, operator hanya perlu membutuhkan istirahat
yang sebentar karena tidak terjadi kelelahan.

2. Skipping selama 3 menit

Selanjutnya dalam melakukan kegiatan selama 3 menit, Energy


Expenditure yang dikeluarkan oleh operator adalah sebesar 4,52
kkal/menit, dan masih masuk kedalam kategori moderate karena kategori
nilainya berkisar antara 2.5-5.0. Dan untuk waktu istirahat optimal/ideal
yang dibutuhkan oleh operator sebesar 0.51 menit.

3. Skipping selama 5 menit

Kemudian untuk kegiatan yang berlangsung selama 5 menit,


besarnya Energy Expenditure yang dikeluarkan oleh operator adalah
sebesar 6,0725 kkal/menit, dan nilainya termasuk kedalam kategori heavy
karena nilai yang didapatkan setelah melakukan perhitungan yaitu antara
5.0-7.5. Dan untuk waktu istirahat optimal/ideal yang seharusnya
dilakukan oleh operator setelah melakukan kegiatan tersebut adalah
sebanyak 2,25 menit.
Ganjil 2019/2020

Dari keseluruhan data yang telah didapat, mulai dari % CVL,


Energy Expenditure, dan waktu istirahatnya, nilai hasil perhitungannya
mengalami kenaikan. Karena pada kegiatan skipping selama 2 menit energi
yang dikeluarkan sebesar 2,79 kkal/menit maka dibutuhkan waktu istirahat
yang ideal selama -1.88 menit. Pada hasil kegiatan selama 3 menit
dihasilakan energi yang keluar sebesar 4,52 kkal/menit sehingga waktu
istirahat yang dibutuhkan sebesar 0.51 menit. Dan yang terakhir kegiatan
yang berlangsung selama 6 menit, energi yang dikeluarkan sebesar 6,0725
kkal/menit dan waktu istirahat yang dibutkan sebesar 2,25 menit. Ada pula
faktor lain yang mempengaruhi yaitu adalah kesalahan operator dalam
melakukan percobaan, kurang ketelitian dalam perhitungan, kondisi tubuh
serta kondisi mental dari operator.
Ganjil 2019/2020

1.5.8 Analisis Brouha

Setelah selesai melakukan perhitungan brouha, data hasil perhitungan


dapat diklasifikasikan menurut tabel Brouha dan didapatkan hasil seperti
berikut:
1. Skipping selama 2 menit
Menurut perhitungan yang sudah dilakukan dalam kegiatan skipping
selama 2 menit didapatkan data berupa nilai P 1 = 70, P2 = 54 dan P3 = 50.
Kemudian data dapat diklasifikasikan sesuai dengan tabel yang sudah ada,
sehingga didapatkan hasil klasifikasi yang masuk dalam kategori normal.
2. Skipping selama 3 menit
Dalam kegiatan skipping selama 3 menit didapatkan data berupa nilai
P1 = 116, P2 = 112, dan P3 = 92. Lalu dengan menggunakan metode yang sama,
data tersebut diklasifikasikan, namun data tersebut tidak dapat diidentifikasi
dalam kategori yang ada karena nilai P2 dan P3 tidak memenuhi aturan pada
tabel. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti Human Error¸ seperti
kondisi mental dari operator, serta kesalahan dalam perhitungan menyebabkan
data klasifikasi tersebut tidak sepenuhnya 100% valid.
3. Skipping selama 5 menit
Dalam kegiatan skipping yang dilakukan selama 5 menit, didapatkan
data berupa nilai P1 = 120, P2 = 116, dan P3 = 104, yang kemudian data
tersebut diklasifikasikan, namun data tersebut tidak dapat diidentifikasi dalam
kategori yang ada karena nilai P2 dan P3 tidak memenuhi aturan pada tabel. Hal
tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti Human Error¸ seperti kondisi
mental dari operator, serta kesalahan dalam perhitungan menyebabkan data
klasifikasi tersebut tidak sepenuhnya 100% valid.
Dari hasil perhitungan, kegiatan yang telah dilakukan selama 2 menit
didapatkan hasil klasifikasi masuk kedalam kategori normal pada Metode
Brouha, sedangkan kegiatan yang berdurasi 3 dan 5 menit tidak dapat
diklasifikasi pada metode Brouha, karena pada data yang didapatkan, didapat
hasil yang berada diluar klasifikasi yang sudah ada. Hal ini disebabkan karena
disebabkan kurangnya ketelitian ataupun kesehatan operator yang sedang tidak
sehat. (Rodahl, 1989).
Ganjil 2019/2020

1.5.9 Analisis Keseluruhan

Dari hasil perhitungan IMT, status gizi demografi operator masuk


dalam kategori normal yaitu 20,76. Kemudian setelah melakukan kegiatan
skipping selama 2, 3, dan 5 menit didapatkan analisis berupa % CVL,
energy expenditure, waktu istirahat, dan metode Brouha. Dalam analisis
perhitungan % CVL, setelah operator melakukan kegiatan selama 2 menit
didapatkan data berupa denyut nadi kerja sebesar 92,31 denyut/menit dan
nilai % CVL nya sebesar 19,23%. Dengan hasil seperti itu, maka dapat
disimpulkan bahwa operator tidak terjadi kelelahan. Pada kegiatan yang
berdurasi selama 3 menit, didapatkan data denyut nadi kerjanya sebesar
106,19 denyut/menit dan nilai % CVL nya sebesar 29,64%. Maka dapat
disimpulkan bahwa operator tidak terjadi kelelahan. Selama kegiatan
berdurasi 5 menit, didapatkan besar denyut nadi kerjanya yaitu 118,19
denyut/menit dan niali % CVL nya sebesar 38,64% yang dapat
disimpulkan bahwa diperlukan perbaikan dalam kegiatan tersebut.
Sedangkan pada hasil perhitungan energy expenditure didapatkan beberapa
analisis yaitu pada kegiatan yang berdurasi selama 2 menit, nilai energy
expenditure sebesar 2,79 kcal/menit yang termasuk dalam kategori
moderate, sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan selama 3 menit
masuk dalam kategori moderate karena nilai energy expenditure sebesar
4,52 kcal/menit. Dan yang terakhir, pada kegiatan yang berdurasi selama 5
menit didapatkan nilai energy expenditure nya sebesar 6,0725 kcal/menit
yang masuk dalam kategori heavy. Data tersebut bisa jadi terdapat
kesalahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kesalahan
perhitungan ataupun kondisi dari operator yang menyebabkan data tidak
valid.
Untuk hasil perhitungan waktu istirahat yang ideal bagi operator,
didapatkan kerja yang berdurasi 2 menit, membutuhkan waktu istirahat
yang ideal sebesar -1.88 menit, kemudian untuk waktu kerja 3 menit waktu
istirahat idealnya sebesar 0.51 menit, dan untuk waktu kerja 5 menit durasi
istirahatnya selama 2.25 menit. Hal ini disebabkan karena operator merasa
Ganjil 2019/2020

bosan, sehingga operator melakukan gerakan yang tidak diperlukan dan


membuat energi terkuras secara sia sia.

1.5.10 Analisis hasil pengujian spirometer


Dalam pengujian spirometer, pada praktikum fisiologi kerja menggunakan
parameter jenis kelamin sebagai acuannya.
1.5.10.1 Analisis hasil spirometer pada Laki-Laki

Gambar 1 Hasil spirometer pada laki-laki


Dari data yang terdapat pada gambar, dapat dianalisis bahwa
Gusti menderita faal paru obstruksi ringan, karena nilai FEV1 nya
kurang dari 80% dan FEV1/FVC nya sebesar 68%.

1.5.10.2 Analisis Hasil Spirometer pada Perempuan

Gambar 2 Hasil spirometer pada perempuan


Ganjil 2019/2020

Dari hasil yang telah didapatkan, dapat dianalisis bahwa Dhenia


mengalami faal paru restriksi berat karena nilai FVC nya 26%.

1.6 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Semakin lama operator melakukan kegiatan, maka denyut nadi kerja yang
dihasilkan tinggi dan nilai % CVL nya juga akan semakin tinggi. Selama
operator bekerja dalam durasi 2 menit denyut nadi kerjanya sebesar 92,31
denyut/menit dan % CVL nya sebesar 19,23% kemudian dianalisis
berdasarkan metode brouha bahwa hasil tersebut masuk dalam kategori
normal. Sedangkan pada kegiatan berdurasi 3 dan 5 menit juga masih dalam
kategori normal.
2. Semakin banyak durasi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan,
maka semakin banyak pula energi yang dikeluarkan, berdasarkan data yang
telah didapatkan kegiatan yang berlangsung selama 2 dan 3 menit termasuk
dalam kategori moderate, sedangkan yang berdurasi 5 menit termasuk dalam
kategori heavy.
3. Semakin besar durasi waktu yang digunakan operator untuk melakukan
kegiatan, maka semakin lama waktu yang digunakan untuk beristirahat.
4. Semua metode yang digunakan dalam melakukan perhitungan menunjukan
perbandingan yang lurus satu sama lain, artinya semakin lama waktu bekerja
maka akan semakin meningkat pula %CVL, Energy Expenditure, dan waktu
istirahatnya.
5. Hasil spirometer pada Gusti memperlihatkan bahwa Gusti mengalami faal paru
obstruksi ringan, sedangkan pada Dhenia mengalami faal paru restriksi berat.
Ganjil 2019/2020

LAMPIRAN

Gambar 3 Tabel Pengamatan

Gambar 4 Hasil spirometer pada laki-laki


Ganjil 2019/2020

Gambar 5 Hasil spirometer pada perempuan


Ganjil 2019/2020

DAFTAR PUSTAKA

Beulens, J. W. J., de Bruijne, L. M., Stolk, R. P., Peeters, P. H. M., Bots, M. L.,
Grobbee, D. E., & van der Schouw, Y. T. (2007). High Dietary Glycemic Load
and Glycemic Index Increase Risk of Cardiovascular Disease Among Middle-
Aged Women. A Population-Based Follow-Up Study. Journal of the American
College of Cardiology, 50(1), 14–21. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2007.02.068

Marques, E. A., Ferreira, J., Carvalho, J., & Figueiredo, P. (2017). Les exigences
cardiovasculaires et la charge d’entraînement durant une séance de Zumba® chez
les femmes adultes en bonne santé. Science and Sports, 32(6), e235–e243.
https://doi.org/10.1016/j.scispo.2017.08.002

Tamura, T., Yatabe, T., & Yokoyama, M. (2019). Energy expenditure measured using
indirect calorimetry after elective cardiac surgery in ventilated postoperative
patients: A prospective observational study. Clinical Nutrition Experimental, 24,
15–23. https://doi.org/10.1016/j.yclnex.2019.02.002

Anda mungkin juga menyukai